Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah
Bukan hanya bermanfaat bagi penerima, tetapi pemberi donor darah juga merasakannya. Jadi, sebaiknya manfaat donor darah bagi kesehatan tubuh ini mungkin sesekali perlu kamu rasakan juga.
Setiap darah yang didonasikan akan membantu menyelamatkan nyawa seseorang yang sedang dalam kondisi kritis di rumah sakit. Misalnya para korban kecelakaan lalu lintas, pasien yang akan menjalani prosedur operasi, pasien transplantasi organ, kanker, anemia, penyakit sel sabit, thalassemia, hemophilia, dan lain sebagainya.
Sebaliknya, setiap pendonor darah juga merasakan manfaat dari kegiatan donor darah yang dilakukannya. Apa saja manfaat donor darah bagi kesehatan tubuh?
Manfaat donor darah bagi kesehatan emosional
Manfaat donor darah bagi kesehatan tubuh pemberi donor adalah bukan cuma dirasakan secara fisik, namun juga secara emosional. Sebuah Yayasan Kesehatan Mental di Amerika Serikat dalam salah satu laporannya seperti dilansir Healthline mengatakan, bahwa dengan membantu orang lain menjadi pendonor darah maka hal itu dapat mengurangi stres, meningkatkan kesejahteraan emosional, membantu menyingkirkan perasaan negatif, dan memberikan rasa memiliki dan mengurangi isolasi.
Kegiatan amal berupa donor darah ini dapat membantu meningkatkan kesehatan mental seseorang. Hal itu didasarkan oleh alasan bahwa memberikan darah berarti telah membantu menyelamatkan nyawa orang lain. Perasaan tersebut dapat membuat kamu menjadi termotivasi untuk hidup lebih sehat. Selain itu juga memotivasi untuk membantu orang lain yang sedang dalam kondisi kritis. Selain itu juga menginspirasi orang untuk bisa lebih banyak lagi dalam membantu sesama.
Selain secara emosional, manfaat donor darah juga dapat dirasakan bagi kesehatan fisik pemberi donor. Berikut ini beberapa manfaat donor darah bagi kesehatan tubuh.
Mendonorkan darah artinya mengeluarkan sebagian darah dari dalam tubuh. Donor darah akan mengurangi resiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah, akibat penumpukan kolesterol jahat, yang merupakan penyebab penyakit jantung. Jadi, bila donor darah dilakukan secara rutin maka dapat membantu melancarkan aliran darah di dalam tubuh. Jantung pun akan memompa darah secara teratur dan stabil. Jadi donor darah bermanfaat dalam memelihara jantung dan sirkulasi darah.
Donor darah yang dilakukan secara rutin dan teratur akan membuat tubuh sehat dan tak mudah terkena berbagai penyakit, terutama penyakit jantung, kanker, dan stroke.
Di samping itu, zat besi dalam darah pun akan mengalami penurunan dengan donor darah secara rutin. Turunnya simpanan zat besi, menurut sebuah studi, dapat mengurangi risiko serangan jantung. Simpanan zat besi tubuh yang tinggi diyakini dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
Di dalam sel darah terdapat kolesterol baik (HDL) dan kolesterol jahat (LDL). Berbagai riset menunjukan bahwa kebiasaan mendonorkan darah bisa menurunkan jumlah kolesterol jahat dan trigliserida dalam darah. Oleh karenanya, donor darah dapat menurunkan resiko bagi terbentuknya plak atau penyumbatan di pembuluh darah (aterosklerosis). Rajin melakukan donor darah akan membuat aliran darah dan fungsi organ bisa berjalan lancar.
Manfaat berikutnya dari donor darah, adalah untuk menjaga kesehatan sel-sel darah merah. Donor darah mengurangi atau mengeluarkan sel-sel darah merah yang lama, untuk kemudian digantikan dengan yang baru. Dalam mengganti jumlah darah yang hilang tersebut sumsum tulang akan menghasilkan sel-sel darah merah disertai hemoglobin yang baru dan sehat.
Proses penggantian sel-sel darah merah memakan waktu beberapa minggu. Setelah sel-sel darah merah yang baru itu terbentuk, maka darah segar ini akan mengangkut oksigen dengan lebih efektif. Tubuh pun menjadi lebih sehat dan bugar.
Setiap melakukan donor darah, sebelumnya pendonor akan dicek kondisi kesehatannya untuk mendeteksi penyakit serius, seperti HIV, hepatitis B, hepatitis C, sifilis, dan malaria. Dengan dilakukannya pemeriksaan kesehatan tersebut, maka pendonor dapat mengetahui kondisi kesehatannya sendiri. Atau dengan kata lain pendonor dapat mendeteksi kondisi kesehatannya dari paparan penyakit tertentu.
