Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

10 Tips Mencegah Penyakit Zoonosis Masuk ke Tubuh Anda

Artikel dipublikasikan : 7 Mei 2024 10:17
Dibaca : 32 kali

Zoonosis merupakan penyakit yang ditularkan oleh hewan vertebrata kepada manusia. Misalnya dari mamalia, burung, reptil, dan ikan. Penyebab penyakit zoonosis adalah bakteri,  virus, parasit, jamur atau prion yang dapat menyebar diantara hewan dan manusia,  baik melalui kontak langsung yang berasal dari makanan atau air yang terkontaminasi, atau melalui perantara seperti nyamuk atau kutu.

Penyakit zoonosis secara umum  yaitu flu burung, rabies, Lyme disease, campylobacteriosis, toxoplasmosis,  salmonellosis, dan sebagainya. Namun, ada beberapa penyakit lainnya yang dapat menyebabkan wabah atau pandemi apabila menyebar dengan cepat di antara populasi manusia.  Contohnya, Covid 19.

Sangat penting untuk memahami penyakit zoonosis agar Anda dapat mencegahnya dengan mengambil langkah pencegahan yang tepat. Antara lain dengan pengendalian vektor, kebersihan yang baik, vaksinasi hewan dan praktik pertanian yang aman.

Dokter, ilmuwan, petani dan manusia sangat penting untuk melakukan komunikasi dan kerjasama yang baik untuk mengelola resiko penularan zoonosis, melindungi kesehatan manusia dan hewan.

Tindakan yang harus dilakukan jika Anda terkena penyakit zoonosis

Apabila anda mengidap atau diduga mengidap penyakit zoonosis maka Anda perlu untuk segera menghubungi tim medis. Hewan tersebut harus diperiksa secara menyeluruh oleh dokter hewan, apabila Anda terkena cakaran atau digigit binatang. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa hewan tersebut mendapatkan vaksinasi yang tepat dan tidak mengidap penyakit rabies atau penyakit zoonosis lainnya.

Jika Anda digigit kutu, maka simpanlah kutu tersebut setelah dikeluarkan di wadah yang aman. Ini merupakan cara yang paling efektif untuk dapat mengidentifikasi virus dan mempersempit kemungkinan penyakit yang dapat ditularkan.

Walaupun penyakit zoonosi biasa terjadi, namun beberapa orang memiliki risiko yang lebih tinggi untuk tertular penyakit tersebut. Mereka mungkin saja mengalami reaksi dan gejala yang lebih parah. Orang-orang yang lebih beresiko tersebut  harus segera mendapatkan pertolongan medis apabila  merasa menderita penyakit zoonosis. Kelompok orang yang berisiko tinggi meliputi:

  • wanita hamil
  • lansia 65 tahun atau lebih
  • anak-anak berusia di bawah 5 tahun
  • orang yang mengidap HIV
  • penderita kanker yang sedang menjalani kemoterapi
  • orang dengan sistem kekebalan yang lemah

Jenis Penyakit Zoonosis

Berikut ini contoh penyakit zoonosis:

  • flu binatang
  • antraks
  • flu burung
  • tuberkulosis sapi
  • brucellosis
  • Infeksi Campylobacter
  • demam cakaran kucing kriptosporidiosis
  • sistiserkosis
  • demam berdarah
  • Ebola
  • ensefalitis dari kutu
  • aborsi enzootik
  • erisipeloid
  • granuloma tangki ikan
  • giardiasis
  • sakit ingus
  • kolitis hemoragik
  • hepatitis E
  • penyakit hidatidosa Leptospirosis infeksi listeria sakit parah
  • Penyakit Lyme
  • koriomeningitis limfositik
  • malaria
  • infeksi orf
  • demam burung beo
  • pasteurelosis
  • wabah
  • Demam Q
  • rabies
  • demam akibat gigitan tikus
  • kurap
  • demam beruam Gunung Rocky
  • Salmonella dan E.coli
  • sepsis streptokokus
  • flu babi
  • toksokariasis
  • toksoplasmosis
  • trikinellosis
  • tularemia
  • virus Nil Barat
  • difteri zoonosis

Tips Mencegah Penyakit Zoonosis

Berikut adalah 10 tips pencegahan penyakit zoonosis dari hewan peliharaan:

1. Mencuci tangan 

Hal sederhana ini sering kali dilupakan banyak orang. Bilas tangan Anda dengan air yang mengalir. Setelah itu gunakan sabun dan alirkan air yang konstan tersebut. Gosok selama minimal 20 detik.

Anda harus mencuci tangan sebelum makan setelah menyentuh hewan dalam kurung (khususnya sehabis berkunjung ke peternakan, kebun binatang atau spesies eksotik lainnya), setelah melepas pakaian kotor, setelah kontak dengan tanah, dan setelah menggunakan kamar mandi.

