Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Kenali Gejala Gangguan Fungsi Hati dan Penyebabnya

Artikel dipublikasikan : 23 November 2021 21:51
Dibaca : 638 kali

Gangguan fungsi hati merupakan kondisi yang terjadi saat organ hati mengalami luka, infeksi, atau kerusakan sehingga menyebabkan organ hati tidak dapat bekerja dengan baik dan maksimal. Pada tahap awal atau saat gangguan fungsi hati masih tergolong ringan, gangguan fungsi hati sering tidak menimbulkan tanda dan gejala pada penderitanya. Namun hal ini akan menjadi mengerikan jika gejala tersebut kian menjadi parah dan menyebabkan tanda-tanda atau gejala seperti berikut ini:

  • Sakit perut

  • Sakit kuning

  • Perdarahan

  • Rasa gatal pada kulit

  • Mudah memar pada kulit

  • Mudah mengalami mimisan

  • Penurunan tingkat kesadaran

  • Merasa bingung atau linglung

  • Wana urine yang menjadi gelap

  • Sering merasa letih, lelah, dan lesu

  • Bengkak pada bagian wajah, tangan, perut, tungkai

  • Gangguan pencernaan seperti diare, mual, dan muntah

  • Kotoran atau feses menjadi pucat atau berwarna keputihan

  • Kehilangan selera makan yang mengakibatkan penurunan berat badan

Baca Juga: Stroke Ringan, Gejala dan Pencegahannya

Gangguan fungsi hati dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu infeksi virus hepatitis seperti virus hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis C, penularan virus hepatitis B dan C dari ibu yang menderita infeksi kepada janin, kelainan genetik, penyakit kanker, adanya penimbunan lemak atau perlemakan hati, dan gangguan sistem kekebalan tubuh.

Namun selain faktor penyebab gangguan fungsi hati tersebut, kondisi ini juga dapat dipicu oleh penyakit, lingkungan, dan pola hidup yang tidak sehat. Beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko gangguan organ hati, antara lain adalah:

  • Penggunaan jarum suntik yang sama untuk narkoba secara bergantian

  • Hubungan seks tanpa pengaman atau sering berganti pasangan

  • Penggunaan jarum tindik atau jarum tato yang tidak steril

  • Ada kontak langsung melalui darah atau cairan tubuh dengan penderita hepatitis

  • Mengonsumsi obat-obatan dalam jumlah yang berlebihan

  • Kebiasan buruk mengonsumsi minuman yang mengandung alkohol

  • Mengonsumsi suplemen atau obat herbal dalam dosis yang tinggi

  • Kelebihan berat badan atau obesitas

  • Menderita diabetes tipe 2

Gangguan fungsi hati yang disebabkan oleh berbagai macam kondisi dan penyakit terbagi menjadi beberapa jenis yang meliputi:

  1. Penyakit kuning 

Penyakit kuning atau jaundice atau icterus bukanlah suatu jenis penyakit, melainkan tanda dari suatu penyakit.  Penyakit kuning merupakan suatu kondisi dimana kulit dan bagian putih mata atau sklera berubah warna menjadi kekuningan, yang diakibatkan karena kadar bilirubin yang tinggi. Bilirubin dibentuk dari proses pemecahan sel darah merah yang kemudian bilirubin akan dikeluarkan melalui organ hari. Hal ini kemudian akan membuat organ hati tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga mengalami kerusakan dan tidak dapat memproses bilirubin. 

Jika sudah dalam kondisi tersebut, terkadang bilirubin akan masuk ke sistem pencernaan yang akan dibuang melalui proses Buang Air Besar (BAB). Namun pada kasus lainnya, bilirubin akan mencoba masuk ke organ hati sehingga menjadi penyebab masalah kesehatan pada tubuh. Berdasarkan penyebabnya, penyakit kuning terbagi menjadi tiga jenis yakni penyakit kuning jenis pre-hepatik, penyakit kuning jenis post-hepatik, dan penyakit kuning intra-hepatik. 

  1. Kolestasis

Kolestasis adalah kondisi gangguan pada aliran empedu yang dapat terjadi karena kurangnya cairan empedu atau terdapat sumbatan pada saluran empedu. Kolestasis disebabkan oleh dua hal yaitu kolestasis intra-hepatik yang berasal dari organ hati, dan kolestasis ekstra-hepatik yakni yang berasal dari luar organ hati. 

