Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Cara Mengatasi Gejala Kista di Rahim Secara Mandiri

Artikel dipublikasikan : 24 Mei 2022 14:26
Dibaca : 1041 kali

 

Kista bisa terbentuk di indung telur yang berada di setiap sisi rahim. Kebanyakan kista tidak bergejala, tetapi dapat menimbulkan komplikasi serius jika tidak diobati. Bagaimana mengatasi gejala kista di rahim ?

Kista merupakan pembengkakan jaringan tubuh, dimana pada bagian dalamnya terdapat kantong berisi cairan. Banyak wanita memiliki kista di rahim, tanpa gejala,  dan hilang dengan sendirinya dalam hitungan bulan. Namun, ada kalanya kista pecah dan menimbulkan gejala komplikasi serius. 

Baca Juga: Benarkah Kista Bartholin Bisa Sembuh Sendiri ?

Jenis kista ovarium di rahim

Pada umumnya terdapat dua jenis kista ovarium yang tumbuh di rahim. Yaitu  adalah :  

  1. Kista korpus luteum

Kista jenis ini berkembang di korpus luteum, yaitu jaringan yang mengisi folikel kosong setelah sel telur dilepaskan selama ovulasi. Kista ini bisa berdarah dan menyebabkan rasa sakit.

  1. Kista folikel

Kista ini terbentuk di folikel tempat telur berkembang selama ovulasi.

Tak satu pun dari jenis kista ini biasanya menimbulkan gejala dan biasanya hilang dengan sendirinya. 

Meski jarang terjadi namun kista dapat tumbuh semakin besar sehingga membuat ovarium terpelintir. Kondisi ini dapat merusak ovarium atau tuba fallopi. Bahkan, bisa bikin perdarahan yang mengancam jiwa. Kista jenis ini memerlukan perawatan segera untuk mencegah kerusakan permanen pada ovarium. Terkadang, ahli bedah mungkin harus mengangkat ovarium jika terlalu rusak.

Baca Juga: Ciri-Ciri Penyakit Kista Pada Wanita yang Belum Menikah

Mengatasi gejala kista ovarium di rahim 

Dilansir dari Medical News Today, berikut delapan cara mengatasi gejala kista ovarium di rahim. 

  1. Obat anti inflamasi non steroid (NSAID)

Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen, dapat mengobati rasa sakit yang disebabkan oleh kista ovarium, serta kram menstruasi. Obat pereda nyeri yang dijual bebas tersebut dapat meredakan ketidaknyamanan akibat gejala kista di rahim. 

Namun jika obat  NSAID tersebut tidak berefek, segera hubungi dokter. Mungkin rasa sakit yang hebat dapat menunjukkan komplikasi yang parah. Mungkin untuk beberapa kasus, dokter akan memberikan resep obat nyeri yang berbeda, seperti co-codamol yang mengandung kodein.

  1. Pijat

Rasa sakit dari kista ovarium dapat menyebabkan otot-otot di sekitarnya menjadi tegang. Ini bisa sangat tidak nyaman dalam suatu periode. Cara mengatasinya adalah dengan memijat punggung bagian bawah, paha, bokong, dan perut. Pijatan dapat membantu mengendurkan otot yang tegang dan mengurangi rasa sakit.

  1. Latihan dan peregangan

Olahraga dan peregangan juga dapat membantu meringankan rasa sakit yang terkait dengan kista ovarium di rahim. Hal ini juga dapat membantu dengan ketegangan otot. Beberapa wanita mendapatkan bantuan dari olahraga intens seperti berlari, sementara yang lain lebih suka peregangan lembut dan yoga.

Olahraga juga membantu menurunkan berat badan  yang dapat mendukung berat badan yang sehat pada wanita dengan gejala kista. Olahraga juga dapat mengurangi rasa sakit dengan memperkuat otot. Olahraga dapat mencegah perkembangan kista lebih lanjut dan membantu memerangi resistensi insulin.

  1. Panas

Panas meningkatkan aliran darah, membantu mengurangi rasa sakit. Tempatkan bantal pemanas atau botol air panas yang dibungkus handuk,  ke perut atau punggung bawah selama sekitar 20 menit. Cara ini aman dilakukan. Ulangi beberapa kali sehari,  selama pembalut tidak cukup panas untuk membakar kulit. Tapi, jangan tidur dengan bantal pemanas.

