Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah
Kecemasan merupakan gangguan psikologis yang dapat mengakibatkan rasa takut dan keraguan untuk menjalani masa depan, kekhawatiran atau kegelisahan yang berlebihan. Semua orang dapat mengalami kecemasan.
Meski kecemasan merupakan kondisi umum, namun rasa cemas juga dapat berubah menjadi penyakit gangguan psikologis. Hal ini berlangsung saat rasa cemas sampai menghalangi seseorang untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dapat mengganggu kegiatan penderita kecemasan, dari yang sebelumnya produktif menjadi tidak produktif.
Lalu apa saja penyebabnya?
Penyebab kecemasan
Belum diketahui secara pasti apa dampak dari gangguan kecemasan. Tetapi sudah ada bukti bahwa rasa cemas dapat disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor tertentu.
Sebagaimana gangguan mental lainnya, rasa cemas disebabkan oleh gagalnya saraf-saraf otak untuk mengontrol emosi dan rasa takut di dalam diri. Contohnya seperti stress yang dapat mengubah alur komunikasi sel-sel saraf dalam diagram otak. Hal tersebut akan mengubah struktur otak tertentu yang mengontrol emosi.
Pada awalnya, struktur otak tertentu dibentuk dari faktor genetik dan keturunan keluarga. Namun, faktor lingkungan juga dapat menjadi penyebab munculnya gangguan kecemasan. Contohnya trauma masa kecil, akibat mengalami kekerasan dalam rumah tangga, kehilangan orang tua, orang sekitar yang disayangi, atau masalah besar dalam hidup, contohnya seperti krisis finansial dan gagalnya hubungan asmara. Peristiwa tersebut dapat menjadi penyebab munculnya kecemasan.
Beberapa gejala kecemasan juga dapat disebabkan oleh gangguan sistemik contohnya yaitu hipertiroidisme, masalah endokrin, gula darah rendah, kekurangan kalsium, dan penyakit jantung.
Kecemasan atau kondisi mudah cemas yang berlebihan bukanlah disebabkan oleh lemahnya kepribadian seseorang atau pendidikan yang buruk.
Gejala kecemasan
Kecemasan adalah respon normal ketika berada dalam situasi sulit. Apalagi rasa cemas juga dapat membantu jika situasi yang mengharuskan respon 'melawan atau lari' terjadi. Tanggapan ‘lawan atau lari’ merupakan suatu respon diri yang diatur oleh hormon adrenalin yang akan menentukan apakah Anda harus bertindak dengan melakukan 'lawan atau lari' dalam situasi genting tersebut.
Namun, apabila respon tersebut berlebihan dan berkepanjangan atau menjadi terlampau paranoid terhadap masalah-masalah tersebut, maka Anda mungkin mengalami gangguan kecemasan.
Tanda-tanda gangguan kecemasan merupakan kombinasi dari beberapa hal berikut ini:
Perasaan mudah marah, kecewa, sedih, atau khawatir yang berlebihan
Tidak bisa merasa fokus dan tenang
Mengalami kesulitan untuk tidur
Merasakan ketakutan dan kepanikan secara berlebihan
Jantung terasa berdebar-debar tanpa alasan yang jelas
Tangan dan kaki berkeringat dingin
Rasa kesemutan di tangan atau kaki
Otot-otot terasa tegang dan kaku
Pusing dan mual
Mulut kering
Tipe gangguan kecemasan
Gangguan kecemasan dapat dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu:
Generalized Anxiety Disorder atau Gangguan Kecemasan Umum
Gangguan seperti ini merupakan gangguan berkepanjangan dan berlebihan terhadap situasi atau kejadian secara tidak spesifik. Pada umumnya, pasien dengan gejala ini mengutak-atik segala hal yang dirasakan secara berlebihan dan merespon dengan berlebihan pula. Pasien dengan gangguan ini akan mengkhawatirkan segala macam masalah keuangan kesehatan pekerjaan atau keluarga. Tetapi tidak ada yang dapat menentukan apa yang sebenarnya mereka khawatirkan.
Gangguan panik atau panik yang tidak normal
Pasien dengan gangguan ini sering mengalami serangan rasa takut dan panik secara cepat dan tiba-tiba.
Fobia
Pasien yang mengalami kondisi ini memiliki ciri yaitu mengalami rasa takut yang tidak diketahui terhadap sesuatu objek formasi atau makhluk hidup. Sebagai contoh, takut akan ketinggian, tempat ruangan sempit, takut terhadap laba-laba, atau takut terhadap binatang melata.
