Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah
Foto : Freepik
Sleep call adalah panggilan telepon sepanjang malam, sampai ketiduran, yang dilakukan oleh pasangan yang terpisah jarak. Meski romantis, tapi kebiasaan ini dapat berdampak buruk. Apa saja bahaya sleep call bagi kesehatan?
Penulis : Sholahudin Achmad
Sejak ditemukan pertama kalinya oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1876, hingga kini pesawat telepon telah mengalami banyak perkembangan, sebelum akhirnya menjadi smartphone.
Fungsi dan perannya pun berubah. Smartphone tak lagi semata-mata hanya digunakan untuk berbicara dengan seseorang dari jarak jauh. Namun, smartphone memiliki peran yang beragam.
Munculnya fenomena sleep call, tak lepas dari perkembangan teknologi telepon itu sendiri. Fitur video call yang ada pada smartphone mendorong orang untuk melakukan sleep call dengan panggilan video.
Apa itu sleep call ?
Sleep call adalah panggilan telepon yang dilakukan sepanjang malam oleh pasangan yang terpisah jarak, hingga keduanya tertidur. Sleep call biasanya menggunakan fitur video call. Tapi, ada juga yang cukup dengan panggilan suara saja.
Tren ini muncul di kalangan anak muda dan pasangan suami istri yang terpisah jarak. Biasanya, sleep call dilakukan pada malam hari, sebelum tidur. Sleep call ini dilakukan dengan membiarkan sambungan telepon tetap menyala sepanjang malam, hingga bangun tidur keesokan paginya.
Tren ini juga kian meningkat di tengah ramainya penggunaan aplikasi kencan online. Selain itu, tren ini juga marak pada saat pandemi COVID-19 yang membatasi interaksi tatap muka.
Manfaat sleep call
Jeff Hancock, seorang profesor komunikasi dari Stanford University, seperti dikutip dari The Atlantic, mengatakan bahwa tidur sambil mengobrol melalui panggilan suara atau video menunjukkan komitmen seseorang. Hal ini menandakan bahwa waktu, energi, dan teknologi yang dimiliki oleh seseorang yang sedang melakukan sleep call akan dihabiskan bersama pasangannya.
Meski tidak memberikan interaksi sebagaimana ketika bertemu tatap muka, namun sleep call dapat membantu mempertahankan suatu hubungan.
Menjalin komunikasi yang lebih intens
Pasangan yang menjalani hubungan jarak jauh sering memanfaatkan waktu di malam hari, terutama sebelum tidur, untuk melakukan sleep call. Manfaatnya adalah untuk menciptakan suasana yang lebih intim dan hangat, setelah seharian bekerja atau melakukan aktivitas masing-masing.
Video call yang memperlihatkan wajah masing-masing juga akan menciptakan suasana kedekatan, nyaman, dan penuh kasih. Meski tidak bertemu secara langsung, namun sleep call dengan fitur video call yang intens dapat bermanfaat untuk meningkatkan keharmonisan dalam hubungan jarak jauh.
Menghindari kesalahpahaman
Selain itu, komunikasi yang dilakukan oleh pasangan yang menjalani hubungan jarak jauh kerap diwarnai dengan kesalahpahaman. Pesan tertulis lewat WhatsApp kadang tidak jelas dan menimbulkan kesalahpahaman. Komunikasi melalui pesan singkat tersebut dapat dimaknai secara berbeda maknanya oleh orang lain.
Studi menunjukkan bahwa berkomunikasi dengan pesan singkat lebih banyak menyebabkan kesalahpahaman dibandingkan dengan komunikasi lewat panggilan telepon atau percakapan langsung.
Jadi, sleep call juga bermanfaat untuk menghindari kesalahpahaman.
Bahaya sleep call bagi kesehatan
Namun, meski bermanfaat dalam menjaga hubungan agar awet dan harmonis, di sisi lain sleep call juga bisa berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan. Berikut ini beberapa bahaya sleep call bagi kesehatan yang perlu Anda ketahui:
Waktu tidur berkurang
Pasangan yang melakukan sleep call sebelum tidur biasanya akan menunda-nunda waktu tidur hingga larut malam. Padahal kebiasaan tidur larut malam ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Berbagai penyakit serius dari dampak kurang tidur adalah terserang penyakit jantung, serangan jantung, gagal jantung, detak jantung tak teratur, tekanan darah tinggi, stroke, dan diabetes.
Berkurangnya waktu tidur juga akan membuat Anda mengantuk di pagi hari. Waktu tidur yang berkurang ini tentunya menurunkan kualitas tidur dan menyebabkan penurunan performa kerja.
Produksi hormon melatonin terhambat
Cahaya biru yang dipancarkan dari smartphone saat melakukan panggilan video sebelum tidur dapat menghambat produksi melatonin. Melatonin adalah hormon yang dilepaskan tubuh untuk mengendalikan siklus tidur-bangun dan membantu tubuh terlelap di malam hari.
