Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah
Somnambulisme atau yang biasa dikenal dengan berjalan dalam tidur atau sleep walking merupakan suatu kondisi ketika tubuh bangun dan berjalan-jalan dalam kondisi tidur. Kondisi tersebut lebih sering dialami oleh anak-anak dibandingkan orang dewasa, namun seiring berjalannya waktu kondisi ini akan hilang dengan sendirinya pada usia remaja.
Kondisi berjalan saat tidur seringkali tidak menandakan adanya masalah serius atau memerlukan pengobatan, namun berjalan dalam tidur yang sering berulang menandakan adanya kemungkinan gangguan tidur yang mendasarinya.
Berjalan dalam tidur bagi orang dewasa akan memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk disalahartikan atau terjadi bersamaan dengan gangguan tidur serta kondisi medis lainnya.
Apabila Anda menemukan orang yang tinggal satu rumah dengan anda memiliki kondisi berjalan dalam tidur, maka penting untuk melindungi mereka dari kemungkinan cedera yang dapat terjadi saat mereka berjalan dalam tidur.
Gejala sleep walking
Kondisi berjalan dalam tidur biasanya terjadi pada saat malam hari dan bisa terjadi satu hingga dua jam setelah tertidur. Kondisi tersebut tidak mungkin terjadi pada saat tidur siang.
Berikut ini merupakan gejala-gejala yang sering dialami oleh orang yang tertidur dalam kondisi berjalan:
Terkadang seseorang yang sedang tidur sambil berjalan akan melakukan:
Penyebab kondisi berjalan dalam tidur atau sleepwalking
Kondisi berjalan dalam tidur atau yang biasa disebut parasomnia adalah perilaku atau pengalaman yang tidak diinginkan saat tidur. Dalam kondisi ini sebenarnya orang bisa mengalami gerakan mata non repeat (NREM). Gangguan tersebut biasanya merupakan teror dalam tidur, yang dapat terjadi bersamaan dengan berjalan dalam tidur.
Fase tidur dalam NREM terdiri dari 3 fase tidur. Pada dasarnya, tidur terbagi menjadi dua tahapan yaitu tahapan tidur (REM) dan tahapan non-rapid eye movement (NREM).
Berikut merupakan beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan tidur sambil berjalan atau sleep walking:
1. Stress ( banyak pikiran)
Stres dapat mengganggu tidur nyenyak saat istirahat di malam hari. Beberapa penelitian menemukan bahwa keadaan stress yang dialami pada siang hari dapat menyebabkan somnambulisme atau tidur dalam keadaan berjalan. Penelitian tersebut menemukan bahwa salah satu pemicu utama berjalan dalam tidur adalah kondisi stres yang dialami pada siang hari.
2. Demam
Keadaan sleep walking berhubungan dengan penyakit yang menyebabkan demam khususnya pada anak-anak pada saat demam dapat juga menyebabkan gangguan tidur di mana anak akan berteriak, meronta-ronta atau mencoba melarikan diri dari hal-hal menakutkan yang yang dilihatnya pada saat tidur
3. Gangguan pernapasan
Tidur dalam kondisi berjalan tidak jarang dipicu oleh kondisi mendasar yang mengganggu tidur. Contohnya seperti gangguan pernapasan saat tidur termasuk gangguan yang menampilkan pola pernapasan tidak normal saat tidur (misalnya, apnea tidur obstruktif).
4. Mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Obat-obatan ini seperti hipnotik, obat penenang, atau obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengatasi masalah gangguan kejiwaan. Beberapa obat tidur yang bisa menyebabkan orang berjalan dalam tidur, yaitu obat penginduksi tidur.
5. Penggunaan zat, contohnya seperti alkohol
6. Restless leg syndrome
7. Gastroesophageal reflux disease (GERD)
Penderita GERD akan lebih rentan mengalami gangguan tidur termasuk sleep walking. Hal itu dapat menyebabkan kelelahan dalam jangka panjang dan akan lebih rentan terhadap gangguan tidur lainnya.
Komplikasi sleepwalking
Pada dasarnya, kondisi berjalan dalam keadaan tidur tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya. Walaupun demikian, kondisi tersebut tetap perlu diwaspadai karena bisa menimbulkan sejumlah komplikasi, diantaranya adalah sebagai berikut:
Pencegahan
Pada saat ini belum ada yang menyatakan menemukan obat untuk kondisi tidur berjalan. Tetapi tidur yang cukup dan melakukan rutinitas yang pasti, terutama sebelum tidur, dapat membantu untuk menghindari diri dari gangguan sleepwalking atau tidur dalam kondisi berjalan.
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk mencegah tidur dalam keadaan berjalan:
Kapan harus konsultasi ke dokter
Kondisi berjalan dalam keadaan tidur yang terjadi sesekali ataupun lebih, biasanya tidak menimbulkan kekhawatiran dan biasanya hilang dengan sendirinya. Hal ini dapat disebut dengan berjalan dalam tidur pada pemeriksaan fisik rutin atau kesehatan anak. Tetapi, dalam kondisi tertentu Anda harus tetap memeriksakan ke dokter apabila Anda dalam kondisi sebagai berikut:
_________________________________
Referensi :
Non-rapid eye movement sleep arousal disorders. In: Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders DSM-5. 5th ed. Arlington, Va.: American Psychiatric Association; 2013.
Sleepwalking. National Sleep Foundation.
Sleepwalking. American Academy of Family Physicians.
Parasomnias. Merck Manual Professional Version.
Sateia M. Sleepwalking. International Classification of Sleep Disorders. 3rd ed. Darien, Ill.: American Academy of Sleep Medicine; 2014.
Kotagal S. Sleepwalking and other parasomnias in children.
Foldvary-Schaefer N. Disorders of arousal from non-rapid eye movement sleep in adults.
AskMayoExpert. Parasomnias. Rochester, Minn.: Mayo Foundation for Medical Education and Research; 2016.
Cochen De Cock V. Sleepwalking. Current Treatment Options in Neurology. 2016;18:6.
Olson EJ (expert opinion). Mayo Clinic, Rochester, Minn. May 18, 2017.