Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Bronkitis : Jenis, Gejala, Hingga Komplikasi Yang Bisa Dialami

Artikel dipublikasikan : 18 Oktober 2021 15:15
Dibaca : 552 kali

Bronkitis merupakan penyakit yang diakibatkan karena adanya infeksi pada bronkus. Padahal bronkus memiliki peranan penting dalam pernapasan karena merupakan saluran pernapasan utama yang menuju dan berasal dari paru-paru. Hal ini mengakibatkan terjadinya peradangan atau inflamasi yang kemudian memicu gejala gangguan pernapasan. Berdasarkan durasi gejala yang muncul, pada umumnya bronkitis terbagi menjadi dua jenis, yaitu :

  1. Bronkitis akut

Bronkitis akut sering dikenal sebagai flu pada dada, merupakan kondisi peradangan dan pembengkakan pada saluran pernapasan yang berada di paru-paru. Bronktis akut disebabkan oleh virus penyebab penyakit flu, yang sering kali flu tersebut menjadi penyebab bronkitis akut. Penyakit bronkitis akut dapat sembuh dengan sendirinya dalam hitungan waktu beberapa minggu tanpa dampak yang berlangsung lama. Namun sering kali para penderitanya tetap merasakan batuk terus menerus sampai dengan beberapa minggu setelah sembuh. 

  1. Bronkitis kronis

Menurut American Lung Association (ALA), bronkitis kronis merupakan serangan batuk berdahak yang terasa dialami sebagian besar hari dalam sebulan selama tiga bulan dalam kurun waktu satu tahun. Pada umumnya kondisi ini akan terjadi selama dua tahun berturut-turut tanpa sebab mendasar lainnya yang menyebabkan keadaan batuk itu sendiri. Para penderita bronkitis kronis kebanyakan memiliki potensi terjangkit emfisema yang merupakan salah satu Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK). Saat mengalami kedua penyakit tersebut, maka penderita akan merasakan kondisi ini dalam jangka panjang yang akan terus berulang, namun gejala-gejala yang dialami akan dapat diatasi dengan beberapa penanganan. Kendati demikian, pada banyak kasus penyakit bronkitis kronis tidak dapat disembuhkan sepenuhnya.

Baca Juga: Ketahui Ciri dan Gejala Bronkitis Pada Bayi

Saat seseorang mengidap penyakit bronkitis, peradangan yang terjadi pada bronkus akan menyebabkan produksi lendir yang berlebih. Dalam keadaan normal silia yakni sel-sel seperti rambut dalam saluran pernapasan akan bertugas menjaga saluran udara bersih dari lendir. Namun saat terjadi iritasi maka silia dapat menjadi rusak sehingga tak mampu menjalankan tugasnya dengan maksimal. Hal ini kemudian mengakibatkan saluran udara dipenuhi lendir hingga menjadi tempat berkembangbiak bagi bakteri penyebab infeksi. Setelah beberapa waktu yang cukup panjang terjadi peradangan saluran napas, maka akan memunculkan beberapa gejala yang khas pada bronkitis, seperti :

  • Batuk berdahak yang mungkin disertai darah

  • Sering merasa lelah

  • Memiliki nafas yang pendek

  • Terasa nyeri pada dada

  • Demam

Sementara itu penderita bronkitis akut mengalami beberapa gejala yang lebih mendetail , antara lain adalah :

  • Batuk disertai dahak berwarna abu-abu, putih, atau kuning kehijauan

  • Batuk yang hilang setelah beberapa minggu

  • Nafas pendek saat melakukan aktivitas yang bertenaga

Sedangkan ciri khas yang dialami oleh penderita bronkitis antara lain sebagai berikut :

  • Produksi lendir berlebih yang terjadi terus menerus

  • Lendir memiliki warna yang berbeda seperti bening, putih, kuning, abu-abu, atau kehijauan

  • Rasa sulit bernapas karena penebalan saluran udara yang diakibatkan oleh lendir berlebih

  • Batuk berdahak setiap hari yang dapat menyebabkan luka pada paru-paru

  • Pilek dalam waktu yang cukup lama 

Beberapa gejala yang dialami penderita bronkitis sering kali dianggap tidak berbahaya dan disepelekan. Meski gejala tersebut dapat hilang dengan sendirinya, namun penderita bronkitis perlu memeriksakan diri ke dokter jika sudah mengalami ciri-ciri batuk seperti ini :

