Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Bagaimana Nanoteknologi Dikembangkan Pada Akupuntur Modern

Artikel dipublikasikan : 4 Mei 2024 10:26
Dibaca : 27 kali

Akupunktur dilakukan dengan cara menyisipkan jarum yang sangat tipis melalui kulit Anda pada titik-titik strategis di tubuh Anda. Akupunktur paling sering digunakan untuk mengobati nyeri.

Pengobatan tradisional Tiongkok cukup populer di tengah masyarakat Indonesia. Sebutlah misalnya Tai Chi, Qigong dan akupunktur.

Akupunktur dilakukan dengan cara menyisipkan jarum yang sangat tipis melalui kulit Anda pada titik-titik strategis di tubuh Anda. Akupunktur paling sering digunakan untuk mengobati nyeri. Akupuntur juga banyak digunakan untuk memulihkan kesehatan secara keseluruhan, termasuk mengelola stres.

Akupuntur sebagai teknik untuk menyeimbangkan aliran energi atau kekuatan hidup atau yang dikenal dengan chi atau qi (chee), diyakini mampu mengalir melalui jalur Meridian di tubuh Anda. Aliran energi Anda akan kembali seimbang jika memasukkan jarum ke titik-titik tertentu di sepanjang garis meridian tersebut.

Beberapa praktisi di negara barat juga meyakini bahwa titik-titik akupuntur tersebut sebagai tempat untuk merangsang saraf otot dan jaringan ikat. Stimulasi ini dipercaya dapat meningkatkan obat penghilang rasa sakit alami pada tubuh Anda.

Prosedur Akupuntur

Titik akupunktur terletak di seluruh area tubuh, tetapi terkadang titik yang tepat jauh dari area yang terasa nyeri. Praktisi akupunktur akan memberi info kepada Anda lokasi umum perawatan yang direncanakan dan apakah Anda perlu melepas pakaian atau tidak. Anda hanya perlu berbaring di meja empuk untuk perawatan, yang meliputi:

  • Memasukkan jarum

Jarum akupunktur ditusukkan ke berbagai kedalaman pada titik-titik strategis di tubuh Anda. Ukuran jarumnya sangat tipis, sehingga proses penyisipan biasanya menimbulkan sedikit rasa tidak nyaman. Beberapa orang sering kali tidak merasakannya sama sekali. Perawatan tipikal menggunakan 5 hingga 20 jarum. Anda mungkin merasakan sensasi nyeri ringan saat jarum mencapai kedalaman yang tepat.

  • Manipulasi jarum

Praktisi akupuntur mungkin dengan lembut menggerakkan atau memutar jarum setelah penempatan atau memberikan efek panas atau aliran listrik ringan ke jarum.

  • Pencabutan jarum

Dalam beberapa kasus, jarum tetap berada di tempatnya selama 10 hingga 15 menit saat Anda berbaring diam dan rileks. Biasanya tidak ada rasa tidak nyaman saat jarum dicabut.

Nanoteknologi dalam Akupuntur  Modern

Nanoteknologi merupakan rekayasa material yang memiliki paling tidak satu dimensi berukuran 1 hingga 100 nm untuk aplikasi teknologi atau ilmiah. Bapak Nanoteknologi yaitu Richard Feynman pada tahun 1959 menyampaikan ceramah terkenal berjudul  “There's Plenty of Room at the Bottom” dan juga memperkenalkan ide memanipulasi atom dan molekul dengan menggunakan mesin berskala nano. 

Istilah “nanoteknologi” pertama kali digunakan oleh Norio Taniguchi pada tahun 1974. Sejak saat itu, bidang baru tersebut telah berkembang secara dramatis dan kini diterapkan pada berbagai bidang termasuk nanomedis, nanoelektronik, biomaterial, produksi energi, dan teknologi informasi.

