Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Apakah Mr. P Benar Bisa Panjang Dalam Dunia Medis?

Artikel dipublikasikan : 7 Mei 2023 13:51
Dibaca : 2243 kali

Foto : Freepik

Ukuran panjang alat vital pria yang kerap dianggap segalanya membuat beberapa pria berusaha untuk menambah panjang ukuran Mr.P mereka. Tapi, apakah benar Mr. P bisa bertambah panjang dalam dunia medis?

Berapakah sebetulnya ukuran normal panjang Mr.P dari seorang pria? Menurut Mayo Clinic, rata-rata ukuran Mr P saat tidak ereksi adalah 7,5 – 12,5 cm. Sedangkan saat ereksi,  bisa mencapai 12,5 – 18 cm. Sementara untuk lingkar Mr P ketika tidak ereksi adalah 9 cm  dan saat ereksi bisa 11 cm. 

Jika kurang dari ukuran di atas, apakah Mr.P benar bisa ditambah panjangnya secara medis? 

Menurut seorang ahli urologi dari Pusat Urologi di Alabama Amerika Serikat, Brian Christine, M.D,  secara medis membesarkan ukuran Mr P adalah hal yang tidak bisa dilakukan.

Namun demikian, di luaran sana banyak program dan teknik yang menawarkan untuk memperbesar Mr.P Anda. Meski klaim tersebut belum terbukti secara medis, sebagian orang mempercayainya.  

Pada umumnya, program atau teknik untuk memperbesar ukuran Mr.P adalah sebagai berikut: 

  1. Menurunkan berat badan

Cara ini masih dapat dikatakan aman dan efektif dalam membuat ukuran Mr.P terlihat lebih besar. Berat badan yang berlebih akan membuat timbunan lemak di sekitarnya menutupi alat kelamin, sehingga Mr.P terlihat lebih kecil. Jadi, dengan mengurangi berat badan Anda maka batang penis akan lebih terlihat, sehingga ukurannya tampak lebih besar.

  1. Jelqing

Jelqing adalah metode pemijatan untuk meningkatkan ukuran penis secara alami, yang dilakukan dengan menggerakan ibu jari dan telunjuk, seperti memijat atau memerah susu sapi, mendorong jari dari pangkal hingga ke kepala Mr.P secara berulang.

Meski dinilai aman, namun teknik ini dapat menyebabkan nyeri, iritasi, cedera, atau pembentukan jaringan parut jika terlalu sering dilakukan.

Selain itu, efektivitas teknik ini dalam memperbesar penis pun belum terbukti secara medis. Jadi, sebaiknya Anda berhati-hati sebelum melakukan teknik memperbesar Mr. P ini.

  1. Vakum pembesar

Produk pembesar penis ini merupakan salah satu produk yang banyak dijual di pasaran. Vakum atau tabung penghisap udara ini bekerja dengan cara menarik darah lebih banyak dan membuat penis tegak dan sedikit membesar. Cincin ketat dipasang untuk menjepit Mr.P Anda agar darah tidak kembali ke dalam tubuh.

Teknik ini hanya membuat Mr.P membesar dan panjang untuk sementara waktu saja. Yakni,  selama cincin terpasang. Namun, pembuluh darah bisa pecah dan menyebabkan kerusakan jaringan jika dipakai lebih dari 20-30 menit.

Metode memperbesar penis dengan vakum pembesar banyak digunakan untuk mengatasi masalah disfungsi ereksi. Namun, penggunaan alat ini belum terbukti efektif dalam menambah ukuran penis.

  1. Suplemen dan krim

Produk suplemen dan krim yang mengandung vitamin, mineral, herbal atau hormon juga digunakan untuk memperbesar Mr.P.  Zat yang terkandung dalam produk-produk tersebut bekerja dengan cara meningkatkan aliran darah ke Mr.P  dan membuatnya ereksi. 

Namun demikian, hal ini tidak benar-benar membuat penis lebih panjang dan besar. Fakta lainnya, klaim produk-produk tersebut belum banyak terbukti efektivitasnya dalam penelitian secara klinis. Beberapa produk suplemen bahkan memiliki kandungan obat golongan sildenafil yang berbahaya jika dikonsumsi oleh pria dengan penyakit jantung.

Begitu juga dengan penggunaan krim pembesar penis, tidak ada bukti klinis yang menunjukan krim-krim tersebut dapat meningkatkan ukuran penis. Sebagian produk bahkan berpotensi menyebabkan efek samping seperti alergi atau iritasi kulit penis.

  1. Alat pemanjang penis

Pemberat atau rangka pemanjang dipasang pada penis yang masih lunak atau belum ereksi untuk menarik atau merenggangkannya. Teknik ini membuat panjang penis rata-rata meningkat lebih dari 1,5 cm setelah tiga bulan pemakaian. 

