Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Kenali Gejala Virus Corona Varian Omicron dan Pencegahannya

Artikel dipublikasikan : 3 Januari 2022 22:07
Dibaca : 2897 kali

Gejala virus corona. Foto Freepik.

Virus Corona atau COVID 19 varian Omicron pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan pada 26 November 2021. Kemudian dengan cepat varian baru itu menyebar ke berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. 

Penulis :  Sholahudin Achmad 

 

Kurang dari sebulan setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan virus corona varian Omicron Afrika Selatan, pada 16 Desember 2021, Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi mengonfirmasi kasus pertama virus corona varian Omicron di Indonesia. 

Virus corona varian Omicron tumbuh subur di saluran pernafasan

Berbeda dengan virus COVID-19, yang muncul pertama di Wuhan, dimana virus itu tumbuh subur di organ paru-paru manusia, virus Corona varian Omicron tumbuh subur di saluran nafas. 

Melansir Reuters, perbedaan utama Omicron dan varian lain dari virus corona berkembang biak tersebut, menurut para peneliti, akan berguna untuk dapat membantu memprediksi efek Omicron. 

Penelitian lebih lanjut masih dilakukan. Namun, pada penelitian awal, ditemukan bahwa dibandingkan dengan varian Delta yang sebelumnya muncul di India, virus Corona varian Omicron dapat menggandakan diri 70 kali lebih cepat di jaringan yang melapisi saluran udara, yang dapat memfasilitasi penyebaran dari orang ke orang.  

Sementara,  di jaringan paru-paru, Omicron bereplikasi 10 kali lebih lambat daripada versi asli virus corona, yang mungkin berkontribusi pada penyakit yang tidak terlalu parah.

Bagaimana gejala virus Corona varian Omicron? 

Dr Angelique Coetzee, Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, salah seorang dokter yang pertama kalinya  memperhatikan gejala yang muncul pada pasien virus Corona varian Omicron mengatakan, gejala utama yang dikeluhkan oleh pasiennya adalah kelelahan, nyeri tubuh dan sakit kepala. 

Gejala serupa juga dikeluhkan oleh para pasien Corona varian Omicron di Inggris. Menurut  Prof. Tim Spector, ilmuwan utama Zoe Covid Study Inggris, gejala teratas yang terus terlihat adalah pilek, sakit kepala, kelelahan ringan dan berat, bersin dan sakit tenggorokan. 

Gejala tersebut seringkali berlangsung sangat ringan hingga akan terasa lebih seperti pilek daripada sesuatu yang lebih parah. 

Tidak terjadi kehilangan indera penciuman atau rasa

Selain itu, mengutip Huffington Post, dokter yang bertugas di Afrika Selatan itu juga mengatakan bahwa pasien pada saat itu tidak melaporkan kehilangan rasa atau penciuman sebagaimana yang dikeluhkan oleh pasien yang terpapar virus Corona varian Delta. 

Tidak ada penurunan kadar oksigen

Pada pasien Corona varian sebelumnya, baik yang muncul pertama kalinya di Wuhan maupun India, salah satu gejala parah yang dikeluhkan oleh pasien adalah terjadinya penurunan kadar oksigen atau saturasi oksigen, secara drastis, sehingga rumah sakit kewalahan untuk menyediakan oksigen. 

Sebaliknya, pada pasien virus Corona varian Omicron di Afrika Selatan, menurut Dokter Coetzee, tidak dikeluhkan adanya gejala penurunan kadar oksigen.  

Berkeringat pada malam hari 

Gejala berikutnya yang  dirasakan oleh pasien yang terpapar virus Corona varian Omicron, menurut Dr Coetzee, adalah berkeringat pada malam hari, tenggorokan gatal, batuk kering, dan sakit otot ringan. Gejala tersebut terjadi pada pasien yang sudah divaksin.

Sedangkan pada pasien yang belum divaksin di Afrika Selatan, kata Dr.Coetzee, gejalanya lebih buruk dan banyak yang berakhir di rumah sakit. “Di tingkat rumah sakit, antara 88% hingga 90% (orang) tidak divaksinasi,” kata dokter Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan itu.

Bagaimana mendeteksi virus corona Omicron?

Tes PCR masih menjadi pilihan utama dalam mendeteksi adanya virus corona Omicron. Setelah sampel di hidung dan tenggorokan diambil melalui tes PCR, kemudian sampel dikirim untuk dikirim ke laboratorium untuk dianalisis.

Selanjutnya, untuk mengidentifikasi apakah virus Corona yang ada di dalam sampel tersebut merupakan varian Omicron atau bukan, memerlukan analisis genetik lengkap yang memakan waktu antara empat dan lima hari.

Apa yang harus dilakukan bila terpapar virus corona Omicron? 

