Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Cara Mengatasi Iritasi Usus Besar

Artikel dipublikasikan : 7 April 2022 15:10
Dibaca : 533 kali

 

Iritasi usus besar dapat membuat perut menjadi tidak nyaman atau terasa nyeri dan membuat BAB jadi bermasalah. 

Iritasi usus besar atau Irritable Bowel Syndrome (IBS) merupakan perpaduan antara  nyeri  perut dan masalah BAB seperti diare atau sembelit. Tinja dari penderita IBS akan berbeda atau lebih tipis, lebih keras, atau lebih lunak dan cair dari biasanya.  

IBS dalam istilah medis disebut dengan nama lain kolitis IBS, kolitis mukosa, kolon spastik, usus besar saraf, usus kejang. Meski tidak mengancam jiwa, dan tidak menyebabkan terkena kondisi usus besar lain seperti kolitis ulserativa, penyakit Crohn, atau kanker usus besar, namun demikian kamu perlu tahu cara mengatasi iritasi usus besar ini. 

Sebab, IBS bisa menjadi masalah jangka panjang yang mengubah cara kamu menjalani hidup. Orang dengan IBS mungkin lebih sering bolos kerja atau sekolah. Mereka mungkin merasa kurang bisa mengambil bagian dalam aktivitas sehari-hari. Beberapa orang mungkin perlu mengubah pengaturan kerja mereka, dengan beralih ke bekerja di rumah, mengubah jam kerja, atau bahkan tidak bekerja sama sekali. 

Gejala iritasi usus besar 

Pengidap iritasi usus besar memiliki gejala meliputi diare, sembelit, sembelit bergantian dengan diare, sakit perut atau kram dan biasanya di bagian bawah perut dan  makin buruk setelah makan dan merasa lebih baik setelah buang air besar. 

Penderita biasanya juga akan banyak buang gas atau kembung pada perut. Tinja lebih keras atau lebih longgar dari biasanya, perut yang menonjol, terdapat lendir di kotoran, merasa seperti masih perlu buang air besar padahal baru saja melakukannya, dan intoleransi makanan.

Selain itu juga muncul kelelahan, kecemasan, depresi, sakit maag dan gangguan pencernaan, sakit kepala, dan ingin banyak buang air kecil. 

Kemungkinan gejala tersebut dialami setiap minggu selama 3 bulan, atau lebih jarang selama setidaknya 6 bulan. Wanita penderita iritasi usus besar mungkin memiliki lebih banyak gejala selama periode itu. Beberapa orang juga memiliki gejala kencing atau masalah seksual. Stres juga  dapat memperburuk gejala.

Cara mengatasi iritasi usus besar

Dilansir dari WebMD, sejauh ini tidak ada cara tunggal dalam mengatasi iritasi usus besar agar berhasil. Dokter dan pasien harus bekerja sama untuk menemukan rencana perawatan yang tepat dalam mengatasi gejala IBS. 

Cara mengatasi iritasi usus besar perlu dilihat dari penyebab atau pemicunya. Banyak hal  dapat memicu gejala IBS. Misalnya makanan tertentu, obat-obatan, adanya gas atau tinja, dan stres emosional. 

  1. Perubahan pola makan dan gaya hidup

Pada umumnya cara mengatasi iritasi usus besar bisa dilakukan dengan beberapa perubahan mendasar dalam diet dan aktivitas. Dengan cara tersebut, IBS akan membaik seiring waktu. 

Cara mengatasi iritasi usus besar, yang membantu meringankan gejalanya adalah  dengan hindari kafein yang ada di dalam kopi, teh, dan soda. Sebaliknya, tambahkan lebih banyak serat ke dalam daftar makanan kamu. Misalnya dengan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan. 

Tubuh juga harus terus terhidrasi, sehingga perlu minimal minum sebanyak 2 liter air putih dalam sehari. Hindari kebiasaan merokok. Jika perlu, berhentilah total. Belajarlah untuk rileks dengan berolahraga lebih banyak atau dengan mengatasi  stres secara bijak.  Batasi jumlah susu atau keju dalam makanan. 

