Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Fungsi Dextamine dan Efek Samping yang Perlu Anda Ketahui

Artikel dipublikasikan : 29 November 2021 15:52
Dibaca : 5810 kali

Obat dextamine dapat dikonsumsi oleh orang dewasa maupun anak-anak, sesuai dosis dan resep dokter. Berikut ini fungsi dextamine yang perlu diketahui. 

Obat dextamine bentuknya  tablet dan sirup. Obat ini mempunyai dua kandungan zat aktif, yakni  dexamethasone dan dexchlorpheniramine maleate. Fungsi dextamine adalah sebagai obat  anti radang, anti rematik, dan anti alergi. Dextamine juga bisa digunakan untuk mengobati demam parah, asma kronis, dan peradangan karena obat-obatan dan jenis peradangan lain.

Tergolong obat kortikosteroid

Dexamethasone yang merupakan salah satu kandungan  zat aktif pada dextamine ini tergolong dalam kategori obat kortikosteroid.  Apa itu kortikosteroid? Yakni golongan obat yang mengandung hormon steroid yang bermanfaat untuk menambah hormon steroid dalam tubuh, meredakan peradangan atau inflamasi, serta menekan kerja sistem kekebalan tubuh yang berlebihan. 

Secara alami kortikosteroid seperti cortisone atau hydrocortisone diproduksi oleh  kelenjar adrenal bagian terluar atau korteks. Sedangkan kortikosteroid dalam bentuk obat disebut kortikosteroid sintetis yang salah satunya adalah Dexamethasone.

Obat anti alergi

Sedangkan zat dexchlorpheniramine maleate adalah obat anti alergi yang memiliki fungsi untuk meredakan gejala alergi, demam, dan flu. Selain itu juga untuk mengobati gejala ruam kulit, mata berair, gatal pada area mata, hidung, tenggorokan, dan kulit, batuk, pilek, dan bersin. Cara kerjanya dengan memblokir zat histamin dari tubuh ketika sedang mengalami reaksi alergi.

Komposisi dan fungsi dextamine tablet 

Komposisi yang terkandung pada dextamine tablet, adalah :

  • dexamethasone 500 mcg 

  • dexchlorpheniramine maleate 2 mg 

Fungsi dextamine tablet adalah untuk perawatan dan pencegahan, serta pengobatan berbagai penyakit, kondisi dan gejala, seperti alergi, penyakit pernapasan, penyakit dermatologis, penyakit gastrointestinal, gangguan endokrin, gangguan hematologi, penyakit neoplastic, penyakit mata, dan gangguan ginjal. 

Dosis penggunaan obat dextamine tablet adalah:

  • Dosis untuk anak-anak sebanyak setengah tablet, diminum 3-4 kali dalam sehari.

  • Dosis untuk orang dewasa sebanyak satu tablet, diminum  4 kali dalam sehari.

Fungsi Dextamine sirup 

Dextamine sirup memiliki komposisi yang sama dengan dextamine tablet. Yakni: 

  • dexamethasone 500 mcg 

  • dexchlorpheniramine maleate 2 mg

Fungsi Dextamine sirup adalah untuk memblokir zat kimia yang diproduksi oleh sel dalam tubuh ketika tubuh Anda mengalami reaksi alergi atau histamine. Selain itu juga untuk mengurangi peradangan, serta beberapa kondisi medis terkait. 

Adapun kondisi yang dapat diobati dengan dextamine sirup, adalah alergi, demam alergi serbuk bunga, flu biasa, rinitis alergi tahunan dan musiman, rinitis vasomotor, konjungtivitis alergi, peradangan kulit, gatal atau ruam, ataxia telangiectasia, dan phimosis atau gangguan tertentu pada penis.

Dosis penggunaan dextamine sirup adalah :

  • Dosis penggunaan untuk anak usia 6-12 tahun adalah setengah sendok takar (2,5 ml), 3-4 kali dalam sehari.

  • Dosis penggunaan untuk dewasa adalah 1 hingga 2 sendok takar (5-10 ml), 4 kali dalam sehari.

Efek samping

Sebagaimana obat-obatan yang lain, dextamine mempunyai efek samping saat digunakan. Efek samping ini bisa berupa efek samping yang ringan dan dapat hilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari atau minggu setelah digunakan.

