Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Hindari 10 Cara Diet yang Salah ini

Artikel dipublikasikan : 3 Januari 2022 20:38
Dibaca : 715 kali

Foto Ilustrasi by Jcomp/Freepik

Cara diet yang salah dapat membuat tubuh kekurangan vitamin, mineral, dan nutrisi penting lainnya sehingga dapat menyebabkan malnutrisi, kelelahan, dan sejumlah penyakit fisik dan psikologi. 

Obesitas dapat dialami oleh banyak orang. Di Indonesia, kasus obesitas terus meningkat trennya. Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilansir dari CNN, pada tahun  2007 prevalensi obesitas mencapai 10,5 persen, lalu pada 2011 meningkat menjadi 14,8 persen, dan tahun 2018 menjadi 21,8 persen. 

Jika terus dibiarkan, peneliti memprediksi, angka obesitas di Indonesia dapat mencapai 40 persen pada 2030. Atau 1 dari 2 orang Indonesia akan mengalami obesitas dalam  9 tahun ke depan.

Ancaman obesitas membuat sebagian orang melakukan diet. Namun sayangnya, diet yang dilakukan tidak sesuai dengan aturan, kondisi tubuh, dan petunjuk ahli. Sehingga cara diet yang salah tersebut malah menyebabkan tubuh kekurangan vitamin, mineral, nutrisi penting, kelelahan, dan sejumlah penyakit fisik dan psikologi.     

Cara diet yang salah tersebut juga terjadi di Amerika Serikat. Apalagi jumlah orang dewasa yang mengalami obesitas di sana, adalah lebih dari sepertiga jumlahnya. Mengutip Healthline, 36,5 persen orang dewasa di AS mengalami obesitas. Selain itu, 32,5 persen lainnya dari orang dewasa AS kelebihan berat badan. Sementara pada anak-anak usia 2-19 tahun, jumlah obesitas sekitar 17 persen atau 12,7 juta anak. Jadi,  1 dari 6 anak di AS mengalami obesitas, dan 1 dari 8 anak usia pra sekolah mengalami obesitas. 

10 kebiasaan diet yang salah di AS dari orang-orang yang ingin cepat menurunkan berat badan mereka,  sebagaimana dilansir dari WebMD, adalah sebagai berikut: 

  1. Mengandalkan diet keras 

Diet keras atau ketat dilakukan untuk menurunkan berat badan seberat 10 pon (4,5 kg) dalam waktu singkat. Kemudian rencana dietnya adalah hanya makan sup jeruk bali atau kubis setiap hari. Hal itu berarti kamu memangkas kalori harian menjadi kurang dari 1.000. Akibatnya, tentu saja, bobot turun. Namun saat kamu makan begitu sedikit kalori, kamu melatih metabolisme tubuhmu untuk melambat. Apa yang terjadi setelah diet selesai? Tubuh membakar kalori lebih lambat, dan kamu biasanya akan mendapatkan kembali tambahan berat badan.

  1. Melewatkan sarapan

Melewatkan sarapan tampak merupakan cara sederhana untuk mengurangi kalori. Tetapi tidak makan sarapan pagi dapat membuat kamu lapar sepanjang hari. Hal ini justru dapat menyebabkan ngemil yang tidak direncanakan di tempat kerja dan makan porsi besar saat makan siang. Itu malah mencetak jumlah kalori melonjak. Sarapan yang tinggi protein dan serat bisa menahan rasa lapar sepanjang hari. Faktanya, penelitian menunjukkan orang yang sarapan setiap pagi lebih mungkin untuk mempertahankan berat badan yang sehat.

  1. Tidak menghitung kalori setiap jajanan yang dimakan 

Mungkin kamu selalu menghitung kalori setiap kali makan. Tetapi bagaimana dengan semua camilan yang disantap? Ada sekantong kue kering di meja kerja, sepotong kue kecil di pesta, icip-icip rasa es krim anak-anak.  Semua dikunyah tanpa berpikir akan bertambah dan bisa menyabotase diet yang direncanakan dengan baik. Jika kamu serius menghitung kalori, kamu mungkin ingin menggunakan ponsel cerdas atau buku catatan untuk melacak setiap gigitan.

