Sebagian besar wanita akan mengalami gumpalan darah haid pada masa tertentu di dalam kehidupannya. Apa saja yang menjadi penyebab darah haid menggumpal? 

Gumpalan darah seperti gel, menyerupai stroberi rebus atau selai, dengan warna bervariasi dari merah terang hingga merah tua dapat dialami saat darah haid menggumpal. Apa penyebabnya? 

Penyebab darah haid menggumpal

Sebagian besar wanita usia subur akan melepaskan lapisan rahim mereka sekali dalam 28 hingga 35 hari. Lapisan rahim yang disebut endometrium ini tumbuh dan menebal sepanjang bulan sebagai respons terhadap estrogen, hormon wanita. Tujuannya adalah untuk membantu mendukung sel telur yang telah dibuahi. 

Apabila tidak terjadi kehamilan, maka peristiwa hormonal lainnya akan menjadikan lapisan tersebut keluar. Inilah yang disebut dengan menstruasi, dan dikenal sebagai periode menstruasi. Ketika lapisan ini dikeluarkan, maka akan bercampur dengan darah, produk sampingan darah, lender, dan jaringan.  Campuran ini kemudian dikeluarkan dari rahim melalui leher rahim dan vagina. 

Saat lapisan rahim keluar, ia menggenang di bagian bawah rahim, menunggu serviks berkontraksi dan mengeluarkan isinya. Untuk membantu pemecahan darah dan jaringan yang menebal ini, tubuh melepaskan antikoagulan atau zat pengencer untuk mengencerkan bahan dan membiarkannya lewat lebih bebas. 

Namun, saat aliran darah melebihi kemampuan tubuh untuk memproduksi antikoagulan, maka gumpalan darah menstruasi dilepaskan.

Pembentukan bekuan darah ini paling sering terjadi selama hari-hari aliran darah yang deras. Bagi banyak wanita dengan aliran normal, hari-hari aliran deras biasanya terjadi pada awal periode dan berumur pendek. 

Aliran darah haid dianggap normal jika pendarahan menstruasi berlangsung selama 4 hingga 5 hari dan menghasilkan 2 hingga 3 sendok makan darah atau kurang.

Untuk wanita dengan aliran yang lebih deras, perdarahan yang berlebihan dan pembentukan bekuan darah dapat berlangsung lama. Sepertiga wanita mengalami aliran yang sangat deras sehingga mereka merendam pembalut atau tampon setiap jam selama beberapa jam.

Apakah berbahaya darah haid yang menggumpal ? 

Berbahaya tidaknya darah haid yang menggumpal tergantung dari ukurannya. Gumpalan darah haid  normal adalah dengan ciri-ciri sebagai berikut:

• berukuran kecil

• tidak lebih dari seperempat bagian

• hanya sesekali keluar

• berwarna cerah atau merah tua  

Gumpalan darah haid dengan ciri-ciri di atas berbeda dengan gumpalan yang terbentuk di pembuluh darah yang berbahaya.  

Sedangkan gumpalan darah haid yang abnormal, ciri-cirinya adalah berukuran lebih besar dari seperempat, serta lebih sering keluar. Pendarahan menstruasi yang termasuk dalam kategori berat, dapat berbahaya, juga apabila kamu mengganti pembalut setiap dua jam atau kurang, selama waktu beberapa jam.

Kondisi abnormal penyebab darah haid menggumpal 

Kondisi serius, kondisi abnormal, sebagai  penyebab darah haid menggumpal itu juga dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut ini.  

1. Kondisi hormon tidak seimbang 

Kondisi lapisan rahim yang normal akan bergantung pada keseimbangan hormon estrogen dan progesteron. Penyebab darah haid menggumpal adalah ketika jumlah hormon tersebut terlalu banyak atau sedikit sehingga menyebabkan jumlah darah yang keluar saat menstruasi bisa meningkat atau berlebihan. Banyaknya darah yang keluar saat haid dapat menjadi penyebab darah haid menggumpal.

2. Miom

Penyebab darah haid menggumpal juga bisa karena adanya miom atau fibroid. Yaitu tumor jinak yang tumbuh di dinding Rahim sehingga dapat menyebabkan darah haid yang keluar lebih banyak dan terjadi penggumpalan.  

3. Endometriosis

Iin merupakan kondisi ketika jaringan rahim yang disebut endometrium tumbuh di luar rahim. Penyebabnya, belum dapat diketahui secara pasti. Akan tetapi, kemungkinannya, adalah beberapa faktor, antara lain, adalah keturunan, gangguan hormon, dan riwayat operasi panggul.

