Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Mari Cegah Polusi Cahaya

Artikel dipublikasikan : 13 Mei 2024 09:18
Dibaca : 364 kali

Sebagian besar dari kita mengenal polusi udara, polusi air, dan polusi tanah, namun tahukah Anda bahwa cahaya juga bisa menjadi polutan?

Anda yang tinggal di daerah perkotaan atau pinggiran kota, yang harus Anda lakukan untuk melihat polusi cahaya adalah keluar rumah pada malam hari dan melihat ke langit. Berapa banyak bintang yang bisa Anda lihat?

Saat ini, di kota-kota besar sudah sulit sekali melihat keindahan langit malam karena cahaya buatan manusia yang berpendar menerangi langit. Kondisi ini disebut polusi cahaya.

Polusi cahaya adalah kondisi dimana adanya cahaya berlebihan yang mengganggu, berasal dari gedung-gedung tinggi yang terletak di kota-kota besar.

Tidak hanya dari gedung, bisa juga berasal dari papan reklame (papan iklan), pabrik, dan lampu jalan.

Penyebab utama polusi cahaya adalah lampu luar ruangan yang memancarkan cahaya ke atas atau ke samping. 

Setiap cahaya lampu yang ikut berhamburan ke atas, kecuali di mana pohon atau bangunan mungkin menghalanginya, dan akan menyebar ke seluruh atmosfer mencerahkan langit malam. Partikel polusi udara juga akan meningkatkan hamburan cahaya di malam hari.

Para ilmuwan kini terus meneliti apa yang mendorong peningkatan polusi cahaya. Salah satunya menelisik dampak cahaya yang dihasilkan oleh papan iklan, serta penyebab yang mengarah pada penggunaan lampu LED.

Banyak kota yang beralih dari lampu sodium tekanan tinggi oranye ke LED putih.

"Ketika itu terjadi, satelit menunjukkan kota menjadi lebih gelap, tetapi pada kenyataannya, bagi manusia mungkin menjadi lebih terang." demikian kesimpulan sementara para ilmuwan.

Meski lebih murah dan lebih hemat energi, lampu LED disebut membuat polusi cahaya semakin buruk.

4 Jenis Polusi Cahaya

Berdasarkan komponennya, polusi cahaya dikelompokkan ke dalam 4 jenis yaitu:

1. Sky Glow

Sky glow adalan pendar cahaya buatan pada langit malam. Kondisi ini muncul ketika cahaya-cahaya lampu yang mengarah langsung ke langit digunakan secara berlebihan. Selain itu pantulan cahaya juga dapat menimbulkan sky glow. Jika Dilihat secara kasat mata, sky glow memiliki rupa seperti kabut cahaya. Sky glow sering terjadi di wilayah perkotaan.

2. Clutter

Clutter adalah polusi cahaya yang timbul karena sumber cahaya buatan yang berkelompok dan berlebihan. Contohnya, Rangkaian lampu taman yang berisi lebih dari 1 bola lampu.

3. Glare

Glare adalah polusi cahaya yang bentuknya adalah efek silau. Glare terjadi karena penyimpangan cahaya dimana cahaya bidang visual lebih besar dari cahaya yang mampu diterima mata. 

4. Light Trespass

Light trespass adalah cahaya yang jatuh tidak pada tempat yang dibutuhkan. Contohnya adalah lampu jalan tanpa tutupan yang memancarkan cahaya ke segala arah. Padahal, cahaya hanya dibutuhkan untuk menerangi jalan di bawah lampu saja.

Alat Ukur Polusi Cahaya

Polusi cahaya dapat diketahui dengan cara mengukur tingkat kecerahan langit malam menggunakan Sky Quality Meter (SQM). Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi.

Penempatan alat SQM ini pada sejumlah titik ditujukan untuk mendapatkan data tingkat kecerahan langit dengan kondisi polusi cahaya yang berbeda-beda.

