Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Chikungunya - Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Artikel dipublikasikan : 26 Agustus 2022 11:05
Dibaca : 547 kali

Foto : Freepik/jcomp

Virus Chikungunya  ditularkan oleh  gigitan nyamuk betina yang terinfeksi virus tersebut. Secara umum, gigitan itu dianggap tidak menular. Namun, dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, virus dapat ditularkan melalui kontak dengan darah orang yang terinfeksi.

Penulis : Sholahudin Achmad

Gejala

Virus Chikungunya dapat menyebabkan demam yang berlangsung beberapa hari. Juga bisa menyebabkan rasa nyeri sendi selama berminggu-minggu, bahkan hingga berbulan-bulan.

Gejala virus chikungunya mirip dengan demam berdarah. Gejala biasanya muncul hanya beberapa hari setelah nyamuk menggigit seseorang. Gejala yang paling umum adalah:

  • demam tinggi,  terkadang dapat mencapai 40 derajat Celcius

  • nyeri sendi

  • sakit kepala

  • nyeri otot

  • ruam

  • bengkak di sekitar sendi

Gejala chikungunya juga dapat disertai dengan ruam makulopapular (mirip dengan campak atau ruam panas), konjungtivitis, mual, dan muntah. Namun kasus seperti ini jarang terjadi. 

Penyebab

Penyebab demam Chikungunya adalah virus Chikungunya yang menginfeksi manusia melalui  gigitan nyamuk yang terinfeksi virus itu. 

Melansir Medical News Today, virus Chikungunya sebagian besar ditularkan melalui gigitan nyamuk betina yang terinfeksi. Secara umum, gigitan itu dianggap tidak menular. Namun, dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, virus dapat ditularkan melalui kontak dengan darah orang yang terinfeksi.

Baca Juga: Ketahui Penyakit Yang Disebabkan Oleh Virus

Penyebaran chikungunya 

Orang bisa terkena chikungunya jika digigit nyamuk yang terinfeksi virus. Chikungunya tidak menular dari orang ke orang. Tapi nyamuk mengambil virus ketika menggigit orang yang terinfeksi.

Jika kamu terinfeksi, hindari gigitan nyamuk baru agar virus tidak menyebar ke orang lain. Selain itu, hindari pula untuk bepergian keluar rumah. 

Sejarah virus Chikungunya 

Kata "chikungunya" dalam bahasa Makonde Afrika atau bahasa Kimakonde berarti "berjalan membungkuk".  Maksudnya kata  "yang membungkuk," "menjadi berkerut," atau "berjalan membungkuk,"  itu menggambarkan penampilan bungkuk pasien dengan nyeri sendi. Makonde adalah nama tempat, dataran tinggi, dimana penyakit ini pertama kali ditemukan. 

Chikungunya adalah virus RNA dan anggota dari keluarga Togaviridae. Penyakit ini pertama kali ditemukan di Tanzania, selama wabah yang berlangsung pada tahun 1952. 

Virus RNA adalah virus yang memiliki materi genetik tetap berupa asam ribonukleat atau RNA. RNA virus terdiri atas 3 kelompok besar berdasarkan strukturnya yaitu virus RNA untai ganda (dsRNA), virus RNA untai tunggal positif (ssRNA+), dan virus RNA untai tunggal negatif (ssRNA-).
Secara historis, chikungunya dianggap sebagai penyakit tropis karena hanya terjadi di Afrika, Asia, dan India.

Namun, sejak tahun 2007, wabah chikungunya telah terjadi di Italia, Prancis, Kroasia, dan kepulauan Karibia. Secara total, lebih dari 60 negara telah mengidentifikasi kasus virus chikungunya. 

Diagnosa

Satu-satunya cara untuk mendiagnosis chikungunya adalah dengan tes darah. Hanya tes darah yang dapat mendiagnosis chikungunya secara pasti karena gejalanya tidak selalu mudah dibedakan dari kondisi lain.

Demam berdarah vs demam chikungunya

Jauh lebih penting untuk menghilangkan demam berdarah secepat mungkin karena tingkat kematiannya yang lebih tinggi, hingga 50 persen jika tidak diobati, dibandingkan dengan Chikungunya yang tingkat kematiannya adalah 0,1 persen. 

Baca Juga: Jangan Panik ! Kenali Gejala Demam Berdarah Pada Anak usia 8 tahun ke atas

Cara Mengobati

Melansir Webmd, tidak ada pengobatan khusus untuk chikungunya. Kebanyakan orang bisa sembuh dengan sendirinya. 

Virus ini jarang berakibat fatal, tetapi gejalanya bisa parah dan melumpuhkan. Gejala biasanya membaik dalam waktu seminggu. Tetapi nyeri sendi dapat berlangsung beberapa bulan. Bahkan setelah 1 tahun, 20 persen pasien melaporkan nyeri sendi berulang.

