Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Dermatitis Jangan Diabaikan, Lakukan Ini!

Artikel dipublikasikan : 27 Januari 2023 21:59
Dibaca : 1363 kali

Foto: Freepik

Dermatitis adalah kondisi peradangan pada kulit yang menyebabkan ruam dan gatal. Meski tidak menular, tetapi kondisi ini bisa membuat Anda tidak nyaman dan percaya  diri. 

Penulis: Sholahudin Achmad

Dermatitis merupakan istilah yang biasanya digunakan untuk menggambarkan iritasi kulit secara umum. Terdapat banyak penyebab dan bentuk dari dermatitis, yang biasanya berkaitan dengan gatal, kulit kering, ruam, kulit melepuh, mengeluarkan kerak atau mengelupas. 

Jenis dermatitis

Terdapat empat jenis dermatitis yang sering terjadi. Yaitu dermatitis atopik, dermatitis kontak, dermatitis seboroik, serta dermatitis statis. Setiap jenis dermatitis itu memiliki gejala dan penanganan yang berbeda. 

  1. Dermatitis Atopik atau eksim

Dermatitis atopik adalah penyakit kulit yang ditandai dengan munculnya rasa gatal secara terus-menerus dan ruam kulit yang memerah. Kondisi ini bisa dialami mulai dari usia bayi. Yaitu berupa ruam merah dan sensasi gatal pada siku, belakang lutut, dan di area depan leher. 

Ketika tergores, ruam mengeluarkan cairan dan mengeras. Pemicu dermatitis atopik biasanya adalah penggunaan sabun ataupun deterjen yang tidak sesuai, stres, kelembaban rendah, cuaca dingin serta pemicu-pemicu yang sifatnya lebih personal lainnya.

  1. Dermatitis kontak

Dermatitis kontak adalah ruam merah dan gatal yang disebabkan oleh kontak langsung dengan suatu zat atau reaksi alergi terhadapnya. Ruam bisa saja tidak menular atau mengancam jiwa namun demikian penderita akan merasa sangat tidak nyaman. Reaksi seperti itu, dapat disebabkan oleh sabun, kosmetik, wewangian, perhiasan, dan tanaman tertentu.

  1. Dermatitis seboroik

Dermatitis jenis ini bisa menyebabkan kulit mengalami bercak bersisik, kulit memerah, bahkan ketombe yang membandel. Biasanya, dermatitis seboroik memengaruhi area kulit yang berminyak, seperti wajah, dada bagian atas, dan punggung. Selain itu, orang yang mengalami dermatitis seboroik rentan mengalami pengulangan setiap kali sembuh.

  1. Dermatitis stasis

Dermatitis jenis ini  juga disebut dermatitis gravitasi, eksim vena, dan dermatitis stasis vena. Kondisi ini sering terjadi di kaki bagian bawah, dimana vena kaki memiliki katup satu arah yang memainkan peran penting dalam sirkulasi darah. Katup ini mendorong darah ke atas kaki. 

Seiring bertambahnya usia, katup ini dapat melemah dan berhenti bekerja dengan baik. Beberapa darah bisa bocor keluar dan menggenang di kaki.  Kondisi ini disebut juga sebagai insufisiensi vena.

Kondisi ini berkembang pada orang yang memiliki sirkulasi darah yang buruk. Oleh karena aliran darah yang buruk biasanya terjadi di kaki bagian bawah adalah tempat dermatitis stasis sering berkembang. Kondisi ini bisa terjadi pada satu atau kedua kaki. Dermatitis stasis dapat berkembang di bagian tubuh yang lain, tetapi  jarang terjadi.

Gejala

Setiap jenis dermatitis cenderung terjadi pada bagian tubuh yang berbeda. Tanda dan gejala yang terjadi mungkin meliputi 

  • gatal (pruritus)

  • kulit kering

  • ruam pada kulit bengkak yang warnanya bervariasi tergantung warna kulit Anda

  • lepuh, mungkin dengan cairan dan pengerasan kulit

  • kulit mengelupas (ketombe)

  • kulit menebal

  • benjolan di folikel rambut

Kapan harus ke dokter? 

Segera temui dokter apabila Anda merasa sangat tidak nyaman,  kurang tidur atau terganggu dari rutinitas sehari-hari Anda. Demikian pula bila kulit Anda menjadi sakit atau Anda menduga bahwa kulit Anda terinfeksi, serta ketika Anda sudah mencoba langkah-langkah perawatan diri tetapi tanda dan gejala dermatitis  tetap ada.

Penyebab

Penyebab umum dermatitis adalah kontak dengan sesuatu yang mengiritasi kulit Anda atau memicu reaksi alergi. Misalnya, parfum, lotion, perhiasan yang mengandung nikel. 

Penyebab dermatitis lainnya termasuk kulit kering, infeksi virus, bakteri, stres, susunan genetik, dan masalah dengan sistem kekebalan tubuh.

Penanganan 

Untuk menangani dermatitis, Anda perlu melakukan beberapa tindakan berikut ini. pada dasarnya, pengobatan dermatitis bertujuan untuk mengatasi peradangan dan keluhan yang muncul. 

