Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah
Sering mengantuk saat sedang bekerja dengan alasan karena kurang tidur, sudah biasa kita dengar. Tapi, apa penyebab sering mengantuk padahal sudah cukup tidur?
Waktu tidur yang tidak cukup memadai sering kali membuat seseorang sering mengantuk. Hal itu ditandai dengan menguap terus-menerus dan tidak dapat memusatkan perhatian atau berkonsentrasi. Penyebab sering mengantuk seperti itu biasanya karena tidur sudah terlalu larut malam, tapi harus bangun pagi karena harus pergi bekerja. Jadi, penyebabnya adalah kurang tidur.
Berapa jam kebutuhan tidur manusia? Jawabannya, tergantung dari usia. Manusia pada rentang usia 18 -64 tahun membutuhkan waktu tidur 7-9 jam. Jika orang dewasa waktu tidurnya kurang dari jumlah tersebut, maka hal itu akan menjadi penyebab sering mengantuk di pagi harinya.
Namun, kebutuhan tidur orang dewasa sedikit berbeda dengan anak sekolah. Pada anak berusia 6-17 tahun jumlah waktu tidur yang dibutuhkan adalah lebih banyak lagi, yakni 9-11 jam setiap malamnya. Sehingga ketika jumlah jam tidur berkurang, maka dapat menyebabkan sering mengantuk di pagi hari.
Persoalannya adalah ketika tidur sudah cukup, namun rasa mengantuk sering terjadi. Ada apa dan mengapa itu bisa terjadi? Nah, berikut ini adalah penyebab sering mengantuk walaupun sudah cukup tidur yang perlu diketahui.
Penyebab sering mengantuk tapi tidur cukup
Narkolepsi
Narkolepsi adalah gangguan sistem saraf yang menjadi penyebab sering mengantuk berlebih pada siang hari, dan tertidur secara tiba-tiba tanpa mengenal waktu dan tempat. Kondisi ini jelas berbahaya. Apalagi bila penderita narkolepsi sedang menyetir kendaraan di siang hari.
Narkolepsi dapat disertai dengan gejala lain seperti sleep paralysis, halusinasi, dan katapleksi. Katapleksi adalah kelemahan atau kehilangan kendali pada otot wajah, leher, dan lutut.
Meski belum diketahui dengan pasti penyebab narkolepsi, namun sebagian besar penderitanya memiliki kadar hipokretin rendah. Hipokretin adalah zat kimia dalam otak yang mengendalikan waktu tidur. Penyebab rendahnya hipokretin diduga akibat penyakit autoimun.
Narkolepsi diduga disebabkan oleh penyakit yang merusak bagian otak penghasil hipokretin, seperti tumor otak, cedera kepala, ensefalitis, dan Multiple sclerosis.
Gejala narkolepsi pada umumnya terjadi pada kalangan usia 10–30 tahun, saat perubahan hormon karena masa pubertas atau menopause, stress, perubahan pola tidur secara tiba-tiba, infeksi seperti infeksi bakteri streptokokus atau infeksi flu babi, dan kelainan genetik keturunan.
Baca Juga: 9 Cara Mengatasi Susah Tidur Tanpa Obat
Parasomnia
Penyebab sering mengantuk meskipun sudah cukup tidur yang berikutnya adalah parasomnia. Apa itu parasomnia ? Ini merupakan suatu perilaku tidak normal yang dialami ketika seseorang sedang tidur. Contohnya adalah tidur sambil berjalan, tidur sambil berbicara, membenturkan kepala saat tidur, dan merasakan ketakutan di malam hari.
Parasomnia dapat membuat seseorang yang tidur untuk terbangun dan duduk dalam kondisi panik, melayangkan pukulan ke udara secara membabi-buta, atau berteriak-teriak. Gangguan ini juga dikaitkan dengan penyakit Parkinson.
Penyakit Parkinson adalah penyakit saraf yang memburuk secara bertahap. Penyakit tersebut dapat memengaruhi bagian otak yang berfungsi untuk mengkoordinasikan setiap gerakan tubuh. Kesulitan mengatur gerakan tubuh, termasuk saat berbicara, berjalan, dan menulis adalah gejala yang dirasakan oleh penderita. Hal itu terjadi karena adanya kerusakan atau kematian sel saraf di bagian otak yang disebut substantia nigra, yang menyebabkan berkurangnya produksi dopamin sehingga gerakan tubuh pun melambat.
