Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah
Imunoterapi atau disebut juga dengan imun-onkologi (IO) merupakan jenis pengobatan yang meningkatkan pertahanan alami tubuh bekerja dengan membantu sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan menghancurkan sel kanker.
Imunoterapi telah banyak digunakan untuk pengobatan kanker, salah satunya adalah Kanker Paru-paru Bukan Sel Kecil (KPBSK). Cara baru ini meningkatkan harapan hidup pasien-pasien kanker paru stadium lanjut menjadi lebih panjang dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Bukan hanya kanker paru-paru, pengobatan ini juga bisa meredakan gejala kanker lainnya, yaitu seperti:
Kanker kandung kemih
Kanker otak (tumor otak)
Kanker payudara
Kanker serviks dan kanker ovarium
Kanker kolorektal (usus besar)
Leukemia
Hal tersebut juga telah digunakan untuk pengobatan kanker kulit pada beberapa orang.
Persiapan sebelum melakukan Terapi Imun
Sebelum melakukan terapi imun, penting untuk mempersiapkan diri pasien dengan persiapan sebagai berikut:
Memberi Informasi Riwayat Penyakit
Sebelum memulai prosedur imunoterapi, penting untuk memberitahu dokter bahwa Anda memiliki sejumlah riwayat penyakit lainnya. Hal ini meliputi riwayat penyakit seperti:
Memiliki penyakit autoimun
Pernah menjalani transplantasi organ atau sel induk
Memiliki masalah pernapasan
Memiliki penyakit liver
Hamil atau menyusui
Pastikan untuk periksa ke dokter bagi yang ingin melakukan program hamil.
Istirahat yang cukup
Cara ini bisa menjadi persiapan yang dilakukan sebelum imunoterapi. Anda harus mencoba untuk tidur setidaknya minimal 7 jam sehari.
Jika tidak tidur cukup secara teratur, sistem tubuh bisa tegang. Sehingga, hal ini membuat kita rentan terhadap pilek, flu, dan infeksi lainnya.
Olahraga ringan secara teratur
Sebelum melakukan terapi imun, olahraga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Olahraga ringan yang aman dilakukan oleh penderita kanker seringkali membantu, namun pastikan untuk berbicara dengan dokter tentang berapa banyak olahraga yang Anda butuhkan dan olahraga jenis apa yang paling sesuai.
Hindari stres dan konsumsi makanan bergizi
Orang yang berada dalam kondisi stres dapat meningkatkan hormon kortisol yang akan berdampak negatif pada sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, hindarilah stress untuk dapat melakukan kegiatan yang membebani pikiran sebelum melakukan imunoterapi. Perbanyaklah mengkonsumsi makanan bergizi seperti makanan tinggi protein sayur dan juga buah-buahan.
Menjaga kebersihan diri
Untuk dapat melawan sel kanker saat proses imunopatologi diberikan, sistem kekebalan tubuh harus selalu dijaga. Maka dari itu, persiapan yang perlu dilakukan yaitu dengan menjauhkan diri dari tempat-tempat yang ramai atau yang rentan terkena penyakit menular. Anda harus memastikan untuk sering mencuci tangan dan menjaga kebersihan diri dimanapun berada.
Cara pemberian Imunoterapi
Sebagai jalan alternatif, imunoterapi dapat diberikan melalui tabung plastik panjang ke pembuluh darah di dada. Hal ini dikenal juga sebagai port-a-cath atau power-port. Obat yang dimasukkan ke dalam tubuh akan lebih cepat terproses.
Pada umumnya, cairan, obat-obatan dan nutrisi yang diberikan melalui infus tersebut dilakukan di rumah sakit. Terapi imun dapat digunakan untuk meningkatkan kekebalan tubuh pada manusia dengan cara merangsang sel imun.
Obat imunoterapi telah terbukti dapat bekerja untuk jangka waktu tertentu bahkan setelah pengobatan dihentikan, menurut American Lung Association. Tetapi, proses pengobatan ini tidak dapat secara instan dan memerlukan proses yang panjang. Beberapa pasien mungkin akan membutuhkan proses lebih lama atau lebih singkat, tergantung pada jenis kankernya.
Jenis-Jenis Imunoterapi
Ada beberapa jenis imunoterapi untuk pasien kanker yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien. National Cancer Institute mengatakan bahwa jenis-jenis imunoterapi itu antara lain:
Terapi Sel-T
Terapi transfer sel-T adalah perawatan yang meningkatkan kemampuan alami sel-T untuk melawan kanker. Ini merupakan tipe pengobatan berupa sel kekebalan yang diambil dari tumor atau benjolan pada tubuh. Sel yang paling aktif melawan kanker akan dipilih atau diubah di laboratorium untuk menyerang sel kanker yang paling baik. Jumlah sel yang diambil akan cukup besar. Jika telah berhasil diproses di laboratorium, maka sel tersebut akan dimasukkan kembali ke dalam tubuh melalui jarum di pembuluh darah. Terapi transfer sel-T juga biasa disebut dengan terapi sel adopsi imunoterapi adopsi, atau terapi sel imun.
Terapi transfer sel-T juga bisa disebut terapi sel adopsi, imunoterapi adopsi, atau terapi sel imun.
