Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Batuk dan Flu Masal ? Peningkatan Polusi Menjadi Penyebabnya ?

Artikel dipublikasikan : 13 September 2023 17:23
Dibaca : 11503 kali

Foto : Freepik

Batuk  dan flu masal yang dialami oleh anak-anak Anda perlu mendapat perhatian serius. Hal ini akan mempengaruhi kesehatannya. Lalu, benarkah peningkatan polusi menjadi penyebabnya?

Beberapa penelitian menemukan polusi udara terkait dengan bahaya bagi anak-anak saat mereka masih dalam kandungan. Sebuah penelitian besar di California menemukan bahwa tingkat polusi partikel yang lebih tinggi meningkatkan risiko kelahiran prematur. 

Sedangkan dalam sebuah penelitian di Boston, wanita hamil yang terpapar polusi partikel tingkat rendah sekalipun memiliki risiko lebih tinggi mengalami kelahiran prematur. 

Kelahiran prematur lebih sering terjadi ketika polusi partikel meningkat, seperti yang ditemukan dalam sebuah penelitian di Australia, bahkan ketika mereka mengendalikan faktor risiko lainnya.

Studi Kesehatan Anak di California Selatan mengamati dampak jangka panjang polusi udara pada anak-anak dan remaja. Peneliti menemukan, dari sebanyak 1.759 anak-anak berusia antara 10 dan 18 tahun, sejak tahun 1993 hingga 2001, didapati bahwa mereka yang tumbuh di daerah yang lebih tercemar menghadapi peningkatan risiko penurunan pertumbuhan paru-paru, yang mungkin tidak akan pernah pulih ke kapasitas penuhnya. Penurunan rata-rata fungsi paru-paru ini serupa dengan dampak tumbuh dewasa di rumah dengan orang tua yang merokok.

Studi kesehatan masyarakat menunjukkan dampak yang kurang jelas namun serius dari paparan ozon sepanjang tahun, terutama pada anak-anak. Para ilmuwan mengikutkan sebanyak 500 mahasiswa Universitas Yale dan menyimpulkan bahwa tinggal selama empat tahun di wilayah dengan tingkat ozon tinggi dan polutan terkait dikaitkan dengan berkurangnya fungsi paru-paru dan seringnya laporan gejala pernapasan. 

Sebelumnya, dalam laporan lain hasil penelitian Kesehatan Anak terhadap 3.300 anak sekolah di California Selatan menemukan penurunan fungsi paru-paru pada anak perempuan penderita asma dan anak laki-laki yang menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan di daerah dengan tingkat  ozon tinggi.

Terdapat juga bukti nyata bahwa dengan mengurangi polusi udara maka dapat membantu melindungi anak-anak.  Pada tindak lanjut studi Kesehatan Anak California Selatan (2015),  menunjukkan bahwa mengurangi polusi dapat meningkatkan kesehatan anak-anak. 

Para peneliti membandingkan anak-anak yang menjadi bagian dari penelitian sebelumnya dengan kelompok baru yang terdiri dari 863 anak yang tinggal di wilayah yang sama, namun tumbuh antara tahun 2007 dan 2011, ketika udara di California Selatan jauh lebih bersih. 

Anak-anak yang tumbuh di lingkungan yang udaranya lebih bersih mengalami pertumbuhan fungsi paru-paru yang jauh lebih besar. Ini membawa sebuah manfaat yang dapat membantu mereka sepanjang hidup. Penelitian menunjukkan bahwa semua anak mempunyai potensi untuk mendapatkan manfaat dari peningkatan kualitas udara. 

Bukti lebih lanjut bahwa udara yang lebih bersih memberikan manfaat nyata bagi kesehatan anak-anak muncul dalam laporan tahun 2016 dari penelitian yang sama yang mengeksplorasi perubahan pada 4.602 gejala pernapasan anak-anak seperti batuk, hidung tersumbat, dan dahak. 

Udara bersih dan kesehatan anak

Benarkah dengan membersihkan udara benar-benar dapat meningkatkan kesehatan anak? Penelitian tahun 2017  terhadap anak-anak di California Selatan dan dampak peningkatan kualitas udara terhadap kesehatan mereka, menyimpulkan bahwa data yang dikumpulkan selama 20 tahun memberikan bukti kuat tentang potensi meningkatkan kesehatan anak-anak dengan mengurangi beberapa polutan udara luar ruangan yang paling umum.

