Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Apa Itu Sindrom Alice in Wonderland?

Artikel dipublikasikan : 20 September 2023 20:11
Dibaca : 1219 kali

Sindrom Alice in Wonderland atau AIWS adalah suatu kondisi pada otak yang mengganggu cara Anda memandang tubuh sendiri, dunia di sekitar, atau keduanya. Mengapa penyakit ini dinamakan demikian, dikarenakan berdasarkan buku cerita anak-anak terkenal, yaitu Alice in Wonderland, dimana kondisi langka tersebut  membuat segala sesuatunya terlihat atau terasa lebih besar atau lebih kecil dari yang sebenarnya. Hal ini terjadi karena beberapa alasan berbeda, sebagian besar bersifat sementara atau dapat diobati.

Sindrom Alice in Wonderland (AIWS) sendiri merupakan   suatu kondisi langka yang mengganggu kemampuan otak penderitanya untuk memproses masukan sensorik. Gangguan ini memengaruhi cara pandang penderitanya terhadap ukuran benda yang di lihat di sekitar Anda, perasaan atau tampilan tubuh Anda sendiri, atau keduanya. Hal ini juga dapat mendistorsi kesadaran Anda akan realitas.

Penyebab 

Para ahli belum mengetahui penyebab pasti mengapa AIWS dapat terjadi, namun ada beberapa  kondisi dan keadaan yang dapat menyebabkannya. Beberapa kemungkinan penyebab terjadinya AIWS adalah sebagai berikut: 

  • Migrain 

Salah satu penyebab paling umum timbulnya gejala AIWS adalah dengan adanya migrain. Hal ini juga bisa terjadi pada jenis sakit kepala lainnya, seperti sakit kepala cluster dan migrain perut.

  • Infeksi 

Infeksi bakteri dan virus juga merupakan penyebab paling umum terjadinya AIWS. Beberapa infeksi yang lebih berpotensi menyebabkannya termasuk virus Epstein-Barr (EBV), influenza tipe A atau H1N1 , varicella (virus penyebab cacar air dan herpes zoster ), demam tifoid, penyakit Lyme, dan demam berdarah. Hal tersebut merupakan penyebab paling umum AIWS yang dialami pada anak-anak.

  • Kejang 

Orang yang memiliki kondisi berkenaan dengan kejang (terutama epilepsi) juga rentan mengalami AIWS.

  • Jenis stroke tertentu

Hilangnya aliran darah secara tiba-tiba dapat mengganggu area otak yang mengontrol persepsi diri dan persepsi visual.

  • Kondisi kesehatan mental 

Termasuk diantaranya skizofrenia, gangguan skizoafektif, gangguan depresi , dan penyakit mental lainnya.

  • Obat-obatan 

AIWS dapat menjadi efek samping dari beberapa jenis obat. Ini termasuk obat yang ditemukan pada obat batuk yang umum seperti dekstrometorfan atau dihidrokodein, obat asma seperti montelukast, dan obat anti kejang seperti topiramate.

  • Narkoba dan inhalansia 

Ini termasuk halusinogen seperti LSD dan inhalansia seperti toluena.

  • Tumor otak (termasuk kanker) 

  • Penyakit otak degeneratif. Ada laporan AIWS terjadi dengan kondisi seperti penyakit Creutzfeldt-Jakob, meskipun kasus ini sangat jarang ditemukan.

Gejala 

Gejala AIWS dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu gejala persepsi diri dan gejala persepsi visual. Orangempunysi resiko dapat mengalami kedua jenis gejala tersebut, namun gejala persepsi visual jauh lebih umum.

  1. Gejala persepsi diri

Otak memiliki tugas untuk memonitor dan mengatur fungsi tubuh Anda. Ini merupakan hal yang sangat penting karena akan membuat Anda tetap aman dan sehat. Tetapi, ada pula potensi   terjadi kesalahan dengan kemampuan tersebut, seperti yang terjadi pada gejala AIWS yang mempersepsi diri sendiri, seperti beberapa hal dibawah ini :

  • Perubahan persepsi tentang tubuh Anda . Hal ini dapat mengakibatkan Anda berpikir  bagian tubuh Anda terasa terlalu besar (mikrobiologi total).

  • Derealisasi. Ini merupakan bentuk disosiasi ketika Anda merasa terputus dari dunia sekitar.

  • Depersonalisasi. Ini merupakan jenis disosiasi yang membuat Anda merasa kehilangan kontak dari tubuh, pikiran, atau perasaan Anda sendiri. Beberapa orang menggambarkan hal ini sebagai perasaan seperti menyaksikan kehidupan Anda sendiri sebagai orang ketiga, seolah-olah Anda sedang menyaksikan dari balik bahu Anda sendiri atau dari luar diri Anda.

