Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Blue Light yang Terpancar dari Gadget, Apakah Berbahaya ?

Artikel dipublikasikan : 27 Februari 2023 12:06
Dibaca : 1416 kali

Foto : Freepik

Keseringan menatap cahaya biru atau blue light yang terpancar dari smartphone, laptop, atau tablet pada saat menjelang tidur, apakah akan berbahaya bagi kesehatan Anda? 

Penulis : Sholahudin Achmad

Kehidupan zaman now, tak terelakkan lagi, membuat banyak orang harus menghabiskan banyak waktu setiap hari untuk menatap layar smartphone, tablet, laptop, atau televisi. Kebiasaan ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan mata. 

Sebab, blue light atau cahaya biru yang muncul dari layar gadget dapat menyebabkan masalah pada mata, seperti penglihatan kabur, kelelahan mata, mata kering, degenerasi makula, dan katarak.

Apa itu blue light?

Blue light atau cahaya biru merupakan salah satu dari beberapa warna dalam spektrum cahaya, selain dari merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Setiap warna tersebut memiliki panjang gelombang dan tingkat energi yang berbeda. Blue light memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dan energi yang lebih tinggi daripada warna lain. 

Blue light merupakan cahaya dengan panjang gelombang yang pendek, yakni, sekitar 415 hingga 455 nano meter, dan tingkat energi yang tinggi. Sumber alami terbesar dari sinar jenis ini adalah matahari. Selain matahari, cahaya biru juga berasal dari berbagai layar komputer, televisi, smartphone atau HP, dan peralatan elektronik lainnya.

Beberapa jenis pencahayaan modern, seperti lampu LED (light-emitting diode) dan CFL (compact fluorescent lamps), juga menghasilkan cahaya biru dalam level yang tinggi.

Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kerusakan mata dan cahaya biru. Sebagian besar cahaya dari LED yang digunakan di smartphone, TV, dan tablet memiliki panjang gelombang antara 400 dan 490 nanometer.

Dampak blue light pada kesehatan

Blue light dapat berbahaya bagi kesehatan ketika seseorang terlalu sering terkena paparannya pada malam hari. Misalnya dari layar laptop, smartphone, atau perangkat elektronik lainnya. Berikut ini berbagai dampak blue light yang perlu Anda waspadai.

  1. Kesehatan mata

Dalam jumlah yang besar, sinar yang memiliki energi yang tinggi dari matahari seperti sinar ultraviolet dan blue light dapat meningkatkan risiko penyakit mata. Fakta ini kemudian menimbulkan kekhawatiran bahwa cahaya biru dari layar digital juga bisa  berbahaya. Bagaimana kebenarannya? 

Melansir WebMD, menurut para ahli, kelelahan mata digital, atau sindrom penglihatan komputer dapat memengaruhi sekitar 50% pengguna komputer. Gejalanya meliputi mata kering, iritasi, dan penglihatan kabur.

Merusak retina mata 

Blue light juga dapat merusak retina Anda, atau disebut fototoksisitas. Jumlah kerusakan yang terjadi tergantung pada panjang gelombang dan waktu paparan. Penelitian pada hewan menunjukkan bahkan paparan singkat (beberapa menit hingga beberapa jam) dapat berbahaya. Filter yang memotong 94% cahaya biru telah terbukti mengurangi kerusakan.

Ada bukti bahwa blue light dapat menyebabkan perubahan penglihatan permanen. Hampir semua cahaya biru melewati langsung ke bagian belakang retina Anda. Beberapa penelitian menunjukkan cahaya biru dapat meningkatkan risiko degenerasi makula, penyakit retina.

Degenerasi makula

Penelitian menunjukkan paparan sinar biru dapat menyebabkan degenerasi makula terkait usia. Satu studi menemukan cahaya biru memicu pelepasan molekul beracun dalam sel fotoreseptor. Ini menyebabkan kerusakan yang dapat menyebabkan AMD (Age-related macular degeneration) atau degenerasi macula, yaitu, gangguan penglihatan yang terjadi pada orang lanjut usia (lansia).

  1. Mengacaukan jam tidur Anda

Blue light dari perangkat elektronik bisa mengacaukan ritme sirkadian atau siklus tidur. Ritme ini memberi sinyal pada otak untuk bangun. Dalam sebuah penelitian, paparan cahaya biru selama 2 jam di malam hari dapat memperlambat atau menghentikan pelepasan hormon  melatonin. 

