Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah
Hubungan intim suami istri dalam rumah tangga merupakan hal yang penting dan menjadi salah satu pondasi utama agar rumah tangga selalu terjada keharmonisannya dan awet. Bukan hanya memberikan kesenangan dan kenikmatan fisik semata, namun hubungan badan antara suami dan istri mampu mendukung terciptanya rumah tangga yang lebih kuat dan positif. Namun sering kali muncul pertanyaan bahwa sebaiknya hubungan badan suami dan istri dilakukan berapa kali dalam satu minggu, untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosial.
Hubungan intim antara suami istri dalam sebuah rumah tangga, tidak dapat ditentukan oleh faktor-faktor tertentu. Pasalnya seiring waktu berjalan, tidak semua pasangan memiliki waktu luang yang sama seperti awal membina rumah tangga. Karir dan kesibukan lainnya menjadikan waktu keduanya banyak tersita, sehingga mempengaruhi hubungan intim pasangan tersebut. Seperti pasangan suami dan istri yang baru menikah tentu akan lebih banyak melakukan hubungan badan dibanding dengan pasangan suami dan istri yang telah menjalani usia pernikahan bertahun-tahun, belasan, atau bahkan puluhan tahun lamanya.
Namun berdasarkan sebuah studi yang diterbitkan oleh jurnal Archives of Sexual Behavior, melaporkan bahwa rata-rata orang dewasa di Amerika Serikat setidaknya melakukan hubungan badan sebanyak 54 kali dalam satu tahun. ini artinya orang Amerika Serikat yang masuk kategori usia dewasa, melakukan hubungan intim setiap satu kali dalam seminggu selama satu tahun. Kendati demikian hal ini bukan sebuah tolak ukur yang menjadi keharusan bagi pasangan suami istri atau pasutri.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi intensitas hubungan badan pasangan suami istri dipengaruhi oleh banyak faktor yang berbeda-beda seperti misalnya usia, kesehatan, kesibukan aktivitas, gaya hidup, tingkat libido alami, hingga kualitas hubungan pasutri secara keseluruhan. Hal ini pula yang menyebabkan hubungan intim pasutri akan berbeda-beda dalam satu rumah tangga dengan rumah tangga lainnya, seperti misalnya ada yang butuh melakukannya setiap 2 hari sekali, 3 sampai 4 kali dalam satu minggu, namun ada pula yang butuh melakukan hubungan badan suami istri 1 kali dalam satu bulan. Namun semakin tua usia pasutri, maka hubungan badan suami istri akan semakin jarang dilakukan karena gairah yang menurun secara alami.
Baca Juga: Ketahui Organ Reproduksi Wanita dan Fungsinya
Anggapan bahwa intensitas hubungan badan pasutri yang dilakukan semakin sering maka rumah tangganya akan semakin bahagia dan harmonis, tidak dapat dibenarkan serratus persen. Begitu pula dengan tanggapan bahwa pasutri yang jarang melakukan hubungan badan maka akan kurang harmonis dan bahagia.
Hal tersebut telah dibuktikan dalam sebuah studi jurnal bertajuk Social Psychology and Personality Science, yang dilakukan dengan survei selama 40 tahun terhadap peserta sebanyak 30 ribu orang Amerika Serikat. Hasilnya adalah pasangan yang diminta rutin berhubungan badan satu kali dalam satu minggu, tidak merasa lebih puas dan bahagia daripada waktu yang sebelunya. Hasil penelitian ini pun semakin memperkuat bahwa frekuensi berhubungan badan pasutri tidak dapat menjamin keharmonisan dan kebagiaan pasangan suami istri, karena ada faktor lain seperti kualitas komunikasi yang terbuka.
Meski tidak ada patokan yang mewajibkan pasangan suami istri melakukan hubungan intim dalam satu pekan, namun sebaiknya pasangan suami istri melakukan hubungan badan minimal satu kali dalam sepekan. Namun menurut pakar dating, sex, and relationship, Travey Cox, hal tersebut sangat minim sekali dan sebaiknya dilakukan secara ideal menurutnya yakni sebanyak 3 sampai 4 kali dalam seminggu.
