Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah
Ilustrasi cegukan. Foto oleh Diana Grytsku/Freepik.
Cegukan atau hiccup adalah kontraksi diafragma yang tidak disengaja dari otot yang memisahkan dada dari perut dan memainkan peran penting dalam pernapasan. Setiap kontraksi diikuti oleh penutupan tiba-tiba pita suara, sehingga menghasilkan suara "hik".
Melansir Mayo Clinic, umumnya cegukan dapat terjadi akibat seseorang makan dalam jumlah banyak, minum minuman beralkohol atau berkarbonasi, dan ketika tiba-tiba merasakan kegembiraan. Perubahan suhu yang tiba-tiba dan menelan udara saat mengunyah permen atau permen karet juga dapat menyebabkan cegukan.
Pada beberapa kasus, cegukan dapat menjadi pertanda dari kondisi medis tertentu. Bagi kebanyakan orang, cegukan biasanya hanya berlangsung beberapa menit. Jarang sekali cegukan bertahan selama berbulan-bulan. Cegukan yang terlalu lama dapat mengakibatkan penurunan berat badan dan kelelahan.
Cara menghilangkan cegukan saat berpuasa
Cegukan bisa terjadi kapan pun, tak terkecuali ketika seseorang sedang menjalani ibadah puasa. Cegukan saat berpuasa ini tidak dapat diatasi dengan minum air putih. Karena saat berpuasa, orang tidak diperbolehkan untuk makan dan minum.
Lalu bagaimana cara mengatasi cegukan saat berpuasa?
Dokter biasanya akan menganjurkan cara berikut, saat mengalami cegukan di saat sedang berpuasa.
Tahan napas selama kurang lebih 10 detik lalu keluarkan pelan-pelan. Ulangi gerakan ini sampai tiga atau empat kali, atau sampai cegukan hilang.
Mengambil napas dalam-dalam dan tahan selama beberapa saat, lalu keluarkan.
Cobalah untuk bernapas menggunakan kantong kertas (bukan kantong plastik). Caranya, tempatkan mulut dan hidung ke kantong kertas yang sudah mengembang. Lalu pelan-pelan bernapas sampai kantong kertas kembang kempis.
Bernafas dengan mulut. Caranya, pertama tutup bagian hidung dengan memencetnya pakai jari. Lalu tarik nafas melalui mulut, supaya udara memenuhi paru-paru. Keluarkan udara tadi melalui mulut. Ulangi beberapa kali. dan bernafaslah dengan mulut selama beberapa detik.
Cara menghilangkan cegukan saat puasa juga bisa dilakukan dengan cara berikut ini.
Duduk di tempat yang nyaman lalu peluk lutut kamu. Tempelkan lutut ke dada dan tahan dalam posisi tersebut selama dua menit.
Tekan dada atau bagian diafragma dengan cara membungkuk ke depan untuk menekan dada selama beberapa saat.
Pegang ujung lidah dan tarik perlahan ke depan sekali atau dua kali. Menarik lidah dapat merangsang saraf dan otot di tenggorokan untuk menghilangkan cegukan.
Gunakan ibu jari untuk menekan atau meremas telapak tangan. Semakin keras, semakin baik.
Pijat lembut arteri di leher yang biasanya digunakan untuk mengecek denyut nadi. Caranya, berbaring lalu putar kepala ke kiri, baru pijat lembut leher sisi kanan dengan gerakan memutar selama lima detik. Jangan lupa bergantian sisi satunya
Jika cara-cara di atas tidak berhasil menghilangkan cegukan, maka penyebab cegukan yang kamu alami bukanlah karena faktor makanan dan minuman, atau faktor emosi.
Cegukan jangka panjang
Cegukan bukan masalah yang sederhana, jika terjadi dalam waktu yang lama, jangka panjang. Melansir Mayo Clinic, bila cegukan berlangsung lebih dari 48 jam maka penyebabnya mungkin berbagai faktor di bawah ini.
