Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

8 Obat Medis Pembasmi Kudis atau Scabies Pada Manusia

Artikel dipublikasikan : 11 November 2021 07:44
Dibaca : 2333 kali

Penyakit kudis atau scabies pada manusia dapat menyerang anak-anak hingga kalangan usia lanjut. Jika tidak diobati dengan cepat, penyakit kulit ini akan menular kepada orang lain. 

Penyakit kulit berupa kudis atau scabies pada manusia merupakan gangguan kesehatan yang menyerang permukaan kulit. Penyebabnya adalah karena adanya kutu atau tungau scabies yang tinggal di dalam kulit. Kudis menyerang bagian bawah kulit pada seluruh tubuh terutama lipatan jari, hingga ke bagian genital atau kemaluan. 

Scabies pada manusia ini akan menimbulkan rasa gatal dan tidak nyaman bagi penderitanya. Selain gatal, juga terdapat ruam dan jejak seperti galian tipis dan tidak teratur. Ruam akibat kudis mudah menjadi luka bila digaruk. 

Scabies pada manusia menimbulkan rasa gatal terutama terjadi di malam hari, saat dimana tungau kudis menaruh telurnya ke dalam kulit. Oleh karena itu, penyakit scabies pada manusia harus segera diobati. 

Obat-obat medis untuk mengatasi scabies pada manusia

Berikut ini obat-obatan yang bisa dipakai untuk mengobati scabies pada manusia. 

  1. Salep Permethrin

Pengobatan scabies pada manusia, adalah salah satunya, menggunakan salep dengan kandungan permethrin. Obat ini merupakan insektisida sintetik yang berfungsi melawan serangga-serangga mikroskopis di dalam tubuh. Salep kulit dengan 5% permethrin adalah resep umum yang diberikan oleh dokter untuk mengatasi scabies pada manusia. 

Dokter pada ummnya memberikan dosis penggunaan salep ini berupa dioles satu kali sehari pada malam hari selama 1 – 2 minggu. Salep permethrin ini perlu dioles pada seluruh bagian tubuh, bukan hanya pada area yang terkena scabies. Agar terserap optimal, usahakan agar salep bertahan selama 8 jam di permukaan kulit sampai 8 jam. 

Salep ini minim efek samping, tidak memicu reaksi alergi, dan aman untuk ibu hamil serta bayi berusia di atas dua bulan.

Baca Juga: Kenali Penyebab Herpes di Wajah dan Cara Pengobatan

  1. Krim Lindane

Obat scabies pada manusia yang berbentuk krim ini memiliki kandungan zat insektisida atau gamma benzena heksaklorida. Krim Lindane ini akan menyerang sistem saraf tungau parasit secara langsung sampai tungau akhirnya mati atau tidak dapat berkembang biak.

Lindane bekerja secara efektif setelah dioleskan minimal dalam waktu enam jam pada kulit. Kemudian ulangi penggunaannya pada minggu berikutnya dan oleskan selama 14 jam.  Setelah itu, bersihkan kulit. Gunakan krim ini pada malam hari, dan bersihkan sisa-sisa krim di pagi harinya.

Meskipun Lindane tidak menyebabkan iritasi kulit, namun obat ini berbahaya untuk mereka yang kondisi sistem imunnya lemah  seperti ibu hamil, bayi prematur, orang yang sedang sakit karena infeksi, orang dengan obesitas, serta anak-anak.

  1. Salep sulfur

Pengobatan scabies pada manusia pada umumnya menggunakan salep sulfur dengan kandungan 5-10 persen. Salep sulfur ini harus dioleskan berulang kali pada bagian tubuh, terutama sehabis mandi, dalam 2-3 hari berturut-turut. Hati-hati jangan terkena pakaian bila menggunakan salep sufur, karena salep ini dapat meninggalkan noda pada pakaian. Selain itu, baunya juga cukup tajam.

Pengobatan scabies pada manusi dengan sulfur sebaiknya digunakan pada penderita yang tidak dapat menoleransi penggunaan obat-obat tropikal lainnya. Salep merupakan pilihan alternatif terbaik bagi  pengobatan scabies pada anak-anak, bayi, dan ibu hamil.

  1. Crotamiton

Pengobatan scabies pada manusia dengan menggunakan zat crotamiton sebaiknya hanya untuk orang dewasa saja.Obat yang mengandung crotamiton sebanyak 10% ini tidak efektif untuk anak-anak, bayi, dan ibu hamil. 

