Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Apa Bedanya Pengobatan Patah Tulang Tradisional dan Pengobatan Patah Tulang Secara Medis ?

Artikel dipublikasikan : 7 Mei 2023 10:49
Dibaca : 629 kali

Foto: Freepik

Pengobatan patah tulang tradisional oleh ibu Ida Dayak sempat ramai diperbincangkan di media sosial. Apa yang membedakan pengobatan patah tulang tradisional dengan pengobatan patah tulang secara medis?

Sebagian masyarakat percaya bahwa pengobatan tradisional dapat menghasilkan kesembuhan bagi pasien yang menderita berbagai penyakit. Salah satunya adalah dalam pengobatan tradisional untuk penderita patah tulang.

Pengobatan patah tulang tradisional yang diviralkan oleh Ibu Ida Dayak  melalui media sosial, misalnya, mendapat respon yang luar biasa. Berbondong-bondong orang datang ke tempat praktek penyembuhan tradisional ini. 

Dilansir dari CNBC Indonesia, perempuan asal Kalimantan Timur ini dipercaya bisa mengobati berbagai macam penyakit dalam sekejap, termasuk patah tulang. Saat mengobati, Ibu Ida Dayak menggunakan minyak yang dipercaya bisa membantu penyembuhan. 

Kapan pengobatan tradisional masuk ke Indonesia?

Di Indonesia pengobatan tradisional dipilih oleh masyarakat sebagai alternatif pengobatan medis modern. Pengobatan jenis ini mula-mula hadir di tengah-tengah masyarakat dan  semakin berkembang pesat serta digandrungi pada masa kerajaan.  

Dalam buku Jamu: The Ancient Medicine of Indonesia (2001), Susan Jane Beers menyebut masyarakat Indonesia di era kerajaan sudah banyak yang memanfaatkan obat-obatan herbal untuk menyembuhkan penyakit.

Trial dan error

Proses penyembuhan tradisional dilakukan dengan metode trial and error. Jika gagal tidak dilanjutkan, jika berhasil akan diteruskan dari generasi ke generasi dan dijadikan semacam testimoni. 

Testimoni tersebut lalu melahirkan kepercayaan di tengah masyarakat bahwa pengobatan tradisional terbukti ampuh, dan tertanam di benak masyarakat dari generasi ke generasi.  

Pada masa kolonialisme, pengobatan tradisional ini kemudian mendapat tantangan dari pengobatan modern ala Barat yang masuk ke Indonesia bersamaan dengan masuknya masa kolonialisme. 

Sejak masa itu, masyarakat mempunyai  dua opsi pengobatan: modern atau tradisional, sebagaimana disebutkan oleh Hans Pols dalam European Physicians and Botanists, Indigenous Herbal Medicine in the Dutch East Indies, and Colonial Networks of Mediation (Technology and Society: an International Journal, 2009). 

Pilihan masyarakat untuk mempertahankan pengobatan tradisional disebabkan oleh karena mereka masih asing dengan pengobatan modern, takut terhadap obat-obat kimiawi dan tindakan invasif dokter, seperti pembedahan. Selain itu, pengobatan lewat dokter pun dinilai sangat mahal dan aksesnya sulit.

Dengan demikian, masyarakat memilih pengobatan tradisional sebagai opsi terbaik. Dengan cara tradisional, mereka merasa lebih tenang karena sudah terbukti banyak testimoninya dan saat pengobatan dibarengi dengan ayat-ayat keagamaan, khususnya Islam, yang membuat mereka tenang. 

Atas dasar inilah berbagai praktik pengobatan tradisional, seperti dukun bayi dan dukun patah tulang di era kolonial tumbuh subur.

Pengobatan Ibu Ida Dayak 

Melansir CNBC Indonesia, mengacu pada narasi historis, orang-orang yang datang ke Ida Dayak didasarkan pada tumbuhnya rasa asing dan takut akan pengobatan modern dan faktor biaya.

Memang logis ketika masyarakat enggan berobat ke dokter karena masalah uang. Kondisi tersebut dapat membuat masyarakat menilai dukun lebih unggul karena mampu mengobati berbagai penyakit hanya lewat satu orang. Sebaliknya, dokter yang memiliki banyak spesialisasi justru menimbulkan biaya bengkak dan waktu penyembuhan yang lama.

Selain itu, dari sisi psikologis adalah muncul efek plasebo dalam diri pasien. Yakni, efek psikologis yang membuat otak yakin dirinya sembuh dalam proses pengobatan.

"Plasebo mungkin membuat Anda merasa lebih baik, tetapi tidak akan menyembuhkan Anda. Efek ini telah terbukti paling efektif untuk kondisi seperti manajemen nyeri," tutur Ted Kaptchuk, dikutip Harvard Medical School.

Para penyembuh seperti Ibu Ida Dayak, sebut CNBC Indonesia, memainkan psikologis pasiennya. Dengan menyebut ayat suci dan meyakinkan si pasien akan pulih seperti sedia kala, maka secara otomatis otak akan mengontrol rasa sakit dan nyeri pada pasien, sehingga pengobatannya akan sukses. Padahal itu semua hanya semu. Jika sukses, maka muncul testimoni sehingga pengobatan jenis ini akan terus ramai.

Patah tulang menurut medis

Patah tulang dapat sembuh dengan sendirinya. tetapi tulang yang patah harus berada di posisi yang tepat dan terlindungi agar terjadi proses penyembuhan yang baik.  Jadi, pengobatan patah tulang secara medis pada umumnya diperlukan untuk membantu proses penyembuhan tersebut. 

