Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

9 Jenis Adaptogenic Herb, Khasiat dan Efek Sampingnya

Artikel dipublikasikan : 17 Mei 2024 06:10
Dibaca : 193 kali

 

Stres dapat menyebabkan perubahan fisik yang sangat signifikan pada manusia. Selain itu, stres juga dapat merugikan sistem saraf, endokrin, dan kekebalan tubuh. Adaptogenic herb merupakan salah satu jenis obat herbal yang bekerja untuk melawan stres. 

Stres dapat menyebabkan perubahan fisik yang sangat signifikan pada manusia. Selain itu, stres juga dapat merugikan sistem saraf, endokrin, dan kekebalan tubuh. Untuk mengatasinya, maka adaptogen dipercaya dapat membantu melawan efek berbahaya tersebut karena memiliki sifat stimulan. 

Para ilmuwan pertama kali mengembangkan dan mempelajari tentang adaptogenic selama perang dunia kedua. Ketika  itu mereka sedang mencari cara untuk membantu para pilot yang sehat untuk bekerja dengan lebih maksimal.  

Para ilmuwan tersebut mencari pil yang efektif agar para pilot bekerja dengan lebih baik lebih cepat dan dengan jangka waktu yang lebih lama dan mereka menemukannya dalam bentuk adaptogenic. Uni Soviet menerbitkan penelitian militer tentang stimulan yang bernama Schisandra chinensis

Adaptogenic herbal dinilai dapat memberikan  beberapa manfaat kesehatan dan mungkin saja dapat berguna untuk pemulihan olahraga, menghilangkan stres, keseimbangan hormon, dan fungsi kekebalan tubuh. 

Tetapi,  hanya terdapat sedikit bukti ilmiah yang mendukung penggunaan obat-obatan tersebut untuk kesehatan. 

Sejarah Adaptogenic Herb diawali dari Rusia

Adaptogenic herb pertama kali ditemukan dan diperkenalkan oleh ilmuwan Rusia pada tahun 1940 yang melakukan penelitian terhadap tanaman tertentu yang diperkirakan memiliki kemampuan untuk membantu tubuh beradaptasi dengan stres fisik dan lingkungan. Penelitian tersebut menemukan bahwa zat-zat yang mengandung adaptogenik karena kemampuannya untuk membantu tubuh beradaptasi dengan berbagai tekanan atau stress.

Setelah itu, penelitian dilanjutkan pada tahun 1990 oleh dokter dari Uni Soviet dan berfokus pada tanaman herbal. 

Berapa tanaman diidentifikasikan mengandung beberapa zat adaptogenik. Contohnya seperti ginseng Siberia (Eleutherococcus senticosus). Tanaman itu berpotensi memiliki kemampuan adaptogenik.

Sejak saat itu adaptogenik menjadi bidang yang diminati oleh para peneliti di bidang kedokteran tradisional farmakologi dan herbalisme karena potensinya yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan tubuh secara alami.

Jenis-jenis Adaptogenik

Masing-masing tumbuhan adaptogenik memiliki  manfaat yang berbeda-beda. Berkonsultasi dengan dokter merupakan hal yang bijak dan penting dilakukan sebelum Anda berencana untuk mengkonsumsi herbal atau suplemen adaptogenik jenis apa pun untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.

Beberapa jenis tumbuhan adaptogenik yang terkenal mengandung adptogenic herb adalah sebagai berikut:

1. Ashwagandha

Tumbuhan ini digunakan dalam pengobatan  karena diyakini dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan energi, dan meningkatkan fungsi imun.

2. Rhodiola

Jenis tumbuhan ini seringkali digunakan untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap stres fisik dan mental. Selain itu, tumbuhan ini juga dipercaya mampu untuk meningkatkan konsentrasi dan kekuatan mental.

3. Ginseng

Aneka ragam jenis ginseng, baik jenis ginseng yang berasal dari Asia maupun Amerika, telah digunakan dalam berbagai pengobatan tradisional sejak berabad-abad tahun yang lalu untuk dapat meningkatkan energi, konsentrasi, dan daya tahan tubuh.

4. Holy Basil (Tulsi) 

Tulsi atau Holy basil merupakan tanaman suci dalam tradisi Hindu, yang dipercaya memiliki sifat adaptogenik yang dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan daya tahan tubuh manusia.

5. Schisandra

Buah schisandra biasa digunakan dalam pengobatan Tiongkok tradisional untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi kelelahan.

6. Eleuthero (Siberian Ginseng)

Ginseng Siberia biasa digunakan  dalam pengobatan tradisional Cina, tanaman ini juga dapat membantu meningkatkan energi dan daya tahan tubuh terhadap stres.

7. Maca

Maca merupakan akar yang ditemukan di pegunungan Andes dan telah digunakan sebagai pengobatan untuk meningkatkan energi, daya tahan tubuh, dan keseimbangan hormon.

8. Licorice Root

Akar licorice memiliki sifat adaptogenik yang dipercaya mampu untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi stres.

Manfaat Adaptogenik

Adaptogenik memiliki beberapa manfaat yang dapat bervariasi tergantung pada jenis adaptogenik tersebut. Manfaat yang dihasilkan pun tergantung bagaimana cara penggunaan dan respon tubuh dari masing-masing individu. 

