Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah
Nilai tekanan darah disusun dari dua angka, dimana angka pertama lebih besar dari angka kedua. Ditengah-tengah kedua angka tersebut disisipkan tanda garis miring atau dibaca “per”. Nah, yang termasuk tekanan darah rendah, itu berapa per berapa?
Saat sedang mengukur tekanan darah, biasanya dokter atau tenaga kesehatan akan menyebut hasil pengukuran dengan dua angka, misalnya, 90/60 (dibaca: sembilan puluh per enam puluh), 120/80, 110/90 dan seterusnya. Pertanyaannya, untuk darah rendah, berapa angkanya ?
Di seluruh dunia telah disepakati, bila angka tekanan darah berada di bawah atau sama dengan 90/60 maka sudah termasuk dalam kategori darah rendah atau hipotensi.
Sementara jika angka tekanan darah berada di atas 130/80 maka menunjukkan tekanan darah tinggi atau dalam istilah medis disebut hipertensi.
Cara membaca angka tekanan darah, yang tertulis berapa per berapa itu, adalah sebagai berikut:
Jika tertulis 90/60 maka angka pertama “90” menunjukkan ukuran sistolik, yaitu tekanan di arteri ketika jantung berdetak dan mengisinya dengan darah.
Sedangkan angka kedua “60” menunjukkan ukuran diastolik, yaitu tekanan di arteri ketika jantung beristirahat diantara detak.
Jadi, ukuran sistolik untuk darah rendah adalah 90 atau lebih rendah. Dan ukuran diastolik sebesar 60 atau lebih rendah dari itu.
Melansir WebMD, tekanan darah rendah yang kronis tanpa gejala hampir tidak pernah serius terjadi. Tetapi masalah kesehatan dapat terjadi ketika tekanan darah turun secara tiba-tiba dan otak kekurangan suplai darah yang memadai. Hal ini dapat menyebabkan pusing atau sakit kepala ringan.
Penurunan tekanan darah secara tiba-tiba paling sering terjadi pada seseorang yang bangun dari posisi berbaring atau duduk ke berdiri. Jenis tekanan darah rendah ini dikenal sebagai hipotensi postural atau hipotensi ortostatik. Jenis lain dari tekanan darah rendah dapat terjadi ketika seseorang berdiri untuk waktu yang lama. Ini disebut hipotensi yang dimediasi saraf.
Hipotensi postural dianggap sebagai kegagalan sistem kardiovaskular atau sistem saraf untuk bereaksi secara tepat terhadap perubahan mendadak. Biasanya, ketika kamu berdiri, beberapa darah menggenang di ekstremitas bawah tubuh. Jika tidak dikoreksi, ini akan menyebabkan tekanan darah kamu turun. Tapi tubuh biasanya mengkompensasi dengan mengirimkan pesan ke jantung untuk berdetak lebih cepat dan pembuluh darah akan menyempit. Ini mengimbangi penurunan tekanan darah. Jika ini tidak terjadi, atau terjadi terlalu lambat, terjadi hipotensi postural dan dapat menyebabkan pingsan.
Risiko tekanan darah rendah dan tinggi biasanya meningkat seiring bertambahnya usia karena sebagian perubahan normal selama penuaan. Selain itu, aliran darah ke otot jantung dan otak menurun seiring bertambahnya usia, seringkali sebagai akibat dari penumpukan plak di pembuluh darah. Diperkirakan 10% hingga 20% orang di atas usia 65 memiliki hipotensi postural.
Ukuran tekanan darah normal orang dewasa adalah pada kisaran 90/60 sampai 120/80. Jika dibawah angka tersebut, baik ukuran sistolik dan diastolik, maka dikatakan darah rendah.
Pada umumnya, tekanan darah normal orang dewasa dapat naik dan turun. Hal itu tergantung pada aktivitas fisik yang sedang dijalankan. Demikian pula kondisi psikologis atau emosi, dapat memengaruhi kondisi tekanan darah. Jadi tidak mengapa jika angka tekanan darah berbeda-beda, asalkan tidak berada pada angka yang tinggi atau rendah dalam waktu yang lama.
Anak-anak dalam masa usia 3 hingga 5 tahun pada umumnya memiliki tekanan darah normal dengan nilai 95/56 sampai 110/70.
Sementara untuk anak-anak yang berusia 6 hingga 13 tahun, tekanan darahnya adalah 97/57 sampai 112/71.
Tekanan darah remaja
Remaja yang berusia 13 sampai 18 tahun memiliki batas ukuran tekanan darah normal antara 112/66 dan 128/80.
