Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah
Foto: Freepik/mdjaff
Sesak napas atau dyspnea adalah salah satu gejala GERD. Sesak napas merupakan bentuk kronis dari kondisi gastroesophageal reflux disease atau GERD. GERD juga dapat dikaitkan dengan sesak napas seperti bronkospasme dan aspirasi.
Penulis : Sholahudin Achmad
Sesak napas terkadang dapat menyebabkan komplikasi pernapasan yang mengancam jiwa. Kondisi itu terjadi karena asam lambung merambat ke kerongkongan dan masuk ke paru-paru, terutama saat tidur, dan mengiritasi sekitar area tersebut, menyebabkan pembengkakan saluran udara. Akibatnya, terjadi reaksi asma atau pneumonia aspirasi.
Masalah pernapasan ini dapat menyebabkan dua kondisi. Pertama, peradangan paru-paru, jika asam lambung terhirup ke paru-paru, dapat menyebabkan peradangan atau penyempitan saluran udara, yang menyebabkan bronkitis atau pneumonia.
Kedua, menyebabkan iritasi saluran pernapasan atas, jika asam lambung mengiritasi sistem pernapasan bagian atas, termasuk tenggorokan yang mungkin dapat mengalami postnasal drip, sesak dada, dan batuk.
GERD juga dapat memicu gejala asma bagi orang yang memiliki kedua kondisi tersebut.
Pertolongan pertama sesak nafas karena GERD
Apa yang harus dilakukan sebelum pasien sesak nafas karena GERD mendapatkan perawatan medis?
Pertolongan pertama bagi pasien sesak nafas karena GERD yang dapat dilakukan, adalah sebagai berikut :
Dudukkan pasien, posisi dada condong ke depan
Langkah pertolongan pertama sesak nafas karena GERD yang harus dilakukan adalah dengan mendudukan pasien pada kursi. Posisi dada agak sedikit condong ke depan. Posisi kaki rata ke lantai. Merilekskan otot leher dan bahu.
Tujuan dari duduk dengan posisi tersebut adalah untuk menciptakan lebih banyak ruang di rongga dada agar pasien bisa kembali bernapas dengan nyaman. Cara ini dapat mengatasi sesak nafas karena asam lambung naik.
Bernapas dengan bibir
Bernapas dengan bibir dimulai dengan menarik napas melalui hidung selama 2 hitungan dan biarkan mulut tetap tertutup. Lalu bibir dikerucutkan seperti sedang bersiul dan hembuskan napas melalui mulut selama 4 hitungan.
Tujuan dari bernapas dengan bibir adalah untuk memperlambat pernapasan, agar tidak bekerja terlalu keras setiap kali menarik dan menghembuskan napas. Pernapasan bibir ini juga dapat membantu melepaskan udara di paru-paru, sehingga udara segar bisa masuk.
Pernapasan diafragma
Teknik pernapasan lainnya yang bisa dilakukan untuk pertolongan pertama pada saat sesak nafas karena GERD, adalah pernapasan diafragma.
Caranya adalah duduk di kursi dengan lutut ditekuk. Jaga agar bahu, kepala, dan leher dalam keadaan rileks. Posisi tangan di perut. Tarik napas perlahan melalui hidung dan rasakan perut kamu bergerak di bawah tangan. Lalu keluarkan napas melalui mulut dengan bibir mengerucut. Saat mengeluarkan napas, otot perut dikencangkan dan rasakan perut masuk ke dalam. Ulangi cara ini selama kurang lebih lima menit, atau sampai pasien sudah dapat bernapas dengan lebih mudah.
Berdiri di dinding, menopang punggung
Pertolongan pertama pada saat sesak nafas karena GERD ini dilakukan dengan cara berdiri di dekat dinding dengan menyandarkan pinggul ke dinding. Teknik ini dapat membuat jalur napas menjadi rileks dan meredakan sesak napas. Posisi kaki direnggangkan selebar bahu, lalu letakkan tangan di paha. Lalu condongkan tubuh pasien ke depan dan ayunkan lengan ke depan.
Posisi berbaring
Dua posisi berbaring yang bisa diterapkan pada pasien, dalam pertolongan pertama sesak nafas karena GERD, adalah sebagai berikut:
Berbaring miring dengan meletakkan bantal di antara kepala dan kaki. Jaga posisi punggung agar tetap lurus.