  1. Salep antibiotik

Salep yang mengandung antibiotik dalam pengobatan scabies pada manusia berfungsi untuk mencegah infeksi akibat iritasi kulit. Penderita scabies biasanya tak tahan menggaruk bagian kulit yang gatal hingga menimbulkan iritasi. Untuk menghindari masuknya kuman ke dalam kulit yang mengalami iritasi ataupun infeksi tersebut maka bisa digunakan salep antibiotik. Contohnya adalah salep mupirocin dengan nama Bactroban dan Centany. Fungsi salep tersebut adalah untuk menghentikan berkembangnya bakteri spesies Staphylococcus, beta-hemolytic streptococci, atau Streptococcus pyogenes.

Baca Juga: 11 Bahan Masker Wajah Alami Untuk Kulit Kusam

  1. Salep kortikosteroid

Salep kortikosteroid bisa diresepkan dokter jika rasa gatal scabies pada manusia berlangsung secara intens. Salep tersebut efektif untuk  menyembuhkan peradangan. Contohnya, adalah hidrocortisone. Pemakaian salep ini perlu dipantau sampai berhasil menyembuhkan pasien. Jika tidak maka diperlukan salep yang dosisnya lebih tinggi. 

Penggunaan salep kortikosteroid dalam jangka panjang cukup berbahaya efek sampingnya. Pengobatan dengan salep kortikosteroid ini, pada pecan pertama pengobatan, biasanya Diwali dengan gejala bertambah parah terlebih dahulu sebelum kemudian berangsur membaik.  Obat ini, bisa ampuh mengobati gejala scabies dalam beberapa hari sampai 4 minggu.

  1. Ivermection

Selain menggunakan obat topikal, pengobatan scabies pada manusia juga efektif menggunakan obat oral atau obat yang penggunaannya dengan cara diminum. Salah satunya, adalah obat Invermectin yang mengandung antiparasit. Pil ini harus diminum sesuai anjuran dokter. Jika gejala tidak membaik dalam dua minggu, dokter akan meningkatkan dosisnya.  Pengobatan scabies dengan cara ini cukup aman dilakukan karena tidak memiliki efek samping yang berarti.

Selain itu, obat ivermection bisa juga dikombinasikan dengan salep permethrin untuk lebih efektif membasmi penyakit kulit scabies. 

  1. Antihistamin

Antihistamin adalah obat antialergi untuk meringankan rasa gatal setelah tungau yang bersembunyi di kulit menghilang. Rasa gatal biasanya sering muncul beberapa minggu setelahnya dan  dapat membuat pasien sulit tidur. Karena itu maka dokter akan memberikan resep obat antihistamin. Jenis obat antihistamin yang biasanya diberikan oleh dokter adalah  loradatine dan cetirizine. 

Pencegahan scabies pada manusia

Pencegahan scabies pada manusia dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan tempat tinggal. Rendamlah pakaian, sepreai, kain sarung, gorden, boneka, dan benda-benda pribadi yang rentan terhadap kutu dengan menggunakan air panas. Selain itu, gunakan deterjen anti bakteri agar kuman dan bakteri mati. 

Benda-benda tempat persembunyian kutu seperti karpet, kasur, atau sofa juga harus selalu dibersihkan. Hindari ruangan yang terlalu lembab dan gelap, karena dapat menjadi habitat ideal bagi tungau atau kutu penyebab scabies. Gunakan mesin penyedot debu untuk membersihkannya. 

Penyakit scabies cepat menular pada kulit manusia. Hindari pula kontak dengan orang yang  terinfeksi scabies. Penularan kutu penyebab penyakit ini bisa terjadi melalui kontak langsung antarkulit, misalnya saat berjabat tangan, atau kebiasaan berbagi barang pribadi, seperti handuk, alat makan, serta hubungan intim dengan orang yang sebelumnya sudah terinfeksi kudis. 

Awasi anak-anak Anda, karena kutu penyebab scabies pada manusia ini rentan menyerang kelompok anak-anak dibandingkan dengan orang dewasa. Sementara pada orang dewasa, risiko kudis meningkat pada orang yang tinggal bersama dalam sebuah asrama atau mes. 

Baca Juga: Cara Menghilangkan Bekas Jerawat di Wajah Tanpa Obat

Anda dapat berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter melalui layanan telemedisin OkeKlinik dalam mengobati scabies. Layanan ini dapat dilakukan secara daring dari manapun Anda berada. Unduh terlebih dahulu aplikasi OkeKlinik di Play Store, lalu lakukan registrasi sebelum menggunakan layanan telekonsultasi ini. 

 
Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com