Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah
Zaitun merupakan pohon dengan buah, daun, dan biji yang dapat dimakan. Sedangkan minyak zaitun berasal dari buah zaitun dan mengandung asam lemak tak jenuh tunggal. Asam lemak yang terkandung dalam minyak zaitun berkhasiat untuk menurunkan kadar kolesterol dan memiliki efek anti inflamasi.
Pada umumnya minyak zaitun digunakan untuk memasak. Sedangkan sebagai obat, minyak zaitun paling sering digunakan untuk mengobati penyakit jantung, diabetes dan darah tinggi. Mengonsumsi minyak zaitun dapat menurunkan kolesterol tinggi, kanker memori, dan keterlambatan berpikir, migrain, obesitas dan banyak penyakit lainnya.
Manfaat Minyak Zaitun
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang minyak zaitun, termasuk nutrisi dan manfaatnya untuk kesehatan.
1. Memiliki kandungan polifenol
Polifenol yang melimpah dapat ditemukan di dalam minyak zaitun extra virgin, yaitu senyawa bioaktif alami dengan sifat antioksidan yang ditemukan dalam makanan nabati. Contohnya seperti buah-buahan, sayuran dan zaitun. Kulitnya memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh, salah satunya sebagai bahan untuk melawan stres oksidatif yaitu sejenis stres dalam tubuh yang merusak lipid, protein dan DNA sehingga berkontribusi terhadap penyakit jantung konak kanker, diabetes dan demensia.
Hidroksitirosol dan oleocanthal merupakan dua polifenol melimpah yang terdapat dalam minyak zaitun dan memiliki sifat anti oksidan anti inflamasi, melawan kanker, pelindung saraf dan anti mikroba.
2. Meningkatkan kesehatan jantung
Minyak zaitun sudah dikenal dapat menyehatkan jantung, juga baik untuk menurunkan kolesterol dan penurunan tekanan darah. Asam oleat paling melimpah di semua jenis minyak zaitun dan berbagai polifenol dapat berperan penting dalam kemampuannya untuk mengurangi peradangan dan stres oksidatif, serta mengubah kadar kolesterol dalam aliran darah.
Tetapi Anda tidak perlu mengonsumsi 4 sendok makan minyak zaitun per hari untuk mendapatkan manfaatnya. Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengatakan terdapat bukti kredibel yang mendukung klaim bahwa mengonsumsi 1 ½ sendok makan minyak kaya asam oleat, termasuk minyak zaitun, dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner, asalkan minyak tersebut menggantikan lemak atau minyak yang lebih tinggi lemak jenuhnya dan tidak meningkatkan jumlah total kalori yang Anda makan dalam sehari.
3. Bisa mengurangi penyakit kanker jenis tertentu
Walaupun belum ada makanan yang bisa menjadi solusi untuk pencegahan kanker, konsumsi minyak zaitun bisa membantu mengurangi resiko kanker. Penelitian pada tahun 2020 telah menemukan bahwa minyak zaitun extra virgin memicu perubahan bakteri usus yang berhubungan dengan pencegahan kanker kolorektal dan penetasan. Selanjutnya menunjukkan bahwa wanita yang paling banyak mengonsumsi minyak zaitun cenderung memiliki risiko yang lebih rendah terkena kanker usus besar dan kanker payudara.
4. Menunjang kesehatan memori dan fungsi otak
Penyakit neuro degeneratif berhubungan dengan stres oksidatif dalam perkembangannya, termasuk juga penyakit alzheimer. Kandungan polifenol yang berada dalam minyak zaitun extra virgin, khususnya oleocanthal, berfungsi sebagai antioksidan yang dapat membantu melawan efek penyakit tersebut. Penelitian yang dilakukan kepada hewan di tahun 2019 menunjukkan bahwa minyak zaitun yang kaya akan oleocanthal dapat memulihkan fungsi penghalang dari darah ke otak yang sehat dan mengurangi peradangan saraf dengan cara yang dapat memperlambat perkembangan penyakit alzheimer.
5. Membuat suasana hati menjadi lebih tenang
Kandungan nutrisi yang berada dalam minyak zaitun dapat membantu memberi nutrisi ke otak dan juga dapat membantu meningkatkan suasana hati Anda. Penelitian yang telah dilakukan pada tahun 2010, 2017 dan 2019 semuanya telah membuktikan bahwa semakin banyak penelitian yang menghubungkan bahwa diet gaya Mediterania sebenarnya dapat membantu mengobati depresi dari tingkat depresi sedang hingga berat setelah melakukan intervensi diet Mediterania selama 12 minggu dengan menyertakan minyak zaitun.
