Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Gejala Sakit Lambung GERD yang Bikin Sesak Nafas, Seperti Sakit Jantung

Artikel dipublikasikan : 22 November 2022 17:33
Dibaca : 293 kali

Foto: Freepik

GERD atau gastroesophageal reflux disease merupakan penyakit asam lambung. Saat gejalanya muncul akan terasa sensasi terbakar pada dada sebelah kiri. Gejala sakit lambung atau GERD ini bikin sesak nafas yang mirip dengan gejala sakit jantung. Tapi, ini tentu saja berbeda.

Penulis : Sholahudin Achmad

Meskipun tidak mematikan seperti penyakit jantung, namun penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) juga penting untuk diobati. Penderita akan merasakan sensasi terbakar di dada atau heartburn, yang diakibatkan oleh naiknya asam lambung ke kerongkongan. 

Asam lambung naik atau penyakit asam lambung ini bisa dialami oleh orang dewasa dan anak-anak. Gejala yang dirasakan oleh penderita GERD kerap diduga sebagai serangan jantung atau penyakit jantung koroner. Yakni, sama-sama terasa nyeri di dada.

Gejala sesak nafas pada GERD dan sakit jantung 

Salah satu gejala GERD adalah sesak nafas. Hal ini terjadi karena  asam lambung yang naik ke kerongkongan dapat masuk ke paru-paru  dan menyebabkan jalan nafas membengkak. Pada umumnya ini terjadi ketika sedang tidur. 

Apa perbedaan sesak nafas akibat GERD dengan sakit jantung? Sesak nafas pada gejala serangan jantung biasanya diiringi dengan rasa nyeri yang sangat kuat di bagian dada, yang ditandai dengan dada terasa berat seperti tertekan atau tertindih.

Rasa nyeri dan tertekan ini juga dapat menyebar hingga perut bagian atas, bahu, punggung, tenggorokan, lengan, dan rahang. Selain itu, sesak nafas pada serangan jantung juga disertai dengan kondisi detak jantung tidak beraturan atau lebih cepat dari biasanya.

Sesak nafas yang muncul akibat serangan jantung adalah kondisi berbahaya yang perlu segera ditangani oleh dokter. Apabila terlambat diobati, serangan jantung dapat menyebabkan kematian.

Bedanya nyeri dada gejala  GERD dengan serangan jantung

Perlu dibedakan rasa nyeri akibat GERD dengan rasa nyeri akibat serangan jantung. Nyeri dada akibat GERD pada umumnya akan menjadi semakin parah setelah penderita melakukan beberapa aktivitas, seperti makan, membungkuk, berbaring, atau mengubah posisi yang dapat membuat asam lambung semakin naik. 

Sedangkan rasa nyeri dada akibat serangan jantung tidak disebabkan karena adanya aktivitas makan atau melakukan aktivitas dengan posisi membungkuk dan berbaring.  

Gejala nyeri dada pada saat serangan jantung pada umumnya menimbulkan rasa yang sangat tidak nyaman, seperti, dada rasanya seperti sedang ditekan dan diremas-remas. Sedangkan gejala nyeri GERD tidak separah itu. 

Untuk meredakan rasa nyeri akibat GERD, Anda bisa minum obat. Sebaliknya, minum obat tidak akan meredakan rasa nyeri dada saat serangan jantung.

Adapun gejala yang menyertai nyeri dada akibat GERD adalah perut kembung. Sedangkan nyeri dada akibat serangan jantung tidak disertai dengan gejala tersebut. 

Gejala lain yang membedakan GERD dengan serangan jantung 

Perbedaan gejala lainnya, pada penderita GERD terjadi rasa pahit di lidah, mulut terasa asam dan pahit,  perut kembung, begah,  mual,  muntah, hingga nafsu  makan berkurang. Sedangkan pada nyeri dada akibat serangan jantung, gejala  tersebut tidak terjadi.

Bisa dikatakan bahwa nyeri dada tidak selalu menjadi ciri-ciri gejala penyakit jantung. Karena dalam beberapa kasus serangan jantung ditemukan tanpa nyeri dada. 

Nyeri dada akibat serangan jantung lebih umum dialami oleh pria ketimbang wanita. Pada wanita, umumnya gejala serangan jantung adalah rasa sakit di lengan, leher, hingga rahang. 

Jadi, nyeri dada akibat serangan jantung atau gangguan jantung pada umumnya berupa dada terasa  seperti ditekan atau terbakar, rasa nyeri dada yang parah atau sensasi terbakar yang menjalar hingga ke punggung, leher, rahang, bahu, dan salah satu atau kedua lengan. 

