Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Ibu Cerdas, Cari Tahu Cara Menghitung Usia Kehamilan

Artikel dipublikasikan : 26 November 2021 08:37
Dibaca : 638 kali

Saat ini masih banyak wanita yang belum mengetahui cara menghitung usia kehamilan. Walaupun sebenarnya memang cukup sulit untuk dapat dipastikan secara akurat karena kita tidak tahu kapan tepatnya pembuahan terjadi.

Umumnya, untuk menghitung usia kehamilan, metode yang banyak digunakan saat ini yaitu dengan berpatokan kepada tanggal haid / menstruasi terakhir. Hari pertama haid terakhir (HPHT) dianggap sebagai hari pertama usia kehamilan.

Biasanya seorang wanita akan menjalani kehamilan 40 minggu atau sekitar 280 hari sejak HPHT. Anggapan bahwa HPHT sebagai hari pertama kehamilan dinilai cukup akurat, meskipun biasanya pembuahan baru mulai terjadi sekitar 11 – 21 hari setelah tanggal tersebut.

Cara Menghitung Usia Kehamilan

Mengetahui usia kehamilan sangat penting untuk memperkirakan waktu kelahiran. Ketika hari perkiraan lahir (HPL) sudah ditentukan, tanggal kelahiran bayi berada di rentang waktu antara dua minggu sebelum dan dua minggu setelah HPL.

Untuk menghitung usia kehamilan, berikut ini adalah metode yang bisa dilakukan:

  • Berdasarkan hari pertama haid terakhir (HPHT)

Salah satu cara populer yang dipakai untuk menghitung usia kehamilan adalah dengan menentukan tanggal menstruasi terakhir sebelum hamil. Metode ini dikenal dengan nama rumus Naegele. Cara ini dianggap cocok bagi para wanita yang memiliki siklus haid teratur 28 hari.

Mula-mula, tentukan tanggal HPHT kemudian tambahkan 40 minggu dari tanggal tersebut untuk menentukan perkiraan hari persalinan. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa kehamilan biasanya dijalani selama 9 bulan alias 40 minggu atau 280 hari. Dengan mengetahui perkiraan hari kelahiran bayi, maka usia kehamilan bisa diketahui.

Berikut simulasi perhitungannya:

  • Tentukan hari pertama haid terakhir (HPHT)

  • Tambahkan tujuh hari

  • Tambahkan satu tahun

  • Mundurkan tiga bulan

Jadi, bila HPHT tanggal 18 September 2021, perhitungannya menjadi:

  • 18 September 2021 + 7 hari = 25 September 2021

  • 25 September 2021 + 1 tahun = 25 September 2022

  • 25 September 2022 - 3 bulan = 25 Juni 2022

Berdasarkan rumus tersebut, perkiraan hari kelahiran bayi adalah tanggal 25 Juni 2022. Namun perlu diperhatikan, tanggal tersebut hanya perkiraan. Jadi, belum tentu bayi pasti akan lahir di tanggal tersebut. Bayi bisa saja lahir sebelum atau setelah tanggal perkiraan tersebut.

Baca Juga: Catat! Ini 10 Tanda Kehamilan Bayi Laki-laki

Meskipun mudah dan sering digunakan, namun metode ini tidak bisa diterapkan pada wanita yang yang memiliki siklus menstruasi tidak teratur ataupun tidak ingat kapan HPHT-nya.

  • Berdasarkan Tes USG

Pada kondisi dimana perhitungan manual berdasarkan HPHT dianggap tidak memberikan hasil yang akurat, misalnya jika haid tidak teratur, Anda dapat mengunjungi dokter untuk menentukan usia kandungan. Dokter kandungan akan melakukan pemeriksaan fisik dan USG transvaginal untuk menentukan usia kehamilan dengan lebih akurat.

Biasanya dokter kandungan akan melakukan tes USG untuk mengukur panjang bayi dari ujung kepala sampai pantat (tulang ekor) bayi.

Metode pemeriksaan ini disebut dengan crown rump length (CRL). Cara tersebut dapat dilakukan saat usia kehamilan sekitar 6 hingga 14 minggu. 

CRL dapat memberikan informasi yang lebih akurat tentang usia kandungan dibandingkan dengan menghitung usia kehamilan secara manual.

Pada dasarnya, semakin dini menjalani USG, akan semakin akurat usia kehamilan bayi.

Selanjutnya setelah usia janin memasuki 14 minggu, dokter akan menghitung:

  • Lingkar kepala

  • Diameter biparietal (ukuran tulang pelipis kiri dan kanan)

  • Pengukuran panjang femur (tulang paha)

Pengukuran di atas untuk menentukan perkembangan bayi di dalam rahim. 

Hasil USG dalam menghitung usia kehamilan lebih akurat jika dilakukan di masa awal kehamilan. Hal ini karena dalam beberapa minggu pertama, janin cenderung berkembang dengan kecepatan yang sama.

