Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Bila Mengalami BAB Keras, Kapan Anda Harus ke Dokter?

Artikel dipublikasikan : 31 Oktober 2023 07:00
Dibaca : 282 kali

BAB keras atau sembelit adalah suatu kondisi ketika Anda merasa tidak nyaman atau jarang buang air besar. Tinja keras dan kering yang keluar dalam jumlah sedikit, pada umumnya, berlangsung ketika BAB Anda kurang dari tiga kali dalam seminggu. Kapan harus pergi ke dokter untuk mengatasi masalah konstipasi ini?

Pembuangan tinja yang normal mungkin berbeda bagi tiap-tiap orang. Sebagian orang BAB setiap pagi, namun beberapa orang bisa buang air besar tiga kali sehari atau tiga kali seminggu. Hal ini tergantung dari masing-masing orang. Idealnya, tinja akan lunak dan mudah dikeluarkan setiap kali Anda BAB.

Lalu mengapa kotoran Anda menjadi keras dan kering? Kondisi ini  disebabkan oleh usus besar yang menyerap terlalu banyak air. Biasanya, saat makanan bergerak melalui usus besar, usus besar menyerap air sambil membentuk tinja. Kontraksi otot kemudian mendorong tinja menuju rektum, dan pada saat tinja mencapai rektum, sebagian besar air telah diserap sehingga membuat tinja menjadi padat.

Ketika kontraksi otot usus besar lambat atau lamban, tinja bergerak melalui usus besar terlalu lambat sehingga menyebabkan terlalu banyak air yang diserap. 

Penyebab 

Beberapa penyebab BAB keras yang paling umum adalah sebagai berikut:

  • Obat-obatan

  • Kurangnya olahraga

  • Cairan tidak cukup

  • Tidak cukup serat dalam makanan

  • Sindrom iritasi usus

  • Mengabaikan keinginan untuk buang air besar

  • Perubahan kebiasaan atau gaya hidup, seperti perjalanan, kehamilan, dan usia tua

  • Masalah dengan fungsi usus

  • Penyalahgunaan obat pencahar

Terkadang, kombinasi beberapa faktor di atas menjadi penyebabnya.

Obat-obatan yang menyebabkan tinja keras

Terkadang tinja yang keras disebabkan oleh obat yang Anda minum. Contohnya meliputi:

  • antasida yang mengandung aluminium dan kalsium

  • antikolinergik

  • antikonvulsan untuk mencegah kejang

  • antispasmodik

  • penghambat saluran kalsium

  • diuretik

  • suplemen zat besi

  • obat yang digunakan untuk mengobati depresi

  • obat yang digunakan untuk mengobati penyakit Parkinson

  • obat pereda nyeri narkotika

Pola makan dan gaya hidup 

Penyebab tinja keras yang berhubungan dengan pola makan termasuk dehidrasi (kurang minum air) dan pola makan rendah serat.

Beberapa kemungkinan penyebab tinja keras yang berhubungan dengan gaya hidup meliputi:

  • perubahan pola makan

  • mengganti obat

  • tidak melakukan aktivitas fisik secara teratur

  • bepergian

Sering mengabaikan keinginan untuk buang air besar dapat menyebabkan tinja menjadi lebih sulit untuk dikeluarkan. Menahan buang air besar dapat menyebabkan perubahan pada komunikasi otak-usus, sehingga memengaruhi keinginan Anda untuk buang air besar di kemudian hari.

Kotoran Anda dapat menumpuk di dalam saluran pencernaan dan menjadi lebih sulit untuk dikeluarkan.

Penyebab medis 

Terkadang, kondisi medis yang mendasari dapat menyebabkan tinja menjadi keras. Contoh kondisi ini meliputi:

  • penuaan

  • masalah anatomi pada saluran pencernaan

  • cedera otak

  • Penyakit celiac

  • diabetes

  • divertikulitis

  • kondisi terkait hormon, seperti hipotiroidisme

  • penyakit radang usus

  • gangguan usus

  • tumor usus

  • Penyakit Parkinson

  • kehamilan

  • proktitis (radang kelenjar prostat)

  • cedera sumsum tulang belakang

Beberapa dari kondisi ini, seperti obstruksi usus, bisa menjadi keadaan darurat medis. Karena tinja tidak bisa keluar, Anda bisa mengalami komplikasi yang mengancam nyawa jika usus bocor ke lapisan usus.

Gejala  yang muncul bersamaan dengan tinja yang keras

Gejala serius dari tinja keras termasuk pendarahan rektal atau darah di tinja Anda. Ini mungkin memerlukan perhatian medis darurat jika pendarahan terus berlanjut.