Atau efek samping yang tak kunjung hilang, seperti berupa mual dan muntah, mulut kering, reaksi alergi yang parah, muncul jerawat, dermatitis alergi, kejang, sakit perut, susah buang air besar, muncul bengkak (edema), sakit kepala, pusing, hidung tersumbat, perubahan suasana hati, seperti depresi atau perubahan kepribadian, kesulitan tidur, penglihatan kabur, gelisah, kadar kalium rendah, sehingga menyebabkan gejala mudah lelah dan lemas, kadar glukosa darah meningkat, tekanan darah meningkat, dan masalah buang air kecil. 

Selain itu efek samping yang lebih serius kemungkinan juga dapat terjadi, meskipun jarang terjadi.  Yakni merasa pusing dan lelah yang tidak biasa, gangguan pencernaan, sakit perut, mual, muntah darah, perubahan warna pada kotoran, darah pada urin, pendarahan atau memar yang bukan dari cedera, pembengkakan yang tidak biasa pada seluruh tubuh, atau terasa kembung pada area perut, infeksi dengan gejala seperti demam, nyeri otot, dan nyeri sendi.

Efek samping serius lainnya yang juga bisa terjadi, walaupun jarang, adalah serangan alergi yang parah seperti demam dan susah bernapas, kelainan endokrin atau hormonal yang meliputi mudah lelah, mual, perubahan warna kulit, dan pusing saat berdiri, infeksi sering terjadi karena penggunaan jangka panjang, gagal jantung kongestif dengan gejala: sesak nafas, kelelahan, kaki bengkak, dan detak jantung cepat, serta osteoporosis atau kondisi berkurangnya kepadatan tulang.

Segera hentikan pemakaian obat ini dan konsultasikan dengan dokter bila efek samping yang serius tersebut Anda alami ketika menggunakan obat dextamine. 

Interaksi Dextamine

Selain memahami fungsi dextamine, adalah penting untuk mengenal bagaimana interaksi obat ini dengan obat lain yang sedang digunakan secara bersamaan. Interaksi obat akan mengubah manfaat dan fungsi obat tersebut sehingga tidak dapat bekerja maksimal di dalam tubuh. 

Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan dextamine adalah obat Monoamin oksidase atau kelompok obat untuk mengatasi depresi. Interaksi obat yang akan terjadi berupa meningkatkan efek deksklorfeniramin sehingga berisiko menimbulkan efek samping yang berat. 

Selain itu juga pada obat penenang dan obat yang menimbulkan rasa kantuk lainnya. Saat dikonsumsi bersamaan dengan dextamine maka akan menimbulkan interaksi obat berupa berisiko menimbulkan depresi pada sistem saraf pusat.

Siapa saja yang dilarang menggunakan Dextamine?

Dextamine berbahaya bila digunakan oleh pasien yang memiliki riwayat alergi atau hipersensitif terhadap deksametason atau deksklorfeniramin. Selain itu juga terhadap pasien yang mengalami infeksi jamur yang luas dan parah, baru mendapat imunisasi dengan vaksinasi virus hidup, menderita penyakit infeksi akut, tukak lambung, osteoporosis, psikosis, atau psikoneurosis berat.

Perhatikan petunjuk pemakaian dextamine 

Dextamine tergolong obat keras, sehingga penggunaan obat tersebut harus sesuai dengan petunjuk dan resep dokter.  Sebelumnya dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan terlebih dahulu. 

Sementara itu, saat Anda menggunakan Dextamine juga penting untuk memperhatikan agar tidak  mengendara atau mengoperasikan mesin. Karena obat ini dapat menyebabkan rasa mengantuk sehingga dapat membuat Anda kehilangan konsentrasi saat menyetir dan mengoperasikan mesin. 

Para penderita penyakit jantung, hipertensi, diabetes, penyakit gagal ginjal, glaukoma sudut sempit, dan hipertrofi prostat juga harus berhati-hati ketika menggunakan obat dextamine. 

Sedangkan untuk ibu hamil tidak dianjurkan mengonsumsinya karena dapat melewati plasenta dan berpotensi mengganggu proses kehamilan. Bagi ibu menyusui juga tidak dianjurkan mengonsumsi dextamine, karena dapat muncul di dalam ASI.

Hal lain yang penting diperhatikan ketika sedang mengonsumsi dextamine adalah hindari berhenti minum obat secara mendadak, tanpa anjuran dokter. Ketika ingin menghentikan obat ini, kurangi dosisnya secara bertahap sampai bisa dihentikan sepenuhnya.

Anda dapat berkonsultasi dengan dokter secara online, melalui layanan telekonsultasi OkeKlinik. Unduh aplikasi ini di Play Store dan registrasi terlebih dahulu sebelum menggunakan layanan ini.

 
Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com