  1. Menjaga kebersihan kulit

Tindakan mendasar yang harus Anda lakukan dalam mengatasi dermatitis adalah dengan menjaga kebersihan kulit. Rutin membersihkan diri dengan teratur setiap hari harus Anda lakukan. Untuk itu, Anda dapat memakai air hangat atau meneteskan olive oil sebelum mengguyur badan dengan air untuk meredakan peradangan.

  1. Pilihlah sabun yang tepat

Memilih sabun yang sesuai dengan kulit merupakan langkah tepat untuk merawat dan mencegah kondisi dermatitis semakin parah. Gunakan sabun yang lembut dengan aroma ringan atau tanpa aroma. Sebagian produk sabun justru bisa bikin kulit Anda mongering, maka dari itu gunakan sabun yang mengandung pelembab.

  1. Mengeringkan tubuh

Setelah habis mandi biasakan untuk mengeringkan tubuh dengan handuk yang lembut agar tidak terjadi iritasi dan pergesekan yang kasar antara kulit dan handuk. Anda bisa menepuk-nepuk kulit dengan handuk lembut dan jangan mengusapnya dengan kasar.

  1. Memakai pelembab khusus

Untuk mengatasi dermatitis atopik atau dermatitis jenis lainnya, bisa dilakukan  juga dengan cara  memakai pelembab khusus dari dokter. Pelembab berfungsi untuk mengurangi peradangan dan rasa gatal pada kulit. 

  1. Memakai pakaian yang tepat

Gunakan pakaian yang bisa menyerap keringat. Rasa gatal akibat dermatitis biasanya dipicu oleh kulit yang lembap akibat pakaian yang tak dapat menyerap keringat. Anda  isa mengenakan pakaian yang lembut dan sejuk yang terbuat dari bahan katun.

  1. Obat-obatan

Dermatitis juga bisa ditangani dengan menggunakan obat-obatan, apabila penanganan dengan cara-cara di atas tidak efektif, atau gejala dan keluhan dermatitis semakin berkembang. 

Meski demikian, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat-obatan. 

Obat-obatan yang biasanya diresepkan oleh dokter untuk mengatasi dermatitis adalah krim hidrokortison, obat golongan antihistamin, kortikosteroid, antibiotik, hingga sampo antiketombe. 

Pencegahan

Pencegahan dermatitis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 

  • Kenakan pakaian pelindung jika Anda melakukan tugas yang melibatkan iritasi atau bahan kimia kaustik.

  • Hindari kulit kering

  • Mandi dan mandi lebih singkat. 

  • Batasi mandi dengan shower hingga 5 hingga 10 menit. 

  • Gunakan air hangat, bukan air panas. 

  • Gunakan pembersih yang lembut dan tidak mengandung sabun. Pilih pembersih non-sabun tanpa pewangi. Beberapa sabun dapat mengeringkan kulit Anda.

  • Keringkan diri Anda dengan lembut. 

  • Setelah mandi, tepuk-tepuk kulit Anda dengan lembut menggunakan handuk lembut.

  • Melembabkan kulit, lapisi kelembaban dengan minyak, krim, atau losion. 

Coba gunakan berbagai produk untuk menemukan produk yang cocok untuk Anda. Idealnya, yang terbaik untuk Anda adalah yang aman, efektif, terjangkau, dan tanpa pewangi. Dua penelitian kecil menunjukkan bahwa mengoleskan pelembab pelindung pada kulit bayi yang berisiko tinggi mengalami dermatitis atopik mengurangi kejadian kondisi tersebut hingga 50%.

Faktor resiko

Faktor risiko umum untuk dermatitis meliputi:

  1. Usia

Dermatitis dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi dermatitis atopik (eksim) lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa, dan biasanya dimulai pada masa bayi.

  1. Alergi dan asma

Orang yang memiliki riwayat eksim, alergi, demam, atau asma pribadi atau keluarga lebih mungkin mengembangkan dermatitis atopik.

  1. Pekerjaan

Pekerjaan yang membuat Anda bersentuhan dengan logam, pelarut, atau bahan pembersih tertentu meningkatkan risiko dermatitis kontak. Menjadi petugas kesehatan juga bisa terkait dengan eksim tangan.

  1. Kondisi kesehatan

Kondisi kesehatan yang meningkatkan risiko dermatitis seboroik antara lain gagal jantung kongestif, penyakit Parkinson, dan HIV/AIDS.

Komplikasi

Menggaruk ruam gatal yang terkait dengan dermatitis dapat menyebabkan luka terbuka, yang dapat terinfeksi. Infeksi kulit ini dapat menyebar dan sangat jarang mengancam jiwa.

Pada orang dengan kulit coklat dan hitam, dermatitis dapat menyebabkan area yang terkena menjadi gelap atau terang (hiperpigmentasi atau hipopigmentasi pasca inflamasi). Mungkin butuh berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk kembali ke warna kulit Anda yang normal. 

__________________________________

Referensi:

Mayo Clinic (diakses pada 2023), Diseases & Conditions. Atopic Dermatitis (Eczema).

American Academy of Dermatology (diakses pada 2023), Seborrheic Dermatitis. 

American Academy of Dermatology (diakses pada 2023), Eczema: Types and Treatment.

Healthline (diakses pada 2023) What Are the 7 Different Types of Eczema?

 

Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com