Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Apa Itu Mikrobioma dan Bagaimana Perannya Terhadap Kesehatan ?

Artikel dipublikasikan : 25 November 2023 18:11
Dibaca : 258 kali

Foto : Freepik

Mikrobioma adalah kumpulan semua mikroba, seperti bakteri, jamur, virus, dan gennya, yang secara alami hidup di tubuh manusia. 

Mikroba yang sangat kecil ini hanya bisa dilihat dengan mikroskop. Namun jika dijumlahkan, berat dari seluruh mikrobioma ini sekitar 2—3 kg dari berat tubuh manusia. 

Besarnya jumlah mikroba  turut membawa dampak yang signifikan bagi tubuh manusia sejak masih bayi. Mikroorganisme pertama dalam tubuh bayi yang lahir lewat persalinan normal diserap dari sang ibu. 

Bayi yang masih berada di dalam kandungan itu steril, dimana tak satupun bakteri ada di ususnya. Namun ketika proses kelahiran, bakteri tertentu di organ vital sang ibu berkurang dan bayi menyerapnya seperti sponge.

Jenis bakteri yang diserap oleh bayi ini kemudian berperan penting dalam menentukan kesehatannya di masa depan. Ada bakteri yang membuat bayi mengidap jenis alergi tertentu atau berpotensi mengidap penyakit tertentu. 

Komposisi mikrobioma di tubuh manusia terus berubah sehingga tak ada satupun manusia yang memiliki komposisi mikrobioma yang sama dalam tubuhnya. Ketika bayi mulai mengonsumsi makanan padat, jenis bakteri di ususnya berganti jenis.

Orang yang mengalami obesitas pun cenderung memiliki keragaman mikroba yang lebih sedikit dibanding orang yang bertubuh normal. 

Mikrobioma berkontribusi besar terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia. Mikrobioma melindungi manusia dari patogen, membantu sistem kekebalan tubuh kita berkembang, dan memungkinkan kita untuk dapat mencerna makanan untuk menghasilkan energi.

Karena mikrobioma adalah antarmuka utama antara tubuh dan lingkungan, mikroba ini dapat memengaruhi kesehatan dalam banyak cara dan bahkan memengaruhi cara kita merespons zat tertentu di lingkungan. Beberapa mikroba mengubah zat-zat lingkungan sedemikian rupa sehingga menjadikannya lebih beracun, sementara mikroba lainnya bertindak sebagai penyangga dan membuat zat-zat lingkungan tidak terlalu berbahaya.

Cara mikrobioma mempengaruhi kesehatan

Mikrobioma berperan penting bagi manusia. Jumlah mikroba ini sama banyaknya dengan jumlah sel manusia di dalam tubuh. Mikrobioma manusia beragam, dan setiap bagian tubuh seperti usus, kulit, rongga mulut dan hidung memiliki komunitas mikroba yang berbeda.

Mikrobioma inti seseorang terbentuk pada tahun-tahun pertama kehidupannya, tetapi dapat berubah seiring waktu sebagai respons terhadap berbagai faktor termasuk pola makan, pengobatan, dan paparan lingkungan.

Perbedaan mikrobioma dapat menyebabkan dampak kesehatan yang berbeda dari paparan lingkungan dan juga dapat membantu menentukan kerentanan individu terhadap penyakit tertentu. Paparan lingkungan juga dapat mengganggu mikrobioma seseorang sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi seperti diabetes, obesitas, penyakit kardiovaskular dan neurologis, alergi, dan penyakit radang usus. 

Mikrobioma kulit 

Jerawat merupakan masalah kulit yang tidak hanya dihasilkan dari  produksi minyak berlebih pada wajah, kuman, dan sel-sel kulit mati yang menyumbat pori-pori. Namun, juga karena adanya banyak faktor. Ketidakseimbangan mikrobioma kulit merupakan salah satu faktor yang berperan besar dalam perkembangan jerawat. 

Mikrobioma kulit atau flora kulit ini memuat triliunan mikroorganisme berupa bakteri, virus, dan jamur yang hidup di kulit Anda. Terdapat sekitar 1.000 spesies bakteri dan hingga 80 spesies jamur yang berbeda. Beberapa spesies tersebut antara lain merupakan mikrobioma usus, seperti spesies Staph, Strep, dan Candid. Namun, ada juga beberapa spesies yang ada di area kulit tertentu tetapi jumlahnya lebih banyak di usus.

Mikrobioma kulit bisa berubah tergantung pada lingkungan atau lokasi. Makhluk mikro tersebut juga bervariasi tergantung pada jumlah cahaya dan kondisi kulit yang lembab, kering, atau berminyak.

Mikrobioma kulit juga memiliki perbedaan yang disebabkan oleh usia dan jenis kelamin. Misalnya, seorang remaja laki-laki yang mengalami perubahan hormonal selama masa pubertas dan biasanya lebih banyak berkeringat, memiliki mikrobioma yang sangat berbeda dengan anak-anak yang belum puber.

