Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah
Jahe emprit sering disebut jahe putih kecil atau jahe sunti. Jahe dengan nama latin Zingiber officinale var amarum ini memiliki ukuran yang lebih kecil dari jahe merah dan jahe putih lainya. Meski ukurannya lebih kecil, namun manfaat jahe emprit bagi kesehatan tidak bisa dianggap kecil.
Besarnya manfaat jahe emprit untuk kesehatan dikarenakan jahe ini mengandung banyak gizi. Bahkan, kandungan gizi di dalam jahe emprit bisa dibilang cukup tinggi, yakni protein, kalsium, fosfor, besi, kalium, natrium, pati, dan minyak atsiri.
Jahe sudah digunakan selama ribuan tahun. Tanaman tropis dalam keluarga kunyit dan kapulaga ini, awalnya digunakan di Arab, India, dan Asia lalu menyebar ke seluruh penjuru dunia. Jahe semula digunakan untuk meredakan mual dan muntah yang disebabkan oleh penyakit dan mabuk laut.
Namun dalam perkembangannya, jahe juga digunakan untuk berbagai jamu herbal untuk kesehatan. Berikut ini manfaat jahe emprit untuk kesehatan tubuh:
Penelitian membuktikan, sebagaimana dilansir dari Everydayhealth.com, jahe bermanfaat dalam mengurangi rasa mual dan muntah dari berbagai penyebab seperti morning sickness, gangguan pasca operasi, perawatan kemoterapi, dan mabuk perjalanan.
Minum secangkir jahe hangat dapat menjadi obat untuk mengatasi mual. Jahe emprit bekerja dengan cara mengoptimalkan pergerakan makanan di dalam saluran pencernaan. Selain itu, ia juga membantu menenangkan saraf yang memicu respons muntah.
Ibu hamil yang sedang mual dan muntah karena kelelahan, pasca operasi, atau kondisi lainnya, bisa mencoba untuk minum segelas air rebusan jahe, termasuk jahe emprit.
Manfaatnya adalah menghangatkan dan memberikan rasa nyaman sehingga frekuensi mual akan berkurang. Namun demikian, ibu hamil yang memiliki alergi atau kondisi kesehatan tertentu sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter.
Jahe adalah obat multi-segi yang setidaknya bermanfaat dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit. Misalnya, jahe emprit dapat mengurangi rasa sakit dan peradangan, membuatnya penting dalam mengelola radang sendi, sakit kepala, dan kram menstruasi.
Manfaat lainnya, adalah pada sistem pernafasan. Jahe emprit memiliki efek pemanasan dan merangsang sirkulasi. Selain itu juga dapat menghambat rhinovirus, yang dapat menyebabkan flu biasa.
Pada sistem pencernaan, manfaat jahe emprit adalah menghambat bakteri seperti Salmonella, yang menyebabkan diare, dan protozoa, seperti Trichomonas. Sedangkan pada saluran usus, jahe dapat mengurangi gas dan kejang yang menyakitkan.
Selanjutnya, manfaat jahe emprit adalah untuk mencegah sakit maag yang disebabkan oleh obat antiinflamasi nonsteroid, seperti aspirin dan ibuprofen.
Manfaat jahe emprit dalam kesehatan sistem pencernaan adalah dapat membantu mengeluarkan gas yang menumpuk di saluran pencernaan. Enzim yang terdapat di dalam jahe emprit membantu tubuh memecah serta mengeluarkan gas ini.
Gangguan pencernaan, susah buang air besar (BAB), sembelit dapat diatasi dengan seduhan hangat secangkir jahe emprit. Kandungan yang terdapat di dalamnya, dapat menenangkan perut sehingga sembelit dapat teratasi.
Gangguan pencernaan kronis ditandai dengan nyeri berulang dan ketidaknyamanan di bagian atas perut. Dilansir dari Healthline, diyakini bahwa pengosongan lambung yang tertunda adalah penyebab utama gangguan pencernaan. Beberapa penelitian membuktikan bahwa jahe terbukti dapat membantu mempercepat pengosongan lambung.
