Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Terapi Gosokan, Cara Alternatif Lawan Kolesterol dan Kegemukan ?

Artikel dipublikasikan : 6 April 2024 14:57
Dibaca : 118 kali

Masyarakat Indonesia sempat dihebohkan dengan pengobatan tradisional, mulai dari batu Ponari, herbal Ningsih Tinampi, sampai ramuan Ida Dayak. Yang juga tak kalah popular, adalah terapi setrika atau gosokan.

Ya benar, setrika, lumrahnya alat yang dipakai menggosok pakaian supaya licin, ternyata dipercaya manjur untuk mengobati segala macam penyakit. Terutama, kelebihan kolesterol dan lemak tubuh.

Meskipun terkesan seram dan menyakitkan banyak masyarakat ingin mencoba jenis pengobatan tersebut.

Cukup banyak kemunculan tenaga pengobat tradisional memakai setrika sebagai medianya. Dikutip dari liputan6.com, salah satunya  bernama Bahril Ulum, warga Tegal, Jawa Tengah.

Saat praktek, Bahril tidak serta merta begitu saja menggosok badan pasien. Dia terlebih dulu menyiapkan ramuan obat tradisional yang terdiri dari temulawak, sereh, kapulaga, akar bambu, alang-alang, dan jeruk nipis.

Setelah ramuan siap, selembar handuk kecil dicelupkan untuk menyerap ramuan dan diletakkan di atas punggung. Setrika yang sudah panas kemudian digosokkan di atas handuk secara berulang-ulang.

Energi panas yang dihasilkan setrika dipakai membantu memasukkan obat tradisional ke dalam tubuh pasien. Tingkat panas setrika tentu diatur sesuai kebutuhan.

Jenis pengobatan alternatif seperti memakai setrika, eksistensinya memang silih berganti. Namun nampaknya opsi pengobatan alternatif tidak pernah hilang dari benak masyarakat.

Melansir ubaya ac.id pengobatan alternatif adalah pengobatan non medis di mana peralatan dan bahan yang digunakan tidak termasuk dalam standar pengobatan medis.

Pengobatan alternatif tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional seperti dokter.

Macam-macam pengobatan alternatif antara lain akupunktur, bekam, pengobatan aura, obat-obatan herbal dan jamu, reiki, ceragem (pijat batu giok), pijat refleksi, hipnosis dan gurah.

Perawatan dengan cara dan obat tradisional biasanya mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun secara empiris.

Di Indonesia pengobatan tradisional tetap diawasi dan diatur dalam perundang-undangan dan Peraturan Kementerian Kesehatan.

Terapi Listrik Berteknologi Moderen

Setrika listrik bekerja dengan mengubah energi listrik menjadi energi panas. Saat dihubungkan pada sumber tegangan, elemen pemanas pada setrika mengalirkan arus listrik yang membangkitkan panas.

Upaya menggunakan arus listrik untuk membantu penyembuhan sudah ada sejak zaman kuno. Melihat sejarahnya, dahulu terapi listrik dengan memanfaatkan sengatan listrik dari ikan.

Elektroterapi—perawatan yang mengarahkan aliran listrik ringan ke area yang bermasalah—dapat menjadi pilihan mengurangi nyeri kronis.

Era modern elektroterapi di Amerika Serikat dimulai dengan pengobatan untuk kecemasan dan depresi, dan sejak saat itu jumlah potensi penggunaannya semakin meningkat.

Seiring berkembangnya teknologi, tepatnya sejak pertengahan abad ke-18 hingga kini, terapi listrik telah menggunakan mesin khusus dan peralatan yang semakin canggih juga ukurannya dimodifikasi untuk penggunaan mandiri.

Umumnya, terapi listrik cukup banyak digunakan sebagai metode penanganan penyakit saraf dengan munculnya berbagai gejala, seperti sakit kepala, kesemutan, mati rasa, otot tubuh melemah, kelumpuhan, serta nyeri di bagian tubuh tertentu seperti nyeri punggung bagian bawah atau atas.

Dalam penanganan penyakit saraf, terapi listrik bekerja dengan cara mengirimkan sinyal listrik dan menstimulasi saraf yang terganggu agar saraf tersebut dapat berfungsi kembali secara normal. Namun, elektroterapi biasanya digunakan bersamaan dengan perawatan lain, bukan secara terpisah.

Jenis Elektroterapi

Semua perangkat elektroterapi memiliki kesamaan tertentu, seperti menggunakan daya baterai untuk mengalirkan arus ke elektroda. Namun terapinya bervariasi dalam frekuensi, bentuk gelombang, dan efek.

