Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

5 Faktor Penyebab Kanker Payudara yang Patut Diketahui

Artikel dipublikasikan : 1 November 2021 20:09
Dibaca : 734 kali

Kanker payudara tidak terjadi pada wanita saja, kaum pria juga bisa menderitanya. Pengetahuan yang cukup bisa membantu mengurangi resikonya. Apa saja yang menjadi faktor resiko penyebab kanker payudara? 

Kanker payudara adalah tumor ganas yang terbentuk dari sel-sel payudara yang tumbuh dan berkembang tak terkendali dan bisa menyebar di antara jaringan atau organ di dekat payudara atau bagian tubuh lainnya.

Sebelum mengetahui beberapa penyebab kanker payudara, ada beberapa fakta yang patut kita ketahui mengenai penyakit yang satu ini.

  • Kanker payudara adalah penyebab kematian tinggi kedua setelah kardiovaskuler di Indonesia.

  • Sebesar 70 persen pasien kanker baru mendatangi fasilitas kesehatan pada stadium akhir.

  • Mereka yang beresiko lebih besar terkena kanker payudara adalah wanita berusia 40 tahun atau lebih. Namun, kaum pria juga bisa terkena kanker payudara. 

  • Setiap menit, di suatu tempat di dunia, seorang wanita meninggal karena kanker payudara. Artinya lebih dari 1.400 wanita setiap hari.

Kanker merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar di Indonesia dan menjadi penyebab kematian tertinggi kedua setelah penyakit kardiovaskuler. Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari World Health Organization (WHO) mencatat, total kasus kanker di Indonesia pada 2020 mencapai 396.914 kasus dan total kematian sebesar 234.511 kasus. 

Kanker payudara memiliki jumlah kasus baru tertinggi di Indonesia sebesar 65.858 kasus atau 16,6% dari total 396.914 kasus kanker. Kanker serviks (leher rahim) menempati urutan kedua dengan jumlah 36.633 kasus atau 9,2% dari total kasus kanker.

Kanker paru-paru menyusul di urutan ketiga dengan jumlah 34.783 kasus (8,8% dari total kasus), lalu kanker hati sejumlah 21.392 kasus (5,4% dari total kasus), dan kanker nasofaring (area di sebelah atas bagian belakang tenggorokan) sejumlah 19.943 kasus (5% dari total kasus).

Baca Juga: Pahami 10 Gejala Awal Kanker Kelenjar Getah Bening

Sekilas Kanker Payudara

Kanker payudara terjadi ketika beberapa sel payudara mulai tumbuh secara tidak normal. Sel-sel ini membelah lebih cepat daripada sel-sel sehat dan terus menumpuk, membentuk gumpalan atau massa. Sel dapat menyebar (bermetastasis) melalui payudara ke kelenjar getah bening atau ke bagian lain dari tubuh.

Kanker payudara seringkali pada awalnya terjadi  di sel-sel di saluran penghasil susu (karsinoma duktal invasif). Bisa juga dimulai di jaringan kelenjar yang disebut lobulus (karsinoma lobular invasif) atau di sel atau jaringan lain di dalam payudara.

Kanker payudara terjadi dalam beberapa stadium yaitu:

Stadium 1: Ukuran kanker kurang dari 2 cm

Stadium 2: Ukuran kanker 2-5 cm menjalar ke kelenjar getah bening ketiak

Stadium 3: Ukuran lebih besar dari 5 cm menyebar ke kelenjar getah bening ketiak

Stadium 4: Kanker menyebar keluar payudara.

Faktor resiko seseorang terkena kanker payudara terbagi dua yakni faktor yang tidak dapat dimodifikasi dan dapat dimodifikasi. 

Tidak dapat dimodifikasi:

  • Wanita

  • Usia lebih 50 tahun

  • Riwayat kanker di keluarga (payudara, ovarium)

  • Haid pertama sebelum usia 12 tahun

  • Menopause di atas 55 tahun

Dapat dimodifikasi:

  • Tidak menikah 

  • Tidak memiliki anak

  • Tidak menyusui

  • Menggunakan kontrasepsi hormonal dalam 10 tahun

  • Obesitas

  • Stress

Baca Juga: 8 Manfaat Kunyit Putih Untuk Kesehatan, Salah Satunya Cegah Kanker

Faktor Keturunan dan Gaya Hidup

Beberapa wanita menderita kanker payudara karena diturunkan dari keluarga. Namun, ada juga mereka yang tidak memiliki keturunan bisa menderita kanker payudara dipengaruhi oleh gaya hidup. Berikut beberapa faktor resiko yang menjadi penyebab kanker payudara:

  1. Jenis kelamin, usia dan waktu menstruasi.

Kanker payudara kebanyakan terjadi pada wanita meskipun kaum pria pun bisa menderita. Usia wanita yang lebih beresiko terkena kanker payudara adalah di atas 50 tahun, sekitar 77 persen pada usia ini setiap tahunnya. 

