Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Cari Tahu Penyebab Benjolan di Bibir Kelamin Wanita

Artikel dipublikasikan : 22 November 2021 19:04
Dibaca : 577 kali

Banyak wanita dalam kondisi merasakan adanya benjolan pada bibir kelamin. Hal ini tak jarang membuat banyak perempuan merasa gelisah, panik, hingga takut terhadap benjolan tersebut menjadi suatu penyakit yang tidak diinginkan seperti kanker. Namun perlu diketahui benjolan pada alat kelamin wanita dapat disebabkan oleh beberapa hal. 

Berikut adalah beberapa penyakit kelamin yang dapat menjadi penyebab benjolan atau bisul pada bibir vagina:

  1. Kanker vulva

Kanker vulva merupakan kanker yang menyerang vulva, yakni bagian luar sistem reproduksi wanita, termasuk bagian depan vagina, labia atau bibir vagina, klitoris, kulit, serta jaringan yang menutupi tulang kemaluan. Benjolan yang tumbuh pada vulva atau labia dapat disertakan oleh beberapa tanda lainnya seperti perdarahan usia berhubungan intim, rasa sakit pada vulva, perubahan warna kulit alat kelamin, rasa gatal dan terbakar yang cukup lama pada vulva.

Namun perlu diketahui benjolan pada bibir kelamin memiliki risiko yang rendah untuk menjadi tumor sel kanker, karena kanker vulva merupakan kondisi yang langka dengan jumlah hanya 3 sampai 4 persen dari total kasus kanker alat reproduksi wanita. Jenis kanker ini juga merupakan kanker kulit lambat, dimana butuh waktu bertahun-tahun untuk perkembangannya. Begitu pula dengan perubahan prakanker yang masih dapat dideteksi dan diobati sedari dini. 

Baca Juga: Ketahui Organ Reproduksi Wanita dan Fungsinya

  1. Herpes genital

Herpes genital pada wanita umumnya tidak menimbulkan gejala dan tanda sama sekali, sehingga dikenal dengan istilah asimptomatik. Namun jika herpes genital memunculkan gejala, biasanya ditandai dengan luka atau atau borok, bukan benjolan. Luka ini akan menyebabkan orang yang mengalaminya merasa sakit, gatal, bahkan panas seperti terbakar. Borok ini pada awalnya akan menunjukkan bentol kecil seperti habis digigit serangga yang kemudian berubah menjadi luka melepuh dan terbuka seperti bisul. 

  1. Kutil kelamin

Benjolan berdaging berukuran kecil padat, timbul, dan memiliki permukaan kasar dapat menjadi tanda kondisi kutil kelamin. Kutil kelamin dapat disebabkan oleh papilloma virus atau HPV. Benjolan ini biasanya menyerupai bentuk kembang kol dan dapat tumbuh berkelompok. Kutil kelamin dapat diakibatkan oleh kontak kulit antar kelamin dan juga saat menyentuk kelamin dengan tangan yang membawa virus. 

Kutil kelamin dapat tumbuh pada beberapa bagian alat kelamin seperti labia atau bibir vagina, di dalam vagina, di leher rahim, atau bahkan di sekitar anus. Kondisi ini diawali dari bintik kecil seukuran beras yang berwarna merah muda atau cokelat. Pada beberapa kasus, kutil kelamin tidak menimbulkan rasa sakit dan hampir tidak terlihat, namun pada kasus lainnya kutil kelamin dapat tumbuh melebihi ukuran 7 cm, yang disertai rasa gatal dan seperti terbakar. 

  1. Chancroid atau ulkus mole

Chancroid atau ulkus mole merupakan konsisi infeksi genital yang disebabkan oleh bakteri Haemophilus ducreyi. Bakteri ini menyebabkan luka terbuka yang muncul dekat organ reproduksi eksternal. Luka tersebut dapat berdarah jika disentuh atau menghasilkan nanah menular yang dapat menyebarkan bakteri saat proses seks oral, anak, atau vagina. 

Penyebaran ulkus mole juga dapat terjadi karena adanya kontak kulit dengan orang yang terinfeksi. Pada wanita, benjolan dapat tumbuh empat atau lebih di area labia, antara labia dan anus, serta di paha. Benjolan kemudian akan menjadi luka terbuka hingga menyebabkan rasa perih seperti terbakar atau nyeri saat buang air kecil atau buang air besar. Luka tersebut memiliki titik pusat seperti bisul, yang jika disentuh terasa lembut berwarna kuning keabuan dengan ujung yang tajam dan jelas. 