Sindrom kaki gelisah atau restless leg syndrome (RLS)
Selanjutnya, penyebab sering mengantuk juga dapat disebabkan oleh sindrom kaki gelisah atau restless leg syndrome (RLS). Saat seseorang mengalami sindrom RLS, maka timbul dorongan tak tertahankan untuk menggerak-gerakkan kaki saat berbaring dan tidur. Sehingga membuat rasa nyeri dan sakit pada area kaki. Kaki yang terus menerus digerakkan membuat tidur tidak nyenyak meskipun dalam jumlah waktu yang cukup. RLS akan menjadi penyebab sering mengantuk, dan tubuh kurang bersemangat di pagi dan siang hari.
Depresi
Depresi dapat menjadi penyebab sering mengantuk dan berbagai gangguan kejiwaan lain seperti kurang berenergi, hilang semangat hidup, kehilangan minat dan ketertarikan terhadap hobi, merasa cemas, bahkan bisa memunculkan ide bunuh diri.
Saat terjadi depresi, perbanyaklah beribadah untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Selain itu, miliki teman bicara untuk berbagi dan mencurahkan problema kehidupan yang dihadapi.
Penyebab sering mengantuk berikutnya adalah sleep apnea. Salah satu gangguan tidur ini terjadi saat napas terhenti sementara ketika sedang tidur. Salah satu penyebabnya adalah penyumbatan pada saluran pernapasan, atau obstructive sleep apnea.
Saat kesulitan bernapas, otak akan mengirimkan sinyal untuk bangun. Tanpa sadar, Anda akan terbangun sejenak, menghirup kembali napas, lalu tidur lagi. Kondisi ini dapat menyebabkan tidur terganggu karena harus terbangun setiap saat. Meskipun waktu tidur sudah cukup, namun sleep apnea dapat menjadi penyebab sering mengantuk pada siang hari.
Baca Juga: Rasakan Manfaat Minum Jahe Sebelum Tidur
Belum diketahui pasti penyebab sindrom kelelahan kronis. Namun, diduga karena sleep apnea. Sindrom kelelahan kronis atau chronic fatigue syndrome adalah salah satu penyebab sering mengantuk meskipun sudah cukup tidur. Sindrom kelelahan kronis adalah kondisi sering lelah, lemas, lesu, dan mengantuk. Gejalanya antara lain nyeri otot dan sulit berkonsentrasi dalam waktu cukup lama hingga enam bulan. Periksakan ke dokter bila sering mengantuk dan tak hilang dalam waktu yang lama. Sindrom kelelahan kronis bisa saja akan kian parah dan menunjukkan adanya penyakit tertentu.
Mengonsumsi minuman alkohol
Sering menenggak minuman beralkohol dengan kadar yang cukup tinggi dapat juga menjadi penyebab sering mengantuk meskipun sudah tidur dalam waktu yang cukup. Alkohol akan memiliki efek jangka panjang di dalam aliran darah, dan berdampak mengacaukan pola tidur.
Selain itu, sering mengonsumsi alkohol dalam jangka panjang akan berefek pada pola tidur yang lebih singkat, kualitas tidur yang buruk, serta cenderung terbangun di malam hari. Jadi, sebaiknya hindari minuman beralkohol.
Tubuh manusia mempunyai jam biologis atau ritme sirkadian. Jika terganggu ritmenya, maka akan menjadi salah satu penyebab sering mengantuk meskipun sudah cukup tidur. Jam biologis adalah jadwal kerja setiap organ dan fungsi tubuh manusia secara alami.
Gangguan kesehatan akan terjadi ketika jam biologis berubah. Jam biologis berubah karena shift kerja malam, begadang, lembur, dan sebagainya, dimana waktu yang biasanya digunakan untuk tidur namun digunakan untuk beraktivitas.
Terganggunya jam biologis tubuh ini akan menyebabkan sering menguap dan mengantuk walaupun tubuh sudah tidur selama 9 jam. Jadi sebaiknya atur kembali aktivitas Anda, supaya tidak menjadi seperti kalong yang bekerja di malam hari dan istirahat di pagi hingga sore hari. Jam biologis tubuh berperan untuk mengendalikan produksi hormon, suhu tubuh, dan berbagai fungsi lainnya.
Baca Juga: Posisi Tidur Yang Baik Untuk Ibu Hamil
Demikian 8 penyebab sering mengantuk pada pagi dan siang hari meskipun Anda sudah cukup tidur di malam hari. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter melalui layanan telemedicine OkeKlinik untuk mendapatkan saran yang tepat dalam mengatasi gangguan tidur. Aplikasi OkeKlinik dapat diunduh melalui Play Store.