Gejala tinja keras lainnya meliputi:

  • sakit perut

  • kesulitan mengeluarkan gas

  • nyeri saat buang air besar

  • mengejan saat buang air besar

Banyak dari gejala ini yang membuat Anda takut untuk buang air besar lainnya. Ketakutan ini bisa memperburuk sembelit.

  • Tinja keras disertai darah

Jika tinja Anda sangat sulit untuk dikeluarkan, tidak jarang Anda melihat ada bercak darah di tinja. Kotoran yang keras dapat menyebabkan iritasi dan robekan mikro pada lapisan usus yang menyebabkan pendarahan. Selain itu, Anda juga bisa mengalami pendarahan dari suatu tempat di saluran pencernaan yang menyebabkan darah di tinja Anda.

Jika Anda mengeluarkan darah lebih banyak atau terus berlanjut lebih dari satu hari saat BAB, segera temui dokter untuk memastikan itu bukan merupakan tanda kondisi medis yang mendasarinya.

  • Tinja hitam keras

Terkadang tinja yang keras mungkin tampak hitam dan lengket. Hal ini bisa mengindikasikan adanya pendarahan di area saluran pencernaan yang lebih tinggi, seperti lambung atau kerongkongan. Beberapa obat yang Anda konsumsi, seperti suplemen zat besi, juga dapat menyebabkan tinja berwarna gelap.

Kapan harus ke dokter?

Segera hubungi dokter Anda jika:

  • Anda belum buang air besar dalam 4 hari

  • pengobatan rumahan tidak berhasil

  • Anda memiliki riwayat keluarga kanker usus besar

  • Anda mungkin perlu mencari pertolongan medis darurat jika Anda melihat darah di tinja Anda yang tampaknya semakin banyak.

Jika tidak, Anda harus mencari bantuan medis jika tinja yang keras mengganggu Anda. Jika Anda mengalami gejala seperti kembung, nyeri, dan tidak nyaman, berkonsultasi dengan dokter dapat membantu.

Pengobatan rumahan

Anda bisa lakukan beberapa tindakan perawatan rumahan berikut ini untuk mengatasi BAB keras: 

  • Pijat perut

Pijat perut dapat membantu menstimulasi usus Anda jika tidak cukup bergerak untuk membantu pencernaan tinja lebih cepat. Menggosok perut dengan gerakan memutar bisa membantu.

  • Perbanyak minum air putih

Meningkatnya air dalam saluran pencernaan dapat membuat tinja menjadi lebih lunak dan mudah dikeluarkan. Perhatikan warna urine Anda. Jika urine Anda berwarna kuning pucat pertanda bahwa Anda sudah minum cukup air.  

  • Makan lebih banyak serat

Serat dapat menambah massa tinja, yang dapat merangsang buang air besar dan membantu mengeluarkan tinja melalui saluran pencernaan. Namun, menambahkan terlalu banyak serat sekaligus dapat menimbulkan efek sebaliknya dan menyebabkan kembung dan ketidaknyamanan perut.

 

  • Hindari makanan rendah kalori dan rendah serat

Banyak makanan rendah serat tidak menambah banyak nilai gizi pada diet Anda. Hindari makanan cepat saji, makanan olahan, dan keripik.

  • Olahraga

Aktivitas fisik dapat membantu menstimulasi usus Anda.

Bagaimana sembelit didiagnosis?

Tes dari dokter akan bergantung pada durasi dan tingkat keparahan sembelit pasiennya. Dokter biasanya akan mempertimbangkan usia pasien, dan apakah terdapat darah pada tinja, perubahan kebiasaan buang air besar terkini, atau penurunan berat badan.

Mendiagnosis sembelit mungkin termasuk:

  • Mengetahui riwayat kesehatan

  • Pemeriksaan fisik

  • Tes diagnostik lainnya seperti Rontgen perut, Lower GI  (gastrointestinal) atau  disebut barium enema

  • Kolonoskopi

  • Sigmoidoskopi

  • Studi transit kolorektal

  • Tes fungsi anorektal

Tes-tes ini mendiagnosis sembelit yang disebabkan oleh fungsi abnormal dari anus atau rektum.

_____________________

Referensi :

Healthline (2023), Why Do I Have Hard Bowel Movements and How Do I Treat It?

Bellini M, et al. (2021). Chronic constipation: Is a nutritional approach reasonable?
Diaz S, et al. NCBI NLM NIH Gov (2023). Constipation.
Ihana-Sugiyama N, et al. NCBI NLM NIH Gov (2016). Constipation, hard stools, fecal urgency, and incomplete evacuation, but not diarrhea is associated with diabetes and its related factors.
McClurg D, et al. Hindawi (2016). Abdominal massage for the relief of constipation in people with Parkinson’s: A qualitative study.

Johns Hopkins Medicine (diakses 2023), Constipation.
 

Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com