Berikut adalah beberapa jenis elektroterapi yang paling umum digunakan:

  1. Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS)

Metode ini paling sering digunakan untuk menangani nyeri sendi atau arthritis, nyeri saat haid, sakit lutut, sakit leher, fibromyalgia, dan sakit punggung bagian bawah.

TENS bekerja dengan cara menghambat hantaran atau impuls nyeri dari saraf yang bermasalah menuju otak, sehingga rasa nyeri dapat berkurang. Selain itu, terapi listrik ini juga diduga dapat menstimulasi saraf otak untuk memproduksi hormon pereda nyeri alami atau endorfin yang dapat menghambat persepsi terhadap rasa sakit.
 

  1. Percutaneous Electrical Nerve Stimulation (PENS)

Metode terapi listrik ini memadukan teknik pengobatan tradisional Timur dan teknologi kedokteran Barat. PENS menggunakan alat kecil yang menyerupai jarum akupunktur untuk mengalirkan listrik. Teknik ini juga bisa dipadukan dengan pengobatan akupunktur.
 

  1. Electrical Muscle Stimulation Builds Strength (EMS)

Membangun kembali jaringan otot adalah tujuan stimulasi otot listrik, atau EMS.

Stimulator otot listrik tampak mirip dengan unit TENS pada umumnya, dengan elektroda yang dihubungkan dengan kabel ke stimulator kecil bertenaga baterai. Dalam EMS, arus diarahkan ke otot yang melemah, bukan saraf, sehingga mendorong otot berkontraksi dan secara bertahap mendapatkan kembali kekuatannya.


4. Pulsed Electromagnetic Field Therapy Aids in Bone Fusion

Meningkatkan fungsi sel dan mengurangi rasa sakit adalah tujuan umum dari terapi medan elektromagnetik berdenyut, atau PEMF.

PEMF dapat digunakan setelah operasi fusi tulang belakang untuk meningkatkan pertumbuhan tulang dan meningkatkan kekuatan fusi pada individu yang berisiko mengalami pertumbuhan tulang yang buruk. Dengan mendorong fusi, terapi PEMF dapat menghindari kebutuhan akan operasi lanjutan.

  1. Deep brain stimulation (DBS)

Terapi ini merupakan salah satu metode terapi listrik yang memerlukan tindakan operasi. Metode terapi listrik ini dilakukan dengan cara memasang elektroda pada otak yang berfungsi untuk mengirim aliran listrik ke saraf otak melalui mesin khusus.

Metode ini awalnya digunakan dalam pengobatan Parkinson. Namun, kini DBS juga digunakan untuk mengobati berbagai gangguan psikologis, seperti depresi dan gangguan obsesif kompulsif (OCD).

Efek Samping

Ragam jenis pengobatan selain memberi manfaat, perlu diperkirakan sisi efek samping. Karena itu pemakaian teknologi terapi listrik butuh tenaga ahli supaya pasien aman.

1. Efek yang biasanya langsung dirasakan pasien bila merasa tidak cocok dengan terapi listrik seperti mual, sakit kepala, nyeri rahang, atau nyeri otot.

2. Efek samping yang juga paling umum lainnya adalah iritasi atau ruam kulit, yang disebabkan oleh perekat pada elektroda atau pita yang menahan elektroda pada tempatnya.

3. Penggunaan elektroterapi yang berlebihan dapat menyebabkan rasa terbakar pada kulit.

Petunjuk mengenai durasi terapi harus diikuti dengan cermat untuk menghindari masalah.

4. Stimulasi listrik tidak boleh diterapkan pada penyakit ganas atau area dengan kulit rusak atau infeksi. Memar, pendarahan, atau infeksi mungkin terjadi dengan jenis elektroterapi yang menembus kulit.

5. Meletakkan bantalan di atas jantung atau di atas sadapan alat pacu jantung dapat menyebabkan aritmia jantung.

6. Dilarang menempatkan alat terapi listrik di atas perut wanita hamil karena dapat menyebabkan kerusakan pada janin.

Faktanya, orang yang menggunakan alat pacu jantung dan wanita hamil disarankan untuk menghindari elektroterapi sama sekali.

7. Jangan menempatkan pembalut di atas tenggorokan bisa menyebabkan tekanan darah rendah. Juga tidak disarankan menggunakan elektroterapi saat mengemudi.

 

________________________ 

Referensi:

Liputan6.com (4 Mei 2011), Dengan Setrika Bahril Ulum Mengobati Penyakit.

Spine Health (2017), All About Electrotherapy and Pain Relief. 

Glasgow Medical Journal, NCBI, NLM, NIH (diakses pada 2024), The Hydro-Electric Methods in Medicine.

Pubmed, NCBI, NLM, NIH (diakses pada 2024), Electricity in the treatment of nervous system disease.

WHO (diakses pada 2024), Accelerating access to electricity in health-care facilities.

 
Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com