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa lemak jenuh yang berada dalam minyak zaitun dapat mendukung sistem saraf pusat, membantu saraf untuk berfungsi dengan baik dan meningkatkan kadar neurotransmitter serotonin yang dapat meningkatkan suasana hati.
6. Mengurangi rasa sakit dan peradangan
Minyak zaitun dapat menjadi salah satu bahan tambahan yang baik digunakan untuk diet jika anda menderita radang sendi atau kondisi peradangan kronis lainnya. Sebagai contoh, lemak tak jenuh tunggal dapat mengurangi kadar protein sireaktif penanda peradangan yang dapat meningkat pada kondisi seperti rheumatoid arthritis. Kandungan polifenol oleocenthal pada minyak minyak zaitun extra Virgin juga telah terbukti memiliki sifat antiinflamasi yang mirip dengan ibuprofen. Para ahli percaya bahwa asupan makanan yang memiliki oleocanthal dapat mengurangi risiko penyakit inflamasi.
7. Berfungsi untuk menyehatkan tulang
Sebuah penelitian pada tahun 2018 menunjukkan bahwa peningkatan kepadatan tulang di antara wanita yang mengkonsumsi minyak zaitun memiliki hasil yang tertinggi bahkan setelah memperhitungkan asupan kalsium dan vitamin D pembentuk tulang pada wanita tersebut. Pada dasarnya tulang dapat mengaktifkan sel-sel osteoklas yang memecah tulang namun para peneliti berpendapat bahwa polifenol anti inflamasi yang terkandung pada minyak zaitun dapat memicu mekanisme yang membantu mencegah kerusakan tulang dan merangsang pembentukannya.
8. Membentuk mikrobioma usus yang sehat
Penting untuk menjaga usus agar tetap sehat karena mikrobioma yang terkandung di dalam usus dapat mempengaruhi segala aspek dalam tubuh Anda mulai dari pencernaan, suasana hati, hingga penampilan kulit Anda. Berita baiknya adalah polifona yang terkandung dalam minyak zaitun dapat mengurangi peradangan pada saluran pencernaan dan mendorong pertumbuhan bakteri baik. Para peneliti menemukan bahwa dengan mengonsumsi sekitar 1,5 sendok makan minyak zaitun extra Virgin per hari dapat membantu anda meningkatkan populasi bifidobacteria yang sehat di usus.
9. Membentuk sistem kekebalan tubuh yang sehat
Hal yang sangat penting untuk dilakukan yaitu menghindari flu, mengurangi risiko kanker atau mengelola kondisi autoimun sistem kekebalan tubuh agar tetap sehat. Faktanya adalah sistem kekebalan tubuh Anda sangat menyukai lemak yang sehat. Sebuah penelitian pada tahun 2015 menunjukkan bahwa mengkonsumsi 3 sendok makan minyak zaitun extra Virgin setiap harinya membantu pertumbuhan dan aktivitas sel T yang lebih besar, yaitu sel kekebalan yang menyerang benda asing. Di samping itu, dengan mengkonsumsi minyak jagung mentega atau minyak kedelai dalam jumlah yang sama tidak memberikan manfaat tersebut yang ditemukan dalam minyak zaitun. Tingkat polifenol dan MUFA yang lebih tinggi di EVOO adalah hal yang patut disyukuri karena para peneliti juga meyakini hal tersebut memiliki dampak menguntungkan dalam membantu melawan infeksi COVID-19.
10. Dapat membantu menurunkan berat badan.
Pilihlah minyak zaitun sebagai saus salad yang sehat dan tanpa lemak agar minyak zaitun dapat membantu mengurangi nafsu makan yang bisa menyebabkan makan berlebihan dan penambah berat badan, sebuah penelitian yang telah dilakukan pada tahun 2018 menunjukkan bahwa wanita dengan kelebihan berat badan yang menambahkan satu sendok makan minyak zaitun extra Virgin ke dalam makanannya menghilangkan lebih banyak lemak tubuh dan mengalami penurunan berat badan dibandingkan dengan wanita yang menambahkan minyak kedelai di dalam makanannya. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa mengkonsumsi minyak zaitun yang tinggi dalam konteks diet Mediterania tidak menyebabkan penambahan berat badan.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa konsumsi minyak zaitun yang tinggi dalam konteks diet Mediterania tidak menyebabkan penambahan berat badan. hal itu disebabkan karena minyak zaitun masih merupakan makanan padat kalori jadi cara terbaik menggunakan minyak zaitun sebagai pengganti lemak yang kurang sehat dalam makanan Anda.
