Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Kenali Gangguan Psikologis, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Artikel dipublikasikan : 28 November 2021 10:00
Dibaca : 548 kali

Gangguan mental atau gangguan jiwa adalah penyakit yang memberi pengaruh pada emosi, pola pikir, dan perilaku orang yang mengalaminya. Di Indonesia, penderita gangguan mental sering diidentikkan dengan sebutan “orang gila” atau “sakit jiwa”, dan sering mengalami perlakuan yang tidak menyenangkan, bahkan pada beberapa kasus ada penderitanya yang sampai harus dipasung. Padahal, sama dengan penyakit fisik, penyakit mental pun juga dapat diobati sampai penderitanya sembuh dengan cara dibawa ke rumah sakit untuk diberikan dan menjalani pengobatan. 

Gangguan mental dapat disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari karena menderita penyakit tertentu sampai mengalami stress akibat peristiwa traumatis seperti ditinggal mati orang yang sangat disayang, kehilangan pekerjaan, atau terisolasi dalam jangka waktu yang lama. 

Gangguan mental terdiri dari banyak jenis. Dari banyak jenis gangguan mental, berikut adalah jenis gangguan mental yang paling sering dan banyak dialami penderitanya:

  1. Depresi

Depresi merupakan gangguan suasana hati yang dapat menyebabkan penderitanya terus-menerus merasakan sedih. Berbeda dengan rasa sedih biasa yang berlangsung selama beberapa hari, perasaan sedih karena depresi dapat dirasakan hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

  1. Skizofernia

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang menimbulkan keluhan halusinasi, delusi, dan kekacauan berpikir serta perilaku. Skizofernia dapat membuat orang yang mengalaminya tidak bisa membedakan antara kenyataan dengan pikirannya sendiri.

  1. Gangguan bipolar 

Gangguan bipolar merupakan gangguan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati. Penderita gangguan bipolar dapat merasa sangat sedih dan putus asa dalam periode tertentu namun dapat menjadi sangat senang dalam periode lain. Pada beberapa kasus, bahkan penderita gangguan bipolar dapat merasakan senang dan sedih dalam waktu yang bersamaan.

  1. Gangguan kecemasan

Gangguan kecemasakan adalah jenis gangguan mental yang menjadikan penderitanya merasa cemas serta takut secara berlebihan dan terus menerus dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Biasanya penderita gangguan kecemasan akan mengalami serangan panik yang berlangsung lama dan sulit untuk dikendalikan

  1. Gangguan tidur

Gangguan tidur adalah perubahan pada pola tidur yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan kualitas hidup penderitanya. Beberapa contoh gangguan tidur adalah kesulitan tidur atau insomnia, mimpi buruk atau parasomnia, atau sangat mudah tertidur atau narkolepsi.

Baca Juga: Ciri-Ciri Depresi, Jenis dan Cara Pencegahannya

Gangguan mental memiliki tanda dan gejala yang berbeda-beda tergantung pada jenis gangguan yang dialami. Namun secara umum penderitanya dapat mengalami gangguan pada emosi, perilaku, dan pola piker. Berikut adalah beberapa gejala dan ciri gangguan mental:

  • Mengalami delusi atau waham, yakni meyakini sesuatu yang tidak nyata atau tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya.

  • Halusinasi, yakni sensasi saat seseorang melihat, mendengar atau merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak nyata.

  • Suasana hati yang berubah-ubah dalam periode tertentu.

  • Rasa sedih yang berlangsung lama seperti berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.

  • Rasa takut dan cemas yang berlebihan dan terasa terus-menerus sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.

  • Mengalami gangguan makan karena takut berat badan bertambah sehingga cenderung memuntahkan apa yang telah dimakan, atau justru makan dalam jumlah yang banyak.

  • Perubahan pola tidur seperti mudah mengantuk dan tertidur, kesulitan tidur, gangguan pernapasan dan kaki gelisah saat tidur.

  • Kecanduan nikotin dan alkohol serta penyalahgunaan NAPZA.

  • Marah yang berlebihan sampai mengamuk bahkan melakukan tindak kekerasan.

  • Perilaku yang tidak wajar seperti teriak-teriak tidak jelas, berbicara dan tertawa sendiri tanpa sebab yang jelas, dan keluar rumah dalam kondisi yang tidak normal seperti tanpa mengenakan busana.