Pemeriksaan kesehatan gratis ketika melakukan donor darah itu, membantu dalam mengetahui detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, dan kadar hemoglobin. Darah yang didonorkan juga akan diperiksa agar terbebas dari virus hepatitis B, hepatitis C, HIV, virus Nil Barat, sipilis, dan Trypanosoma cruzi.
Donor darah dapat mengurangi simpanan zat besi dalam tubuh agar tetap terjaga pada tingkat yang sehat. Penurunan kadar zat besi dalam tubuh dikaitkan dengan risiko kanker yang rendah. Hal itu didukung oleh sebuah penelitian dalam Journal of National Cancer Institute Volume 100 Issue 14.
Efek samping donor darah
Selain mengetahui manfaat donor darah bagi kesehatan tubuh, perlu diketahui juga mengenai efek sampingnya. Beberapa orang mungkin merasa mual, pusing, atau pusing setelah mendonorkan darahnya. Jika efek samping tersebut terjadi, dan hanya akan berlangsung beberapa menit, segeralah berbaring dengan posisi kaki di atas, sampai kamu merasa lebih baik.
Selain itu, mungkin juga terjadi pendarahan pada lokasi dimana jarum ditancapkan. Namun jangan khawatir, cukup dengan mengangkat lengan selama beberapa menit biasanya akan menghentikannya. Mungkin akan terjadi memar di lokasi tersebut.
Proses donor darah
Bagaimana cara melakukan donor darah? Proses ini berlangsung dalam waktu kurang lebih 1 jam, mulai dari datang hingga selesai melakukan donor darah. Sedangkan tahap pengambilan darah memakan waktu sekitar 8-10 menit. Berikut ini adalah langkah-langkah prosedur donor darah :
Langkah pertama setelah tiba di lokasi, pendonor darah harus terlebih dahulu melakukan registrasi. Yaitu, memberikan informasi yang akurat mengenai nama, alamat, nomor telepon, dan nomor identifikasi donor (jika ada).
Selanjutnya, petugas kesehatan akan menanyakan beberapa pertanyaan seputar riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan suhu tubuh, hemoglobin, tekanan darah, dan detak nadi.
Setelah itu, barulah dilakukan pengambilan darah. Mula-mula area di lengan yang akan diambil darahnya akan dibersihkan sebelum dimasukkan jarum steril. Proses pengambilan darah ini membutuhkan waktu sekitar 8-10 menit untuk satu liter darah. Jika kamu menyumbangkan trombosit, sel darah merah atau plasma dengan apheresis, pengumpulannya bisa memakan waktu hingga 2 jam.
Setelah tahap pengambilan darah selesai, langkah berikutnya dan terakhir adalah pemulihan. Di tahap ini, kamu diminta untuk beristirahat sejenak dalam rangka pemulihan dan memberikan waktu bagi tubuh untuk menyesuaikan diri dengan penurunan volume darah. Setelah 10-15 menit pemulihan, pendonor sudah bisa meninggalkan tempat donor darah dan melanjutkan aktivitasnya secara normal.
Persyaratan donor darah
Tidak semua orang yang bersedia mendonorkan darahnya bisa melakukan donor darah, kecuali bila memenuhi beberapa persyaratan. Persyaratan tersebut adalah, usia pendonor minimal 17 tahun dan maksimal 70 tahun. Sementara berat badannya minimal 45 kg. Adapun tekanan darah sistole harus di bawah 180 dan diastole di bawah 100, untuk orang dengan tekanan darah yang cenderung tinggi.
Adapun untuk orang yang memiliki tekanan darah rendah, tekanan darah sistole/diastole yang dianggap aman untuk donor darah adalah sekitar 90/50. Pendonor darah juga sebaiknya memiliki kadar hemoglobin sekitar 12,5–17 grams (g) of hemoglobin per deciliter (dL), dan tidak lebih dari 20 grams (g) hemoglobin per deciliter (dL).
Sedangkan orang yang dilarang mendonorkan darah adalah mereka yang mengidap diabetes, kanker, tidak mendapat izin dari dokter karena kondisi kesehatan tertentu, epilepsi atau sering kejang-kejang, mengidap penyakit menular, seperti sifilis, hepatitis B/C, hingga HIV. Demikian pula jika memiliki gangguan perdarahan seperti hemophilia.Selain itu, pecandu narkoba atau minuman keras juga dilarang untuk melakukan donor darah.