Wanita dengan endometriosis dapat mengalami perdarahan abnormal dari vagina yang disertai dengan gumpalan darah  dan nyeri.

4. Adenomyosis

Adenomyosis merupakan suatu kondisi ketika lapisan rahim tumbuh ke dalam dinding rahim, sehingga menyebabkan rahim menebal dan membesar. Kondisi ini bisa menyebabkan perdarahan dalam jumlah yang cukup banyak. Kondisi ini menjadi salah satu penyebab darah haid menggumpal. 

5. Keguguran

Keguguran juga ditandai dengan keluarnya darah yang menggumpal. Perdarahan ini disertai dengan keluarnya jaringan yang menyerupai daging atau gumpalan darah. Kondisi ini biasanya terjadi pada beberapa minggu pertama kehamilan. Sebagian wanita yang mengalami keguguran mungkin tidak menyadari bahwa dirinya sedang hamil.

6. Kanker

Pendarahan hebat disertai dengan darah keluar yang menggumpal, yang terjadi di luar masa haid,  juga dapat merupakan gejala kanker rahim dan kanker serviks. Perdarahan seperti itu dapat timbul setelah melakukan hubungan seksual. Selain itu  pada gejala kanker rahim dan kanker serviks, mungkin akan disertai dengan penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.

Diagnosis penyebab darah haid menggumpal

Dalam melakukan diagnosis untuk menentukan penyebab darah haid menggumpal, dokter akan menanyakan hal-hal yang mempengaruhi menstruasi kamu. Pertanyaan-pertanyaan itu, antara lain, adalah apakah kamu pernah menjalani operasi panggul sebelumnya? Apakah pernah menggunakan alat kontrasepsi? Pernahkah kamu hamil? 

Selain itu, pemeriksaan rahim juga mungkin dilakukan. Juga pemeriksaan darah untuk mengetahui tentang ketidakseimbangan hormon. Tes pencitraan, seperti MRI atau ultrasound, juga dapat digunakan untuk memeriksa fibroid, endometriosis, atau penghalang lainnya.

Pengobatan  

Cara terbaik untuk mengontrol gumpalan menstruasi dapat dilakukan dengan mengontrol perdarahan menstruasi yang berat.

Kontrasepsi hormonal dan obat-obatan lainnya dapat digunakan dalam mengobati penggumpalan darah haid.  Alat kontrasepsi jenis hormonal dapat menghambat pertumbuhan lapisan rahim. Alat kontrasepsi dalam rahim atau IUD yang melepaskan progestin juga dapat mengurangi aliran darah menstruasi hingga 90 persen. Sedangkan pil KB dapat menguranginya hingga 50 persen.

Kontrasepsi hormonal juga dapat bermanfaat dalam memperlambat pertumbuhan fibroid dan perlengketan rahim lainnya. 

Untuk wanita yang tidak bisa atau tidak ingin menggunakan hormon, pilihan umum adalah obat asam traneksamat (Cyklokapron, Lysteda), yang mempengaruhi pembekuan darah.

Selain itu, prosedur pembedahan juga mungkin saja dilakukan untuk menentukan penyebab yang mendasari perdarahan menstruasi yang berat atau sebagai pengobatan untuk berbagai kondisi.

Prosedur operasi diletasi dan kuretase melibatkan pelebaran serviks dan pengikisan lapisan rahim. Ini biasanya dilakukan secara rawat jalan, dan menggunakan obat penenang. Meskipun ini tidak akan menyembuhkan pendarahan hebat, namun akan memberi jeda selama beberapa bulan saat lapisannya menebal lagi.

Untuk wanita dengan pertumbuhan rahim seperti fibroid yang tidak merespon dengan baik terhadap pengobatan, operasi untuk menghilangkan pertumbuhan mungkin diperlukan. Jenis operasi akan tergantung pada ukuran dan lokasi pertumbuhan. Jika pertumbuhannya besar, kamu mungkin memerlukan miomektomi, yang melibatkan membuat sayatan besar di perut Anda untuk mengakses rahim.

Sebaliknya, jika pertumbuhannya kecil, operasi laparoskopi yang perlu dilakukan. Laparoskopi juga menggunakan sayatan di perut, tetapi lebih kecil dan dapat meningkatkan waktu pemulihan. 

Beberapa wanita mungkin memilih untuk mengangkat rahim mereka. Ini disebut histerektomi.

Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pilihan yang terbaik bagi diri kamu dalam mengatasi gumpalan darah haid dengan gejala berat.