Walaupun pembersih tangan atau hand sanitizer bagus untuk mengurangi jumlah kuman, namun tidak cukup baik untuk menghilangkan kotoran organik, tempat bakteri, virus, jamur atau parasit yang dapat bersembunyi di sela-sela tangan Anda.

2. Buang kotoran hewan peliharaan secara berkala

Ambil kotoran dari kotak pasir setidaknya setiap 24 jam sekali. Ada organisme yang ada di dalam kotoran tersebut, termasuk Toxoplasma gondii, yang dapat keluar dari kotoran kucing yang tidak menjadi infektif setelah 24 jam.

Hal yang sama juga dapat terjadi pada berbagai parasit yang ditemukan dalam kotoran anjing. Dengan membuang kotoran atau membersihkan kandang peliharaan setiap hari, Anda akan sangat mengurangi jumlah parasit infektif yang dapat berkembang.

3. Hindari kontak dengan hewan liar

Hewan yang tinggal di alam bebas, bahkan bayi kelinci yang lucu dan tampak sehat sekalipun dapat membawa beberapa organisme menular. Maka hindarilah untuk kontak langsung dengan hewan liar.

4. Uji psittacosis pada burung peliharaan Anda

Burung peliharaan dapat membawa organisme yang disebut Chlamydophila psittaci, yaitu semacam organisme yang dapat menyebabkan penyakit psittacosis. Bakteri tersebut dapat ditemukan dalam tinja, sekresi mata, dan sekresi hidung burung. Infeksi pada manusia yang ditularkan melalui burung bisa sangat serius.

5. Tutup kotak pasir hewan peliharaan

Kucing liar atau kucing luar dapat buang kotoran di dalam kotak pasir Anda yang terbuka. Anda dapat mencegah kucing liar buang air di kotak pasir anda dengan cara menutup kotak pasir tersebut saat tidak digunakan oleh hewan peliharaan. Hal itu akan dapat mengurangi risiko kondisi serius yang disebabkan oleh cacing belang dan parasit lainnya yang berkembang biak lewat feses.

6. Berikan obat cacing kepada hewan peliharaan

Binatang peliharaan seperti anjing dan kucing seringkali terinfeksi berulang kali dengan parasit usus. Beberapa diantara parasit usus tersebut dapat dihilangkan setiap bulan dengan cara mengikuti perkembangan pencegahan pemberian obat cacing secara berkala.

7. Jangan makan atau memberi makan daging mentah atau setengah matang

Ada beberapa jenis larva parasit yang akan menghuni otot hewan tertentu, sehingga mereka akan menunggu untuk ditelan agar bisa berkembang biak menjadi parasit dewasa. Maka dari itu penting untuk memasak daging dengan suhu yang sesuai untuk mencegah infeksi bakteri dan parasit tersebut. Kontaminasi bakteri juga dapat terbunuh dengan suhu panas dari masakan.

8. Gunakan obat anti kutu

Kutu dapat ditularkan ke manusia melalui hewan peliharaan yang dapat membawa berbagai macam penyakit menular. Tindakan menggunakan obat anti kutu dapat membantu mengurangi jumlah pembawa penyakit menular yang masuk ke rumah Anda.

9. Mengganti air minum hewan peliharaan secara berkala

Air berpotensi untuk terkontaminasi oleh hewan lain, baik melalui feses maupun urine, sehingga mengandung banyak organisme menular yang kemudian dapat ditularkan oleh hewan peliharaan Anda kepada manusia. Ketika sedang bertamasya keluar ruangan sebaiknya bawalah mangkuk air bersih untuk hewan peliharaan Anda.

10. Mengontrol kesehatan hewan peliharaan secara rutin ke dokter hewan

Perawatan rutin pada hewan peliharaan sangat penting untuk dilakukan. Contohnya seperti tes tinja, tes darah dan vaksinasi (rabies). Hal tersebut tidak boleh diabaikan dan sangat penting untuk dilakukan untuk menjaga kesehatan hewan peliharaan  dan juga untuk kesehatan Anda dan keluarga  di rumah.

________________

Referensi :

gov.uk.List of zoonotic diseases. (2013) list-of-zoonotic-diseases/list-of-zoonotic-diseases.

Spickler AR. (n.d.). Overview of zoonoses.

http://www.merckvetmanual.com/public-health/zoonoses/overview-of-zoonoses

Spickler AR. (n.d.). Transmission of zoonoses between animals and people.

http://www.merckvetmanual.com/public-health/zoonoses/transmission-of-zoonoses-between-animals-and-people

ncbi.wernery U.(2014), Zoonoses in the Arabian peninsula.

cdc.gov (2016), What zoonotic diseases are dangerous.

momsmoney.id.kontan.co.id (2023), Waspada Penyakit Zoonosis dari Hewan Peliharaan Simak 10 Cara Pencegahan.

Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com