Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Inilah Ciri-Ciri Disentri Mulai Sembuh

Artikel dipublikasikan : 27 Oktober 2021 18:05
Dibaca : 10857 kali

Penyakit disentri disebabkan oleh infeksi bakteri atau parasit yang dapat menular dan meningkat parah apabila tidak ditangani dengan tepat. Kenali gejala disentri dan bagaimana ciri-ciri disentri mulai sembuh.  

Penyakit disentri dapat menyerang siapa saja, mulai dari balita hingga lansia. Bagaimana penyakit ini muncul, gejala, pengobatan, serta ciri-ciri disentri mulai sembuh penting untuk diketahui. Sehingga dengan begitu Anda tidak sampai mengalami disentri yang parah. 

Disentri berbeda dengan diare yang dapat sembuh dengan sendirinya. Adapun pemnyakit disentri memerlukan penanganan dan pengobatan yang tepat agar pasien dapat sembuh dan tak mengalami komplikasi. Ciri-ciri disentri mulai sembuh akan terlihat dalam waktu 3-7 hari setelah penyakit ini mulai menyerang. 

Penyakit disentri sendiri terjadi karena adanya peradangan usus atau infeksi pada usus yang menyebabkan diare berair disertai darah dan lendir.   

Jenis disentri 

Sebelum mengetahui ciri-ciri disentri mulai sembuh, perlu dikenali jenis disentri yang  terbagi menjadi dua jenis. Yakni :

  1. Disentri basiler

  2. Disentri amuba

Penyebab disentri 

Penyebab disentri basiler pada umumnya  adalah infeksi bakteri shigella. Namun, juga bisa disebabkan oleh bakteri Campylobacter, E. coli, dan Salmonella. 

Sedangkan penyebab disentri amuba adalah infeksi parasit bersel satu yang disebut dengan Entamoeba histolytica. Tempat-tempat yang sanitasinya buruk dapat menjadi tempat berkembang biaknya amuba dan menjadi daerah penularan penyakit ini. Disentri amuba dapat menjadi parah, menimbulkan komplikasi pada organ hati berupa abses hati. 

Baca Juga: Cara-cara Mencegah Disentri Secara Alami

Gejala disentri

Gejala disentri pada umumnya dapat dilihat melalui ciri-ciri atau tanda berupa diare disertai darah atau lendir. Selain itu, juga disertai dengan gejala demam, mual, muntah, dan kram seta nyeri perut. 

Pada disentri yang disebabkan oleh bakteri basiler, gejala tersebut timbul dalam waktu 1-7 hari setelah penderita terinfeksi bakteri. Gejala disentri basiler akan berlangsung selama 3-7 hari. 

Sedangkan pada disentri yang disebabkan oleh amuba, gejalanya dapat timbul setelah 10 hari penderita terinfeksi amuba. Gejala yang dirasakan oleh penderita adalah demam menggigil, hilang nasfsu makan, penurutan berat badan, nyeri saat buang air besar, serta pendarahan pada dubur. 

Komplikasi Disentri

Disentri tidak bis dianggap sepele, karena penyakit itu dapat menimbulkan beberapa komplikasi terhadap tubuh. Komplikasi yang bisa terjadi diantaranya adalah sindrom hemolitik uremik akibat bakteri Shigella dysenteriae yang menghasilkan toxin yang merusak sel darah merah. 

Selain itu, bisa juga terjadi infeksi darah, yang umumnya dialami penderita dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah, seperti HIV/AIDS atau kanker.

Abses hati yang disebabkan oleh disentri amuba juga  dapat menyebar masuk ke dalam paru-paru dan otak. 

Post infectious arthritis akibat infeksi bakteri Shigella flexneri juga dapat menimbulkan komplikasi dan dirasakan dalam waktu beberapa bulan bahkan dalam hitungan tahun setelah mengalami disentri. Gejala yang dirasakan antara lain adalah iritasi mata, nyeri sendi, dan rasa nyeri saat buang air kecil.

Diagnosis disentri

Sebelum melakukan pengobatan atas gejala disentri yang timbul, dokter perlu melakukan diagnosis terhadap pasien. Diagnosis disentri dilakukan dengan cara melakukan wawancarai medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang apbila diperlukan. 

Pemeriksaan penunjang dapat berupa pemeriksaan sampel feses pasien. Jika didapatkan komplikasi disentri amuba berupa abses hati maka perlu dilakukan  pemeriksaan sampel darah dan USG perut. Selain itu, pemeriksaan kolonoskopi juga bisa dilakukan untuk mengetahui kondisi usus besar penderita. 