Makanan pemicu iritasi usus besar. Makanan pemicu umum iritasi usus besar adalah paprika merah, bawang hijau, anggur merah, gandum, dan susu sapi. Jika khawatir kurang kalsium, kamu bisa dapatkan dari brokoli, bayam, lobak, tahu, yogurt, sarden, salmon dengan tulang, jus jeruk dan roti yang diperkaya kalsium, atau suplemen kalsium.

  1. Pemberian obat  

Jenis obat yang pada umumnya diberikan untuk mengatasi iritasi usus besar adalah psyllium, dedak gandum, dan serat jagung, yang dapat membantu memperlambat pergerakan makanan melalui sistem pencernaan dan juga dapat membantu meringankan gejala.

Selain itu, obat antibiotik seperti rifaximin (Xifaxan), yang dapat mengubah jumlah bakteri di usus. 

  • Obat untuk sakit perut dan kembung 

Antispasmodik dapat mengontrol kejang otot usus besar, tetapi para ahli tidak yakin bahwa obat ini membantu. Mereka juga memiliki efek samping, seperti mengantuk dan sembelit. 

Antidepresan juga dapat membantu meringankan gejala pada beberapa orang. Selain itu, obat probiotik, yaitu bakteri dan ragi hidup yang baik untuk kesehatan, terutama bagi  sistem pencernaan.  

  • Obat untuk sembelit 

Cara mengatasi iritasi usus besar dengan gejala sembelit, dapat menggunakan obat-obatan sebagai berikut: 

Linaclotide (Linzess) merupakan kapsul yang diminum sekali sehari dengan perut kosong, setidaknya 30 menit sebelum makan. Obat ini dapat membantu untuk meringankan sembelit dengan membantu buang air besar terjadi lebih sering. Obat ini untuk yang berusia 17 tahun ke atas. Efek samping obat yang paling umum adalah diare.

Lubiprostone (Amitiza) dapat mengobati IBS dengan sembelit pada wanita ketika perawatan lain tidak membantu. Efek samping yang umum meliputi mual, diare, dan sakit perut. Efek samping yang lebih serius mungkin termasuk pingsan, pembengkakan pada lengan dan kaki, masalah pernapasan, dan jantung berdebar-debar.

Plecanatide (Trulance) telah terbukti mengobati sembelit tanpa efek samping seperti kram dan sakit perut. Pil sekali dalam sehari ini dapat diminum dengan atau tanpa makanan. Pil ini bekerja untuk meningkatkan cairan gastrointestinal di usus dan mendorong buang air besar secara teratur.

Polyethylene glycol (PEG) adalah pencahar osmotik dan menyebabkan air tetap berada di tinja, yang menghasilkan tinja lebih lunak. Obat ini mungkin bekerja paling baik bagi mereka yang tidak dapat mentolerir suplemen serat makanan.

Tegaserod adalah obat untuk wanita. Obat ini bekerja dengan mempercepat gerakan di usus. Efek ini mempersingkat waktu tinja tetap berada di usus, dan membantu mengurangi gejala seperti sakit perut dan sembelit.

Tenapanor (IBS RELA) meningkatkan pergerakan usus dan mengurangi sakit perut.

  • Obat diare

Sedangkan cara mengatasi iritasi usus besar dengan gejala diare, adalah dengan menggunakan  obat berikut: 

Alosetron (Lotronex). Obat ini dapat membantu meredakan sakit perut dan memperlambat buang air besar, untuk meredakan diare. Tetapi mungkin ada efek samping yang serius, sehingga hanya digunakan oleh wanita dengan IBS tipe D yang parah, yang gejalanya tidak terbantu oleh perawatan lain.

Sequestrant asam empedu. Adalah obat penurun kolesterol. Digunakan secara oral, bekerja di dalam  usus dengan mengikat asam empedu dan mengurangi produksi tinja.

Eluxadoline (Viberzi). Obat ini diresepkan untuk membantu mengurangi kontraksi usus, kram perut, dan diare.

Loperamide (Imodium). Obat yang bekerja dengan memperlambat pergerakan usus. Ini mengurangi jumlah buang air besar dan membuat tinja kurang encer.

Pastikan untuk mengikuti instruksi dokter saat menggunakan obat-obatan untuk mengatasi iritasi usus besar ini. Termasuk pula ketika memakai obat pencahar, yang dapat membentuk kebiasaan atau ketergantungan jika tidak digunakan dengan hati-hati.

Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com