Kolestasis intra-hepatik dapat disebabkan karena penderitanya mengalami penyakit tertentu, efek samping dari penggunaan obat-obatan, kondisi kehamilan, dan setelah melakukan operasi. Sedangkan kolestasis ekstra-hepatik diakibatkan oleh beberapa faktor seperti batu empedu atau tumor di saluran empedu, penyempitan di saluran empedu, kanker di saluran empedu, gangguan pankreas seperti pankreatitis atau kanker pankreas, kista yang menekan saluran empedu, dan kolangitis.

Baca Juga: Sakit Kepala Terus-Menerus Gejala Penyakit Apa ?

  1. Sirosis

Sirosis hati merupakan tahapan akhir dari penyakit liver. Kondisi ini ditandai pergantian jaringan hati yang tidak sehat dengan jaringan parut yang rusak permanen. Akibatnya organ hati tidak dapat berfungsi dan bekerja dengan baik. saat terjadi sirosis, cederha hati akan meninggalkan bekas luka dan membuat organ hati tidak mampu menjalankan tugasnya dengan normal seperti membuat protein baru, melawan infeksi, dan menccerna makan serta menyimpan energi. 

Pada tahap awal, dirosis ditandai dengan rasa lelah akibat kehilangan massa otot, sering merasa lesu, penurunan selera makan yang mengakibatkan turunnya berat badan, merasa mual, dan kemerahan pada telapak tangan. Penyebab sirosis yang paling umum dikarenakan kebiasan buruk mengonsumsi minuman yang mengandung alkohol secara berlebihan dan adanya infeksi virus hepatitis. 

  1. Hepatitis A

Hepatitis A adalah peradangan organ hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A. infeksi yang mengganggu fungsi organ hati ini dapat menular dengan mudah melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi virus. Hepatitis A tergolong dalam hepatitis akut, yakni jenis penyakit yang dapat sembuh dalam kurun waktu kurang dari 6 bulan.  

  1. Hepatitis B

Hepatitis B merupakan konsidisi perangan pada organ hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B, yang dapat menular dari hubungan seksual atau penggunaan jarum suntik yang dipakai secara bersama-sama. Hepatitis B terbagi menjadi dua jenis yaitu hepatitis akut yang dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan khusus dan hepatitis kronis yang dapat menetap dan bertahan dalam tubuh seseorang. Infeksi hepatitis B kronis dapat menimbulkan komplikasi yang membahayakan nyawa penderitanya, seperti sirosis dan kanker hati. Untuk itulah penting melakukan vaksinasi hepatitis B untuk mencegah penyakit ini.

  1. Hepatitis C

Hepatitis C adalah peradangan pada organ hati yang diakibatkan oleh infeksi virus hepatitis C. Jenis hepatitis ini ditularkan melalui darah, yakni saat darah penderita masuk ke dalam pembuluh darah orang lain. Hepatitis C juga dapat menular melalui hubungan intim yang dilakukan penderita tanpa alat pengaman kepada orang lain. 

Hepatitis C dapat dicegah dengan beberapa cara seperti tidak berbagi penggunaan barang pribadi dengan orang lain, melakukan tindik atau tato di tempat steril yang menggunakan peralatan sekali pakai, tidak berganti-ganti pasangan seksual, dan tidak berbagi jarum suntik kepada siapapun.

  1. Fatty liver atau perlemakan hati

Fatty liver atau perlemakan hati disebabkan oleh lemak yang terlalu banyak tersimpan di organ hati sehingga mengakibatkan peradangan yang dapat berkembang menjadi jaringan parut permanen. Pada fatty liver yang kronis, organ hati berisiko mengalami sirosis dan memicu kegagalan hari. Perlemakan hari dapat dipicu oleh kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol dalam jumlah banyak dan sering, penyakit diabetes, dan kelebihan berat badan atau obesitas. 

  1. Kanker hati

Kanker hati dapat terjadi saat sel organ hati mengalami mutase sehingga tumbuh secara tidak terkendali. Pada beberapa kasus, infeksi kronis akibat virus hepatitis B dan C juga dapat menjadi penyebab kanker hati. 

Baca Juga: Waspada Gejala Kekurangan Vitamin C

Lakukan pemeriksaan medis secara berkala untuk mengetahui kondisi kesehatan, yang salah satunya dapat dilakukan dengan cara telekonsultasi melalui website atau aplikasi OkeKlinik.

Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com