Keunggulan nanoteknologi terletak pada ukuran nanopartikelnya. Mengurangi ukuran struktur ke skala nano menghasilkan sifat yang sangat berbeda, seperti kinerja unik di bidang kimia, fotologi, listrik, dan magnet. Dengan adanya sifat menarik tersebut, dan partikel telah banyak digunakan untuk aplikasi biologis seperti  biomarker, penciptaan dan biosensor.

Aplikasi tersebut telah meletakkan dasar penting untuk mengungkap mekanisme yang mendasari akupuntur dan berinovasi pada jarum akupuntur. Hal itu dikembangkan untuk melihat kemungkinan penerapan dan potensi non teknologi dalam akupuntur.

Jenis-jenis nanoteknologi dalam akupuntur modern

Nanoteknologi berkontribusi dalam pengembangan teknik akupuntur. Salah satunya yaitu penggunaan jarum akupuntur berbasis nanoteknologi yang lebih kecil dan lebih halus. Teknologi tersebut dipercaya bisa  meningkatkan akurasi dan efektivitas pengiriman stimulasi pada titik-titik akupuntur tertentu. Di samping itu, aplikasi nanopartikel untuk mengirimkan obat-obatan atau zat aktif ke dalam titik-titik akupuntur juga menjadi area yang menarik untuk diteliti. Penggabungan akupuntur dengan teknologi nano dapat menjadi awal untuk terapi yang lebih canggih dan tepat sasaran.

Terdapat beberapa jenis nanoteknologi yang digunakan dalam akupuntur modern, yaitu:

  1. Jarum Akupuntur Berbasis Nanoteknologi

Penggunaan jarum akupuntur yang memiliki material nano seperti nano-logam atau nano-polimer telah dikembangkan untuk meningkatkan ketajaman, kehalusan, dan kenyamanan selama proses akupuntur.

2. Nanopartikel untuk Pengiriman Obat

Nanopartikel digunakan sebagai pembawa obat untuk mengirimkan zat aktif ke titik-titik akupuntur tertentu, yang dapat meningkatkan efektivitas terapi.

3. Sistem Pengontrolan Pelepasan Nano

Sistem yang menggunakan nanostruktur juga sedang dikembangkan untuk mengatur pelepasan obat secara terkendali di tempat yang ditargetkan.

4. Biosensor Nano 

Biosensor nano digunakan untuk memonitor respons fisiologis atau efek terapi  di titik-titik akupuntur.

5.Nanoteknologi dalam Penelitian Akupuntur 

Teknik nanoteknologi juga diterapkan dalam riset akupuntur untuk memahami interaksi antara bahan nano dan sistem tubuh pada tingkat molekuler atau seluler.

Kombinasi antara akupuntur dengan teknologi nano memiliki potensi untuk meningkatkan presisi, efisiensi, dan efek terapi dari pengobatan akupuntur.

Metode nanoteknologi dalam akupuntur

Nanoteknologi telah memperkenalkan berbagai metode dan teknik dalam konteks akupuntur modern untuk meningkatkan efektivitas dan akurasi terapi. Beberapa metode yang digunakan termasuk:

1. Pengembangan Jarum Akupuntur Berbasis Nanoteknologi 

Metode ini menggunakan Produksi jarum akupuntur yang lebih halus dan tajam menggunakan teknologi nano, contohnya seperti penggunaan nano-bahan yaitu logam atau polimer. Jarum yang lebih halus tersebut dapat meminimalkan rasa tidak nyaman dan memungkinkan penetrasi yang lebih tepat pada titik-titik akupuntur.

2. Nanopartikel sebagai Pembawa Obat

Penggunaan nanopartikel sebagai vektor pengiriman obat untuk mengirimkan zat aktif ke titik akupuntur tertentu. Nanopartikel ini dapat meningkatkan penyerapan obat dan mengarahkan pengobatan ke area yang diinginkan.