Baca Juga: Ketahui Penyebab Disentri Sedari Dini

Pengobatan disentri

Pengobatan yang diberikan dokter terhadap pasien disentri dapat berupa pemberian cairan secara oral maupun intravena agar pasien tidak mengalami dehidrasi setelah mengalami diare. Selain itu, juga dapat diberikan obat anti nyeri untuk mengurangi nyeri dan rasa tidak nyaman, obat untuk meredakan kram perut dan diare, dan obat antibiotik. 

Ciri-ciri disentri mulai sembuh

Setelah pengobatan diberikan terhadap pasien disentri, maka akan terlihat ciri-ciri disentri mulai sembuh. Ciri-ciri ini cukup mudah diamati. Yaitu terjadi pengurangan frekuensi diare pada penderita. Buang-buang air yang biasanya mencret akan berkurang frekuensinya. 

Feses atau kotoran saat buang air besar juga akan terlihat lebih padat. Selain itu feses juga tidak terlihat bercampur darah. 

Ciri-ciri disentri mulai sembuh pada penderita terasa suhu tubuh mulai normal atau tidak merasakan demam lagi. Hal itu juga akan mempengaruhi selera makan yang akan meningkat. Sementara pada anak-anak akan terlihat mereka akan menjadi kembali aktif bermain seperti sedia kala. 

Faktor risiko munculnya disentri

Kurangnya kedisiplinan dalam menjaga kebersihan diri dan lingkungan akan meningkatkan faktor risiko munculnya bakteri dan amuba penyebab disentri. Kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dan mencuci tangan setelah buang air besar adalah penting dilakukan dengan disiplin untuk menghindari disentri. 

Parasit atau bakteri penyebab disentri juga dapat menempel pada bahan-bahan makanan seperti sayuran, buah, daging, dan sebagainya. Bahan-bahan makanan yang terkontaminasi parasit atau bakteri penyebab disentri itu apabila masuk ke dalam mulut maka akan menimbulkan disentri.  

Selain itu, air yang terkontaminasi oleh kotoran manusia apabila digunakan untuk keperluan sehari-hari dapat menjadi faktor resiko penularan disentri.  Daerah-daerah permukiman  yang tidak cukup memiliki air bersih, dan lingkungan tempat tinggal yang terkontaminasi oleh limbah juga memiliki potensi menularkan bakteri penyebab disentri. Oleh karena itu, lingkungan di sekitar tempat pembuangan sampah dan limbah perlu ditata sedemikian rupa. 

Penggunaan pupuk untuk tanaman yang berasal dari kotoran manusia juga dapat menjadi faktor risiko serangan bakteri penyebab disentri.

Pencegahan Disentri

Bakteri penyebab disentri dapat menular kepada orang lain yang melakukan kontak dengan penderita disentri. Oleh karena itu, beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam pencegahan penularan disentri adalah dengan mengindari kontak langsung dengan pengidap disentri. 

Pakaian, handuk, peralatan makan, yang dipakai oleh penderita disentri dapat menularkan bakteri penyakit ini, maka dari itu harus dihindari pemakaian bersama barang-barang tersebut, Gunakan air panas saat mencuci pakaian pengidap disentri.

Mencuci tangan dengan air dan sabun harus menjadi kebiasaan, disiplin, terutama sebelum makan, memasak, menyiapkan makanan, setelah buang air besar, serta mengganti popok bayi. 

Akan lebih baik bila dapat menghindari memakan buah-buahan yang dikupas oleh orang lain. 

Hindari tertelan air ketika berenang di fasilitas umum. Dan hindari es batu yang dijual sembarangan oleh karena kemungkinan terkontaminasi kuman.

Bila dirasakan ciri-ciri disentri mulai sembuh, sebaiknya Anda tetap selalu menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan, terutama dalam penggunaan air bersih, toilet dan kamar mandi.  Selalu bersihkan toilet dengan disinfektan setiap selesai digunakan. Pastikan air yang telah dimasak hingga mendidih dan air di botol yang masih tertutup rapat yang selalu Anda konsumsi setiap hari. 

Baca Juga: Waspada! Disentri Sebabkan Komplikasi Penyakit Ini

Anda dapat berkonsultasi dengan dokter melalui fitur chat dan video call di platform layanan kesehatan OkeKlinik untuk mendapatkan saran-saran profesional dari ahlinya, baik mengenai penyakit disentri maupun penyakit lainnya. 

 
Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com