Berbaring telentang dengan meletakkan bantal di bawah kepala dan di bawah lutut.
Kedua posisi ini dapat membuat tubuh dan jalan napas menjadi terasa rileks dan membuat pasien lebih mudah bernapas.
Arahkan kipas angin ke wajah
Selanjutnya, pertolongan pertama pada pasien sesak nafas karena GERD dapat dilakukan dengan menggunakan kipas angin. Arahkan kipas angin ke wajah. Cara ini akan membantu pasien untuk untuk meringankan gejala sesak nafas saat asam lambung naik. Kipas angin akan meniupkan udara sejuk yang membantu pasien mengatur napas. Nyalakan kipas angin sampai pasien dapat bernapas lega.
Ciri-ciri sesak nafas akibat asam lambung
Gejala asam lambung naik yang dirasakan penderita adalah perut bagian atas sampai dada terasa sakit atau panas seperti terbakar atau heartburn. Beberapa pasien GERD mengalami sesak nafas namun tidak merasakan heartburn.
Selain mengalami sesak napas dan heartburn, gejala asam lambung juga meliputi :
Perut terasa tak nyaman
Cegukan terus-menerus
Perut kembung
Sendawa terus-menerus
Susah menelan
Sakit tenggorokan
Napas berbau tak sedap
Cara mengatasi asam lambung dan sesak napas
Berkonsultasi dengan dokter mengenai gejala pernapasan yang kamu rasakan adalah penting, terutama jika kamu memiliki asma, atau menduga mungkin terkena asma. Dokter dapat memberikan perawatan asma tambahan.
Dengan mengelola GERD maka kamu dapat mengontrol dan mengurangi sesak napas.
Perubahan gaya hidup dan pola makan
Cara mengatasi asam lambung dan sesak napas juga dapat dilakukan dengan perubahan gaya hidup dan pola makan. Hal ini bisa membuat dampak yang signifikan pada penderita GERD.
Perubahan gaya hidup yang dianjurkan adalah:
Hindari makanan dan minuman yang memicu GERD (makanan berlemak, gorengan, dan pedas, kafein, dan minuman berkarbonasi).
Makanlah dalam porsi kecil, terutama di malam hari.
Jangan makan dalam waktu tiga jam sebelum tidur.
Tinggikan kepala, selama enam hingga delapan jam, saat tidur.
Menurunkan berat badan, jika kamu mengalami kegemukan.
Berhenti merokok.
Obat-obatan untuk asam lambung
Over-the-counter atau OTC dan obat resep dapat membantu mengobati GERD dan refluks asam, meliputi :
Antasida, seperti Tums, yang menetralkan asam lambung
Penghambat reseptor H2, seperti Pepcid Complete atau Pepcid AC (famotidine), memblokir produksi asam lambung
Inhibitor pompa proton, seperti Prilosec (omeprazole), Nexium (esomeprazole), dan Protonix (pantoprazole), juga memblokir produksi asam lambung
GERD dan refluks asam keduanya dapat menyebabkan sesak napas, mengi, dan masalah pernapasan lainnya. GERD juga mempengaruhi kerongkongan, sehingga sulit untuk menelan. Lakukan perawatan GERD untuk mengurangi masalah pernapasan. Perubahan gaya hidup seperti menghindari makanan yang memicu GERD, berhenti merokok, dan tidur miring ke kiri dapat membantu mengatasi gejala GERD.
GERD pada umumnya dikaitkan dengan sensasi terbakar, sesak dada, dan rasa asam. Tapi itu juga merupakan penyebab umum masalah pernapasan seperti batuk, mengi, dan sesak napas. Berkonsultasi dengan dokter tentang gejala GERD dan masalah pernapasan yang kamu alami akan memberikan perawatan yang paling efektif.
___________________________________
Referensi:
Healthline (2019), Acid Reflux and Shortness of Breath.
Cleveland Clinic (2019), GERD (Chronic Acid Reflux).
Healthline (2021), 9 Home Treatments for Shortness of Breath (Dyspnea).
WebMD (2020), Home Remedies for Shortness of Breath.
Very Well Health (2022), Understanding How Acid Reflux Causes Shortness of Breath.