Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Peran Artificial Intelligence dalam Mendiagnosis Penyakit

Artikel dipublikasikan : 11 Mei 2024 07:00
Dibaca : 420 kali

Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan telah mengambil peran dalam bidang kesehatan. Misalnya, dalam diagnostik  penyakit.

Peran Artificial Intelligence (AI) dalam pengambilan keputusan di bidang kesehatan, khususnya dalam mendiagnosis penyakit, telah lama digunakan di dunia medis.

AI menjadi aset yang berguna walaupun tugas AI tidak semata-mata untuk menggantikan peran para pekerja. Sebab, pengambilan keputusan selain memakai analisis algoritma juga tentunya berkaitan dengan faktor-faktor lain. Misalnya, kreativitas, intuisi, emosi, perasaan dan penilaian.

Penerapan AI di Bidang Medis

Penerapan AI dalam bidang kedokteran menjadi salah satu perkembangan yang paling menjanjikan yang berfokus pada bagaimana AI dapat memprediksi kejadian klinis. Misalnya, dalam meningkatkan keakuratan diagnosis, menentukan pencegahan penyakit, pengobatan baru, dukungan keputusan klinis, pasca pemrosesan dan kendali mutu.

Diantara beberapa penerapan AI dalam bidang medis, pemrosesan gambar merupakan alat AI yang paling utama yang memajukan cara mendeteksi penyakit di bidang radiologi. AI melakukannya dengan cara menggunakan pembelajaran mendalam yang dapat dipahami, dalam memahami struktur jaringan saraf dalam yang mempunyai lebih dari satu lapisan tersembunyi.

Manfaat

AI memiliki beberapa manfaat dalam mendiagnostik penyakit. Akurasi yang tinggi, analisis yang cepat, dan kemampuan untuk memproses jumlah data besar merupakan beberapa keunggulan AI.  

Berikut ini beberapa manfaat AI:

1. Deteksi Dini Penyakit

Melalui gambar pola data medis pasien,  AI dapat membantu mendeteksi dini penyakit, contohnya seperti gambar medis seperti deteksi kanker melalui pemindaian CT atau MRI) atau analisis data laboratorium.

2. Analisis Data Medis

AI memiliki kemampuan untuk menganalisis dan memproses data medis  untuk mengidentifikasi pola atau tren yang sulit dikenali oleh manusia, contohnya seperti faktor risiko penyakit atau respons terhadap pengobatan tertentu.

3. Pemilihan Pengobatan

Sistem dapat merekomendasikan pengobatan yang paling efektif berdasarkan kondisi dan riwayat medis pasien yang diproses oleh AI.

4. Konsultasi Medis

AI juga dapat dimanfaatkan untuk menganalisis gejala dan riwayat pasien agar dapat memberikan  rekomendasi awal sebelum konsultasi langsung dengan dokter.

5. Pemantauan Pasien

Dengan menggunakan perangkat medis atau kesehatan, AI dapat digunakan untuk memantau pasien jarak jauh sehingga dapat mengidentifikasi perubahan atau masalah kesehatan yang memerlukan perhatian medis.

6. Pengurangan Dosis Radiasi Pasien Kanker

Manfaat  AI yang kurang diketahui secara umum yaitu AI dapat mengoptimalisasi dosis radiasi, sehingga mengurangi dosis radiasi dan zat kontras intravena pada pasien kanker.

Pasien yang berumur muda, khususnya anak-anak, dapat memperoleh manfaat dari penggunaan pengurangan radiasi yang dapat meminimalkan peningkatan risiko kanker pada pasien anak-anak dan dewasa muda.

Pada pembelajaran mendalam, AI juga memajukan dan mempercepat rekonstruksi dan pemrosesan gambar. AI mampu memproses gambar dengan dosis radiasi rendah atau tanpa radiasi, namun tetap menjaga kualitas gambar dengan sangat baik.

Penerapan AI Dalam Diagnostik Kesehatan

Di bawah ini merupakan beberapa contoh yang menunjukkan bagaimana AI dapat diterapkan dalam berbagai aspek diagnostik kesehatan sehingga dapat meningkatkan akurasi, kecepatan dan efisiensi dalam menentukan diagnosis penyakit :

1. Deteksi Penyakit Kanker

Dalam mendeteksi tanda-tanda penyakit kanker secara lebih akurat dan cepat dibandingkan dengan manusia, AI dapat berfungsi untuk menganalisis gambar medis. Contoh, misalnya seperti mamogram, CT scan, atau MRI. AI telah digunakan dalam mendeteksi penyakit kanker payudara.

2. Diagnosis Penyakit Kulit

Beberapa masalah kulit yang terjadi seperti kanker kulit atau dermatitis dapat dianalisis oleh AI melalui gambar dari lasi kulit.

