Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Bulan Puasa Kok Makin Gendut ? Kenali Penyebabnya!

Artikel dipublikasikan : 5 April 2023 11:52
Dibaca : 6422 kali

Foto : Freepik

Saat berpuasa, orang menahan haus dan lapar sejak matahari terbit hingga terbenam atau sekitar 13 jam waktu berpuasa di Indonesia. Selama menjalankan ibadah puasa, lambung dikosongkan dari makanan dan minuman. Tapi, mengapa di bulan puasa ini beberapa orang kok perutnya makin gendut ya? Kenali penyebabnya! 

Bulan puasa atau  bulan Ramadhan merupakan bulan yang dinantikan umat Islam di seluruh dunia. Pada bulan yang istimewa dalam kalender Islam ini, orang-orang yang beriman diwajibkan untuk menjalankan puasa selama sebulan penuh. 

Kewajiban menjalan ibadah puasa ini termaktub di dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 183 yang artinya. "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Saat sedang menjalankan ibadah puasa, umat Islam diwajibkan untuk menahan haus dan lapar sejak matahari terbit hingga terbenam. Selama sekitar 13 jam, waktu berpuasa di Indonesia, lambung dikosongkan dari makanan dan minuman. 

Pada umumnya, puasa dapat menurunkan berat badan. Namun, beberapa orang yang menjalankan puasa justru perutnya makin gendut. Apa penyebabnya? 

Penyebab tubuh makin gemuk saat puasa

Ada beberapa penyebab kenapa sebagian orang yang berpuasa sebulan penuh tetapi berat badannya justru makin bertambah. Berikut ini beberapa alasannya. 

  1. Makan berlebihan saat berbuka puasa

Setelah berpuasa seharian penuh, saat berbuka puasa, sebagian orang seperti “balas dendam” untuk makan semua makanan yang tersedia di meja. Mulai dari takjil yang manis, kurma, gorengan, lalu dilanjut dengan nasi, lauk pauk, sayuran, dan sebagainya. 

Makan berlebihan atau makan dalam  porsi besar tentu saja tidak baik untuk kesehatan Anda. Baik ketika Anda sedang berpuasa ataupun tidak. Oleh karena itu, saat berbuka puasa sebaiknya makan dengan porsi yang wajar dan tidak berlebihan, disesuaikan dengan kebutuhan saja. 

Perbanyaklah mengonsumsi jus buah dan sayuran alami tanpa gula tambahan atau jus kemasan. Selain itu juga disarankan makan sup sayuran dan salad buah atau sayur. Makanan yang sehat disarankan pada saat berbuka puasa maupun sahur. 

  1. Aktivitas fisik yang berkurang drastis

Saat menjalankan puasa, beberapa aktivitas berkurang drastis atau bahkan distop. Misalnya, olahraga dan pekerjaan fisik. Berkurangnya aktivitas tersebut dapat memicu kegemukan. 

Banyaknya makanan yang dikonsumsi saat berbuka puasa dan sahur namun tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik seperti olahraga, dapat membuat energi yang dikonsumsi diubah menjadi lemak di dalam tubuh. Inilah yang membuat Anda berpuasa tapi tubuh cepat bertambah gemuk.

Untuk mencegah berat badan naik selama berpuasa, sebaiknya jangan hentikan kebiasaan rutin Anda berolahraga. Lakukan olahraga ringan selama 30 menit per hari untuk menunjang proses metabolisme tubuh. Anda bisa lakukan jogging atau berjalan kaki menjelang waktu berbuka puasa. 

  1. Mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula secara berlebihan. 

Berbuka puasa dengan makanan yang manis, seperti kurma, adalah sangat dianjurkan. Namun anjuran ini seringkali disalah artikan dengan memperbanyak makanan dan minuman dengan kandungan gula yang tinggi setiap hari. Hal itu justru akan memicu terjadinya obesitas dan  diabetes. 