Wanita yang lebih beresiko terkena kanker payudara yaitu yang mengalami siklus menstruasi lebih awal (di bawah 12 tahun) atau mengalami masa menopause lebih lambat (lebih dari 55 tahun). Usia saat mengalami siklus menstruasi ini mempertinggi hormon estrogen yang menyebabkan kanker payudara.

  1. Keturunan

Sejumlah gen bermutasi yang diturunkan yang dapat meningkatkan kemungkinan kanker payudara telah diidentifikasi. Yang paling terkenal adalah gen kanker payudara 1 (BRCA1) dan gen kanker payudara 2 (BRCA2), keduanya secara signifikan meningkatkan risiko kanker payudara dan ovarium. 

Jika ibu, saudara perempuan atau anak perempuan didiagnosis menderita kanker payudara, terutama pada usia muda, resiko seorang wanita terkena kanker payudara meningkat. Namun, sebagian besar orang yang didiagnosis dengan kanker payudara tidak memiliki riwayat penyakit dalam keluarga.

Sekitar 5-10 persen kanker payudara terjadi karena faktor genetik yang diturunkan dari keluarga. Namun, tidak semua mereka yang memiliki keturunan kanker payudara akan menderitanya jika menghindari faktor resiko dengan gaya hidup sehat. 

  1. Tidak hamil, hamil di usia tua atau tidak menyusui

Wanita yang belum pernah hamil memiliki resiko lebih besar terkena kanker payudara dibandingkan wanita yang pernah hamil satu kali atau lebih.

Wanita yang melahirkan anak pertama mereka setelah usia 30 tahun mungkin memiliki peningkatan risiko kanker payudara.

Kadar estrogen yang tinggi juga bisa terjadi pada wanita yang mengalami kehamilan pertama pada usia yang lebih tua (melahirkan di usia lebih dari 30 tahun) atau tidak pernah melahirkan. Melahirkan adalah faktor yang dapat mengurangi risiko kanker payudara, demikian pula menyusui.

  1. Kelebihan hormon, menjalani terapi hormon atau memakai alat kontrasepsi hormonal

Wanita yang memiliki kadar hormon estrogen dan progesteron tinggi memiliki risiko lebih besar terkena kanker payudara, sebagaimana diteliti di National Cancer Institute Amerika Serikat.

Wanita yang menjalani terapi hormon pasca menopause. Wanita yang menggunakan obat terapi hormon yang menggabungkan estrogen dan progesteron untuk mengobati tanda dan gejala menopause memiliki peningkatan risiko kanker payudara. Peningkatan risiko ini umumnya terlihat setelah sekitar 4 tahun digunakan. Selain itu, kombinasi terapi hormon juga meningkatkan kemungkinan kanker ditemukan pada stadium lanjut. Resiko penyebab kanker payudara ini bisa menurun kembali dalam lima tahun setelah terapi dihentikan. 

Penggunaan alat kontrasepsi hormonal juga bisa meningkatkan kadar hormon estrogen, yang bisa meningkatkan risiko penyebab kanker payudara. Alat kontrasepsi hormonal, baik pil KB maupun KB spiral (IUD), bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara. Namun, hal ini bergantung pada faktor lainnya seperti usia, kondisi kesehatan secara umum, keturunan atau gaya hidup yang buruk.

  1. Gaya hidup yang meningkatkan resiko terkena kanker

Selain faktor resiko di atas, gaya hidup yang tidak baik bisa meningkatkan seseorang terkena kanker payudara. Beberapa gaya hidup yang beresiko kanker yaitu:

  • Pola makan tidak sehat

  • Merokok

  • Malas bergerak atau kegemukan sehingga menderita obesitas

  • Tidur tidak teratur atau kurang

  • Memakai zat yang meningkatkan resiko kanker seperti pewarna rambut

  • Meminum alkohol

  • Lingkungan terpapar radiasi

Baca Juga: Cek Manfaat Temulawak Dicampur Kunyit Putih, Salah Satunya Untuk Cegah Kanker

Demikian beberapa penyebab kanker payudara. Selain faktor usia, keturunan, dan siklus menstruasi yang tidak mungkin dihindari, kanker payudara masih bisa dikurangi resikonya dengan gaya hidup sehat. 

 
Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com