Antibodi Monoklonal
Antibodi monoklonal adalah protein sistem kekebalan tubuh yang dibuat di laboratorium dan dirancang untuk mengikat target spesifik pada sel kanker. Beberapa antibodi monoklonal menandai sel kanker sehingga lebih baik dilihat untuk dihancurkan oleh imun kekebalan tubuh. Di samping itu, imunoterapi antibodi monoklonal juga biasa disebut dengan antibodi terapeutik.
Pengobatan Vaksin
Ini merupakan proses yang dilakukan dengan menyuntikkan vaksin pada tubuh untuk melawan kanker. Melalui cara ini sistem kekebalan tubuh akan meningkat dalam mencegah timbulnya kanker ke organ lain. Pengobatan vaksin merupakan hal yang berbeda dengan vaksin yang membantu mencegah penyakit.
Modulator Sistem Kekebalan
Immunotherapy jenis ini dapat mempengaruhi bagian tertentu dari sistem kekebalan tubuh. Walaupun cara yang lain mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dengan cara yang lebih umum. Dikutip dari penelitian yang telah diterbitkan oleh Cancer Research Institute di Amerika, metode imunoterapi ini telah dilakukan selama setahun lebih dulu untuk penyintas kanker paru. Penelitian lain yang diterbitkan oleh University of Wollongong, Australia pada 2019 juga menyatakan bahwa tingkat kelangsungan hidup keseluruhan rata-rata dari terapi imunoterapi jenis ini dapat mencapai hingga 30 bulan.
Protein Sitokin
Sitokin merupakan sekelompok protein dalam tubuh yang berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Senyawa interferon dan interleukin merupakan jenis sitokin yang ditemukan dalam tubuh. Versi buatan manusia tersebut telah dikembangkan oleh para ilmuwan untuk mengobati beberapa jenis kanker melalui imunoterapi. Untuk mengetahui jenis imunoterapi apa yang terbaik untuk Anda coba maka cobalah untuk bertanya pada dokter yang merawat agar mereka bisa memberikan solusi dan merekomendasikan jenis imunoterapi apa yang sesuai dengan kondisi masing-masing.
Efek Samping Imunoterapi
Bukan hanya kemoterapi, tetapi imunoterapi juga punya efek samping pada tubuh titik berikut merupakan beberapa efek samping yang mungkin dirasakan dari immunotherapy, antara lain:
1. Gangguan pencernaan
Pada umumnya, efek samping, terapi dapat menyebabkan berat badan menurun rambut rontok dan badan mudah lelah. Namun untuk imunoterapi memiliki efek samping yang lebih ke masalah kulit dan gangguan pencernaan.
Masalah umum yang terjadi yaitu meliputi diare, sembelit hingga rasa tidak nyaman di perut. Beberapa orang juga merasakan kehilangan nafsu makan yang signifikan
2. Nyeri sendi
Kemungkinan efek samping berikutnya dengan melakukan imunoterapi yaitu nyeri sendi. Pada umumnya, tubuh akan mudah terasa lelah dan pegal sepanjang hari. Walaupun begitu tetapi efek samping lain yang lebih serius dan lebih jarang terjadi pada pasien atau penyintas kanker dari imunoterapi ini.
3. Reaksi infus
Sebuah studi yang diterbitkan oleh American Cancer Society menyatakan bahwa terdapat beberapa jenis efek samping yang dapat dirasakan bagi para penyintas imunoterapi. Sejumlah orang mungkin mengalami efek sampingnya yaitu berupa reaksi infus saat mendapatkan obat ini. Hal tersebut merupakan reaksi alergi yang gejalanya dapat berupa:
Demam
Menggigil
Kemerahan pada wajah
Ruam
Kulit gatal
Pusing
Napas mengi
Kesulitan bernapas
Apabila anda memiliki gejala-gejala tersebut setelah melakukan immunotherapy, penting untuk segera memberitahukan kepada dokter atau perawat yang bertugas.
4. Mempengaruhi organ lain
Imunoterapi bekerja dengan cara menghilangkan salah satu perlindungan pada sistem kekebalan tubuh. Tidak jarang sistem kekebalan tubuh mulai menyerang bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan masalah serius atau bahkan mengancam jiwa. Bagian yang terpengaruh tersebut bisa berakibat pada usus, hati, kelenjar pembuat hormon, ginjal atau organ lainnya.
5.Menyerang sel sehat
Pengobatan immunotherapy juga bisa menyerang sel sehat di dalam tubuh. Hal tersebut menjadi efek samping lainnya yang mungkin dirasakan oleh sebagian penderita kanker.
________________________
Referensi :
https://www.roycastle.org/about-lung-cancer/treatments/immunotherapy/
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4367607/
https://www.mskcc.org/cancer-care/types/lung/treatment/immunotherapy
https://lcfamerica.org/research-grants/immunotherapies/developments-immunotherapis-lung-cancer/
https://www.lung.org/lung-health-diseases/lung-disease-lookup/lung-cancer/patients/treatment/types-of-
treatment/immunotherapy
https://www.cancerresearch.org/immunotherapy/cancer-types/lung-cancer
https://www.cancer.org/cancer/lung-cancer/treating-non-small-cell/immunotherapy.html