Orang yang mengalami fobia dapat dengan jelas menentukan apa yang dia takutkan. Mereka tidak seperti pasien gangguan kecemasan yang tidak bisa menentukan apa yang mereka khawatirkan. Pasien tidak akan bisa mengendalikan rasa takutnya walaupun apa yang mereka takuti seringkali tidak rasional.
Gangguan kecemasan sosial atau gangguan kecemasan dalam bersosialisasi
Gangguan ini dapat disebut juga dengan phobia sosial, dia itu di mana gangguan terjadi saat pasien berada dalam situasi bersosialisasi. Dalam kondisi ini, pasien merasa gelisah dan terlalu sadar diri akan penampilan, perilaku, sikap ataupun kata-kata pribadi jika berhadapan dengan seseorang. Pada umumnya, pasien dengan gejala ini akan menghindari keramaian sosial karena takut melirik dirinya sendiri dan dilihat oleh orang lain.
Obsessive Compulsive Disorder (OCD) atau gangguan perilaku Obsesif
Penyakit ini ditandai dengan adanya perilaku dan pemikiran yang membuat gelisah secara berulang. Beberapa pasien sangat kecanduan dengan keadaan yang bersih sehingga merasa selalu ingin mencuci tangan setiap jam atau saat melihat tangan orang lain yang kotor mereka akan merasa gelisah. Pasien yang mengalami gangguan seperti ini akan menyadari apa yang mereka lakukan tidak seharusnya tetapi tetap saja tidak bisa mengontrolnya.
Gangguan stres pasca trauma
Gangguan semacam ini disebabkan oleh kejadian masa lalu yang menyebabkan trauma berat. Contohnya seperti kecelakaan, penipuan atau menyaksikan kejadian kriminal. Kondisi ini seringkali menyebabkan perubahan perilaku dan sikap pada penderitanya dengan harapan dapat menghindar dari penyebab trauma tersebut.
Separation Anxiety Disorder
Gangguan seperti ini akan dialami oleh pasien yang akan mengalami kecemasan dan ketakutan yang berlebihan saat mereka berpisah dengan seseorang atau suatu tempat yang memberi rasa aman kepada mereka.
Cara mengatasi gangguan kecemasan
Untuk mengatasi gangguan kecemasan ada dua pilihan yang dapat dilakukan untuk membantu menghindari timbulnya kondisi tersebut, yaitu:
Pengobatan Tanpa Obat
Terapi perilaku kognitif merupakan salah satu terapi yang paling sering digunakan dan paling efektif untuk mengatasi gangguan kecemasan. Dokter akan segera membantu Anda untuk memahami alur pemikiran dan mengidentifikasi apakah ada pemikiran atau perilaku buruk yang dapat menjadi sumber dari kecemasan itu sehingga pemikiran dan perilaku tersebut dapat dihindari. Dokter juga akan membantu menangani dan memberikan rekomendasi terhadap kondisi pasien.
Obat-obatan
Serangan kecemasan seringkali dapat diatasi dengan cara mengkonsumsi obat anti depresi, basirun, beta bloker (propanolol), obat penenang (diazepam), dan pregabalin. Obat-obatan tersebut dapat membantu meringankan gejala dengan cara merubah keseimbangan substansi kimia yang ada di dalam otak yang memicu timbulnya kecerdasan.
Obat khusus untuk membantu mengatasi gangguan kecemasan memang belum ditemukan, tetapi kombinasi konseling obat-obatan dan opsi lainnya dapat membantu mengatasi gangguan dengan mudah.
Perubahan gaya hidup contohnya seperti melakukan olahraga rutin, latihan pernapasan, teknik relaksasi diri dan yoga juga dapat bermanfaat untuk meringankan gejala kecemasan. Penelitian yang telah dilakukan membuktikan bahwa orang-orang yang memiliki kondisi kecemasan dapat mengontrol atau mengurangi serangan kecemasannya dengan cara menghindari makanan atau minuman yang mengandung kafein seperti kopi, kola dan coklat.
_____________________________
Referensi :
Crosta, Peter (2009). Pusat Pengetahuan Medical News Today: “Semua Tentang Kecemasan”
Starcevic, Vladan (2005) Gangguan Kecemasan pada Orang Dewasa: Panduan Klinis. Pers Universitas Oxford.