  • Perasaan terbelah dua. Gejala ini dikenal sebagai dualitas somatopsikis, orang sering menggambarkannya sebagai perasaan seolah-olah mereka terbelah dua secara vertikal. Hal ini membuat mereka merasa seolah-olah bagian kiri dan kanan tubuh mereka ada secara terpisah, namun mereka masih bisa merasakan keduanya.

  • Gangguan dalam arti waktu. Hal ini mengubah kemampuan Anda untuk menilai perjalanan waktu. Orang yang mengalami hal ini mungkin merasa waktu berhenti atau seolah-olah waktu menjadi sangat lambat atau bahkan menjadi sangat cepat.

  1. Gejala persepsi visual

Gejala AIWS yang paling umum sangat memengaruhi persepsi Anda secara visual. Ini berarti gejalanya memengaruhi cara Anda memandang sesuatu di sekitar Anda, contohnya sebagai berikut:

  • Perubahan ukuran. Objek disekitar Anda mungkin tampak lebih besar (makropsia) atau lebih kecil (mikropsia) dari yang sebenarnya.

  • Perubahan jarak. Objek mungkin tampak lebih dekat (pelopsia) atau lebih jauh (teleopsia) dari yang sebenarnya.

  • Perubahan ukuran dan jarak. Benda yang Anda lihat mungkin tampak lebih kecil dan tampak bergerak menjauh (porropsia).

  • Orang-orang terlihat lebih kecil dari ukuran sebenarnya. Gejala ini juga dikenal sebagai Liliputianisme. Namanya diambil dari penduduk kecil fiksi di pulau Lilliput dari novel fantasi tahun 1726 “Gulliver's Travels” karya Jonathan Swift.

  • Perubahan tampilan objek. Objek dapat tampak terdistorsi, yaitu gaaris lurus bisa terlihat bergelombang atau berlekuk-lekuk. Garis yang sejajar secara vertikal atau horizontal dapat terlihat miring atau tidak sejajar.

Diagnosa

Cara yang paling mungkin dilakukan adalah dengan konsultasi kepada tim medis tentang kondisi Anda. Setelah itu tim medis juga akan melakukan pemeriksaan neurologis untuk menentukan apakah Anda mengalami masalah dengan jenis fungsi otak lainnya. Mereka mungkin juga merekomendasikan jenis tes diagnostik tertentu untuk mencari atau mengatasi kondisi yang berkaitan dengan fungsi otak lainnya yang mungkin dapat menjadi penyebabkl gejala AIWS.

Beberapa tes yang dapat  dilakukan dengan AIWS adalah sebagai berikut :

  • Tes pencitraan 

Tes pencitraan yang dapat dilakukan adalah pemindaian tomografi komputer (CT) atau pemindaian pencitraan resonansi magnetik (MRI) . Tes-tes ini dapat mencari perubahan struktural atau masalah lain di otak Anda yang dapat menyebabkan AIWS.

  • Ketukan tulang belakang (pungsi lumbal) 

Lapisan tipis cairan serebrospinal (CSF) mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang, memberikan bantalan saat Anda bergerak. Tes laboratorium dapat mencari tanda-tanda infeksi pada CSF Anda, yang dapat membantu mendiagnosis infeksi yang menyebabkan gejala AIWS.

  • Elektroensefalogram (EEG) 

Tes ini menganalisis aktivitas listrik di otak Anda.  Tes ini merupakan  kunci untuk mendiagnosis kondisi yang berhubungan dengan otak seperti kejang dan epilepsi.

  • Potensi yang dibangkitkan secara visual 

 Tes ini dapat menganalisis mata Anda dan sinyal yang dikirimkannya ke otak Anda. Hal tersebut memastikan mata dan saraf optik Anda, yang menghubungkan mata Anda ke otak, bekerja dengan benar.

_____________________________________

Referensi :

Blom JD. Alice in Wonderland syndrome: A systematic review. 

Blom JD. Charles Dodgson and Alice in Wonderland syndrome. 

Blom JD, Ter Meulen BC, Dool J, Ffytche DH. A century of prosopometamorphopsia studies. 

Brigo F, Zanchin G, Martini M, et al. Jean-Martin Charcot (1825-1893) and the "Alice in Wonderland syndrome. 

Naarden T, Ter Meulen BC, van der Weele SI, et al. Alice in Wonderland Syndrome as a Presenting Manifestation of Creutzfeldt-Jakob Disease. 

Piervincenzi C, Petsas N, Giannì C, Di et al. Alice in Wonderland syndrome: a lesion mapping study. 

Zhao Y, Wang G. Alice in Wonderland Syndrome: Not Just An Illusion. 

 
Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com