Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Efektifkah Diet Makanan Untuk Golongan Darah ?

Artikel dipublikasikan : 16 Desember 2021 06:23
Dibaca : 704 kali

 

Diet golongan darah pertama kali dicetuskan oleh seorang dokter naturopati, Peter J. D’Adamo, melalui buku Eat Right for Your Type (1996).  Teorinya adalah, setiap golongan darah mencerna protein lektin secara berbeda. Jika makanan diet tidak sesuai dengan golongan darah maka akan meningkatkan resiko terjadinya berbagai masalah kesehatan. 

Tak semua orang menyetujui pendapat D’Adamo. Alasannya, karena tidak disertai riset ilmiah. Bukti-bukti yang memperkuat teori tersebut masih minim. Meski demikian, pengikut diet makanan untuk golongan darah sempat hits di masanya. 

Dokter D’Adamo mengatakan bahwa, makanan yang dikonsumsi oleh seseorang bereaksi secara kimiawi dengan golongan darah.  Dengan diet yang dirancang mengikuti jenis golongan darah, maka tubuh akan mencerna makanan lebih efisien. Kamu bisa menurunkan berat badan, memiliki lebih banyak energi, dan membantu mencegah penyakit. Jadi, pilihan bumbu, rempah-rempah, dan bahkan olahraga seseorang harus bergantung pada golongan darah seseorang. 

Segera setelah  buku itu terbit, kata Dr. Robert H. Shmerling editor Harvard Health Publishing, orang-orang di mana-mana mencari tahu golongan darah mereka, merevisi daftar belanjaan mereka, dan mengubah cara mereka makan, berolahraga, dan memikirkan kesehatan mereka. 

Eat Right for Your Type

Teori dibalik diet makanan untuk golongan darah yang dicetuskan dalam buku  Eat Right for Your Type karya dokter D’Adamo adalah bahwa golongan darah terkait erat dengan kemampuan kita untuk mencerna jenis makanan tertentu, sehingga diet yang tepat akan meningkatkan pencernaan, membantu menjaga berat badan ideal, meningkatkan tingkat energi, dan mencegah penyakit, termasuk kanker dan penyakit kardiovaskular. 

Berdasarkan golongan darah, menurut buku tersebut, dikatakan bahwa :

  • Golongan darah O adalah tipe darah "leluhur" asli dari manusia paling awal yang pemburu-pengumpul, dengan diet tinggi protein hewani. 

  • Golongan darah A, berevolusi ketika manusia mulai bertani dan memiliki lebih banyak pola makan vegetarian. 

  • Golongan darah B, muncul diantara suku-suku nomaden yang banyak mengonsumsi produk susu. 

  • Golongan darah AB, adalah perantara antara orang-orang dengan golongan darah A dan B. 

Diet golongan darah 

Dokter D’Adamo melanjutkan, dilansir dari WebMD, bahwa diet makanan berdasarkan golongan darah adalah sebagai berikut:

  1. Golongan darah O 

Diet tinggi protein, banyak makan daging tanpa lemak, unggas, ikan, dan sayuran, dan sedikit mengonsumsi biji-bijian, kacang-kacangan, dan susu. D'Adamo juga merekomendasikan berbagai suplemen untuk membantu mengatasi masalah perut dan masalah lain yang menurutnya cenderung dialami oleh orang-orang dengan tipe O.

  1. Golongan darah A

Diet bebas daging, lebih banyak buah-buahan dan sayuran, kacang-kacangan dan polong-polongan, dan biji-bijian. Idealnya, yang organik dan masih segar. Karena, menurut D'Adamo, orang dengan golongan darah A memiliki sistem kekebalan yang sensitif.

  1. Golongan darah B

Hindari jagung, gandum, soba, lentil, tomat, kacang tanah, dan biji wijen. Ayam juga bermasalah, kata D'Adamo. Dia menganjurkan makan sayuran hijau, telur, daging tertentu, dan susu rendah lemak.

  1. Golongan darah AB

Makanan yang harus diperhatikan termasuk tahu, makanan laut, susu, dan sayuran hijau. Ia mengatakan orang dengan golongan darah AB cenderung memiliki asam lambung yang rendah. Hindari kafein, alkohol, dan daging asap atau daging yang diawetkan. 

Konsultasi dengan dokter

Begitulah diet makanan berdasarkan golongan darah. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum kamu mengikuti jenis diet apapun, terlebih lagi diet golongan darah ini. 