Sebaiknya konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi adaptogenik untuk memastikan keamanan dan kecocokan dengan kondisi tubuh Anda. Adatogenik diperkirakan memiliki banyak manfaat walaupun belum semuanya didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. 

Berikut ini beberapa khasiat atau manfaat potensial dari herbal adaptogenik :

1. Meningkatkan daya tahan tubuh

Adaptogenik dapat meningkatkan daya tahan tubuh agar dapat beradaptasi dengan stres fisik, emosional, dan lingkungan, agar dapat mengurangi sensitifitas tubuh terhadap penyakit secara keseluruhan.

2. Mengurangi stres

Adaptogenik diperkirakan dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kesejahteraan mental dengan memperbaiki sistem hormonal dan saraf.

3. Menambah energi dan kebugaran

Manfaat dari adaptogenik selanjutnya yaitu dapat  meningkatkan energi dan kebugaran fisik serta daya tahan tubuh. Hal tersebut dapat terjadi karena  beberapa adaptogenik mengandung sifat tonik untuk tubuh.

4. Membantu meningkatkan konsentrasi dan kinerja mental

Beberapa jenis adaptogenik dapat membantu meningkatkan konsentrasi, kejernihan pikiran, dan meningkatkan kinerja mental secara keseluruhan.

5. Menambah keseimbangan hormonal

Beberapa jenis adaptogenik dapat mengatur hormon yang yang akan membantu menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh.

6. Dapat meningkatlan fungsi kognitif

Berapa adaptogenik berkaitan dengan peningkatan fungsi kognitif yaitu memori dan kemampuan belajar.

7. Dapat membantu meningkatkan  kualitas tidur 

Terdapat jenis adaptogenik yang mempunyai sifat yang bisa menenangkan sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi insomnia.

8. Membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Beberapa adaptogenik memiliki sifat imunomodulator yang dapat membantu meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh.

Efek samping adaptogenik

Penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa jenis dari tanaman adaptogenik  yang tidak berhubungan dengan efek samping yang serius. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan adaptogenik pada jangka waktu tertentu belum diketahui efek sampingnya.

Walaupun diperkirakan aman, tetapi ada beberapa efek samping yang mungkin saja terjadi, khususnya jika adaptogen dikonsumsi dalam jumlah berlebihan atau dalam kombinasi dengan obat-obatan tertentu.

Berkonsultasi dengan profesional kesehatan dan mengikuti petunjuk yang ada merupakan hal yang penting dilakukan untuk menghindari efek samping yang dapat terjadi. 

Berikut merupakan beberapa efek samping yang mungkin terjadi:

  1. Gangguan pencernaan 

Beberapa orang mungkin saja dapat mengalami gangguan pencernaan seperti diare, sakit perut, atau mual.

  1. Gangguan tidur 

Sifat stimulan yang dimiliki oleh beberapa adaptogenik dapat menyebabkan sulit tidur atau insomnia bagi beberapa orang dalam kondisi tertentu.

  1. Interaksi obat

Beberapa jenis adaptogenik dapat berdampak buruk dengan obat-obatan tertentu, contohnya yaitu seperti obat tekanan darah, obat diabetes, atau obat anti-koagulan. Hal ini dapat memungkinkan dapat obat atau meningkatkan risiko efek samping.

  1. Efek hormonal

Beberapa jenis tumbuhan adaptogenik berpotensi untuk meningkatkan hormon dalam tubuh, yang dapat berdampak pada keseimbangan hormon dan menyebabkan efek samping seperti perubahan mood atau gangguan siklus menstruasi.

  1. Alergi 

Alergi mungkin dapat terjadi pada beberapa orang ketika mengkonsumsi adaptogenik jenis tertentu khususnya Apabila mereka memiliki alergi terhadap tumbuhan atau herbal lainnya.

__________________________

Referensi :

HovhannisyanA, et al. (2015), Efficacy of adaptogenic supplements on adapting to stress: Arandomized, controlled trail. 

Jacquet A, et al. (2014), Burnout: Evaluation of the efficacy and tolerability of TARGET 1 for professional fatigue syndrome (burnout). 

Panossian A, et al. (2010), Effects of adaptogens on the central nervous system and the molecular mechanisms associated with their stress—protective activity. 

Panossian A, et al. (2009),  Evidence-based efficacy of adaptogens in fatigue, and molecular mechanisms related to their stress-protective activity.

Panossian A. (2017), Understanding adaptogenic activity: Specificity of the pharmacological action of adaptogens and other phytochemicals. 

webmd.com (2023), balance adaptogens-what-to-know

Todorova V, Ivanov K, Delattre C, et al. (2021), Plant adaptogens-history and future perspectives. Nutrients. 

Liao LY, He YF, Li L, et al. (2018), A preliminary review of studies on adaptogens: comparison of their bioactivity in TCM with that of ginseng-like herbs used worldwide. Chin Med. 

Panossian AG, Efferth T, Shikov AN, et al. (2021), Evolution of the adaptogenic concept from traditional use to medical systems: pharmacology of stress- and aging-related diseases. 

Mancuso C, Santangelo R. (2017), Panax ginseng and Panax quinquefolius: From pharmacology to toxicology. Food Chem Toxicol.

 
Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com