Data tingkat kecerahan langit dari SQM yang dikendalikan secara remote dan aplikasi berbasis android digunakan untuk membuat analisis tentang tingkat polusi cahaya di berbagai daerah.

Beberapa peralatan pendukung SQM LU-DL Unihedron, adalah Sky Quality Meter dengan lensa dan koneksi USB.

Sky brightness diukur dalam satuan mag/arcsec, dimana  1 mag/arcsec lebih kecil berarti ada cahaya yang ditangkap sebesar 2,5 kali lebih terang.

Pengukuran dilakukan selama 5 sampai 10 menit. Data-data 'ekstrem' (karena ada cahaya lampu mobil atau sepeda motor) dihilangkan, kemudian dirata-ratakan.

Eksperimen cahaya dari luar angkasa, yang diterbitkan di jurnal Lighting Research & Technology, baru-baru ini, menunjukkan bahwa sebagian besar cahaya buatan yang terbuang sia-sia sebenarnya bukan berasal dari lampu jalan, tetapi dari sumber lain

Sumber pencemaran itu berasal dari papan iklan, lampu sorot, bangunan yang menyala, pencahayaan fasad, tempat parkir, dan stadion olah raga.

International Dark Sky Association memperkirakan 35 persen cahaya lampu terbuang sia-sia karena tidak tepat sasaran.

Dampak Negatif Polusi Cahaya 

1. Polusi cahaya akan mengganggu penglihatan manusia, ketika ada cahaya yang berlebihan, membuat manusia tidak bisa melihat dengan jelas. Ini akan mengganggu aktivitas manusia sehari-hari.

2. Pencemaran cahaya juga dapat mengakibatkan gangguan hormon, regenerasi sel tubuh dan otak, kulit, serta jam tubuh manusia.

3. Jenis polusi ini juga dapat menyebabkan aktivitas hewan nokturnal dan pola migrasi burung terganggu. Ketika malam hari, bulan dan bintang tidak terlihat karena adanya polusi cahaya.

4. Bagi tumbuhan, mereka sangat bergantung pada siklus terang-gelap. Siklus tersebut untuk mengatur aktivitas seperti fotosintesis, produksi makanan, pertumbuhan, dan perkembangbiakan. 

5. Satu lagi dampak lingkungan yang tidak boleh terlupakan, polusi cahaya mengindikasikan pemborosan energi listrik. Mengingat listrik banyak dihasilkan oleh sumber energi tidak terbarukan, polusi cahaya juga berkorelasi dengan memburuknya perubahan iklim.

Masalah Tersendiri

Polusi cahaya menjadi permasalahan tersendiri untuk melihat keindahan langit malam

Menyitir brin.go.id, Clara Yono Yatini, Peneliti Ahli Pusat Riset Antariksa, Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa-BRIN menjelaskan polusi cahaya mengganggu aktivitas astro tourism. Sebab konsep wisata langit malam membutuhkan langit yang benar-benar gelap. 

Clara menyebutkan salah satu parameter bahwa kondisi langit suatu lokasi cukup gelap adalah terlihatnya semacam barisan bintang-bintang yang disebut galaksi milky way dengan baik dan jelas.

Riset dan pemantauan polusi cahaya yang telah dilakukan oleh Pusat Riset Antariksa saat ini lebih difokuskan pada lingkungan di sekitar Observatorium. Sebagai observatorium yang dibangun dengan sumber daya yang sangat besar, dengan teleskop kelas dunia, maka langit harus dijaga agar selalu gelap sehingga keberlangsungan observatorium ini selalu terjaga, paling tidak selama seratus tahun kedepan.

“Pengukuran kualitas langit ini juga diperlukan sebagai informasi bagi para pengamat dari dalam dan luar negeri yang akan berkolaborasi memanfaatkan fasilitas di observatorium ini”, tutur Clara.

