Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah
Pasangan yang sedang merencanakan untuk kehamilan namun sulit mewujudkannya, perlu memahami cara meningkatkan kualitas sperma. Karena sperma yang tidak berkualitas kemungkinan dapat menjadi penyebab gagalnya pembuahan sel telur.
Secara medis dikatakan bahwa kehamilan dapat terjadi hanya dengan satu sperma dan satu sel telur saja yang dibutuhkan. Namun, mengapa hal itu sulit dipenuhi? Jawabanya, diantaranya adalah karena tidak diperolehnya sperma yang berkualitas.
Dilansir dari Healthline, air mani yang normal mengandung 40 juta hingga 300 juta sperma per milliliter (ml). Sedangkan jumlah sperma yang dianggap rendah adalah antara 10 dan 20 juta sperma per mililiter. Dua puluh juta sperma per mililiter mungkin cukup untuk kehamilan jika sperma tersebut sehat.
Kelebihan berat badan merupakan salah satu faktor penyebab menurunnya kualitas sperma. Sebuah riset menunjukkan bahwa dengan menurunkan berat badan maka hal itu dapat secara signifikan meningkatkan volume, konsentrasi, dan mobilitas air mani, serta kesehatan sperma secara keseluruhan. Perubahan jumlah sperma terlihat secara signifikan pada pria yang memiliki indeks massa tubuh lebih tinggi.
Jadi, jika kamu mengalami kelebihan berat badan pada saat ini, segera rencanakan untuk menurunkan berat badan supaya ideal. Konsultasikan dengan dokter ahli gizi untuk menemukan diet menurunkan berat badan yang tepat.
Kualitas sperma yang baik sangat menentukan keberhasilan dalam program kehamilan. Sebaliknya, jika sperma kamu menurun kualitasnya maka hal itu akan berpengaruh buruk pada pembuahan sel telur.
Berikut ini penyebab dan cara untuk meningkatkan kualitas sperma yang dapat kamu lakukan.
Udara dari lingkungan yang buruk, seperti misalnya karena terpapar limbah industri, dapat menurunkan kualitas sperma. Oleh karenanya, pertimbangkan untuk selalu mengganti pakaian dan mandi sesegera mungkin jika kamu telah terpapar logam, pelarut, pestisida, cat, degreaser, lem atau cat berbahan dasar air, dan zat pengganggu endokrin lainnya.
Racun yang terdapat pada bahan-bahan tersebut dapat mempengaruhi jumlah sperma.
Selain itu, pekerjaan yang membuat kamu terkena paparan sinar matahari secara langsung, panas atau radiasi yang berlebihan, pekerjaan yang tidak banyak bergerak, juga dapat memengaruhi jumlah sperma.
Cara meningkatkan kualitas sperma yang pertama-tama dilakukan adalah dengan memperhatikan tercukupinya asupan nutrisi dari makanan yang sehat dan bergizi setiap hari. Masukan dalam menu makananmu 5 porsi buah dan sayur yang berbeda setiap hari. Kemudian pilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti gandum, kentang, beras merah, dan sereal. Selain itu, makanan yang kaya serat, vitamin, dan mineral juga penting untuk dapat meningkatkan kualitas sperma.
Nutrisi berikutnya yang penting untuk dicukupi adalah makanan kaya protein dan omega 3. Misalnya adalah ikan laut, telur, dan daging tanpa lemak. Protein merupakan bahan utama dalam membentuk sel-sel dan jaringan tubuh, termasuk sperma. Sedangkan omega-3 berfungsi untuk menambah jumlah sperma.
Hindari mengonsumsi gula, lemak jenuh, dan kolesterol jahat (LDL) yang menyebabkan terjadinya peningkatan risiko diabetes dan obesitas, dan menurunkan kualitas sperma.
Cara meningkatkan kualitas sperma yang berikutnya adalah melalui konsumsi vitamin dan mineral yang berasal dari makanan atau suplemen. Salah satunya adalah zinc dan vitamin D.
Fungsi dari zinc dan vitamin D pada sperma adalah untuk meningkatkan jumlah dan memperbaiki pergerakan sperma. Makanan yang mengandung zinc, antara lain adalah daging, kerang, produk olahan susu, roti, dan sereal.
Sedangkan, vitamin D dapat diperoleh dari sinar matahari, ikan, daging merah, hati, dan kuning telur.
