Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah
Foto : Freepik
Diet untuk penderita GERD dilakukan untuk menghindari makanan tertentu, dan mengonsumsi makanan lain yang tidak menambah buruk kondisinya. Sebab, makanan berpengaruh besar pada penderita GERD.
Penulis : Sholahudin Achmad
Ketika asam lambung mengalir dengan cara yang salah, yaitu balik lagi ke kerongkongan, saluran penghubung tenggorokan dengan perut, maka kondisi ini disebut refluks asam; atau asam lambung naik.
Jika kondisi tersebut sering terjadi dan tidak kunjung membaik, maka disebut penyakit gastroesophageal reflux atau GERD.
Gejala GERD antara lain nyeri dada, batuk, dan kesulitan menelan, terutama saat penderita sedang berbaring. Terkadang hal itu bisa membawa sedikit makanan atau cairan asam ke dalam mulut penderita.
Gejala lainnya dari GERD, adalah sakit tenggorokan, kembung, bersendawa atau cegukan, dan benjolan di tenggorokan.
Makanan memainkan peran
Pada masalah GERD, makanan yang dikonsumsi oleh penderita dapat menimbulkan efek yang besar. Beberapa makanan harus dihindari dalam diet untuk penderita GERD, dan beberapa makanan lain dapat membantu atau paling tidak memperburuk kondisi.
Makanan yang baik dalam diet untuk penderita GERD
Berikut ini adalah makanan yang baik dalam diet untuk penderita GERD. Makanan yang direkomendasikan ini setidaknya dapat membantu supaya tidak memperburuk kondisi GERD pada penderita.
Beras merah
Beras merah tidak akan memperburuk kondisi asam lambung. Ini adalah karbohidrat kompleks, jenis makanan yang butuh waktu lebih lama untuk dicerna dibandingkan dengan karbohidrat biasa seperti nasi putih, kue kering, atau minuman manis; dan itu lebih baik untuk asam lambung.
Oatmeal atau havermut
Sarapan dengan oatmeal atau havermut lebih baik dalam diet untuk penderita GERD. Sedangkan sarapan dengan menu seperti daging iris, sosis, pancake, donat, dan kentang goreng berminyak, dapat memperburuk keadaan penderita GERD.
Oatmeal mengandung banyak serat yang membuat kenyang, memberikan cukup energi selama berjam-jam.
Namun, jangan campurkan oatmeal dengan tambahan krim, gula, sirup, atau buah kering. Karena hal itu bisa memicu gejala. Sebaiknya gunakan buah segar, sebagai gantinya.
Sayuran
Sayuran secara alami rendah lemak dan gula. Pilihan yang baik termasuk kacang hijau, brokoli, asparagus, kembang kol, sayuran hijau, kentang, selada, seledri, adas, dan mentimun.
Kentang dan tanaman akar lainnya seperti wortel dan lobak adalah karbohidrat kompleks yang sehat dengan serat yang mudah dicerna. Tetapi jangan memasaknya dengan bawang merah atau bawang putih, karena itu bisa mengiritasi refluks asam.
Selada dan seledri merupakan sayuran ringan yang rendah kalori, nyaman di perut, dan tidak akan menyebabkan lebih banyak gas.
Minyak zaitun
Makanan berlemak dapat memperburuk gejala GERD. Jadi, sebaiknya jauhi mentega atau margarin. Sebagai gantinya, gunakan lemak yang lebih sehat seperti minyak zaitun.
Daging dan makanan laut tanpa lemak
Daging tanpa lemak, seperti ayam, kalkun, ikan, dan makanan laut, rendah lemak dan dapat mengurangi gejala refluks asam.
Dada ayam merupakan daging tanpa lemak yang kaya protein dan cukup mudah dicerna. Pastikan buang kulitnya. Sebaiknya memasaknya dengan cara dipanggang atau direbus.
Putih telur
Putih telur adalah pilihan yang baik. Batasi kuning telur, yang tinggi lemak dan dapat memicu gejala refluks.
Lemak sehat
Sumber lemak sehat termasuk alpukat, kenari, biji rami, minyak zaitun, minyak wijen, dan minyak bunga matahari. Kurangi asupan lemak jenuh dan lemak trans dan ganti dengan lemak tak jenuh yang lebih sehat ini.
