Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah
Flu musiman merupakan infeksi saluran pernapasan akut. Pada umumnya, flu musiman terjadi di seluruh belahan dunia yang disebabkan oleh virus influenza. Kebanyakan orang bisa sembuh dari flu musiman tanpa memerlukan pengobatan.
Influenza dapat dengan mudah menyebar di antara orang-orang yang sedang batuk atau bersin. Beberapa gejala yang ditimbulkan oleh influenza yaitu demam akut, batuk, sakit tenggorokan, nyeri tubuh, dan kelelahan.
Cara terbaik untuk mencegah hal tersebut adalah dengan melakukan vaksinasi. Perawatan merupakan yang paling tepat untuk dapat meringankan gejala influenza adalah dengan cara istirahat dan minum banyak cairan.
Biasanya, gejala penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu seminggu.
Namun, dalam beberapa kasus yang parah dan pada orang dengan faktor medis tertentu, diperlukan perawatan medis.
Jenis-jenis virus influenza
Hingga kini dikenal 4 jenis virus influenza, yaitu, tipe A, B, C dan D. Virus influenza tipe A dan B menyebar dan dapat menyebabkan epidemi penyakit musiman. Virus influenza tipe B menjadi subtitle berdasarkan kombinasi protein pada permukaan virus.
Pada saat ini virus yang beredar pada manusia adalah virus influenza subtitleA(H1N1) dan A (H3N2), A(H1N1) dan A(H3N2). Virus influenza yang menyebabkan pandemi hanyalah virus influenza tipe A.
Virus influenza B tidak diklasifikasikan menjadi subtipe tetapi dapat dipecah menjadi garis keturunan. Virus influenza tipe B termasuk juga dalam garis keturunan B/Yamagata atau B/Victoria.
Virus influenza C lebih jarang terdeteksi dan biasanya menyebabkan infeksi ringan, sehingga tidak menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan masyarakat.
Virus influenza D terutama menyerang ternak dan tidak diketahui menginfeksi atau menyebabkan penyakit pada manusia.
Tanda dan gejala
Biasanya gejala influenza dimulai sekitar dua hari setelah terinfeksi oleh seseorang yang mengidap virus tersebut. Gejala-gejalanya yaitu:
demam yang muncul secara tiba-tiba
batuk (biasanya kering)
pusing atau sakit kepala
nyeri otot dan sendi
malaise parah (merasa tidak enak badan)
sakit tenggorokan
pilek
Untuk gejala batuk bisa parah dan bisa juga berlangsung selama satu minggu atau lebih. Biasanya gejala tersebut bisa hilang dalam waktu seminggu tanpa memerlukan bantuan medis. Tetapi influenza dapat menyebabkan penyakit parah hingga kematian, khususnya pada orang-orang yang memiliki risiko tinggi.
Selain itu, influenza dapat memperburuk gejala penyakit kronis lain, seperti pneumonia dan sepsis.
Orang-orang yang memiliki masalah medis lainnya atau yang memiliki gejala parah lainnya harus mencari perawatan medis. Rawat inap hingga kematian akibat influenza juga dapat terjadi, khususnya pada orang-orang yang memiliki risiko tinggi. Kasus kematian akibat influenza sebagian besar terjadi pada orang yang berusia 65 tahun keatas atau lebih di negara-negara industri.
Untuk negara-negara berkembang belum sepenuhnya diketahui apa dampak epidemi dari influenza, tetapi penelitian memperkirakan bahwa 99% kematian anak dibawah umur 5 tahun akibat infeksi saluran pernapasan bawah berhubungan dengan influenza terjadi di negara-negara berkembang.
Penularan
Flu musiman dapat dengan mudah menyebar dengan penularan yang cepat di kawasan ramai termasuk sekolah dan panti jompo. Saat orang yang terinfeksi flu batuk dan bersin, dropletnya mengandung virus dan dapat tersebar di udara serta menginfeksi orang yang juga dapat ditularkan melalui tangan dan terkontaminasi virus influenza.
Oleh karena itu, untuk mencegah penularan penyakit tersebut, masyarakat harus menutup mulut dan hidung mereka dengan tisu mulut dan hidung atau masker serta mencuci tangan secara teratur.
Pada daerah beriklim sedang, epidemi musiman dapat terjadi, khususnya, pada musim dingin. Sedangkan di daerah tropis, influenza dapat terjadi sepanjang tahun sehingga menyebabkan wabah lebih tidak teratur.