Namun dalam satu penelitian diungkapkan bahwa teknik ini hanya berhasil dilakukan pada pria yang menderita penyakit Peyronie. Penyakit Peyronie adalah kondisi ketika bentuk Mr.P membengkok akibat pembentukan jaringan parut di sepanjang batangnya. Perubahan bentuk tersebut menimbulkan nyeri dan akan terlihat jelas ketika ereksi. Pada penyakit Peyronie, pembengkokan pada Mr.P cukup signifikan dan menimbulkan gangguan.

  1. Operasi penis

Terdapat dua prosedur operasi memperbesar Mr.P  yaitu:

  1. Operasi memperbesar lingkar penis

Operasi yang dilakukan untuk meningkatkan diameter penis ini caranya dengan menyuntikkan lemak yang diambil dari bagian tubuh lain ke dalam penis. Efek samping operasi ini bisa menyebabkan komplikasi berupa terbentuknya jaringan parut, infeksi, nyeri, dan bengkak.

  1. Operasi memanjangkan penis

Teknik yang paling umum digunakan adalah memotong ligamen yang menghubungkan penis dan tulang kemaluan. Lalu, kulit pada pangkal penis dicangkok agar panjang penis bertambah.

Operasi ini rata-rata akan menambah panjang penis sebanyak 1-2 cm saat tidak ereksi, tapi ukuran penis saat ereksi akan sama. Sayangnya, operasi ini dapat memengaruhi kemampuan ereksi menjadi tidak stabil, sehingga dapat menyebabkan ketidaknyamanan dalam berhubungan seks.

Selain kedua operasi tersebut, metode lain untuk memperbesar Mr.P adalah dengan menggunakan suntikan filler. Akan tetapi, metode ini belum terbukti aman dan efektif.

Memperbesar penis dengan jalan operasi konon menawarkan hasil yang permanen. Namun dari sejumlah studi yang dilakukan, belum ada cukup bukti yang dapat memastikan keamanan dan efektivitasnya.

Tidak ada satu pun metode yang benar-benar efektif dan aman untuk memperbesar penis. Ingatlah bahwa sebetulnya kepuasan seksual tidak selalu berkaitan dengan seberapa besar ukuran penis. 

Kenapa Mr. P Anda menyusut ?

Seiring usia dan perubahan bobot tubuh Anda maka Mr.P  pun turut terpengaruh, yakni terlihat menyusut. Beberapa kondisi dapat membuat Mr. P Anda menyusut. Yakni, adalah sebagai berikut:  

  1. Terjadi disfungsi ereksi

Kesulitan ereksi dalam jangka waktu tertentu dapat mengakibatkan kerusakan jaringan Mr. P dan menyebabkannya menjadi menyusut. Hal ini disebut dengan atrofi penis. Umumnya, atrofi di Mr. P terjadi seiring dengan pertambahan usia di mana terjadi perpindahan simpanan lemak dan berkurangnya aliran darah ke alat vital. Perawatan untuk kondisi disfungsi ereksi biasanya dapat meningkatkan kembali ukuran Mr. P Anda.

  1. Penyakit Peyronie

Peyronie adalah penyakit jaringan parut yang dapat terbentuk di lapisan dalam Mr. P yang dihasilkan karena cedera saat melakukan hubungan intim. Jaringan parut yang terbentuk ini membuat Mr. P menebal di satu sisi saja sehingga membuatnya membengkok. Tidak hanya membengkok saja, jaringan yang mengeras ini juga membuat Mr. P menjadi sakit ketika ereksi.

  1. Prostatektomi

Mr. P juga bisa menjadi memendek saat Anda menjalani operasi pengangkatan kelenjar prostat untuk mengobati kanker prostat. Efek samping dari menjalani prostatektomi ini memang tak bisa dihindari.

______________

Referensi:

Healthline (diakses pada 2023), What Causes Penis Shrinkage?

Medical News Today (diakses pada 2023), What Is Penis Shrinkage And Why Does It Happen?

Manfredi, C., Romero Otero, J. & Djinovic, R. (2021). Penile girth enhancement procedures for aesthetic purposes. International Journal of Impotence Research (2021). 

Hehemann, et al. (2019). Penile Girth Enlargement Strategies: What's the Evidence?. Sexual Medicine Reviews. 7(3), pp. 535-547.

International Society for Sexual Medicine (2019). Penis Enlargement Surgery: Men Should Know About Complications.

Urology Care Foundation, American Urological Association. The Foundation's Recommendation on Penile Augmentation.

National Health Service UK (2021). Live Well. Sexual health. Penis Enlargement.

National Health Service UK (2021). Live Well. Sexual health. Penis Size.

Mayo Clinic (2020). Penis-enlargement Products: Do They Work?

Hoppe, J. Healthline (2017). Myth Busting Male Enhancement: Does It Work?

Jewell, T. Healthline (2021). Does Penis Stretching Work?

Kennard, J. Verywell Health (2021). Penis Size and Sexual Satisfaction.

Lane, S.N. Verywell Health (2021). What Is the Average Penis Size?

Mills, J. Verywell Health (2022). The Truth About Penis Enlargement.

 

 

Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com