Obat acetaminophen atau ibuprofen dapat membantu mengatasi demam yang dialami oleh penderita. Selain itu penderita diharuskan untuk minum banyak cairan dan banyak istirahat.

Obat yang dijual bebas akan membantu meredakan demam dan nyeri sendi juga bisa berupa parasetamol. Bila rasa nyeri berlangsung lebih lama, fisioterapi dapat membantu mengobatinya.

Kelompok rentan

Virus ini biasanya menjadi lebih kuat pada kalangan bayi yang baru lahir, orang di atas 65 tahun, dan orang yang memiliki tekanan darah tinggi, diabetes, atau penyakit jantung.  Segera hubungi dokter jika penderita yang memiliki gejala dan termasuk dalam salah satu kelompok tersebut. 

Tidak ada vaksin anti virus Chikungunya

Hingga saat ini, tidak ada vaksin atau pengobatan antivirus. Secara umum penyakit ini berumur pendek dan jarang berakibat fatal. Pengobatan berfokus pada menghilangkan gejala daripada penyebabnya. 

Pencegahan

Salah satu cara pencegahan yang paling efektif dan sederhana adalah dengan menggunakan obat nyamuk, karena penularan chikungunya melalui gigitan nyamuk. Pencegahan terbaik adalah dengan meminimalkan kontak dengan nyamuk. 

Langkah-langkah pencegahan chikungunya antara lain:

  • Menggunakan obat nyamuk yang mengandung DEET atau  diethyltoluamide atau picaridin pada kulit dan pakaian.

  • Mengenakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh.

  • Sebisa mungkin tinggal di dalam rumah, terutama pada pagi dan sore hari.

  • Menghindari jalan-jalan  ke daerah yang mengalami wabah.

  • Menggunakan produk yang mengandung minyak lemon eucalyptus atau PMD (p-Menthane-3,8-diol) bisa efektif.

  • Menggunakan AC, untuk mencegah nyamuk masuk kamar.

  • Tidur di bawah kelambu.

  • Menggunakan obat nyamuk bakar dan penguap insektisida.

Meskipun chikungunya sangat jarang berakibat fatal, gejala yang menyedihkan dan bisa berumur panjang. Menghindari nyamuk adalah kuncinya.

Bagaimana jika berada di tempat yang sedang terjangkit Chikungunya? 

Untuk menurunkan risiko terkena gigitan nyamuk saat kamu berada di tempat yang sedang terjangkit Chikungunya, lakukan beberapa hal berikut ini : 

  • Pakai baju lengan panjang dan celana panjang.

  • Tetap di area yang disaring, atau di dalam ruangan yang memiliki AC.

  • Jika kamu berada di tempat tanpa AC atau tirai di jendela, pastikan ada kelambu di atas tempat tidur.

  • Jika kamu pergi ke luar tanpa lengan baju, pakailah krim anti nyamuk yang mengandung  DEET atau  diethyltoluamide. Jika akan memakai pakai tabir surya, pakai dulu krim itu terlebih dahulu.

  • Buang semua genangan air di benda-benda seperti pot bunga di rumah atau kamar hotel.

Jika kamu sudah pernah terkena  chikungunya sebelumnya, kemungkinan besar kamu tidak akan terkena lagi.

Komplikasi chikungunya

Komplikasi dari penyakit Chikungunya meliputi : 

  • Uveitis (peradangan pada lapisan mata antara retina bagian dalam dan lapisan fibrosa luar yang terdiri dari sklera dan kornea)

  • Retinitis ( radang retina)

  • Miokarditis  (radang otot jantung)

  • Hepatitis ( radang hati)

  • Nefritis (radang ginjal)

  • Pendarahan

  • Meningoensefalitis (radang selaput otak dan jaringan otak yang berdekatan)

  • Myelitis (radang sumsum tulang belakang)

  • Sindrom Guillain-Barré  (penyakit sistem saraf perifer langka yang ditandai dengan kelemahan otot)

  • Kelumpuhan saraf kranial (hilangnya fungsi saraf kranial)

Kapan saya harus menemui dokter? 

Segera temui dokter atau datang ke klinik atau Puskesmas jika kamu atau anggota keluargamu merasa terkena  gejala chikungunya. 

Hal ini sangat penting, terutama  jika kamu baru saja bepergian ke daerah yang sedang terjadi wabah chikungunya. 

Tes darah akan segera dilakukan untuk menganalisis adanya virus chikungunya atau penyakit serupa itu.  

_________________________ 

Referensi: 

Mayo Clinic (2022), What is chikungunya fever, and should I be worried? 

Medical News Today (2017), Chikungunya: What you need to know

Kompas.com (2020), Perbedaan Virus RNA dan Virus RNA Transkripsi Balik 

Web MD (2021), What Is Chikungunya?

Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com