Hubungan badan antara pasangan suami istri bukan hanya dapat membanun intimasi antar pasangan namun mampu memperbaiki mood dan imunitas tubuh. Hal ini dapat dibuktikan pada pasangan yang hanya melakukan hubungan intim enam kali dalam sebulan, kebanyakan akan memiliki mood yang jelek, temperament atau cepat marah, dan mudah tersinggung dengan apa yang dilakukan oleh pasangan, serta kurang memiliki semangat untuk bekerja.
Baca Juga: 10 Cara Mencegah Kehamilan
Selain mempertimbangkan durasi berhubungan badan, pasangan suami istri juga perlu memperhatikan hal lainnya seperti membuat jadwal dan membangun mood.
Membuat jadwal untuk melakukan hubungan intim memang terkesan baku dan kaku, namun merupakan hal yang penting untuk menghindari hilangnya momen penting terkoneksi dengan pasangan. Sebab rasa cinta dan keintiman yang sebelumnya membara, dapat memudar seiring waktu, yang berakibat gairah selama berdua semakin lama menjadi padam total tak terselamatkan, bahkan dapat berujung pada perceraian. Untuk itu sangat penting memiliki jadwal bercinta yang disepakati oleh keduanya.
Melansir situs Healthy Women, mengatur waktu berhubungan intim yang baik dapat membantu suami atau istri bersiap-siap secara fisik dan emosional, yang secara tidak langsung menjadi hal yang dinanti-nantikan. Selain itu membuat jadwal bercinta juga menunjukkan bahwa sepasang suami istri memang memprioritaskan hubungan intim selayaknya pekerjaan, hobi, teman, dan urusan lainnya. Hal inilah yang kemudian menciptakan rasa saling menghargai diantara pasangan suami istri.
Sementara itu, membangun mood atau suasana hati yang baik dan bahagia, dapat mempengaruhi hubungan intim suami istri. Namun jika pasangan tengah dalam situasi dan kondisi yang sangat lelah sehingga enggan melakukan hubungan intim, maka sampaikan penolakan secara halus yang dikomunikasikan dengan baik. Bukan menolak secara mentah-mentah. Untuk menyiasati agar hubungan tetap terjalin romantis dan penuh asmara, beberapa hal yang dapat menjadi alternatif selain berhubungan intim adalah dengan pergi berdua saja seperti nonton fim berdua, makan malam romantis, atau hanya sekedar saling berpelukan di atas ranjang.
Hubungan rumah tangga yang sudah berjalan dalam waktu yang cukup lama dengan usia yang kian bertambah, serta faktor lain seperti karir dan tekanan yang datang dari mana saja, juga dapat mempengaruhi frekuensi hubungan pasangan suami istri yang sehat.
Hal penting pada hubungan intim antara suami istri yang ingin memperoleh keturunan adalah dengan meningkatkan frekuensi hubungan badan. Meski hal ini tidak terjamin hasilnya, namun peluang istri untuk menjadi hamil akan meningkat ketika frekuensi hubungan badan lebih sering dilakukan. Pada sebuah survei yang dilakukan kepada 3.000 wanita, mereka yang rutin melakukan hubungan intim 4 kali dalam 1 minggu baru hamil di 6 bulan berikutnya. Namun ada pula yang cepat hamil meski hanya melakukan hubungan intim 2 sampai 3 kali setelahnya. Faktor lain yang juga perlu diperhatikan dalam berhubungan badan antara suami istri yang ingin memiliki anak adalah dengan memperhatikan kesehatan tubuh, baik istri maupun suami. Sebab jika hanya menimbang frekuensi hubungan intim, dikhawatirkan baik istri atau pun suami justru malah merasa tertekan saat melakukannya.
Baca Juga: Tanda -Tanda Hamil Muda dan Tips Menjaga Kehamilan Selama Pandemi
Jangan lupa selalu periksa kesehatan pasangan suami istri, yang dapat dilakukan dengan cara telekonsultasi melalui website atau aplikasi OkeKlinik, yang menghubungkan pasien dengan mitra atau rekanan penyedia jasa layanan kesehatan, yang sudah terlisensi medis di masing-masing bidangnya.