Selain itu, sperma yang berkualitas juga memerlukan makanan yang mengandung selenium, yakni seperti kacang, ikan, daging, dan telur. Selenium berperan dalam memperbaiki pergerakan, bentuk, dan struktur sperma. Selain itu, asam folat, koenzim Q10, dan antioksidan juga dinilai dapat meningkatkan kualitas sperma.
Selanjutnya, cara meningkatkan kualitas sperma adalah dengan mengonsumsi suplemen D-aspartic acid (D-AA) yang merupakan jenis asam amino untuk dapat meningkatkan kadar testosterone atau hormon seks pria.
Atau bisa juga melalui suplemen herbal, seperti fenugreek atau kelabat (Trigonella foenum-graecum), rujak polo (Tribulus terrestris), akar maca, dan ginseng juga dipercaya dapat meningkatkan kesuburan pria.
Pola hidup sehat yang dianjurkan dalam meningkatkan kualitas sperma adalah melakukan olahraga secara rutin sehingga kadar testosteron meningkat. Olahraga juga akan membantu menjaga berat badan agar tetap ideal sehingga akan meningkatkan produksi sperma dan pergerakan sperma.
Menghentikan kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, dan narkoba juga penting, jika kamu saat ini masih menjadi bagian dari itu semua. Ketiganya mengandung zat adiktif yang tidak baik bagi kualitas sperma.
Dilansir dari Healthline, bersepeda mungkin terkait dengan jumlah sperma yang rendah. Bersepeda lebih dari lima jam per minggu dikaitkan dengan konsentrasi sperma yang lebih rendah. Jadi sebaiknya atur ulang jadwal gowes sepeda kamu supaya kualitas sperma terjaga. Jika ingin melakukan olahraga, mungkin bisa dicari jenis olahraga lain yang tidak memiliki efek terhadap kualitas maupun kuantitas sperma.
Kelola stress dengan bijak. Masalah psikologis ini akan mempengaruhi kualitas sperma. Bukan hanya itu, stress juga dapat menyebabkan ejakulasi dini.
Jangan berganti-ganti pasangan, karena itu merupakan perilaku seks yang berbahaya dana dapat menjadi penyebab penyakit seksual menular.
Jangan menggunakan pakaian dalam yang ketat. Karena hal ini akan membuat penis dan testis kegerahan. Selain itu suhu panas saat mandi dengan air panas atau sauna, meletakkan laptop terlalu lama di paha juga dapat meningkatkan suhu panas di sekitar testis. Hal itu akan mengakibatkan produksi sperma melambat.
Jumlah sperma bukanlah satu-satunya hal yang penting ketika mencoba untuk hamil. Sperma yang sehat secara keseluruhan juga terkait dengan kualitasnya. Pada dasarnya kesehatan reproduksi pria ditentukan oleh tiga aspek sperma. Yakni : kesehatan sperma individu, jumlah atau konsentrasi sperma, dan volume sperma keseluruhan.
Beberapa temuan menunjukkan bahwa kualitas sperma pria akan menurun seiring waktu. Hingga kini dokter tidak sepenuhnya yakin mengapa itu terjadi, tetapi gaya hidup dan nutrisi mungkin berperan.
Meningkatkan jumlah sperma akan dapat membantu meningkatkan peluang pasangan untuk segera hamil.
Bagi pasangan yang sedang merencanakan kehamilan, namun telah mencoba untuk hamil dalam waktu lebih dari satu tahun, berhubungan seks tanpa kondom tapi juga hamil, maka sebaiknya untuk konsultasi dengan dokter.
Jika pasangan wanita berusia di atas 35 tahun, temui dokter setelah enam bulan berhubungan seks tanpa kondom yang tidak menghasilkan kehamilan.
Jika kamu memiliki pekerjaan, hobi, atau kondisi medis yang diketahui terkait dengan jumlah sperma yang lebih rendah, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter sesegera mungkin.
Dokter dapat melakukan tes untuk memastikan bahwa kamu sehat dan baik-baik saja.
Dokter spesialis kesuburan biasanya akan melakukan tes pada pria dan wanita. Untuk wanita akan diberikan tes sel telur, ovarium, dan rahima.
Sementara untuk pria, akan diminta tes sampel air mani untuk menganalisis air mani dan jumlah sperma. Dokter akan memeriksa jumlah sperma per sampel untuk menentukan apakah jumlah sperma terlalu rendah. Ultrasonografi juga dapat dilakukan untuk mencari masalah di skrotum, atau saluran dan tabung tempat air mani mengalir.