  1. Tidak ngemil sama sekali

Sementara ngemil tanpa berpikir dapat menambah ukuran pinggang, ngemil yang bijaksana dapat membuat hal yang sebaliknya. Orang yang makan beberapa kali dalam porsi kecil dan camilan sehari lebih mungkin untuk mengontrol rasa lapar dan menurunkan berat badan. Ngemil membantu menjaga metabolisme kamu tetap tinggi, terutama jika camilan itu kaya protein. Makan sedikit kacang adalah pilihan yang baik dan berprotein tinggi, dan penelitian menunjukkan orang yang ngemil kacang cenderung lebih ramping daripada mereka yang tidak.

  1. Mengenyangkan perut dengan makanan rendah lemak

Produk rendah lemak dapat memainkan peran penting dalam diet kamu. Tapi perlu diingat, bahwa rendah lemak tidak sama dengan rendah kalori, dan itu bukan izin untuk mengambil porsi kedua dan ketiga. Jika kamu memenuhi piring dengan kue rendah lemak, kamu mungkin akan makan lebih banyak kalori daripada jika kamu hanya makan sepotong kue biasa yang lebih kecil. Cara terbaik untuk mengetahui berapa banyak lemak, gula, dan kalori yang kamu dapatkan adalah dengan memeriksa label nutrisinya.

  1. Menyeruput terlalu banyak minuman tinggi kalori

Saat menghitung kalori, kebanyakan orang cenderung mengabaikan hitungan yang ada di dalam minuman. Beberapa cangkir kopi premium dan minuman beralkohol mungkin memiliki lebih dari 500 kalori, tapi, kalori dalam jus buah dan soda bisa bertambah dengan cepat.

  1. Minum air terlalu sedikit

Minum terlalu sedikit adalah salah satu cara diet yang salah dan seharusnya menjadi  paling sederhana untuk diperbaiki. Air sangat penting untuk membakar kalori. Jika kamu membiarkan diri terdehidrasi, metabolisme tubuh akan terseret, dan itu berarti penurunan berat badan lebih lambat. Jadi cobalah menambahkan segelas air untuk setiap makanan dan camilan.

  1. Menyingkirkan produk susu

Susu penuh lemak, keju, dan es krim adalah hal yang tabu bagi banyak pelaku diet, tetapi menghindari makanan olahan susu mungkin kontraproduktif. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tubuh membakar lebih banyak lemak ketika mendapat cukup kalsium dan menghasilkan lebih banyak lemak ketika kekurangan kalsium. Suplemen kalsium tampaknya tidak memberikan manfaat yang sama, jadi produk susu mungkin juga memiliki manfaat lain. Tetap berpegang pada pilihan susu tanpa lemak atau rendah lemak.

  1. Terlalu sering mampir ke resto siap saji

Layanan drive-thru di restoran siap saji nyaman setelah hari yang sibuk, dan kamu selalu dapat memesan salad atau pilihan lain yang lebih sehat. Tapi begitu sampai  di sana, dapatkah kamu menolak milkshake atau camilan lainnya? Dan jika kamu membiarkan diri menyantap makanan cepat saji sekali, itu bisa menjadi kebiasaan. Menurut sebuah penelitian jangka panjang, orang yang makan makanan cepat saji lebih dari dua kali seminggu mengalami kenaikan berat badan 10 kilogram dibandingkan mereka yang makan kurang dari sekali seminggu.

  1. Menetapkan tujuan yang tidak realistis

Mengatakan pada diri sendiri bahwa kamu  akan menurunkan berat badan 10 kg dalam minggu pertama diet, mungkin akan membuat dietmu gagal. Sebuah tujuan yang realistis sangat penting untuk diet yang sukses. Jika kamu tidak yakin apa tujuan diet  yang sesungguhnya,  bicarakan dengan ahli gizi. 

Efek cara diet yang salah

Cara diet yang salah atau diet yang tidak tepat jauh lebih luas daripada sekadar mengalami kegemukan karena tidak pernah diet. Diet yang kekurangan vitamin, mineral, dan nutrisi penting lainnya dapat menyebabkan malnutrisi, kelelahan, dan sejumlah penyakit fisik dan psikologis. 

Makan yang terlalu sedikit juga membuat tubuh akan menjadi sangat kurus. Kamu mungkin akan kehilangan banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Kamu mungkin akan kekurangan vitamin, seperti vitamin A, yang dapat menyebabkan kebutaan. Atau kekurangan vitamin C yang dapat menyebabkan penyakit kudis dan menyebabkan masalah gigi.

Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com