Buah non-jeruk
Buah-buahan non-jeruk, seperti semangka, melon, pisang, apel, dan pir, cenderung tidak memicu gejala refluks daripada buah-buahan asam. Buah-buahan yang rendah asam seperti semangka dan melon tidak akan memicu gejala GERD.
Jahe
Jahe dapat membantu menenangkan sakit perut. Kamu perlu mencoba teh jahe panas, atau mengunyah permen jahe kering yang tidak mengandung banyak gula.
Air putih
Air putih merupakan minuman terbaik bagi penderita asam lambung. Sebaliknya, minuman manis bisa mengiritasi lambung, seperti halnya alkohol serta jus buah yang tinggi asam. Minuman berkarbonasi juga dapat menambah gas pada lambung, dan membuat bersendawa, sehingga dapat memperburuk keadaan.
Makanan yang harus dihindari penderita GERD
Beberapa makanan berikut ini harus dihindari saat diet untuk penderita GERD.
Makanan tinggi lemak
Makanan yang digoreng dan berlemak dapat menyebabkan otot kecil di bagian bawah kerongkongan menjadi melemah, sehingga membuat lebih banyak asam lambung naik ke kerongkongan. Makanan ini juga menunda pengosongan perut.
Makan makanan berlemak tinggi meningkatkan risiko terserang gejala refluks. Jenis makanan tersebut, antara lain, adalah :
Kentang goreng dan onion ring
produk susu penuh lemak, seperti mentega, susu murni, keju biasa, dan krim asam
potongan daging sapi, babi, atau domba yang berlemak atau digoreng
lemak bacon, lemak ham, dan lemak babi
makanan penutup atau makanan ringan, seperti es krim dan keripik kentang
saus krim, gravies, dan saus salad krim
makanan berminyak
Tomat dan buah jeruk
Buah-buahan tertentu dapat menyebabkan atau memperburuk gejala GERD, terutama buah-buahan yang sangat asam. Diet untuk penderita GERD, sebaiknya mengurangi atau menghilangkan jenis makanan seperti :
jeruk bali
jeruk lemon
jeruk nipis
nanas
tomat
saus tomat atau makanan yang menggunakannya, seperti pizza dan cabai
salsa
Cokelat
Cokelat mengandung bahan yang disebut methylxanthine. Telah terbukti mengendurkan otot polos di kerongkongan bawah dan meningkatkan asam lambung.
Bawang putih, bawang merah, dan makanan pedas
Makanan pedas dan tajam, seperti bawang merah dan bawang putih, memicu gejala mulas pada banyak orang. Dalam diet untuk penderita GERD, sebaiknya kedua jenis bawang tersebut dihindari.
Daun mint
Mint dan produk dengan perasa mint, seperti permen karet dan mint, juga dapat memicu gejala refluks asam.
Lakukan perubahan kebiasaan makan
Selain merubah apa yang kamu makan, diet untuk penderita GERD juga memperhatikan cara atau kebiasaan makan. Berikut saran-saran yang baik untuk dilakukan bagi penderita GERD.
Makan dengan porsi atau potongan makanan yang lebih kecil
Dengan lebih sering mengonsumsi makanan dalam porsi atau potongan yang lebih kecil, maka hal itu dapat mengurangi tekanan di perut. Sebaliknya, jika tekanan pada perut lebih kuat, maka dapat menyebabkan otot kecil di kerongkongan menjadi melemah dan memungkinkan isi perut mengalir ke kerongkongan.
Makan perlahan
Makanan yang dikunyah dengan perlahan tidak akan mengiritasi kerongkongan atau perut.
Jangan langsung berbaring setelah makan
Usahakan tetap tegak selama dua hingga tiga jam setelah makan. Hal ini dapat mengurangi risiko refluks.
Jangan ngemil kecuali kamu benar-benar lapar
Saat perut kenyang, makan lebih banyak bisa meningkatkan tekanan perut.
Selain itu, hindari penggunaan pakaian ketat di sekitar pinggang. Dan, makanlah untuk menjaga berat badan agar tetap sehat.
__________________________
Referensi:
Everyday Health (2018), How to Choose the Right GERD Diet.
Mayo Clinic (2018), Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).
Cleveland Clinic (2016), Gastroesophageal Reflux (GERD).
Cleveland Clinic (2015), Nutrition Guidelines for the Treatment of Gastroesophageal Reflux.
WebMD (2021), Foods That Fight GERD.
Health Line (2021), Foods to Help Your Acid Reflux.