Pada saat serangan jantung, rasa nyeri dada ini dapat berlangsung lebih dari beberapa menit, dan akan semakin buruk saat beraktivitas, dengan rasa nyeri muncul dan hilang, atau dengan intensitas yang bervariasi.  Nyeri dada ini juga  disertai sesak nafas, keringat dingin, pusing atau lemas, mual dan muntah.

Cara mengatasi sesak nafas akibat GERD

Sesak nafas yang dialami oleh penderita GERD dapat diatasi sendiri di rumah untuk meringankan gejalanya. Caranya adalah sebagai berikut : 

  • Duduk, posisi dada condong ke depan

Lakukan langkah ini. Duduklah dengan posisi sedikit mencondongkan dada ke depan. Posisi ini akan membantu mengatasi sesak nafas karena GERD. 

Gunakan kursi yang kokoh, lalu duduk dengan posisi kedua telapak kaki rata ke lantai. Condongkan dada ke depan, dan istirahatkan siku di lutut atau pegang dagu dengan tangan. Pastikan otot leher dan bahu tetap rileks. 

Tujuan dari posisi duduk dengan dada condong ke depan adalah untuk menciptakan sebanyak mungkin ruang di rongga dada agar Anda bisa kembali bernapas dengan nyaman.

  • Lakukan pernafasan bibir 

Bernafas dengan bibir merupakan teknik pernafasan yang dilakukan dengan cara menarik nafas melalui hidung selama 2 hitungan dengan membiarkan mulut tetap tertutup. Setelah itu, kerucutkan bibir Anda seperti sedang bersiul, dan hembuskan melalui mulut selama 4 hitungan.

Tujuan dari teknik pernafasan ini adalah untuk memperlambat pernafasan agar tidak bekerja terlalu keras setiap kali menarik dan menghembuskan nafas. Selain itu, bernafas dengan bibir i juga membantu melepaskan udara di paru-paru, sehingga udara segar bisa masuk.

  • Lakukan pernapasan diafragma

Cara melakukan pernapasan diafragma adalah dengan duduk di kursi dengan lutut ditekuk. Sementara itu, bahu, kepala, dan leher tetap rileks.

Letakkan tangan di perut, lalu tarik nafas perlahan melalui hidung dan rasakan perut Anda bergerak di bawah tangan. Kemudian, hembuskan nafas melalui mulut dengan bibir mengerucut. Saat menghembuskan nafas, kencangkan otot dan rasakan perut Anda masuk ke dalam.

Ulangi cara ini sekitar 5 menit sampai Anda dapat merasakan lebih mudah saat bernafas. 

  • Berdiri dengan menopang punggung

Teknik ini bertujuan untuk membuat jalur nafas menjadi rileks dan meredakan sesak nafas karena asam lambung. Caranya adalah dengan berdiri di dekat dinding dan sandarkan pinggul di dinding. Posisikan kaki selebar bahu, lalu letakkan tangan di paha. Setelah itu, condongkan tubuh ke depan dan ayunkan lengan di depan Anda.

  • Tidur dalam posisi santai

Posisi tidur untuk mengatasi sesak nafas karena asam lambung dapat dilakukan dengan dua pilihan. Pertama, berbaring miring lalu letakkan bantal di antara kepala dan kaki. Jaga agar posisi punggung tetap lurus. Kedua, Anda dapat berbaring telentang, lalu letakkan bantal di bawah kepala dan di bawah lutut.

Kedua posisi ini bertujuan untuk membuat tubuh dan jalan nafas terasa rileks, sehingga Anda lebih mudah untuk bernafas.

  • Gunakan kipas angin yang mengarah ke wajah

Mengarahkan kipas angin ke wajah juga bisa meringankan gejala sesak nafas akibat GERD. Pasang kipas angin dan  arahkan wajah Anda hingga nafas yang sebelumnya sesak menjadi lega. Kipas angin akan meniupkan udara sejuk yang membantu Anda mengatur nafas.

____________________  

Referensi: 

Healthline (2021), 9 Home Treatments for Shortness of Breath (Dyspnea).

Healthline (2019), Acid Reflux and Shortness of Breath.

Healthline (2020), Warning Signs of a Heart Attack.

Healthline (2019), Acid Reflux and Shortness of Breath.

Mayo Clinic (2021), Diseases & Conditions. Indigestion.

Mayo Clinic (2020), Symptoms. Shortness of breath.

WebMD (2020), Home Remedies for Shortness of Breath.

WebMD (2021), Symptoms of Heart Disease.

WebMD (2020), Heart Problems That Affect Your Breathing.

WebMD (2020), Indigestion.

Cleveland Clinic (2019), GERD (Chronic Acid Reflux).

Clarrett, D. M. & Hachem, C. (2018), Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). The Journal of the Missouri State Medical Association, 115 (3), pp. 214-218.

National Health Service UK (2020), Health A to Z. Shortness of Breath.

American Heart Association (2018), Heartburn or heart attack?

 
Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com