Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Kenali Gejala dan Tanda DBD Pada Anak

Artikel dipublikasikan : 20 Oktober 2021 18:04
Dibaca : 475 kali

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang banyak menyerang anak saat musim hujan. DBD merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan dari gigitan nyamuk betina Aedes aegypti atau Aedes albopictus ke tubuh manusia. Dua jenis nyamuk penyakit DBD tersebut biasanya menginfeksi saat pagi hingga sore menjelang petang hari. 

Penularan dapat terjadi saat nyamuk menggigit dan menghisap darah seseorang yang sudah terinfeksi virus dengue, kemudian nyamuk tersebut menggigit tubuh orang lain, maka virus akan mulai tersebar dari orang pertama ke yang berikutnya dan seterusnya. Namun DBD juga dipicu oleh faktor risiko tertentu lainnya, seperti pernah mengalami infeksi virus dengue sebelumnya, tinggal atau bepergian ke daerah tropis, serta orang-orang dengani sistem kekebalan tubuh yang lemah. 

Penyakit DBD sering disebut sebagai demam break-bone, karena membuat penderitanya mengalami gejala nyeri sendi dan otot yang sangat sakit bahkan kadang terasa seperti tulang retak. Pada umumnya gejala demam berdarah akan berlangsung selama 2 sampai 7 hari dan sebagian besar dapat pulih setelah mengalaminya selama satu minggu. Meski begitu DBD dapat mengancam nyawa hanya dalam waktu beberapa jam dan seringkali membutuhkan penanganan medis di rumah sakit. 

Di Indonesia, kasus Demam Berdarah Dengue masih terbilang cukup tinggi. Bahkan hingga bulan Juli 2020, kasus DBD di Indonesia mencapai 71.633 orang dengan jumlah kematian sebanyak 459 orang. Menurut situs Kemenkes Republik Indonesia, provinsi dengan jumlah kasus DBD terbanyak secara berturut-turut yaitu Jawa Barat, Bali, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Lampung, DKI Jakarta, Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Riau.

DBD merupakan salah satu penyebab kematian anak yang cukup tinggi di sebagian negara Asia, termasuk Indonesia. Demam tanpa ada gejala lain merupakan ciri-ciri DBD pada anak yang masih tergolong ringan. Selain itu ada beberapa tanda dan ciri-ciri demam berdarah dengue pada anak yang mesti diwaspadai pra orangtua, karena banyak orang yag sering keliru mengenali gejala penyakit DBD dengan flu atau infeksi virus lain. 

Sebelum terjangkit Demam Berdarah Dengue, biasanya anak-anak akan mengalami demam dengue yang merupakan bentuk DBD ringan yang tidak atau belum menyebabkan perdarahan. Awalnya demam dengue tidak menimbulkan gejala atau ciri apa pun, terlebih lagi jika anak tersebut belum pernah mengalami penyakit demam berdarah sama sekali. 

Beberapa ciri-ciri umum demam dengue pada anak antara lain adalah :

  • Demam akut selama 3 sampai 14 hari setelah digigit nyamuk

  • Sakit kepala dan mual

  • Nyeri otot dan terasa pegal linu di sekujur tubuh

  • Ruam merah pada kulit

  • Bengkaknya kelenjar getah bening

Baca Juga: Perbedaan Gejala DBD dengan COVID 19

Jika gejala demam dengue di atas yang dirasakan anak semakin parah dan disertai dengan perdarahan pada beberapa bagian tubuh, maka kondisi ini sudah masuk kedalam Demam Berdarah Dengue (DBD). DBD dapat dialami karena diagnosis yang terlambat atau karena sistem imun anak tidak cukup kuat melawan virus dengue meski sudah mendapat perawatan medis. Penyakit DBD pada anak dapat berakibat fatal apabila tidak terdiagnosis atau pun terlambat mendapat penanganan dari dokter. 

Biasanya gejala dan ciri-ciri Demam Berdarah Dengue pada anak akan mulai setelah 24 hingga 48 jam usai suhu tubuhnya menurun. Anak akan menunjukkan atau merasakan beberapa gejala, serta mengeluhkan beberapa hal seperti :

  • Sakit perut

  • Nyeri pada bagian perut yang ditekan

  • Subuh tubuh yang berubah drastis dari demam tinggi menjadi sangat rendah

  • Muntah yang terjadi terus-menerus

  • Terdapat darah pada muntah atau fesesnya

  • Gusi berdarah tiba-tiba tanpa sebab yang jelas

  • Mimisan yang terjadi terus menerus

  • Terlihat lelah, gelisah, mudah marah, dan tersinggung.