Hingga saat ini belum diketahui dengan pasti apa penyebab seseorang mengalami gangguan mental, namun hal ini sangat berkaitan dengan faktor biologis dan psikologis seeprti berikut ini:

  1. Faktor biologis

Sering disebut sebagai gangguan mental organik seperti:

  • Gangguan pada fungsi sel saraf di otak

  • Infeksi seperti diakibatkan oleh bakteri Streptococcus

  • Kelainan bawaan atau terjadi cedera pada otak

  • Kerusakan otak akibat terbentur sesuatu atau kecelakaan

  • Kekurangan oksigen pada otak bayi saat proses persalinan

  • Faktor keturunan karena memiliki orang tua atau keluarga penderita gangguan mental

  • Penyalahgunaan NAPZA dalam jangka panjang, seperti kokain dan heroin

  • Kekurangan nutrisi

  1. Faktor psikologis 

Faktor psikologis dapat berupa:

  • Peristiwa traumatik seperti kekerasan atau pelecehan seksual

  • Kehilangan orang tua atau disia-siakan di masa kecil

  • Kurang mampu bersosialisasi dengan orang lain

  • Perceraian atau ditinggal wafat oleh pasangan

  • Perasaan rendah diri, tidak mampu, marah, atau kesepian

Namun selain faktor psikologis di atas, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa berada pada situasi pandemic seperti pandemic COVID-19 juga dapat menjadi faktor pemicur stress yang dapat membuat orang lebih rentang mengalami gangguan mental. Stress tersebut dapat berasal dari rasa takut dan khawatir akan kesehatan, keuangan, atau pekerjaan, yang banyak terpengaruhi akibat pandemic.

Baca Juga: Ciri-ciri Bipolar Disorder dan Faktor Penyebabnya

Gangguan mental dapat diobati dan penderitanya dapat disembuhkan, namun cara pengobatannya akan berbeda tergantung jenis gangguan yang dialami dan tingkat keparahannya. Selain perilaku kognitif dan pemberian obat, dokter juga akan memberikan saran kepada penderitanya untuk menjalani gaya hidup yang sehat. Berikut adalah beberapa tahap yang dapat dilakukan sebagai pengobatan gangguan mental:

  1. Terapi perilaku kognitif

Terapi ini merupakan jenis psikoterapi yang bertujuan mengubah pola piker dan respons pasien dari negative menjadi lebih positif. Terapi ini menjadi pilihan utama untuk mengatasi gangguan mental seperti depresi, skizofernia, gangguan kecemasan, gangguan bipolar, dan gangguan tidur. Pada beberapa kasus, dokter akan mengombinasikan terapi ini dengan obat-obatan agar pengobatannya menjadi. Lebih efektif dan maksimal.

  1. Obat-obatan

Obat-obatan yang diberikan oleh dokter bertujuan untuk meredakan gejala yang dialami dan meningkatkan efektifitas psikoterapi. Adapun beberapa jenis obat yang biasanya diresepkan antara lain adalah:

  • Antidepresam seperti fluoxetine

  • Antipsikotik seperti aripiprazole

  • Pereda cemas seperti alprazolam

  • Mood stablilizer seperti lithium

  1. Perubahan gaya hidup

Cara mengubah gaya hidup sebagai pengobatan gangguan mental dapat memperbaiki kualitas tidur penderita gangguan mental. Hal ini cukup efektif terutama jika dikombinasikan dengan metode pengobatan terapi perilaku kognitif dan obat-obatan. Beberapa cara yang yang dapat dilakukan untuk mengubah gaya hidup antara lain adalah:

  • Mengurangi asupan gula dalam makanan

  • Memperbanyak konsumsi buah dan sayur

  • Membatasi konsumsi minuman berkafein

  • Berhenti dari kebiasaan buruk merokok 

  • Tidak mengonsumsi minuman yang mengandung alkohol

  • Mengelola stress dengan baik

  • Berolahraga secara rutin

  • Menerapkan pola tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari

Baca Juga: Atasi Depresi dengan Cara Berikut Ini

Jika gangguan mental yang dialami tidak juga menunjukkan tanda-tanda yang lebih baik atau justru malah semakin parah, lakukan pemeriksaan medis ke rumah sakit. Anda juga dapat melakukan telekonsultasi melalui website atau aplikasi android OkeKlinik, yang dapat menghubungkan pasien dengan mitra atau rekanan penyedia jasa dan layanan kesehatan, yang semuanya telah terlisensi medis di masing-masing bidang.

Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com