Seseorang yang dari hasil tes PCR nya terbukti positif COVID 19 baik itu varian Omicron atau bukan, berkewajiban untuk mengisolasi diri selama 10-14 hari. Isolasi tersebut bisa dilakukan secara mandiri, atau dikenal dengan istilah Isoman (Isolasi Mandiri).  

Bagaimana mencegah penyebaran virus corona varian Omicron? 

  1. Protokol kesehatan diperketat 

Setelah mengumumkan adanya kasus pertama COVID-19 varian Omicron di Indonesia, Kementerian Kesehatan kembali menyerukan agar masyarakat  memperketat protokol kesehatan. 

Protokol kesehatan yang harus dipatuhi untuk diterapkan dalam keseharian adalah:

  • Memakai masker 

  • Mencuci tangan

  • Menjaga jarak fisik

  • Menjauhi kerumunan

  • Mengurangi perjalanan, khususnya ke luar negeri

  1. Segera lakukan vaksinasi  COVID-19

Langkah berikutnya, terutama bagi mereka yang belum mendapatkan vaksin, adalah segera datangi klinik atau tempat-tempat penyelenggaraan vaksinasi COVID 19, untuk melakukan vaksinasi dosis pertama dan kedua. 

Vaksinasi dengan dosis lengkap merupakan salah satu upaya pencegahan penyebaran virus COVID-19 yang dapat dilakukan. Sejumlah riset menyebutkan, vaksin COVID-19 dapat memberikan perlindungan terhadap infeksi virus Corona varian Omicron dan mengurangi resiko seseorang terkena COVID-19 gejala berat akibat varian tersebut.

  1. Terapkan pola hidup sehat

Memperkuat imun tubuh dengan menjalankan pola hidup sehat adalah salah satu langkah pencegahan penularan COVID-19. Pola hidup sehat berhubungan dengan waktu tidur yang berkualitas, kebiasaan berolahraga secara teratur, menghindari konsumsi minuman beralkohol, menghentikan kebiasaan merokok, dan perbanyak makanan dan minuman yang bergizi dan bernutrisi tinggi. 

Selain itu, juga penting dalam menerapkan pola hidup sehat adalah bijak dalam mengelola stress. Tekanan masalah ekonomi dan sosial dapat menyebabkan timbulnya stress, sehingga setiap orang perlu tahu bagaimana mengelola stres agar tidak sampai menjadi semakin parah. 

  1. Konsumsi makanan bernutrisi tinggi 

Berkaitan erat dengan imunitas tubuh adalah faktor makanan dan minuman. Berbagai penelitian menyebutkan bahwa orang yang mengonsumsi makanan kaya gizi dan nutrisi akan semakin kuat imun tubuhnya dalam menghadapi berbagai virus dan bakteri penyakit.  

Oleh karena itu, pastikan di dalam menu makanan dan minuman yang kamu konsumsi setiap hari, memiliki kandungan nutrisi dan kaya gizi. Yakni makanan yang mengandung protein, vitamin, mineral, dan antioksidan. 

Cukupi kebutuhan vitamin dengan mengonsumsi telur, susu, ikan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan berbagai jenis sayuran hijau serta buah-buahan.

Buah-buahan dapat memperkuat daya tahan tubuh, karena di dalamnya terdapat kandungan vitamin C. Contohnya, adalah jambu biji. Buah ini menjadi salah buah favorit sumber vitamin C terbaik. Dalam setiap buah jambu biji seberat 55 gram, terkandung sekitar 125 gram vitamin C. Selain itu, jambu biji juga mengandung vitamin A, mineral, dan antioksidan yang baik untuk menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat melawan infeksi, termasuk infeksi virus Corona.

  1. Jangan bepergian ke negara-negara yang sedang terjangkit Omicron

Langkah pencegahan selanjutnya terhadap penularan virus corona varian Omicron adalah dengan menghindari bepergian ke negara-negara yang sedang mengalami masalah pandemi COVID-19 varian Omicron ini. 

Menghindari datang ke tempat dimana pandemi sedang terjadi selain bermanfaat bagi diri sendiri, juga bermanfaat untuk orang lain dan keluarga terdekat. Kalaupun terpaksa harus dilakukan karena kepentingan yang sangat mendesak, maka  sepulang dari perjalanan dari luar negeri harus melakukan karantina selama sekurangnya. 

Karantina bagi warga negara Indonesia yang baru dari perjalanan luar negeri adalah selama 10 hari, dan melakukan tes PCR.

Demikian informasi mengenai Omicron, varian baru virus Corona, baik gejala maupun langkah-langkah pencegahan dari penularannya. Ikuti terus artikel dari OkeKlinik untuk mendapatkan berbagai informasi penting tentang pola hidup sehat.    

Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com