Menurut National Institute of General Medical Sciences, ritme sirkadian ini dapat menyebabkan gangguan tidur dan bisa menimbulkan penyakit kronis seperti obesitas, depresi, gangguan bipolar.

Jadi, sebaiknya matikan perangkat digital Anda setidaknya 3 jam sebelum waktu tidur. 

  1. Resiko kanker

Paparan blue light dapat meningkatkan risiko kanker tertentu. Satu studi menemukan bahwa orang yang bekerja shift malam berisiko lebih besar terkena kanker payudara, prostat, dan kolorektal.

  1. Dampak untuk anak-anak

Mata anak-anak tidak menyaring cahaya biru sebaik mata orang dewasa. Terlalu banyak menatap layar gadget dapat meningkatkan peluang mereka untuk mengembangkan masalah obesitas, rabun jauh, dan fokus perhatian. Pada malam hari, hal itu dapat menyebabkan tubuh anak-anak melepaskan melatonin lebih lambat daripada tubuh Anda. Untuk melindungi mata mereka, batasi waktu pada anak-anak dalam bermain gadget. Letakkan semua perangkat elektronik, termasuk perangkat game, setidaknya setengah jam sebelum waktu tidur.

  1. Kesehatan Mental

Paparan cahaya biru pada malam hari dikaitkan dengan gejala depresi pada penelitian pada hewan. Tetapi paparan cahaya biru di siang hari mungkin memiliki efek sebaliknya. Ini telah digunakan untuk mengobati gangguan afektif musiman (seasonal affective disorder atau SAD). Itu adalah bentuk depresi terkait dengan pergantian musim. Penelitian menunjukkan paparan blue light selama 20 menit di pagi hari membantu meringankan gejala SAD.

  1. Memicu permasalahan pada kulit

Dalam sebuah studi ditemukan bahwa terlalu lama kena paparan sinar biru dapat menyebabkan kerusakan sel-sel pada kulit dan menyebabkan penuaan dini. Selain itu, paparan blue light yang berkepanjangan juga dapat  mempercepat pemecahan kolagen dan elastin. Keduanya berpengaruh dalam mengencangkan kulit agar terlihat awet muda.

Cara mengurangi dampak blue light 

Paparan blue light dari ponsel pintar, tablet, dan layar komputer yang mengganggu kesehatan mata dapat dikurangi dengan beberapa cara berikut.

  1. Kurangi screen-time untuk mengistirahatkan mata.

  2. Memasang filter atau anti radiasi pada layar gadget.

  3. Memakai kacamata antiradiasi untuk menghalangi blue light.

  4. Menggunakan lensa anti reflektif untuk mengurangi mata silau.

  5. Ganti dengan lensa intraokular (IOL) untuk melindungi mata dan retina dari blue light.

  6. Daripada menggunakan sinar biru, ganti dengan lampu merah yang redup saat malam hari.

  7. Mematikan perangkat elektronik beberapa jam sebelum tidur dan mematikan lampu pada saat tidur.

Apabila kebiasaan bermain gadget pada malam hari susah dihilangkan, Anda bisa mengurangi dampak dari paparan blue light dengan cara di atas. Cara terbaik untuk melindungi kelelahan mata adalah dengan beristirahat secara teratur menggunakan aturan 20-20-20. Artinya, setiap 20 menit, alihkan mata Anda untuk melihat objek sejauh setidaknya 20 kaki selama setidaknya 20 detik.

_________________

Referensi : 

Seltman, Whitney, WebMD (2022) Seeing Blue: How Blue Light Can Affect Your Health.

NIGMS NIH Government (2021), Circadian rhythms . (2021)

Prevent Blindness (2021), Blue Light and Your Eyes 

AAO Org (2021), Should You Be Worried About Blue Light? 

Wahl, S., Engelhardt, M., Schaupp, P., Lappe, C., & Ivanov, I. Journal Of Biophotonics, 12 (2019). The Inner Clock—Blue Light Sets The Human Rhythm

International Journal Of Ophthalmology (2018), Research Progress About The Effect and Prevention of Blue Light on Eyes.  

Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com