Di Swiss, polusi partikel menurun pada periode tahun 1990-an. Para peneliti di sana melacak 9.000 anak selama periode sembilan tahun, mengamati gejala pernapasan mereka. Setelah mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti karakteristik keluarga dan polusi udara dalam ruangan, para peneliti mencatat bahwa selama tahun-tahun dengan polusi yang lebih sedikit, anak-anak mengalami lebih sedikit gejala batuk kronis, bronkitis, flu biasa, dan konjungtivitis.

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

Seorang dokter dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan, polusi udara yang buruk ikut "memfasilitasi" kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada anak. IDAI menyebut polusi udara sebagai "pembunuh senyap" yang risikonya mematikan, dan harus ditangani dari sumbernya.

ISPA adalah infeksi yang terjadi pada sistem saluran pernapasan, baik saluran bagian atas maupun bagian bawah. ISPA merupakan salah satu dari 10 penyakit teratas di negara berkembang yang umumnya menyerang bayi dan anak kecil.

Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan penyebab ISPA berasal dari 300 jenis bakteri, virus dan rakhitis. Bakteri agen penyebab infeksi saluran pernapasan akut termasuk streptokokus, stafilokokus, pneumokokus, Haemophilus influenzae, Bordetella dan Corynebacterium. Virus yang menyebabkan ISPA antara lain myxovirus, adenovirus, coronavirus, Picornavirus, Myxoplasma, Herpesvirus dan lain-lain.

Polusi udara berkontribusi pada ISPA 

Badan PBB untuk masalah anak (UNICEF) pernah mengeluarkan penelitian yang menunjukkan sebanyak 600.000 anak meninggal setiap tahunnya karena pneumonia dan penyakit pernapasan lainnya. Polusi udara disebut faktor utamanya.

Polusi udara berupa partikel renik yang masuk ke dalam saluran pernapasan dapat merusak mekanisme pertahanan tubuh. Akibatnya, kuman yang menyebabkan ISPA akan lebih mudah menyerang. Bukan polusi yang menyebabkan ISPA, tapi polusi udara itu memfasilitasi untuk terjadinya ISPA, pneumonia oleh kuman. 

Dampak kesehatan dalam jangka pendek dan jangka panjang

Pada dampak jangka pendek, dapat menimbulkan gangguan pernapasan hingga menyebabkan pneumonia yang berujung pada asma. Jika tidak tertangani dengan baik, jangka panjangnya bisa berpengaruh pada persoalan tumbuh kembang anak, seperti tengkes (stunting), gangguan kecerdasan, gangguan mental, gangguan motorik, dan gangguan tingkah laku.

Selain itu, akan meningkatkan risiko kanker pada anak, dan meningkatkan risiko jangka panjang penyakit jantung dan diabetes pada masa besar nanti. 

Semakin muda seseorang terpapar polutan udara, semakin besar dampak negatif kerusakan yang disebabkan paparan polutan udara tersebut. Jika sejak kecil sudah terpapar pelbagai polutan udara tadi, maka di pelbagai sistem organnya akan bisa terjadi gangguan.

Tips melindungi anak dari polusi udara

Berikut ini tips untuk mengurangi risiko anak terpapar polusi udara:

  • Tinggal di dalam rumah sejauh mungkin dari wilayah berpolusi udara tinggi.

  • Upayakan anak beraktivitas di lingkungan masing-masing, tak perlu jauh-jauh.

  • Menggunakan masker di luar.

  • Saat polusi udara tinggi, hindari aktivitas fisik berlebihan.

  • Makan makanan sehat untuk meningkatkan imunitas.

  • Letakan tanaman di dalam rumah untuk pemurnian udara.

  • Minum cukup air putih, untuk membilas racun dalam tubuh.

  • Gunakan gorden tebal.

  • Hilangkan kebiasaan membakar sampah.

______________________________

Referensi:

American Lung Association (diakses pada 2023), Children and Air Pollution. 

NCBI (diakses 2023), Effects of air pollution on the respiratory health of children.  

BBC Indonesia (2023), Polusi udara Jakarta: Anak-anak mulai alami batuk dan pilek berkepanjangan, ikatan dokter bunyikan peringatan

 
Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com