3. Sistem Pengendalian Pelpasan Obat

Desain sistem nanopartikel yang dapat melepaskan obat secara terkendali di titik akupuntur. Hal ini memungkinkan pengaturan dosis yang lebih baik dan pemeliharaan konsentrasi obat yang tepat selama periode waktu yang diinginkan.

4. Biosensor Nano untuk Monitoring

Penggunaan biosensor nano untuk mengetahui respons fisiologis atau efek terapi pada titik-titik akupuntur. Hal ini bisa memory informasi real-time tentang efektivitas terapi.

5. Penggunaan Nanomaterial dalam Alat Bantu Akupuntur

6. Integrasi nanomaterial dalam perangkat bantu akupuntur, seperti penanda atau sensor yang dapat membantu menemukan titik-titik akupuntur dengan lebih akurat.

7 .Stimulasi Elektrik Nanoscale

Penerapan teknik stimulasi elektrik nano-skala untuk meningkatkan respons terapeutik pada titik-titik akupuntur tertentu.

8. Pengembangan Teknik Imaging Nano

Pengembangan teknik imaging nano untuk memetakan dan memahami interaksi antara jarum akupuntur dan jaringan tubuh secara lebih rinci.

Metode-metode tersebut di atas menggabungkan prinsip-prinsip nanoteknologi dengan praktek akupuntur tradisional untuk meningkatkan efektivitas, akurasi, dan pemahaman terapi akupuntur dalam konteks medis modern. Dengan pengembangan lanjutan dalam bidang ini, diharapkan akan ada peningkatan terapi yang lebih terarah dan tepat sasaran untuk berbagai kondisi kesehatan.

Kekurangan Nanoteknologi dalam Akupuntur Modern:

1. Biokompatibilitas dan Keamanan

Penggunaan material nano dalam akupuntur masih membutuhkan perhatian khusus terhadap biokompatibilitas dan keamanan, karena reaksi tubuh terhadap nanopartikel bisa kompleks dan belum sepenuhnya dipahami.

2. Biodegradabilitas

Beberapa nanopartikel mungkin sulit diuraikan oleh tubuh manusia, sehingga berpotensi dapat menyebabkan akumulasi dan efek samping jangka panjang.

3. Biaya Produksi

Teknologi nano biasanya membutuhkan biaya produksi yang tinggi, sehingga dapat membatasi akses dan penerapan dalam praktik klinis akupuntur.

4. Keterbatasan Regulasi

Penggunaan nanoteknologi dalam terapi akupuntur, masih dalam tahap pengembangan, dan regulasi yang berhubungan dengan penggunaannya mungkin masih terbatas atau belum lengkap.

____________________________

Referensi :

Vincent C. A., Richardson P. H. (1986), The evaluation of therapeutic acupuncture: concepts and methods. PAIN. 

World Health Organization (2002), Acupuncture: Review And Analysis of Reports on Controlled Clinical Trials. World Health Organization.

Vas J., Aranda J. M., Modesto M., et al (2012), Acupuncture in patients with acute low back pain: A multicentre randomised controlled clinical trial. 

Ernst E. Acupuncture—a critical analysis. Journal of Internal Medicine. 2006

Ahn AC. Acupuncture. https://www.uptodate.com/contents/search.

Mayo clinic (2021), Acupuncture in persons with AskMayoExpert. Acupuncture.

Uptodate (2022), Ahn AC. Acupuncture.

Beate W, et al (2020),  Acupuncture in persons with an increased stress level: Results from a randomized controlled pilot trial.

Walker J, et al (2020),  Acupuncture: Evidence-based treatment in the rehabilitation setting. Physical Medicine and Rehabilitation Clinics of North America.

Nccih (2022), Acupuncture: In Depth. National Center for Complementary and Alternative Medicine.

Jensen NA. , Mayo Clinic (2021),  Allscripts EPSi.

Nccih (2022), Acupuncture: In Depth. National Center for Complementary and Alternative Medicine.

Nhl (2019), condition acupuncture.

Nccih (2017), Acupuncture.

 

Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com