Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah
Getah bening atau limfatik tersebar di seluruh tubuh dan memiliki peran dalam sistem daya tahan atau imunitas tubuh. Namun saat sel darah putih atau limfosit di dalamnya berkembang secara tidak normal, maka kondisi ini dapat menjadi kanker yaitu kanker getah bening atau limfoma.
Kanker getah bening atau limfoma memiliki puluhan jenis yang dikelompokkan menjadi dua kategori besar yakni limfoma Hodgkin dan limfoma non Hodgkin. Setiap jenis limfoma memiliki ciri dan gejala yang berbeda-beda, bahkan pada beberapa jenis kanker kelenjar getah bening tidak menimbulkan ciri-ciri pada penderitanya, terutama pada stadium limfoma 1 atau awal. Namun secara umum kelenjar getah bening memiliki ciri dan gejala seperti berikut ini:
Pembengkakan di kelenjar getah bening
Limfoma atau kanker getah bening merupakan jenis kanker darah yang berkembang di sistem limfatik. Sistem limfatik tersebar di seluruh tubuh yang meliputi kelenjar getah bening, limpa, sumsum tulang belakang, dan kelenjar timus. Saat terjadi limfoma, sel limfosit yang abnormal berkembang dan menumpuk di kelenjar getah bening. Hal ini kemudian menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening terutama pada area leher, bawah ketiak, dan selangkangan.
Pembengkakan kelenjar getah bening umumnya berbentuk bulat, terasa lunak, dapat bergerak jika disentuh, dan biasanya tidak terasa sakit. Namun pada beberapa kasus ada juga yang mengeluhkan rasa sakit pada benjolan, terutama setelah mengonsumsi alkohol.
Namun perlu diketahui bahwa bengkak pada kelenjar getah bening tidak selalu menjadi ciri-ciri penyakit kanker getah bening, karena konsisi ini bisa juga merupakan gejala infeksi lain seperti flu, infeksi kulit, atau karena efek konsumsi obat-obatan tertentu. Kelenjar getah bening yang membengkak akibat infeksi ringan umumnya akan kembali pada kondisi semula setelah 2 sampai 3 minggu.
Baca Juga: Kelenjar Getah Bening: Yang Wajib Dikonsumsi dan Pantangannya
Demam dan berkeringat pada malam hari
Salah satu penyebab demam adalah karena adanya infeksi dalam tubuh, pun sama halnya akibat kanker getah bening atau limfoma. Hal ini dikarenakan sel limfoma dapat menghasilkan zat kimia tertentu yang meningkatkan suhu tubuh. Melansir Lymphona Action, limfoma dapat menyebabkan kenaikan suhu tubuh sampai dengan 38 derajat Celcius. Saat demam seperti ini dapat menyebabkan tubuh berkeringat pada malam hari, bahkan saat tertidur. Biasanya keringat akan keluar cukup banyak hingga membasahi pakaian dan sprei tempat tidur.
Rasa lelah yang tak kunjung hilang
Kelelahan setelah beraktivitas pada umumnya akan hilang setelah istirahat dan tidur cukup yang berkualitas, maka energi akan kembali hingga tubuh kembali bugar. Namun jika rasa lelah sering terjadi secara terus menerus dan tak kunjung hilang, maka sebaiknya periksakan hal ini karena merupakan tanda dari kanker kelenjar getah bening.
Penurunan berat badan
Penderita kanker kelenjar getah bening akan mengalami gejala penurunan berat badan yang terjadi dalam waktu cepat dan jangka pendek, meski sedang tidak melakukan diet. Hal ini biasanya terjadi pada jenis limfoma yang agresif atau sel kanker yang berkembang dengan cepat. Kondisi ini dapat terjadi karena sel limfoma menghabiskan sumber energi dalam tubuh dan tubuh akan menggunakan banyak energi untuk menyingkirkan sel-sel kanker.
Pada umumnya berat badan penderita limfoma akan turun lebih dari 10 persen dari total berat badan dalam jangka waktu 6 bulan atau kurang.
Gatal-gatal pada kulit
Rasa gatal pada kulit dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu alergi atau kondisi kulit tertentu seperti eksim atau psoriasis. Namun gatal pada kulit juga menjadi salah satu ciri dari penyakit kanker kelenjar getah bening. 1 dari 3 orang dengan limfoma Hodgkin dan 1 dari 10 orang dengan limfoma non Hodgkin, mengalami rasa gatal pada area kulit sekitar kelenjar getah bening yang terkena sel kanker, kaki bagian bawah, atau gatal di seluruh tubuh.
