Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah
Insomnia adalah gangguan tidur umum. Penderita biasanya mengalami susah tidur, susah untuk terlelap tidur, atau bangun tengah malam dan tidak dapat tidur lagi. Hal ini mungkin akan menyebabkan rasa lelah saat bangun tidur. Insomnia itu apa penyebabnya, mari kita bahas di sini.
Kebutuhan tidur masing-masing orang dewasa itu bervariasi lamanya, namun pada umumnya berkisar tujuh hingga delapan jam dalam semalam. Apabila kurang dari itu, bisa dikategorikan mengalami gangguan tidur atau insomnia. Jadi pengertian insomnia itu apa ?
Dilansir dari WebMD, insomnia adalah gangguan tidur di mana kamu mengalami kesulitan tidur dan atau tetap tidur. Kondisi ini bisa bersifat jangka pendek (akut) atau bisa berlangsung lama (kronis). Atau mungkin juga datang dan pergi.
Insomnia akut berlangsung dari 1 malam hingga beberapa minggu. Insomnia bersifat kronis bila terjadi minimal 3 malam dalam seminggu selama 3 bulan atau lebih.
Insomnia itu apakah hanya melemahkan tingkat energi dan suasana hati? Tidak itu saja! Pada umumnya, insomnia juga melemahkan kesehatan, kinerja, dan kualitas hidup seseorang.
Gejala insomnia meliputi kesulitan tidur di malam hari, bangun di malam hari, bangun terlalu pagi, tidak merasa cukup istirahat setelah tidur malam, kelelahan atau kantuk di siang hari, iritabilitas, depresi atau kecemasan, kesulitan memperhatikan, fokus pada tugas atau mengingat, meningkatnya kesalahan atau kecelakaan, dan kekhawatiran yang berkelanjutan tentang tidur.
Insomnia bisa menjadi kemungkinan dari masalah utamanya, tetapi mungkin juga terkait dengan kondisi lain. Insomnia kronis biasanya merupakan akibat dari stres, peristiwa kehidupan atau kebiasaan yang mengganggu tidur.
Berikut ini penyebab umum dari insomnia kronis yang perlu diketahui.
Kekhawatiran berlebihan terhadap pekerjaan, karir, sekolah, kesehatan, keuangan, atau keluarga dapat membuat pikiran kamu aktif di malam hari, sehingga sulit untuk tidur. Selain itu peristiwa kehidupan yang penuh tekanan atau trauma, seperti kematian atau penyakit orang yang dicintai, perceraian, atau kehilangan pekerjaan, juga dapat menyebabkan insomnia.
Semua makhluk hidup mempunyai irama atau ritme kehidupan yang sesuai dengan beredarnya waktu dalam siklus 24 jam. Irama yang seiring dengan rotasi bola dunia disebut sebagai ritme sirkadian.
Ritme sirkadian kamu bertindak sebagai jam internal, memandu hal-hal seperti siklus tidur-bangun, metabolisme, dan suhu tubuh. Saat ritme sirkadian tubuh terganggu, maka dapat menyebabkan insomnia. Penyebabnya termasuk jet lag karena bepergian dengan pesawat terbang melintasi beberapa zona waktu, bekerja di shift akhir atau awal, atau sering berganti shift.
Insomnia dapat disebabkan oleh kebiasaan tidur yang buruk, termasuk oleh sebab jadwal waktu tidur yang tidak teratur, kelamaan tidur siang, rangsangan aktivitas sebelum tidur, lingkungan tidur yang tidak nyaman. Selain itu juga bila menggunakan tempat tidur untuk bekerja, makan atau menonton TV. Bermain komputer, TV, video game, smartphone, atau layar lain sebelum tidur dapat mengganggu siklus tidur.
Makan makanan ringan sebelum tidur boleh saja, tetapi makan terlalu banyak dapat menyebabkan kamu akan merasa tidak nyaman secara fisik saat berbaring. Banyak orang juga mengalami mules, aliran balik asam dan makanan dari lambung ke kerongkongan setelah makan, yang mungkin membuat tetap melek.