Setelah merasakan beberapa gejala di atas maka anak perlu dibawa ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan guna mendapat diagnosa. Anak akan dinyatakan positif DBD jika dokter menemukan adanya kebocoran plasma saat pemeriksaan, jumlah trombosit yang menurun, serta adanya kerusakan pada sistem kerja organ limpa. Anak-anak akan memiliki risiko lebih besar terjangkit Demam Berdarah Dengue, jika memiliki sistem imun yang lemah, atau sebelumnya sudah pernah mengalami penyakit DBD. Sementara anak yang memiliki kekebalan tubuh lebih kuat dan tidak pernah terjangkit DBD, akan memiliki risiko yang lebih rendah terjangkit penyakit DBD. 

Baca Juga: Waspadai Gejala DBD pada Remaja

Mengingat bahaya yang dapat muncul akibat penyakit DBD pada anak, maka penting bagi orang tua untuk selalu menerapkan 4M plus di rumah, yaitu menguras air, menutup sumber air, mengubur sampah, memantau kondisi lingkungan, serta tindakan plus dengan cara tidak menggantung baju, memelihara ikan pada bak penampungan air, menghindari gigitan nyamuk dengan cara megoleskan lotion anti nyamuk ke tubuh, serta menaburkan serbuk abate pada bak penampungan air.

Hal lain yang dapat dilakukan untuk mencegah gejala Demam Berdarah Dengue pada anak adalah dengan meningkatkan kekebalan tubuh dengan cara :

  • Perbanyak konsumsi vitamin C

Saat imunitas melemah maka kemampuan tubuh melawan patogen penyebab penyakit akan ikut menurun. Cara ini dapat dihindari dengan cara memperkuat daya tahan tubuh, dengan mencukupi kebutuhan vitamin C. Vitamin C mampu mengoptimalkan produksi sel darah putih khususnya limfosit dan fagosit, yang dapat membantu melindungi tubuh dari infeksi.

Vitamin C juga mampu menjadikan sel darah putih menjadi lebih efektif dan dapat melindungi dari kerusakan akibat molekul berbahaya seperti radikal bebas.

Vitamin C dapat diperoleh dari berbagai jenis buah dan sayuran. Sumber vitamin C dari sayur bisa diperoleh dari tomat, bayam, kangkong, kentang, brokoli, dan paprika.

Sementara sumber vitamin C dari berbagai jenis buah-buahan antara lain adalah jambu biji, keruk bali, kiwi, leci, stroberi, dan pepaya. Perlu diketahui bahwa buah jambu biji memiliki kandungan vitamin C yang lebih banyak daripada jeruk. Terlebih lagi jambu biji mengandung antioksidan dan flanoid yang berfungsi untuk menghambat virus untuk berkembang sehingga mampu mencegah perdarahan yang diakibatkan karena rusaknya trombosit saat virus dengue menyerang.

  • Konsumsi buah dan sayur

Berbagai jenis nutrisi yang terkandung dalam buah dan sayur sudah terbukti dapat menjaga dan menguatkan kekebalan tubuh, terlebih lagi jenis buah dan sayur yang mengandung vitamin C seperti ulasan di atas. Mengonsumsi buah dan sayur dibutuhkan tubuh agar perkembangan sistem kekebalan tubuh lebih optimal. Kandugan serat, vitamin, mineral, senyawa aktif, dan antioksidan pada sayur dan buah akan menunjang kerja tubuh secara keseluruhan.

  • Tidak kekurangan cairan

Imunitas tubuh juga dapat ditingkatkan dengan cara pemenuhan nutrisi. Selain nutrisi makro dan mikro, cairan adalah komponen yang penting dalam tumbuh kembang anak. Untuk itu sangat penting bagi anak mencukupi kebutuhan cairan hairan agar terhindar dari dehidrasi yang dapat memberi banyak dampat buruk bagi tubuh.

  • Tidur cukup

Istirahat yang cukup adalah cara paling mudah dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Tidur yang berkualitas bahkan sama pentingnya dengan memenuhi kebutuhan nutrisi bergizi bagi tubuh. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), tidur akan memperbaiki kemampuan anak untuk fokus dan konsentrasi. Begitu pula sebaliknya, kurang tidur dapat menjadi melemahnya daya tahan tubuh sehingga lebih mudah terserang penyakit, termasuk DBD.

Baca Juga: Tiga Langkah Untuk Mengantisipasi Penyakit Demam Berdarah

Lakukan telekonsultasi melalui website dan aplikasi android OkeKlinik, untuk tahu kondisi kesehatanmu. OkeKlinik akan menghubungkan pasien dengan dokter atau mitra penyedia layanan jasa kesehatan, yang sudah terlisensi medis di masing-masing bidang.

Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com