Baca Juga: Pahami 10 Gejala Awal Kanker Kelenjar Getah Bening
Batuk dan sesak napas
Gejala kanker getah bening atau limfoma juga ditandai dengan beberapa gejala seperti batuk, sesak napas, hingga rasa nyeri pada bagian dada karena adanya pembengkakan kelenjar getah bening di area dada. Beberapa gejala yang dirasakan timbul karena kelenjar getah bening yang bengkak menekan saluran udara, paru-paru, atau pembuluh darah. Tanda-tanda ini umumnya terjadi pada pasien dengan jenis kanker limfoma Hodgkin dan beberapa limfoma non Hodgkin, terutama pada sel kanker yang berkembang dengan cepat.
Terasa kenyang pada perut
Limfoma dapat berkembang pada kelenjar getah bening di perut atau sistem limfatik di hati atau limpa. Kondisi ini kemudian menyebabkan pembengkakan limpa hingga penderitanya akan merasakan sakit pada bagian tulang rusuk di sisi kiri, kembung, atau seperti rasa kenyang walau hanya sedikit mengonsumi makanan. Rasa seperti kenyang atau kembung akan muncul bila limfoma telah memengaruhi hati dan menjadikan perut bengkak. Ciri lainnya jika kanker kelenjar getah bening memengaruhi bagian perut adalah diare, sakit perut, atau sembelit.
Pusing, sakit kepala, dan kejang
Meski sangat jarang terjadi, namun kejang, pusing, sakit kepala, kaki dan lengan terasa lemah adalah gejala limfoma yang dialami oleh penderitanya. Kondisi ini akan dialami jika limfoma terjadi atau telah menyebar ke otak atau sistem saraf. Rasa nyeri juga dapat dirasakan pada bagian tubuh tertentu, tergantung keberadan limfoma menyebar atau berkembang. Meski jarang, namun limfoma dapat memengaruhi tulang sehingga menyebabkan nyeri pada tulang.
Gejala-gejala kanker kelenjar getah bening yang muncul menjadi penentuan dari stadium limfoma. Kondisi ini digambarkan melalui tambahan huruf A dan B setelah angka stadium kanker. Misalnya penggunaan huruf B yang ditambahkan pada tahap IIIB maka orang tersebut memiliki gejala demam tinggi sekitar 38 derajat Celcius yang datang dan pergi saat malam hari, berkeringat akibat demam tersebut, dan kehilangan lebih dari 10 persen berat badan dalam kurun waktu 6 bulan atau kurang tanpa menjalani proses diet. Namun jika tidak ada gejala B yang muncul maka huruf A yang akan dituliskan di belakang keterangan stasium, seperti IIIA.
Adapun kanker kelenjar getah bening berdasarkan tingkat keparahannya terbagi menjadi Stadium I yang merupakan tahapan awal penyakit limfoma, Stadium IE yang berarti sel kanker limfoma dimulai di satu organ yang berada di luar sistem limfatik, Stadium II ketika sel kanker telah menyerang dua atau lebih kelompok kelenjar getah bening, Stadium IIE saat sel kanker limfoma dimulai di satu organ tubuh dan juga berada di satu atau lebih kelompok kelenjar getah bening, Stadium III yang merupakan tahapan lanjut dari limfoma dan harus menjalani pengobatan kemoterapi selama 6 sampai 8 siklus, dan Stadium IV yang merupakan tahap akhir dari penyakit limfoma karena telah menyebar ke satu atau lebih organ tubuh di luar sistem limfatik seperti paru-paru, tulang, hati, dan sumsum tulang.
Baca Juga: 8 Makanan dan Minuman Penyebab Kelenjar Getah Bening Membengkak
Lakukan pemeriksaan medis jika mengalami salah satu atau beberapa ciri dan gejala kanker getah bening. Anda juga dapat melakukan telekonsultasi melalui website atau aplikasi android OkeKlinik, yang akan menghubungkan pasien dengan dokter atau penyedia jasa layanan kesehatan yang sudah terlisensi medis di masing-masing bidang