Jadi, bila tensi darah berada di bawah batas normal tersebut di atas, maka dapat dikategorikan memiliki darah rendah.
Pada orang sehat, tekanan darah rendah tanpa gejala apapun biasanya tidak menjadi perhatian dan tidak perlu diobati. Tapi tekanan darah rendah bisa menjadi tanda dari masalah mendasar, apalagi pada orang tua , dimana hal itu dapat menyebabkan aliran darah yang tidak memadai ke jantung, otak, dan organ vital lainnya.
Mengukur tekanan darah dengan menggunakan tensimeter adalah satu-satunya cara untuk mengetahui apakah tekanan darah kamu normal, rendah, atau tinggi. Pengukuran ini bisa dilakukan sendiri di rumah, atau dengan bantuan tenaga kesehatan di klinik dan rumah sakit.
Sebelum mengukur tekanan darah, penting diperhatikan bawah sebaiknya kamu tidak merokok, menghindari minuman yang mengandung kafein, dan tidak melakukan aktivitas berat minimal 30 menit sebelum melakukan pengukuran tekanan darah.
Mengapa demikian? Tentu, supaya hasil pengukurannya akurat.
Bila tekanan darah menunjukkan angka diantara 120/80 dan 139/89 maka pertahankan kondisi ini dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan berolahraga secara rutin.
Sebaliknya, waspadalah bila tekanan darah sudah mencapai 140/90 atau lebih. Segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan kembali tekanan darah kamu dan mendeteksi apa penyebabnya. Selanjutnya agar dapat ditangani dengan tepat sesuai kondisi kesehatan.
Tekanan darah normal dapat dipertahankan melalui pola hidup yang sehat. Berikut ini beberapa tips yang dapat dilakukan agar tekanan darah normal.
Makanlah makanan yang memiliki nutrisi untuk menjaga tekanan darah agar tetap normal. Nutrisi yang dibutuhan oleh tubuh banyak terdapat pada sayuran hijau, makanan rendah lemak, biiji-bijian, serta makanan dan minuman rendah lemak.
Penderita darah tinggi atau mereka yang memiliki riwayat darah tinggi seharusnya tidak lagi mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti daging merah, mentega, jeroan, dan gorengan. Batasi pula konsumsi makanan yang mengandung banyak garam yang terdapat pada junk food dan keripik kentang kemasan.
Penderita darah rendah atau yang sering mengalami darah rendah wajib untuk mengonsumsi sayuran hijau, daging ayam, telur, ikan asin, telur asin, dan buah-buahan yang mengandung banyak air seperti semangka.
Kafein terdapat pada kopi dan teh. Konsumsi kafein berlebihan, atau dalam jangka panjang akan mendorong peningkatan tekanan darah. Jadi, agar tekanan darah tetap normal, sebaiknya kurangi minum minuman berkafein. Selain kopi dan teh, juga termasuk minuman bersoda yang harus dihindari. Sebagai gantinya, perbanyaklah minum air mineral.
Tapi, bagi orang yang memiliki riwayat darah rendah dianjurkan untuk mengonsumsi minuman berkafein dengan takaran yang dibatasi dan waktu konsumsinya tidak pada malam hari.
Berolahraga secara rutin baik bagi usaha untuk mempertahankan tekanan darah agar tetap normal. Olahraga sebaiknya dilakukan setiap hari, atau lima sampai enam kali dalam seminggu, dengan durasi minimal 30 menit setiap harinya.
Olahraga bagi penderita hipertensi adalah sangat baik, untuk dapat menurunkan tekanan darah ke angka yang lebih aman. Beberapa pilihan olahraga yang bisa dipilih adalah berjalan kaki, bersepeda, dan berenang.
Stres dapat dialami oleh siapa saja, terlebih bagi sibuk beraktivitas di lingkungan perkotaan yang selalu diwarnai dengan kemacetan. Kelebihan beban kerja, masalah kehidupan pribadi, kemacetan lalu lintas, tekanan dari keluarga atau atasan dapat menyebabkan terjadinya stres.
Namun, stres dapat dikelola dengan bijak. Stres yang tidak dikelola dengan baik dapat meningkatkan risiko terjadinya tekanan darah tinggi.
Cara mengelola stres antara lain adalah dengan latihan pernapasan, meditasi, dan senam pilates. Selain itu, bagi umat beragama adalah dengan melakukan ibadah secara teratur dan berkesinambungan.
Gejala darah rendah maupun darah tinggi yang kamu alami janganlah dibiarkan. Sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui dengan pasti apa penyebab gejala tekanan darah yang tidak normal tersebut.