  • Batuk lebih dari tiga minggu

  • Batuk sangat mengganggu hingga tidak bisa tidur

  • Batuk disertai demam tinggi lebih dari 38 derajat celcius

  • Batuk disertai dahak berwarna atau bahkan berdarah

  • Batuk yang menyebabkan mengi atau bunyi saat bernapas

Baca Juga: Lakukan Cara Ini Untuk Mencegah Bronkitis

Jika sudah mengetahui gejala bronkitis, maka ketahui pula apa saja yang dapat menjadi penyebab bronkitis. Penyebab bronkitis dapat dibedakan dari jenis bronkitis yang dialami. Berikut adalah penyebab bronkitis yang perlu kamu ketahui :

  1. Bronkitis akut

Disebabkan oleh infeksi virus, dan virus yang menginfeksi tersebut merupakan sejenis dengan virus yang menjadi penyebab pilek dan flu. Bronkitis akut banyak dialami oleh anak-anak. Biasanya  peradadangan saluran napas anak atau bronkitis akut pada anak juga disebabkan oleh virus namun juga dapat diakibatkan karena infeksi bakteri, alergi, iritasi asap rokok, polusi, atau debu. Dalam kondisi anak pilek, flu, sakit tenggorokan atau sinusitis kronis yang disebabkan virus, maka virus tersebut dapat menyebar ke daerah bronkus. Virus yang menetap itu kemudian menyebabkan saluran nafas membengkak, meradang, hingga tersumbat lendir yang dihasilkan.

Virus penyebab bronkitis akut dalam menyebar melalui batu atau bersin. Selain itu penyebarannya juga dapat terjadi saat anak-anak menyentuh bagian mulut atau mulut, setelah menyentuh benda yang sebelumnya dipegang oleh penderita bronkitis. 

  1. Bronkitis kronis

Menurut National Institutes of Health (NIH), bronkitis kronis paling umum disebabkan oleh asap rokok. Berdasarkan data dari Johns Hopkins Medicine, bahkan sebanyak 90 persen penderita bronkitis kronis memiliki riwayat merokok. Namun penyebab lain dari bronkitis kronis adalah paparan jangka panjang dari polusi udara, asap industri atau kimi, gas beracun, serta paparan debu. Namun selain hal tersebut ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang memiliki risiko lebih tinggi terkena bronkitis kronis, antara lain yaitu :

  • Asap rokok

Orang yang memiliki kebiasaan buruk merokok memiliki risiko tinggi terkena dua jenis bronkitis, baik akut maupun kronis. Begitu pula dengan perokok pasif yang tidak merokok namun berada di lingkungan perokok aktif. 

  • Imunitas rendah

Pilek, penyakit akut lain, atau kondisi kronis dapat merusak sistem kekebalan tubuh seseorang. Terlebih lagi bagi orang dengan usia lanjut, bayi, dan anak-anak akan memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami infeksi.

  • Paparan iritan

Risiko penyakit bronkitis juga akan lebih tinggi menyerang mereka yang bekerja di lingkungan rentan dengan iritan paru-paru seperti pabrik biji-bijian atau tekstil, hingga paparan uap kimia pabrik atau industri.

  • Refluks asam lambung

Serangan heartburn yang sering kambuh dapat menyebabkan seseorang mengalami iritasi tenggorokan sehingga membuatnya lebih rentan terhadap penyakit bronkitis.

  • Usia 

Pada kebanyakan kasus, orang-orang yang berusia 50 tahun ke atas akan lebih berisiko mengidap penyakit bronkitis kronis dibanding dengan mereka yang berusia lebih muda. 

Meski penyakit bronkitis tidak terlalu mengkhawatirkan namun bronkitis dapat menjadi penyebab pneumonia pada beberapa orang. Kondisi ini terjadi ketika infeksi telah menyebar jauh ke paru-paru hingga menyebabkan kantung udara kecil dalam paru-paru terisi oleh cairan. Berdasarkan sebuah penelitian, 1 dari 20 kasus bronkitis menghasilkan komplikasi penyakit pneumonia. Orang dengan penyakit bronkitis yang memiliki risiko besar pneumonia adalah mereka yang berusia lanjut, memiliki kebiasan merokok, mengidap penyakit lain seperti penyakit jantung, liver, atau ginjal, serta orang-orang yang memiliki kekebalan tubuh yang rendah. 

Baca Juga: Penyakit Bronkitis Menular? Yuk Cari Tahu Jawabannya

Jika terus menerus gejala batu yang dialami tidak kunjung sembuh, maka segera periksa ke dokter untuk mendapatkan diagnosa yang tepat. Lakukan telekonsultasi melalui OkeKlinik yang dapat menghubungkan pasien dengan mitra atau rekanan penyedia layanan jasa kesehatan yang sudah terlisensi medis di masing-masing bidangnya

Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com