  1. Teknik relaksasi

Stres dan kecemasan dapat memperburuk rasa sakit. Teknik relaksasi, seperti meditasi, yoga, dan pernapasan dalam, dapat membantu meredakan kecemasan dan mengurangi intensitas rasa sakit. Teknik-teknik ini juga dapat membantu seseorang mengelola rasa sakit jangka panjang dan meningkatkan kesehatan secara umum.

  1. Perangkat TEENS 

Stimulasi saraf elektronik transkutan (TENS) memberikan sinyal listrik kecil yang aman ke saraf. Sinyal ini dapat mengubah cara saraf merespons rasa sakit, membantu mengatasi nyeri haid dan kista ovarium. Perangkat TENS tersedia tanpa resep, tetapi dokter mungkin juga akan meresepkannya.

  1. Penurunan berat badan

Jika seorang wanita kelebihan berat badan, menurunkan berat badan dapat membantu tubuhnya mengatur hormon dengan lebih baik, mencegah perkembangan lebih banyak kista, dan memperbaiki gejala nyeri dan kelelahan. 

  1. Perubahan pola makan

Diet rendah karbohidrat dapat membantu mengurangi gejala kista ovarium.

Banyak wanita dengan sindrom ovarium polikistik yang resisten terhadap insulin. Hal ini dapat menyebabkan diabetes, membuat kehamilan lebih sulit, dan menyebabkan penambahan berat badan.

Berbagai macam perubahan pola makan dapat membantu, tetapi karena penelitian tidak menunjukkan diet khusus untuk sindrom ovarium polikistik, seorang wanita mungkin perlu menggunakan trial and error untuk menemukan apa yang terbaik untuknya.

Karena wanita dengan sindrom ovarium polikistik mungkin memiliki resistensi insulin, mungkin akan membantu untuk mengurangi asupan gula. Gula ada dalam berbagai macam makanan, termasuk karbohidrat seperti roti dan pasta.

Baca Juga: Kista Ovarium: Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Cara lain untuk mengobati kista ovarium

Jika kista tumbuh atau menyebabkan gejala, maka  perawatan medis mungkin diperlukan. Perawatan medis untuk kista ovarium, diantaranya adalah :

  • Pil KB hormonal untuk mengatur hormon dan mengurangi risiko mengembangkan lebih banyak kista.

  • Metformin untuk meningkatkan sensitivitas insulin pada wanita dengan sindrom ovarium polikistik.

  • Operasi pengangkatan kista, menggunakan sayatan kecil di pusar atau perut.

  • Melepaskan ovarium atau tuba fallopi jika kista telah merusak struktur ini secara parah.

Dokter mungkin perlu memantau tumor jinak yang tumbuh secara teratur. Terkadang dokter mungkin menyarankan untuk mengangkat tumor meskipun tumor tersebut tidak bersifat kanker atau tidak menimbulkan gejala.

Kapan harus ke dokter?

Hanya dokter yang dapat mendiagnosis kista ovarium dan menentukan apakah aman untuk mengobatinya secara mandiri di rumah. Bila kamu mungkin merasakan adanya gejala kista ovarium atau sindrom ovarium polikistik maka harus segera temui dokter kandungan. 

Dokter kandungan akan menanyakan riwayat kesehatan wanita kamu terlebih dahulu, dan melakukan USG atau pemeriksaan darah.

Dalam kasus yang jarang terjadi, kista ovarium dapat menjadi keadaan darurat medis. Kista yang pecah dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat dan tak tertahankan serta pendarahan hebat. 

Apabila kista pecah,  mungkin penderita akan mengalami pusing, mual, atau muntah bersamaan dengan nyeri panggul. Jika ini terjadi, maka harus segera menghubungi dokter atau pergi ke rumah sakit.

Ringkasan 

Kista ovarium di rahim umum terjadi, dan sebagian besar tidak berbahaya dan hilang seiring waktu. Bahkan ketika kista tersebut bertahan, bisa diobati untuk  mencegah kista menjadi lebih parah. 

Perawatan di rumah untuk kista ovarium tidak akan membuat kista hilang tetapi dapat mengurangi rasa sakit atau ketidaknyamanan. Penderita harus memperhatikan setiap perubahan gejala dan tidak boleh mengabaikan nyeri panggul yang parah.

Dengan pengobatan mandiri yang tepat dan perawatan medis, kista ovarium mungkin tidak lebih dari rasa tidak nyaman untuk sementara saja. 

 

Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com