Sebab, diet golongan darah memberikan rekomendasi diet hanya berdasarkan golong darah. Namun, tidak mempertimbangkan kondisi pengidap penyakit kronis seperti, misalnya, diabetes. Padahal saat ini, menurut American Diabetes Association (ADA), data menunjukkan bahwa 1 dari 10 orang mengidap diabetes. 

ADA merekomendasikan pendekatan yang lebih praktis untuk makan sehari-hari, dan juga memperingatkan agar tidak berfokus pada makanan tertentu. Dalam kebanyakan kasus, tidak disarankan untuk memotong kelompok makanan pokok apa pun.

Misalnya diet dengan cara mengurangi konsumsi karbohidrat, memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung protein dan rendah lemak, sayur dan buah, serta rajin berolahraga. 

Sebuah studi menemukan bahwa orang dewasa yang makan diet tipe A menunjukkan tanda-tanda kesehatan yang lebih baik. Tetapi hal itu pun terjadi pada semua orang, bukan hanya mereka yang bergolongan darah A. Pada tahun 2013, dalam suatu tinjauan umum dikatakan bahwa tidak ada bukti yang mendukung manfaat diet golongan darah. Namun, kemungkinan besar kamu  akan kehilangan berat badan, karena dietnya bisa sangat ketat, kata Dr. Robert H. Shmerling.

Makanan diet sehat untuk semua golongan darah

Selain diet golongan darah, dalam khasanah diet juga dikenal diet sehat. Lebih praktis, dan tidak perlu membeda-bedakan makanan berdasarkan golongan darah. Adapun makanan diet sehat yang dianjurkan, adalah sebagai berikut: 

  1. Sayur dan buah

Sayur dan buah segar merupakan makanan yang penting dikonsumsi selama menjalani diet sehat, dan dikonsumsi bersama makanan pokok lainnya. Hal ini dimaksudkan agar kamu mendapatkan gizi yang seimbang. Selain itu, sayur dan buah mengandung banyak gizi dan nutiris yang bermanfaat untuk menurunkan resiko berbagai penyakit kronis.  Oleh karenanya, dianjurkan untuk mengonsumsi apel, pisang, keluarga buah beri seperti blueberry, anggur, wortel, brokoli, dan paprika.

  1. Gandum utuh

Gandum utuh adalah sumber karbohidrat kompleks. Di dalamnya terkandung cukup banyak serat yang  baik untuk kesehatan tubuh.Biji-bijian utuh ini mengandung berbagai vitamin dan mineral utama, untuk membantu tubuh merasa kenyang dan menjaga berat badan.  Sejumlah ahli diet menyarankan untuk memasukkan gandum utuh dalam menu makanan diet sehat yang tengah dijalani.  Sumber serat ini memiliki vitamin B9 (folat), zat besi, kalium, dan magnesium yang cukup tinggi.

Jenis makanan yang mengandung gandum utuh antara lain adalah havermut (oatmeal) dan roti gandum atau pasta gandum utuh.

  1. Protein rendah lemak

Diet sehat tetap membutuhkan  protein, namun direkomendasikan protein yang rendah lemak.  Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),  dengan mengurangi jumlah asupan lemak total hingga kurang dari 30% maka dapat mencegah kenaikan berat badan atau obesitas. 

Protein rendah lemak yang dianjurkan adalah ikan, daging putih, telur atau putih telur, tahu, kacang polong, susu dan produk susu rendah lemak.

  1. Batasi gula dan garam

Tanpa membatasi konsumsi gula dan garam, serta minyak goreng, maka program diet sehat tidak akan berhasil. Ketiga bahan makanan ini sangat besar pengaruhnya dalam menambah berat badan dan meningkatkan resiko terkena berbagai penyakit, sehingga mengurangi konsumsi bahan-bahan ini akan efektif dalam menurunkan berat badan. 

Adapun konsumsi normal yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan RI, adalah gula 4 sendok makan per hari, garam 1 sendok teh per hari, dan lemak 5 sendok makan per hari. 

  1. Cemilan rendah kalori

Cemilan yang rendah kalori tidak dilarang dikonsumsi oleh orang yang melakukan diet sehat. Baca setiap info nilai gizi yang ada di kemasan cemilan, sebelum kamu konsumsi. Yang perlu diperhatikan adalah jumlah kandungan gula, lemak, serta kalori.

Beberapa jenis cemilan rendah kalori yang dapat dikonsumsi saat diet sehat, meliputi keripik kelapa, telur rebus, greek yogurt, smoothies yang kaya protein, atau edamame. 

Sebaiknya konsultasikan dengan dokter ahli gizi sebelum memutuskan untuk menjalani program diet sehingga tubuh tetap sehat dan bugar.

 
Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com