3. Diagnosis Radiolog

Dalam radiologi, AI berguna untuk membantu radiologis untuk menginterpretasi hasil pemindahan. Contohnya dalam CT scan atau MRI dimana AI memberikan hasil yang lebih tepat dan efisien.

4. Analisis Genom

AI juga dapat digunakan untuk menganalisis data genomik dan membantu dalam identifikasi pola genetik yang berhubungan dengan penyakit tertentu, seperti membantu dalam diagnosis penyakit genetik.

5. Mendeteksi Penyakit Jantung

AI dapat menganalisis data dari pemantauan jantung pasien untuk mendeteksi risiko penyakit jantung atau gangguan irama jantung.

6. Sistem Pendukung Keputusan Klinis

AI dapat dimanfaatkan dalam sistem pendukung keputusan klinis yang dapat membantu dokter dalam diagnosis dan pengobatan penyakit.

7. Analisis Data Laboratorium

AI dapat membantu dalam diagnosis dan meentukan rencana pengobatan dengan cara menginstal prestasi kan hasil tes laboratorium dan data pasien.

Kekurangan AI

AI memang terbukti memiliki manfaat untuk meningkatkan sistem kesehatan dengan cara memberikan bantuan secara cepat dan tepat kepada para profesional medis, serta meningkatkan keakuratan diagnosa secara keseluruhan.

Namun, AI juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Berikut ini beberapa kekurangan AI :

1. Keterbatasan Data

AI hanya bisa memprediksi berdasarkan data yang telah dipelajarinya. Apabila data yang digunakan tersebut tidak representatif atau terbatas, hasilnya mungkin tidak akan akurat.

2. Ketidakpastian

Ada kemungkinan AI tidak selalu dapat memberikan jawaban yang pasti. Terdapat beberapa kondisi kesehatan yang memiliki gejala yang mirip sehingga membutuhkan interpretasi yang lebih luas lagi.

3. Kurangnya Konteks dan Empati

Pada saat ini, AI  belum memiliki kemampuan untuk memahami kondisi psikologis atau emosional dari pasien. Ini merupakan salah satu hal yang penting dalam mendiagnosis kondisi kesehatan.

4. Keterbatasan Teknologi

Beberapa aspek diagnostik memerlukan evaluasi fisik atau tes laboratorium yang belum dapat dilakukan oleh AI saat ini.

5. Keselamatan dan Etika

Agar dapat memastikan keselamatan pasien dan menghindari potensi masalah etika yang berhubungan dengan privasi dan keputusan medis, AI harus dirancang dan diawali dengan ketat.

Apakah AI Bisa Menggantikan Peran Tenaga Kesehatan ?

Kemampuan AI di bidang kesehatan juga dapat menimbulkan kekhawatiran bahwa perkembangan teknologi AI secara perlahan akan menyingkirkan peran dokter danti medis lainnya. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Imperial College London, para ahli menemukan bahwa kemampuan AI dalam mendeteksi kanker payudara jauh lebih unggul daripada ahli radiologi.

Belakangan ini, para peneliti di San Fransisco menemukan bahwa AI dapat mendeteksi gejala alzheimer sekitar enam tahun lebih awal daripada dokter. Sama halnya dengan berbagai jenis penyakit lainya, AI terbukti unggul dalam akurasi dan kecepatannya. Diagnosa dini yang dihasilkan AI memberikan dampak yang sangat signifikan bagi para tenaga kesehatan mengambil tindak penanganan pasien sedini mungkin. Dengan tindakan yang tepat sedini mungkin, diharapkan dokter dapat mencegah timbulnya gejala-gejala yang lebih kritis.

Walaupun AI memiliki keunggulan dibandingkan tenaga medis, tetapi para ahli tetap bersikeras bahwa perkembangan teknologi AI tidak akan menggantikan peran dokter dan tenaga medis di berbagai pelayanan kesehatan. Penanganan pasien tidak dapat dimengerti secara mutlak bila sepenuhnya diserahkan pada AI.

AI bukan berarti sebagai pengganti manusia tetapi lebih tepatnya di tempatkan pegawai pendukung yang dapat membantu dokter melakukan diagnosis dan memaparkan data-data kondisi pasien. AI lebih tepat jika ditempatkan sebagai elemen pendukung, yang membantu dokter melakukan diagnosis dan memaparkan data-data kondisi pasien.

 

____________________________

Referensi :

healthitanswers.net 2023), the-role-of-ai-in-medical-imaging-diagnostics.

nber.org.D. Acemoglu, P. Restrepo. (2019), Artificial intelligence, automation, and work.

aviat.id.(2021), perkembangan-pesat-teknologi-ai-dalam-bidang-layanan-kesehatan.

nber.A. Agrawal, J. Gans, A. Goldfarb (2019), The economics of artificial intelligence: an agenda.

NortonCompany.E.  Brynjolfsson, A. McAfee. (2014), The second machine age: work, progress, and prosperity in a time of brilliant technologies.

Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com