Saat tulang patah hingga memasuki masa penyembuhan, prosesnya adalah sebagai berikut: 

  1. Perdarahan dan peradangan

Perdarahan menyebabkan peradangan dan pembekuan darah di lokasi patah tulang. Darah yang membeku berfungsi untuk menjaga bagian-bagian tulang yang patah agar tidak ke mana-mana dan melindungi dari masuknya zat asing, termasuk kuman, ke dalam tulang yang patah tersebut.

Tahap ini terjadi hanya beberapa jam setelah tulang patah atau retak dan bisa berlangsung selama beberapa hari. Namun, bisa menyebabkan reaksi peradangan di area tubuh yang mengalami fraktur, seperti pembengkakan.

  1. Pembentukan jaringan lunak

Darah yang membeku akan diganti dengan jaringan fibrosa dan tulang rawan yang disebut dengan soft callus atau kalus lunak. Kalus lunak adalah jaringan yang sebagian besar terbuat dari kolagen,  dan dibuat oleh kelompok sel khusus yang disebut kondroblas. 

Pada proses ini dokter akan melakukan pemasangan gips. Tahap ini bisa berlangsung selama 4 hari hingga 3 minggu, tergantung kondisi masing-masing pasien.

  1. Tulang menjadi padat kembali

Setelah kalus lunak terbentuk, akan muncul sel osteoblas yang berperan dalam membentuk tulang. Sel ini akan menambahkan mineral ke dalam jaringan tulang yang baru dan mengisi rongga-rongga yang masih kosong. Tulang akan semakin padat dan kuat. Setelah osteoblas memadatkan jaringan tulang yang baru, kalus lunak akan diganti dengan tulang keras. Tahap ini biasanya dimulai 2 minggu setelah patah terjadi dan bisa berakhir pada minggu ke-6 atau ke-12.

  1. Pembentukan kembali tulang

Setelah tulang baru terbentuk dan menjadi semakin padat, biasanya bentuknya menjadi lebih besar karena adanya jaringan yang berlebih dari sel osteoblas. Tubuh kemudian menghasilkan sel osteoklas yang berfungsi untuk memecah jaringan tulang yang berlebih tersebut dan membentuk tulang kembali ke bentuk aslinya.

Proses renovasi tulang ini berlangsung sangat lama, hingga bertahun-tahun. 

Pengobatan patah tulang secara medis

Pengobatan medis dari dokter umumnya bertujuan untuk membantu dan mempercepat proses penyembuhan, mengontrol rasa sakit, mencegah komplikasi, serta memulihkan fungsi gerak tubuh yang terpengaruh menjadi sedia kala. 

Pengobatan untuk mengobati patah tulang atau fraktur yang biasa diberikan dokter adalah:

  1. Pemasangan gips

Ini adalah cara mengobati patah tulang tanpa operasi yang paling umum diberikan dokter. Gips berfungsi untuk menjaga ujung tulang yang patah tetap pada posisi yang tepat dan mengurangi pergerakan, guna membantu mempercepat proses penyembuhan.

  1. Belat atau bidai

Sama seperti gips, belat atau bidai juga merupakan prosedur penyembuhan atau pengobatan patah tulang tanpa operasi yang biasa dilakukan. Belat digunakan untuk mencegah pergerakan pada area tulang yang mengalami fraktur selama masa penyembuhan. 

  1. Traksi

Traksi adalah alat yang terdiri dari katrol, senar, pemberat, dan rangka logam yang dipasang di atas tempat tidur. Alat ini digunakan untuk meregangkan otot dan tendon di sekitar tulang yang patah, agar tulang dapat sejajar dan proses penyembuhan dapat berlangsung dengan cepat.

  1. Operasi patah tulang

Fraktur yang parah atau sulit diperbaiki dengan gips atau belat umumnya akan ditangani dengan cara operasi atau pembedahan. Operasi patah tulang dilakukan untuk mengembalikan tulang yang patah ke posisi semula. Jenis pengobatan ini paling sering dilakukan untuk tipe patah tulang pinggul. 

  1. Obat-obatan

Pasien patah tulang pada umumnya mendapat obat-obatan untuk membantu mengatasi gejala yang dirasakan. Obat-obatan tersebut berupa obat analgesik pereda nyeri, obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID) untuk membantu menyembuhkan tulang yang patah atau retak, antibiotic untuk mencegah terjadinya infeksi pada penderita patah tulang terbuka. 

  1. Fisioterapi

Pada masa pemulihan setelah menjalani berbagai cara untuk mengobati patah tulang tersebut, Anda mungkin perlu melakukan fisioterapi untuk membantu melemaskan otot dan mobilitas bagian tubuh yang mengalami fraktur. Pada pasien patah tulang kaki, fisioterapi dapat menjadi cara untuk membantu pasien belajar jalan setelah pulih. Selain itu, fisioterapi juga membantu mengurangi risiko kekakuan permanen pada bagian tubuh yang mengalami fraktur, terutama bila tulang yang patah berada di dekat atau melalui persendian.

_____________ 

Referensi : 

CNBC (2023), Viral Pengobatan Ida Dayak, Ini Penjelasan Ilmu Modern

CNBC (2023), Viral Ida Dayak, Ini Penjelasan di Balik Pengobatannya

American International Medical University (2020),  Fracture: Diagnosis, Complications and PreventionArizona State University (2020), How Do Bones Heal? 

Boston Children’s Hospital (2020),  Fractures.

Cleveland Clinic (2020),  Bone Fractures. 

Mayo Clinic (2020), First aid: Fractures (broken bones). 

OrthoInfo (2020),  How Broken Bones Heal.

 
Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com