___________________________
Referensi :
Donnelly, S. M., Ali, M. A., and Churchill, D. N. Effect of n-3 fatty acids from fish oil on hemostasis, blood pressure, and lipid profile of dialysis patients. J Am Soc Nephrol 1992;2(11):1634-1639. View abstract.
Rogers, S., James, K. S., Butland, B. K., Etherington, M. D., O'Brien, J. R., and Jones, J. G. Effects of a fish oil supplement on serum lipids, blood pressure, bleeding time, haemostatic and rheological variables. A double blind randomised controlled trial in healthy volunteers. Atherosclerosis 1987;63(2-3):137-143. View abstract.
Agarwal A, Ioannidis JPA. PREDIMED trial of Mediterranean diet: retracted, republished, still trusted? BMJ. 2019;364:l341. View abstract.
Aguila MB, Pinheiro AR, Mandarim-de-Lacerda CA. Spontaneously hypertensive rats left ventricular cardiomyocyte loss attenuation through different edible oils long-term intake. Int J Cardiol 2005;100:461-6. View abstract.
Aguila MB, Sa Silva SP, Pinheiro AR, Mandarim-de-Lacerda CA. Effects of long-term intake of edible oils on hypertension and myocardial and aortic remodelling in spontaneously hypertensive rats. J Hypertens 2004;22:921-9. View abstract.
Al Waili, N. S. An alternative treatment for pityriasis versicolor, tinea cruris, tinea corporis and tinea faciei with topical application of honey, olive oil and beeswax mixture: an open pilot study. Complement Ther.Med. 2004;12(1):45-47. View abstract.
Al Waili, N. S. Topical application of natural honey, beeswax and olive oil mixture for atopic dermatitis or psoriasis: partially controlled, single-blinded study. Complement Ther.Med. 2003;11(4):226-234. View abstract.
Arman-Asl H, Mohammadpour AH, Hamedi A, et al. Evaluation of the anti-constipation effects of abdominal application of olive oil ointment in children 1-4 years old: A pilot placebo-controlled, double-blind, randomized clinical trial. Adv Exp Med Biol 2021;1328:411-419. View abstract.
Beauchamp GK, Keast RS, Morel D, et al. Phytochemistry: ibuprofen-like activity in extra-virgin olive oil. Nature 2005;437:45-6. View abstract.
Bosetti, C., Negri, E., Franceschi, S., Talamini, R., Montella, M., Conti, E., Lagiou, P., Parazzini, F., and La Vecchia, C. Olive oil, seed oils and other added fats in relation to ovarian cancer (Italy). Cancer Causes Control 2002;13(5):465-470. View abstract.
Bove A, Bellini M, Battaglia E, et al. Consensus statement AIGO/SICCR diagnosis and treatment of chronic constipation and obstructed defecation (part II: treatment). World J Gastroenterol. 2012;18(36):4994-5013. View abstract.
Brackett RE. Letter Responding to Health Claim Petition dated August 28, 2003: Monounsaturated Fatty Acids from Olive Oil and Coronary Heart Disease. CFSAN/Office of Nutritional Products, Labeling and Dietary Supplements. 2004 Nov 1; Docket No 2003Q-0559. Available at: http://www.fda.gov/ohrms/dockets/dailys/04/nov04/110404/03q-0559-ans0001-01-vol9.pdf.
Braga, C., La Vecchia, C., Franceschi, S., Negri, E., Parpinel, M., Decarli, A., Giacosa, A., and Trichopoulos, D. Olive oil, other seasoning fats, and the risk of colorectal carcinoma. Cancer 2-1-1998;82(3):448-453. View abstract.
Buckland G, Mayén AL, Agudo A, Travier N, Navarro C, Huerta JM, Chirlaque MD, Barricarte A, Ardanaz E, Moreno-Iribas C, Marin P, Quirós JR, Redondo ML, Amiano P, Dorronsoro M, Arriola L, Molina E, Sanchez MJ, Gonzalez CA. Olive oil intake and mortality within the Spanish population (EPIC-Spain). Am J Clin Nutr. 2012 Jul;96(1):142-9. View abstract.