Senyawa gingerol yang terdapat pada jahe segar memiliki sifat antioksidan yang mampu mengurangi inflamasi atau peradangan. Sehingga jahe bermanfaat untuk meredakan nyeri dan peradangan pada tubuh. Misalnya, seperti kram menstruasi dan nyeri akibat arthritis.
Berbeda dengan jahe yang masih segar, senyawa antiinflamasi gingerol pada jahe emprit yang sudah dikeringkan dapat berubah bentuk ketika dipanaskan. Sehingga kandungan senyawa tersebut menjadi tidak efektif lagi dalam penyembuhan.
Kadar kolesterol jahat ( LDL ) yang tinggi terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Hal ini sangat dipengaruhi oleh makanan.
Melansir Healthline, dalam sebuah penelitian pada tahun 2018 terhadap 60 orang dengan hyperlipidemia (kolesterol tinggi), 30 orang yang menerima 5 gram bubuk jahe setiap hari mengalami penurunan kadar kolesterol LDL (jahat) sebesar 17,4% selama periode 3 bulan.
Penurunan kolesterol jahan ini sangat mengesankan. Tetapi, dosis jahe yang dikonsumsi memang sangat tinggi. Banyak yang menyebutkan rasa tidak enak di mulut.
Dalam sebuah penelitian sebelumnya, orang yang menerima 3 gram bubuk jahe dalam bentuk kapsul setiap hari juga mengalami penurunan yang signifikan pada sebagian besar penanda kolesterol. Kadar kolesterol jahat mereka turun 10% selama 45 hari.
Temuan ini didukung oleh penelitian pada tikus dengan hipotiroidisme atau diabetes. Ekstrak jahe menurunkan kolesterol LDL (jahat) pada tingkat yang sama dengan obat penurun kolesterol atorvastatin.
Jadi, ditemukan beberapa bukti pada manusia maupun hewan dimana jahe dapat menurunkan kadar kolesterol jahat, kolesterol total, dan trigliserida darah secara signifikan.
Jahe telah dipelajari sebagai obat alternatif untuk beberapa bentuk kanker. Sifat anti-kanker dikaitkan dengan gingerol yang ditemukan dalam jumlah besar dalam jahe mentah. Jahe mengandung zat gingerol yang tampaknya memiliki efek perlindungan terhadap kanker.
Melansir Healthline, dalam penelitian selama 28 hari terhadap individu yang berisiko normal untuk kanker kolorektal, 2 gram ekstrak jahe per hari secara signifikan mengurangi molekul sinyal pro-inflamasi di usus besar.
Namun, studi lanjutan pada individu yang berisiko tinggi terkena kanker kolorektal tidak memberikan hasil yang sama.
Ada beberapa bukti, meskipun terbatas, bahwa jahe mungkin efektif melawan kanker gastrointestinal lainnya seperti kanker pankreas dan kanker hati.
Jahe mungkin efektif melawan kanker payudara dan kanker ovarium juga. Secara umum, diperlukan lebih banyak penelitian.
Perbedaan mencolok dari jahe emprit dengan jahe putih adalah dari bentuk ukurannya. Jahe emprit berukuran lebih kecil, panjang akarnya jahe emprit tidak lebih dari 30 cm, potongannya tampak pipih dan melintang, berwarna putih kekuningan, berserat lembut, dan aroma yang tidak terlalu tajam.
Jahe emprit adalah jenis jahe yang paling mudah ditemukan di Indonesia. Ini merupakan salah satu jenis jahe varietas lokal. Jahe emprit ini berwarna putih agak keabuan.
Sementara jahe putih seringkali dinamakan dengan jahe kuning besar, jahe gajah, atau jahe badak. Bentuk jahe putih lebih gemuk, terdapat potongan melintang putih kekuningan, seratnya sedikit, dan lebih terasa lembut.
Jahe putih dapat dikonsumsi dalam keadaan yang muda, saat aromanya sudah tidak terlalu tajam dan tidak pedas.