Pemetaan kondisi kecerlangan langit di sekitarnya rutin diamati untuk mengetahui kondisi kecerlangan langit dari waktu ke waktu guna mengantisipasi apabila terjadi pengurangan kualitas langit. “Pemetaan kecerlangan langit ini juga dapat menjadi masukan bagi pemerintah daerah setempat untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang tepat untuk dapat dikembangkan menjadi lokasi astrowisata,” pungkasnya.

Usaha Cegah Pencemaran

Dibanding polusi lainnya, polusi cahaya sedikit lebih mudah untuk diatasi. Kuncinya adalah bijak menggunakan lampu. Untuk mengurangi polusi cahaya lakukan beberapa hal berikut:

1. Matikan Lampu

Mengurangi penggunaan lampu jadi hal yang sangat penting dan berdampak. Pada saat malam hari, tidak semua ruangan di rumah kita butuh lampu yang selalu menyala setiap saat. Jadi matikan lampu jika kamu tidak berada di ruangan tersebut. 

Saat tidur, sebaiknya juga mematikan lampu agar lebih hemat energi. Meskipun beberapa orang ada yang tidak bisa tidur dalam gelap, cobalah mulai kebiasaan ini karena dari sisi kesehatan juga lebih baik.

2. Gunakan Lampu yang Dapat Mengurangi Polusi Cahaya

Gunakan lampu fluorescent ringkas (CFL) dan lampu LED yang menghasilkan pencahayaan putih hangat. 

Meski dampaknya masih terus diteliti, untuk mengurangi cahaya,  menggunakan lampu LED masih populer. Banyak lampu LED memancarkan cahaya biru dengan panjang gelombang pendek yang menyebar dengan mudah ke atmosfer.

Selain itu, desain lampu juga sangat menentukan, terutama untuk lampu di luar ruangan. Penting sekali menggunakan tudung pada lampu agar cahaya tidak menyebar ke arah langit.

Untuk solusi yang lebih mutakhir, gunakan lampu dengan sensor otomatis. Sensor tersebut dapat membantu penghematan energi karena lampu hanya menyala jika ada orang didekatnya.

3. Batasi Penggunaan Lampu Untuk Dekorasi

Saat ini, lampu semakin sering digunakan untuk kebutuhan dekorasi. Bahkan, festival-festival cahaya yang menyajikan keindahan ragam bentuk lampu semakin digandrungi. 

Membatasi penggunaan lampu untuk dekorasi sangat penting. Jika memang harus digunakan, sebaiknya pakai lampu dengan warna-warna hangat. Batasi juga jumlah dan durasi pemakaiannya.

4. Biarkan Tirai Tertutup di Malam Hari

Setelah matahari terbenam, biasakan menggunakan tirai jendela agar cahaya dari kamar tidak keluar dari rumah atau ruangan Anda, karena hal itu berkontribusi terhadap polusi cahaya di luar ruangan. Ini juga memungkinkan privasi Anda sendiri, terutama di tempat yang dekat seperti di gedung hotel atau apartemen.

5. Arahkan Lampu Senter ke Tanah

Saat menggunakan senter atau lampu depan di luar untuk menerangi jalan Anda, usahakan selalu untuk mengarahkannya ke tanah.

Mengarahkan sinar kecil ke atas dipercaya memang berkontribusi terhadap polusi cahaya. 

Ini juga merupakan praktik yang baik jika Anda melakukan pendakian malam, baik di kota maupun di pedesaan.

___________________________

Referensi:

https://ppid.brin.go.id/posts/riset-polusi-cahaya-untuk-wisata-langit-malam

https://eprints.uad.ac.id/11011/

https://www.abc.net.au/news/science/2023-01-20/light-pollution-increasing-stars-citizen-science-night-sky/101780314

https://rikspieringhs.nl/LightPollution.html

https://darksky.org/resources/what-is-light-pollution/effects/human-health/

 
Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com