Kerusakan atau iritasi saraf
Penyebab cegukan jangka panjang adalah kerusakan atau iritasi pada saraf vagus atau saraf frenikus yang melayani otot diafragma. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kerusakan atau iritasi pada saraf ini meliputi:
Rambut atau sesuatu yang lain di telinga yang menyentuh gendang telinga kamu
Tumor, kista, atau gondok di leher
Refluks gastroesofageal atau asam lambung naik
Sakit tenggorokan atau laringitis
Gangguan sistem saraf pusat
Tumor atau infeksi pada sistem saraf pusat atau kerusakan pada sistem saraf pusat akibat trauma dapat mengganggu kontrol normal tubuh terhadap refleks cegukan. Contohnya meliputi radang otak, meningitis, sklerosis ganda, stroke, cedera otak traumatis, dan tumor.
Gangguan metabolisme dan obat-obatan
Cegukan jangka panjang juga dapat dipicu oleh kecanduan alkohol, anestesi, pemakaian obat kejang, diabetes, ketidakseimbangan elektrolit, penyakit ginjal, steroid, dan obat penenang.
Faktor risiko cegukan
Kaum pria jauh lebih mungkin untuk mendapatkan masalah cegukan jangka panjang daripada wanita. Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko cegukan itu meliputi:
Masalah mental atau emosional. Kecemasan, stres dan kegembiraan telah dikaitkan dengan beberapa kasus cegukan jangka pendek dan jangka panjang.
Pembedahan. Beberapa orang mengalami cegukan setelah menjalani anestesi umum atau setelah prosedur yang melibatkan organ perut.
Komplikasi cegukan
Cegukan yang berkepanjangan selain dapat mengganggu kegiatan makan, tidur, dan bicara juga dapat memperlambat penyembuhan luka setelah menjalani operasi.
Tak hanya orang dewasa, bayi juga sering mengalami cegukan. Cara mengatasi cegukan pada bayi, adalah sebagai berikut:
Kurangi tekanan pada diafragma, Gendong bayi dalam posisi tegak, dan berhadapan dengan kamu, selama kurang lebih 20 menit. Kemudian goyang badannya pelan-pelan. Bisa juga gosok-gosok punggungnya dengan telapak tangan, lakukan pelan dan lembut.
Bila bayi menyusui pakai botol susu, usahakan untuk memiringkan botol dengan sudut 45 derajat. Hal itu bertujuan agar udara di dalam botol berpindah ke bagian bawah botol.
Bila menyusui bayi, lakukan pelan-pelan atau sedikit-sedikit saja, namun dengan frekuensi menyusui yang sering. Kemudian pangku atau gendong bayi kamu dalam posisi tegak, selama 20 menit, setelah menyusui. Maksudnya agar udara naik ke atas perut sehingga bayi bisa bersendawa.
Ketika memberikan makanan, pangku bayi dengan posisi tegak. Hal ini akan mencegah atau mengurangi jumlah udara yang masuk ke dalam perut.
Hindari lakukan ini saat bayi cegukan
Mitos dan tradisi yang salah kadang dilakukan oleh para orang tua yang mempunyai bayi yang sedang cegukan. Namun hal itu sebetulnya malah dapat membahayakan. Oleh kerena itu hindari lakukan hal-hal berikut ini saat bayi kamu sedang cegukan:
Membuat bayi kaget atau menakut-nakuti bayi saat ia sedang cegukan
Menarik lidah bayi atau menekan dahinya saat ia cegukan
Memberi bantuan pernapasan
Meletakkan kain atau sepotong kertas basah pada dahinya
Jika bayi mengalami cegukan lebih dari 10 menit, maka itu pertanda ada yang tidak beres dengan kesehatannya. Kemungkinan bayi tersebut mengalami gastroesophageal reflux atau refluks asam lambung. Yakni kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan, disingkat dengan istilah “asam lambung naik”.
Gejalanya, selain cegukan, adalah bayi rewel dan sering menangis, muntah, banyak bergerak atau sering melengkungkan punggungnya secara berlebihan setelah dan selama makan. Selain itu, juga mengeluarkan ludah atau air liur lebih sering dari biasanya. Ludahnya akan berwarna kehijauan atau kekuningan. Dan juga sulit bernapas atau batuk-batuk.
Gejala tersebut perlu segera ditangani oleh dokter, supaya tidak meningkat menjadi lebih serius.