Saat produksi melatonin terhambat, pelaku sleep call bisa mengalami insomnia, kelelahan saat beraktivitas di siang hari, hingga mudah marah.
Medan elektromagnetik yang dihasilkan ponsel berpotensi menjadi karsinogen (zat pemicu kanker) bagi tubuh manusia menurut International Agency for Research on Cancer (IARC) seperti dikutip dari laman WHO.
Menurut beberapa pakar, sifat karsinogenik ini terutama dapat meningkatkan risiko tumor dan kanker pada kepala, tempat biasa ponsel dipegang.
Walau belum ada studi yang benar-benar meneliti dampaknya, menghindari tidur dekat ponsel tentu bisa membantu mengurangi risiko penyakit serius ini.
Selain berbahaya bagi kesehatan, sleep call juga akan meningkatkan risiko keselamatan pelakunya. Terganggunya waktu tidur atau berkurangnya waktu tidur seseorang akan memberikan efek buruk pada pagi harinya.
Sleep call dapat membuat Anda menjadi kurang tidur dan mengantuk keesokan harinya. Hal ini membuat munculnya rasa ngantuk di saat sedang bekerja. Dalam banyak kasus, masalah ngantuk di tempat kerja dapat menyebabkan kecelakaan kerja yang berakibat fatal atau merenggut nyawa manusia.
Dilansir dari Webmd, dampak kurang tidur menyebabkan beberapa kecelakaan kerja yang berakibat fatal, seperti misalnya, kasus kecelakaan nuklir tahun 1979 di Three Mile Island, tumpahan minyak besar-besaran Exxon Valdez, krisis nuklir 1986 di Chernobyl, dan lain-lain.
Selain kecelakaan kerja, dampak kurang tidur bagi tubuh juga menghilangkan konsentrasi saat mengemudi di jalan raya. Sebagian besar kecelakaan lalu lintas terjadi karena pengemudi mengantuk saat menyetir kendaraan mereka.
Meningkatkan risiko kebakaran
Sleep call akan membuat Anda membiarkan smartphone dalam kondisi menyala dan melakukan panggilan sepanjang malam. Hal ini seringkali dilakukan sembari mengisi daya baterai ponsel di dekat ranjang.
Masalahnya, ponsel yang dipakai untuk sleep call sambil mengisi daya baterainya akan meningkatkan suhu ponsel Anda menjadi lebih cepat panas. Sementara itu, bantal, selimut, atau kasur yang menyerap panas juga dapat membuat suhu ponsel makin panas.
Kondisi ini berbahaya sekali, karena akan membuat ponsel tersebut meledak dan mengakibatkan kebakaran di kamar tidur Anda. Apalagi bila di sekitar ponsel yang meledak tersebut terdapat barang-barang yang mudah terbakar.
Tips
Agar mengurangi resiko bahaya sleep call, beberapa tips ini mungkin bisa Anda pertimbangkan:
Mengatur jadwal untuk menelepon pasangan. Tentukan kapan waktu Anda memulai dan mengakhiri panggilan.
Setelah selesai melakukan panggilan, segera matikan seluruh gadget dan jangan tergoda untuk berselancar di dunia maya, supaya Anda langsung tertidur.
Jadwalkan tidur dan bangun di waktu yang sama setiap harinya, tak terkecuali di akhir pekan.
Singkirkan semua gadget dari tempat tidur sebelum terlelap.
Gunakan waktu santai, seperti istirahat makan siang, untuk menyapa pasangan. Hal ini dapat membatasi durasi sleep call di malam hari.
_________________________
Referensi :
Peters, Brandon, Very Well Health (2022), Why You Should Not Sleep With Your Cell Phone at Night
Fietze, I., et al. (2022). The Interplay Between Poor Sleep and Work-Related Health. Frontiers in Public Health. doi: 10.3389/fpubh.2022.86675.
Victoria State of Government (2022). Better Health Channel. Sleep Hygiene.
Cleveland Clinic (2022). Why You Should Ditch Your Phone Before Bed.
Lindberg, S. Healthline (2019). How to Up Your Relationship Intimacy with Pillow Talk.
Patrick, W. Psychology Today (2021). The Best Topics to Maintain Long-Distance Relationships.
Pacheco, D. Sleep Foundation (2022). How Electronics Affect Sleep.
Suni, E. Sleep Foundation (2022). Technology in the Bedroom.
Cray, K. (2020). The Couples Who Sleep ‘Together’ Over Video Chat. The Atlantic.
Cleveland Clinic. (2022), 3 Reasons to Ditch Your Phone Before Bed.
WHO. (2014), Electromagnetic fields and public health: mobile phones.