Insomnia kronis juga dapat dikaitkan dengan kondisi medis atau penggunaan obat-obatan tertentu. Mengobati kondisi medis dapat membantu meningkatkan kualitas tidur, tetapi insomnia dapat bertahan setelah kondisi medis membaik.
Baca Juga: 8 Penyebab Sering Mengantuk Padahal Sudah Cukup Tidur
Penyebab umum insomnia tambahan
Selain penyebab umum dari insomnia kronis, juga terdapat penyebab umum dari insomnia tambahan. Penyebab tersebut meliputi sebagai berikut :
Gangguan kecemasan, seperti gangguan stres pasca trauma juga bisa mengganggu tidur. Bangun terlalu dini bisa menjadi tanda depresi. Insomnia sering terjadi dengan gangguan kesehatan mental lainnya juga.
Banyak obat resep dapat mengganggu tidur. Misalnya jenis obat anti depresan tertentu dan obat untuk asma atau tekanan darah. Banyak obat yang dijual bebas, seperti beberapa obat nyeri, alergi dan obat flu, dan produk penurun berat badan, yang mengandung kafein dan stimulan lain yang dapat mengganggu tidur.
Kondisi medis yang bisa menjadi penyebab atau terkait dengan insomnia, diantaranya adalah nyeri kronis, kanker, diabetes, penyakit jantung, asma, penyakit refluks gastroesofagus (GERD), tiroid yang terlalu aktif, penyakit Parkinson, dan penyakit Alzheimer.
Sleep apnea atau gangguan tidur dapat menyebabkan kamu berhenti bernapas secara berkala sepanjang malam. Hal ini dapat mengganggu tidur. Sindrom kaki gelisah juga menyebabkan sensasi tidak menyenangkan di kaki, yang menimbulkan keinginan yang hampir tak tertahankan untuk menggerakkannya, dan dapat mencegah kamu tertidur di malam hari.
Minuman kopi, teh, cola, dan minuman berkafein lainnya adalah stimulan. Bila diminum pada sore atau malam hari maka dapat membuat kamu tidak dapat tertidur di malam hari.
Nikotin dalam produk tembakau juga adalah stimulant yang dapat mengganggu tidur. Alkohol dapat membantu kamu tertidur, tetapi alkohol mencegah tahap tidur yang lebih dalam dan sering menyebabkan terbangun di tengah malam.
Baca Juga: 9 Cara Mengatasi Susah Tidur Tanpa Obat
Ternyata, seiring bertambahnya usia maka seseorang akan dapat terserang insomnia. Seiring bertambahnya usia, kamu mungkin akan mengalami perubahan pola tidur, kurang nyenyak tidur, karena mengalami kebisingan atau perubahan lain di lingkungan yang dapat membangunkan kamu.
Seiring bertambahnya usia, jam internal sering meningkat. Sehingga membuat orang menjadi lelah lebih cepat di malam hari dan bangun lebih awal di pagi hari.
Selain itu, pertambahan usia juga membuat aktivitas mengalami perubahan. Dari yang semula aktif, menjadi kurang aktif secara fisik atau sosial. Kurangnya aktivitas dapat mengganggu tidur malam yang nyenyak. Selain itu, semakin kamu kurang aktif, semakin besar kemungkinan untuk tidur siang setiap hari, yang dapat mengganggu tidur di malam hari.
Sering bertambahnya usia, juga dapat menyebabkan perubahan kondisi kesehatan. Nyeri kronis akibat radang sendi atau masalah punggung, dan depresi atau kecemasan dapat menyebabkan gangguan tidur. Makin seriang buang air kecil di malam hari, akibat masalah prostat atau kandung kemih, juga dapat menyebabkan gangguan tidur. Demikian pula sleep apnea dan sindrom kaki gelisah, dapat menjadi lebih sering terjadi seiring bertambahnya usia.
Orang yang memasuki usia tua juga biasanya lebih banyak menggunakan obat resep dokter daripada kalangan yang lebih muda. Obat-obatan itu bisa meningkatkan kemungkinan insomnia.
Jika insomnia membuat kamu sulit untuk beraktivitas pada siang hari, segera temui dokter untuk mengidentifikasi penyebab masalah tidur yang kamu alami dan bagaimana cara mengatasinya.