  1. Sifilis

Pada tahap primer sifilis, ulkus yang menimbulkan rasa sakit berkembang di tempat bakteri masuk dalam tubuh. Kondisi ini umumnya terjadi dalam waktu 3 minggu setelah terpapar, namun dapat berkisar mulai dari 10 hingga 90 hari. Ulkus pada wanita dapat muncul di bagian luar ataupun dalam vagina, tanpa rasa sakit dan sulit untuk terlihat. Terlebih lagi jika ulkus tumbuh di dalam vagian atau di leher rahim. 

Namun ulkus juga dapat timbul selain di alat kelamin, karena ulkus mampu bertahan selama 3 hingga 6 minggu, dapat sembuh sendiri tanpa diobati, dan hanya meninggalkan bekas luka yang tipis. Kendati demikian, meski ulkus telah sembuh, virusnya masih tetap ada sehingga berpotensi menularkan infeksi kepada orang lain.

Baca Juga: Ciri-Ciri Penyakit Kista Pada Wanita yang Belum Menikah

Selain kelima penyakit kelamin di atas, ada pula faktor penyebab munculnya benjolan pada bibir vagina, yaitu kondisi kulit kronis yang mengakibatkan luka dengan gejala yang hampir sama seperti gatal, sensai terbakar, dan rasa nyeri. Berikut adalah faktor lain selain penyakit kelamin yang dapat menimbulkan benjolan pada bibir vagina:

  1. Vulvovaginitis

Vulvovaginitis merupakan infeksi atau peradangan yang terjadi di sekitar bibir vagina dan area perineum. Infeksi ini adalah konsisi umum yang mempengaruhi wanita dan anak perempuan di segala usia dengan berbagai penyebab yang berbeda-beda. Namun pada umumnya vulvovaginits disebabkan oleh jamur candida albicans, sementara pada remaja perempuan sering disebabkan oleh kadar estrogen yang dibawah rata-rata. 

Infeksi vulvovaginitis akan menimbulkan rasa gatal, keputihan dengan lendir yang berwarna putih kental, dan rasa nyeri saat melakukan buang air kecil.

  1. Dermatitis

Eksim adalah suatu kondisi kulit yang menyebabkan peradangan pada kulit, iritasi, dan rasa gatal. Salah satu jenis eksim yang banyak dialami orang adalah dermatitis atopic, yang disebabkan oleh sensitivitas kulit terhadap allergen, dan dermatitis kontak yang disebabkan iritan eksternal atau kimiawi. Dermatitis kontak memiliki beberapa tanda dan gejala yang dirasakan oleh penderitanya, yaitu kulit kering, bersisik, terkelupas, kemerahan, bisul yang basah mengalir atau lecet kering, sensasi panas terbakar dengan atau tanpa luka.

  1. Kista vagina

Kista vagina biasanya terbentuk saat kelenjar kulit atau saluran keringat tersumbat hingga menyebabkan gumpalan cairan atau bentuk lain di bawah kulit. Meski Nampak seperti jerawat namun jangan pernah untuk mencoba sendiri memencet atau mengempeskan benjolan, karena hal ini dapat menjadi jalan masuknya baktri yang kemudian menyebabkan infeksi hingga bernanah. 

Ada empat jenis kista vagina yang umumnya dialami wanita yakni:

  • Kista inklusi

Jenis kista ini adalah yang paling umum dari kista vagina, berbentuk sangat kecil dan terletak di dinding bawah vagina. Kista inklusi disebabkan trauma pada dinding vagina seperti dari episiotomy atau sayatan sukarela pada saat proses pembesaran lubang vagina saat melahirkan.

  • Kista Bartholin

Merupakan jenis kista yang berisi cairan dan terbentuk pada kelenjar Bartholin, yang terletak di kedua sisi bukaan ke vagina.

  • Kista kelenjar Gartner

Kista ini terjadi saat saluran dalam embrio berkembang, bukannya menghilang seperti yang seharusnya terjadi pada saat kelahiran bayi 

  • Kista Mullerian

Merupakan jenis umum dari kista vagina yang terbentuk dari struktur yang tertinggal saat bayi berkembang. Jenis kista ini dapat muncul di mana saja pada area dinding vagina da biasanya mengandung lendir

Baca Juga: Benarkah Kista Bartholin Bisa Sembuh Sendiri?

Sebagai pencegahan, lakukan telekonsultasi melalui website atau aplikasi android OkeKlinik, yang dapat menghubungkan pasien dengan dokter dan layanan jasa kesehatan lain yang telah terlisensi medis di masing-masing bidangnya.

Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com