Durasi waktu yang terjadi dari infeksi hingga sakit dikenal sebagai masa inkubasi. Yaitu sekitar dua hari, tetapi berkisar antara satu hingga lima hari.
Epidemiologi
Semua kelompok usia dapat terkena dampak flu musiman, tetapi ada kelompok tertentu yang lebih berisiko dibandingkan kelompok lainnya. Kelompok orang-orang yang beresiko lebih besar terkena penyakit parah yaitu wanita hamil, anak-anak dibawah usia 5 tahun, orang lanjut usia, orang yang berada dalam kondisi medis kronis. Contohnya seperti penyakit jantung, paru, ginjal, metabolisme, perkembangan saraf hati atau hematologi kronis dan orang yang berada dalam kondisi atau pengobatan imunosupresif, seperti HIV, menerima kemoterapi atau steroid.
Petugas medis atau perawat kesehatan juga memiliki resiko tinggi tertular infeksi virus influenza. Hal itu disebabkan karena meningkatnya paparan terhadap pasien dan penyebaran lebih lanjut. Vaksinasi bisa melindungi petugas medis dan orang-orang disekitarnya.
Akibat dari epidermis yaitu dapat mengakibatkan tingginya tingkat ketidakhadiran pekerja atau pelajar dan hilangnya produktivitas. Pada saat periode puncak epidemi, klinik dan rumah sakit bisa saja kewalahan menanganinya.
Diagnosa
Pada sebagian besar kasus influenza pada manusia dapat didiagnosa secara klinis. Tetapi selama periode aktivitas influenza rendah atau diluar situasi epidermis, infeksi virus pernapasan lainnya, sebagai contoh SARS-CoV-2, rhinovirus, virus pernapasan syncytial, parainfluenza dan adenovirus, bisa saja timbul sebagai penyakit yang mirip dengan influenza dan membuat diferensiasi klinis influenza dari patogen lain menjadi lebih sulit.
Untuk menegakkan diagnosa pasti, diperlukan pengambilan sampel pernapasan yang tepat dan penerapan uji diagnostik laboratorium.
Langkah pertama yang harus dilakukan untuk mendeteksi virus influenza dilakukan dengan cara mengumpulkan, penyimpanan dan pengangkutan spesimen pernapasan yang tepat. Pendeteksian melalui antigen langsung, isolasi virus atau deteksi RNA spesifik influenza dengan reaksi berantai transcriptase-polymerase terbalik (RT-PCR) perlu dilakukan agar mendapatkan konfirmasi dari laboratorium.
WHO telah menerbitkan beberapa pedoman teknik laboratorium dan telah diperbarui. Dalam kondisi klinis, diperlukan tes diagnostik, tetapi sensitifitasnya lebih rendah dibandingkan metode RT-PCR dan keberhasilan sangat bergantung pada kondisi penggunaannya.
Pencegahan
Vaksin merupakan salah satu cara terbaik untuk mencegah influenza. Tindakan vaksin yang aman dan efektif telah digunakan selama lebih dari 60 tahun. Melakukan vaksinasi tahunan dianjurkan untuk dapat melindungi diri terhadap virus influenza karena kekebalan dari vaksinasi akan hilang seiring berjalannya waktu. Vaksinasi merupakan hal yang sangat penting khususnya bagi orang-orang yang memiliki risiko tinggi terkena komplikasi influenza dan orang yang merawat mereka.
Penggunaan vaksinasi tahunan dianjurkan kepada:
wanita hamil
anak usia 6 bulan sampai 5 tahun
orang yang berusia di atas 65 tahun
orang dengan kondisi medis kronis
pekerja medis.
Cara lain untuk mencegah influenza:
cuci dan keringkan tangan Anda secara teratur
tutupi mulut dan hidung saat batuk atau bersin
membuang tisu dengan benar
tinggal di rumah ketika merasa tidak enak badan
hindari kontak dekat dengan orang sakit
hindari menyentuh mata, hidung atau mulut
_______________________________________
Referensi :
Estimates of US influenza-associated deaths made using four different methods.
Thompson WW, Weintraub E, Dhankhar P, Cheng OY, Brammer L, Meltzer MI, et al. Influenza Other Respi Viruses. 2009;3:37-49
Global burden of respiratory infections due to seasonal influenza in young children: a systematic review and meta-analysis.
Nair H, Abdullah Brooks W, Katz M et al. Lancet 2011; 378: 1917–3