Gula akan mempengaruhi hormon dalam tubuh yang mengontrol berat badan, seperti hormon leptin,  yang menciptakan sensasi kenyang. Tingginya asupan gula dapat menimbulkan resistensi leptin. 

Dalam jangka panjang, makanan tinggi gula mencegah otak mengetahui kapan tubuh perlu berhenti makan. Hal itu mengakibatkan Anda terus merasa lapar dan tidak tahu kapan merasa kenyang. Untuk terus memenuhi rasa lapar, Anda jadi makan terus-menerus. Kebiasaan makan seperti ini akan meningkatkan risiko terjadinya obesitas atau membuat tubuh Anda makin gemuk meskipun berpuasa. 

  1. Makan terburu-buru  

Makan terburu-buru di waktu sahur biasanya terjadi karena Anda bangun sahur kesiangan. Hal ini membuat Anda harus makan dengan cepat sebelum waktu imsak tiba. Selain itu, saat berbuka puasa tak jarang juga orang makan terburu-buru karena sudah seharian menahan lapar dan haus. 

Namun, makan terburu-buru tidak baik bagi kesehatan. Hal ini akan membuat Anda cenderung makan dengan jumlah berlebihan dan merusak pola makan sehat. Makan terburu-buru tidak memberikan cukup waktu bagi tubuh untuk menunjukan perasaan kenyang. 

Sebaiknya makan dengan cara mengunyah makanan dengan lambat agar tidak mudah menaikkan kadar glukosa darah.

  1. Langsung tidur sehabis sahur

Waktu sahur merupakan waktu yang biasanya digunakan untuk tidur. Tak heran bila setelah makan sahur, banyak orang kemudian kembali melanjutkan tidur sebelum kembali beraktivitas di pagi hari. 

Namun demikian, langsung tidur setelah makan sahur dapat meningkatkan risiko naiknya berat badan. Sebab, langsung tidur sebelum dua jam dari waktu makan Anda bisa memicu gangguan pada saluran pencernaan. Hal itu dikarenakan saluran pencernaan belum sempat menggiling makanan yang dikonsumsi sebelum tidur.

Selain itu, langsung tidur sehabis makan sahur juga dapat menyebabkan gangguan pada penyerapan nutrisi dari makanan di dalam tubuh. Akhirnya, makanan tersebut tidak mampu menghasilkan energi yang dibutuhkan oleh tubuh, tapi malah menumpuk di dalam tubuh, sehingga menimbulkan lemak.

  1. Kurang waktu tidur

Kurang tidur dapat menyebabkan gangguan pada hormon yang berfungsi untuk mengatur nafsu makan, yaitu hormon leptin. Saat hormon ini mengalami gangguan, tubuh Anda mungkin akan kesulitan untuk mengenal rasa kenyang. Hal itu dapat menyebabkan Anda akan lebih sering ngemil, karena masih belum merasa kenyang.

Selain itu, tidur kurang dari waktu tidur yang Anda butuhkan dapat meningkatkan risiko sejumlah penyakit, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan depresi. 

Beberapa penelitian mencatat bahwa kurang tidur juga dapat menurunkan laju metabolisme dan meningkatkan kemungkinan kenaikan berat badan. 

Dalam penelitian yang lain ditemukan bahwa orang dewasa sehat yang tidur 4 jam per malam selama 5 malam berturut-turut mengalami penurunan rata-rata tingkat metabolisme istirahat 2,6%. Tingkat mereka kembali normal setelah 12 jam tidur tanpa gangguan. 

Jadi, tidur yang cukup dan berkualitas tinggi serta tidur di malam hari dapat membantu menjaga tingkat metabolisme Anda.

_________________ 

 

Referensi: 

Mayo Clinic (2021), Nutrition and healthy eating. 

Web MD (2022), Fasting: What Can It Do for You? 

Healthline (2019), 6 Mistakes That Slow Down Your Metabolism.

Kompas (2020), 4 Penyebab Puasa Malah Bisa Bikin Gemuk. 

 



 

Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com