Mikrobioma kulit berperan dalam menjaga kesehatan kulit wajah. Mikroorganisme yang sehat dapat melindungi kulit dari infeksi sebagaimana mikrobioma usus menekan pertumbuhan berlebih dari organisme patogen. 

Mikrobioma kulit lebih menyukai lingkungan yang relatif asam (pH sekitar 5,0), yang juga menghambat pertumbuhan patogen. Selain itu, mikrobioma dan sistem kekebalan kulit juga berkaitan satu sama lain secara teratur untuk meredakan peradangan. 

Ketika pertumbuhan mikrobioma mulai tidak terkendali, sistem kekebalan bisa melepaskan berbagai peptida antimikroba, seperti cathelicidin untuk membantu menyeimbangkan semuanya. Demikian juga, penghuni bakteri baik kita bisa menghambat pelepasan senyawa inflamasi dari sistem kekebalan tubuh.

Mikrobioma kulit juga membantu penyembuhan luka, membatasi paparan allergen, meminimalkan kerusakan oksidatif, dan menjaga kulit tetap kenyal dan lembap.

Bagaimana menjaga keseimbangan mikrobioma kulit?

Anda dapat mengikuti tips berikut ini untuk menjaga keseimbangan mikrobioma kulit:

  1. Jaga makanan agar tetap bergizi seimbang dan terhidrasi

Semua makanan yang dikonsumsi oleh tubuh  akan memengaruhi kulit dan mikrobioma kulit. Oleh karena itu, Anda wajib mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang yang mengandung lemak baik, protein, karbohidrat, dan juga sayuran berwarna. Sebaliknya, hindari makanan olahan dan makanan manis.

  1. Hindari makanan yang memicu

Mikrobioma kulit mungkin juga bisa dipengaruhi oleh peradangan internal, sehingga Anda harus membatasi jenis-jenis makanan yang dapat mengiritasi kulit. Misalnya, produk susu dan gluten. Kedua jenis makanan ini akan memperburuk berbagai masalah kulit, termasuk eksim dan jerawat.

  1. Rajin berolahraga

Pola makan yang sehat akan mengeluarkan keringat yang kemungkinan bisa menjadi prebiotik untuk penguatan  mikrobioma kulit. Saat berolahraga, Anda mengeluarkan banyak keringat.  Selain baik untuk kesehatan fisik, rutin berolahraga juga dapat memperbaiki kesehatan kulit. Olahraga pun meningkatkan aliran darah ke kulit dan memberi nutrisi penting dan oksigen pada kulit.

  1. Mengelola stres dengan baik

Stres bisa menyebabkan beragam masalah pada kesehatan tubuh, termasuk kulit wajah. Anda harus bisa menemukan cara tersendiri dalam mengelola stres. Pada umumnya, orang melakukan yoga atau meditasi untuk mengelola stres.

  1. Menggunakan produk perawatan kulit 

Produk perawatan kulit juga dapat membantu menjaga keseimbangan mikrobioma kulit sehingga akan membantu dalam mengatasi jerawat.  Produk yang mengandung prebiotik dapat menyeimbangkan kembali mikrobioma kulit untuk jangka panjang. 

Mikrobioma Usus

Mikrobioma usus merupakan triliunan mikroorganisme yang hidup di dalam tubuh dan saling mempengaruhi satu sama lain, baik di dalam sistem pencernaan Anda maupun di luarnya.

Usus Anda adalah bioma mini yang dihuni oleh triliunan organisme mikroskopis. Mikroorganisme ini mencakup lebih dari seribu spesies bakteri, serta virus, jamur, dan parasit.

Sebagian besar mikroorganisme di usus kita memiliki hubungan simbiosis dengan kita. Artinya, saling mendapat manfaat dari hubungan tersebut. Kita memberi mereka makanan dan tempat tinggal, dan mereka memberikan layanan penting bagi tubuh kita. Mikroba yang bermanfaat ini juga membantu mengendalikan mikroba yang berpotensi membahayakan.

Mikrobioma usus ibaratnya taman asli dengan beragam tanama yang Anda andalkan untuk makanan bergizi dan obat-obatan. Ketika taman Anda sehat dan berkembang, Anda pun ikut berkembang. Namun jika tanahnya habis atau tercemar, atau jika hama atau gulma menyerang tanaman yang bermanfaat, hal ini dapat mengganggu ekosistem Anda secara keseluruhan.

______________________ 

Referensi:

National Institute of Environmental Health Sciences (diakses pada 2023), Microbiome.

American Journal of Clinical Dermatology (diakses pada 2023), The Skin Microbiome: A New Actor in Inflammatory Acne.

Journal of Clinical Medicine (diakses pada 2022), Potential Role of the Microbiome in Acne: A Comprehensive Review.

Universitas Indonesia (diakses pada 2023), Peran Penting Mikrobioma dalam Tubuh Manusia. 

Cleveland Clinic (2023), Gut Microbiome.

 
Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com