Namun seiring bertambahnya usia kehamilan, tingkat pertumbuhan janin bisa berbeda-beda. Pertumbuhan bisa cepat di bulan tertentu, namun bisa melambat di bulan berikutnya. Oleh karena itu, pemeriksaan USG yang dilakukan di trimester akhir kehamilan tidak ditujukan untuk menentukan usia janin, melainkan untuk memantau apakah janin tumbuh dengan baik.

Untuk menentukan usia kehamilan pun tidak cukup hanya dengan 1 kali USG saja. Dibutuhkan USG berkelanjutan untuk memastikan pertumbuhan janin berjalan normal sesuai usia kehamilannya atau tidak. Dengan begitu, perhitungan usia kehamilan menjadi lebih akurat.

Baca Juga: 10 Cara Mencegah Kehamilan

Usia kehamilan yang tepat dinyatakan dalam minggu, dan dibagi menjadi 3 trimester berdasarkan panduan American Obstetrician and Gynecologists (ACOG):

Rata-rata usia kehamilan dari mulai pembuahan sampai melahirkan adalah 40 minggu. Bayi yang lahir sebelum 37 minggu dianggap prematur dan bayi yang lahir setelah 42 minggu dianggap postmatur.

Mengapa setiap ibu hamil perlu mengetahui usia kehamilannya? Berikut ini beberapa manfaat mengetahui usia kehamilan, diantaranya:

  1. Menentukan jadwal tes

Mengetahui usia kehamilan membantu Anda menentukan jadwal berbagai tes kesehatan. Salah satunya, tes USG yang pertama kali harus dilakukan ketika kehamilan memasuki usia 6 minggu. Tes USG yang bertujuan untuk mengetahui usia kehamilan dan kondisi janin.

Selain itu, mengetahui usia kehamilan juga membantu dokter menentukan tes darah AFP. Tes darah AFP (Alpha fetoprotein) bertujuan untuk skrining risiko bayi cacat lahir dan idealnya dilakukan antara minggu ke-16 sampai 18.

  1. Menentukan Hari Perkiraan Lahir (HPL)

Mengetahui usia kehamilan juga dapat membantu dalam mengetahui hari perkiraan lahir (HPL). Saat mengetahui hari perkiraan lahir, Anda bisa menentukan perawatan ibu hamil yang diperlukan, seperti olahraga senam hamil. Untuk mengetahui usia kehamilan, biasanya ibu hamil akan dibantu oleh dokter atau bidan. Selain itu, memperkirakan usia kandungan akan membantu dokter memantau kehamilan Anda.

  1. Menentukan metode persalinan

Mengetahui usia kehamilan juga penting untuk merencanakan pilihan cara bersalin, baik melahirkan normal atau caesar.

Bagi ibu hamil yang berencana melahirkan caesar, mengetahui usia kehamilan dapat memprediksi kelahiran secara tepat. Karena jika salah menghitung usia kehamilan, dikhawatirkan menyebabkan tubuh janin yang belum siap sempurna terlahir ke dunia.

Bagi ibu yang berencana ingin bersalin dengan normal, mengetahui usia kehamilan juga sama pentingnya. Terutama jika Anda belum menunjukkan tanda-tanda mau melahirkan, padahal usia kehamilan sudah melewati batas (postmature).

Apakah Anda harus mencatat tanggal menstruasi setiap bulan? Apabila sedang merencanakan kehamilan, sebaiknya upayakan rutin mencatat jadwal haid dalam beberapa bulan terakhir. Kebiasaan ini bisa membantu untuk mengetahui masa subur sehingga memudahkan rencana kehamilan. Sekaligus, mempermudah Anda dalam menghitung usia kehamilan agar bisa memperkirakan waktu kelahiran bayi. Hal ini karena masa ovulasi, usia kehamilan atau kandungan, dan hari perkiraan lahir berhubungan dengan siklus menstruasi.

Menghitung usia kehamilan memang penting dan diperlukan untuk memperkirakan waktu kelahiran bayi. Cara yang paling umum digunakan adalah perhitungan HPHT dan pemeriksaan USG. Namun, hasil keduanya bisa jadi tidak sama, karena masing-masing memiliki kondisi yang berbeda untuk mendapatkan hasil akurat. Usia kandungan saat melahirkan juga bisa berbeda-beda pada setiap ibu hamil.

Baca Juga: Waspadai Anemia Pada Kehamilan

Namun jangan khawatir, konsultasi dengan dokter kandungan agar dapat terus memantau kehamilan Anda dan memberitahu Anda apabila Si Kecil sudah akan lahir. Itulah sebabnya, pemeriksaan kehamilan secara rutin ke dokter kandungan perlu dilakukan. Saat berkonsultasi ke dokter, Anda juga bisa meminta saran dokter terkait hal yang harus dilakukan maupun dihindari saat hamil

Semoga Ibu dan Si Kecil sehat selalu!

Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com